Johan berdiri di tengah ruangan remang-remang di Grand Hotel. Udara di sekitarnya terasa menekan, sementara beberapa pria berbadan kekar mulai mengepungnya dengan tatapan tajam penuh kebencian. Salah satu dari mereka melangkah maju. “Johan, kau benar-benar berani datang ke tempat ini. Sayang sekali, kau tidak akan bisa keluar dengan selamat.” Johan hanya tersenyum tipis. “Jadi ini jebakan? Aku sudah menduganya.” Pria itu tertawa kasar. “Kalau sudah tahu, kenapa tetap datang?” Johan tidak menjawab. Matanya meneliti sekeliling, menghafal posisi setiap orang. Meskipun mereka membawa senjata, mereka tidak tahu dengan siapa mereka berhadapan. Tanpa peringatan, salah satu pria menyerang lebih dulu. Dengan kecepatan tinggi, tinjunya meluncur ke arah wajah Johan. Namun, Johan hanya sedikit menggeser kepalanya, menghindari serangan itu dengan mudah. Lalu, dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan berikutnya dan menghantam dada lawannya. Tubuh pria itu terpental ke belakang, jatuh
Last Updated : 2025-02-28 Read more