Ruangan itu masih sunyi. Semua petinggi keluarga Gunawan menatap Adrian dengan ekspresi campuran—terkejut, kagum, dan sedikit ketakutan. Raditya masih berlutut di lantai, napasnya terengah-engah. Ia mencoba berdiri, tetapi rasa sakit di tubuhnya terlalu hebat. Ia kalah. Adrian menatapnya sebentar, lalu berbalik menghadapi para petinggi keluarga. “Mulai hari ini, aku akan memimpin keluarga Gunawan.” Tidak ada yang membantah. Semua tahu bahwa setelah pertarungan tadi, status Raditya sebagai pemimpin telah runtuh. Felix, tangan kanan Raditya, berdiri di sudut ruangan dengan ekspresi sulit dibaca. Ia melihat ke arah Raditya, menunggu instruksi, tetapi mantan pemimpin itu tidak mengatakan apa pun. Adrian berjalan ke tengah ruangan dan berbicara dengan tenang, tetapi penuh wibawa. “Kita berada di ambang kehancuran. Investor mulai menarik diri, keluarga lain mulai mengincar posisi kita, dan kepercayaan publik terhadap bisnis kita merosot.” Ia berhenti sebentar, menatap satu per satu
Last Updated : 2025-03-05 Read more