Namun, belum sempat mereka bicara lebih jauh lagi, ketukan pintu di kamar membuat keduanya diam, Gandha memasukkan beberapa lembar foto lama tersebut ke bawah bantal.“Masuklah,” ucap Duha. Mereka tahu saat ini jadwal Gandha untuk sarapan, karena itu Lisa masuk dan membawakan sarapan ke dalam kamar ini.“Ayah, aku akan memberinya makan. Tapi pagi ini hanya ada ini, Yasmin mengambil semua ikannya, dia bilang dia lapar.” Lisa berkata dengan mendesah ringan.“Tidak apa-apa, bantu ayah untuk mengurusnya,” ucap Duha sambil menepuk pelan pundak anaknya itu dan menemani Lisa menyuapi makan si pria gila ini sambil melihat ke arah luar jendela.Setelah Lisa selesai dengan tugasnya, Duha kembali melihat ke arah Gandha, tatapan mereka bertemu membuat Gandha akhirnya mengembuskan napas dalam. “Pak Duha maaf kalau untuk sementara saya masih terlihat seperti ini dulu.” Duha mengangguk pelan. “Tidak apa-apa, Nak Gandha, saya juga mencoba untuk membantumu. Saya pergi dulu.” Duha keluar dari tempat i
Terakhir Diperbarui : 2025-04-02 Baca selengkapnya