Semua Bab Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin : Bab 61 - Bab 70

91 Bab

Posesif

Raynar menoleh sekilas pada Arunika, tetapi dia memilih tak menjawab.“Di sekitar sini ada kedai es krim yang enak, kamu mau?” Arunika menggelembungkan kedua pipi, kenapa suaminya tidak menjawab pertanyaannya? Sesulit itukah? Raynar memberi larangan untuknya, tetapi juga tak memberikan solusi.“Mau,” jawab Arunika meski sebal.Raynar tak merespon meski telinganya mendengar. Dia melajukan mobil menuju kedai es krim yang dimaksud. Sesampainya di sana, tempat itu lumayan ramai. Banyak remaja dan wanita muda yang datang ke sana untuk menikmati es krim.Raynar dan Arunika mengantri untuk memesan. Saat masih menunggu giliran, Arunika melihat dua wanita muda sedang memandangi Raynar.Ekspresi wajah Arunika berubah kesal. Ini mengingatkannya pada kejadian saat di mall kala dia dipanggil dengan sebutan adik.Kedua mata Arunika menyipit. Dia menggeser posisi kakinya agar lebih merapat pada Raynar, sedangkan tatapannya terus tertuju pada dua wanita tadi.Raynar merasakan Arunika yang menyenggo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Memancing Masalah

Di rumah Raynar. Stella datang ke sana setelah diberitahu Sindy kalau Raynar dan Arunika pergi sejak pagi tetapi sampai malam tidak kembali.Stella duduk di ruang keluarga sambil menikmati kopi, tetapi jelas tatapan matanya menunjukkan rasa gelisah dan tidak senang.“Raynar tidak bilang mau pergi ke mana?” tanya Stella seraya meletakkan cangkir kembali di meja.“Tidak, Nona,” jawab Sindy, “Tuan juga menyetir sendiri, padahal Anda tahu, ‘kan? Biasanya Tuan selalu pakai sopir.”Stella benar-benar tak senang sampai telapak tangannya mengepal erat.“Wanita itu terus menggoda Tuan, saya yakin kalau terus dibiarkan, Tuan akan benar-benar terperangkap dalam kepalsuan wanita itu, wanita itu bermulut manis.” Sindy terus menerus memprovokasi, menceritakan kedekatan Arunika dan Raynar.Stella semakin geram dan membenci Arunika.“Aku akan menginap malam ini agar saat Raynar pulang, aku bisa melihat sendiri, sejauh mana wanita itu mengubah Raynar.” Stella bicara dengan tatapan tajam.“Biar saya si
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Semakin Kurang Ajar

“Kamu bilang apa?” Arunika murka, kedua tangannya mengepal erat di samping tubuh. “Apa? Aku memang biasa tidur di ranjang Ray, apa masalahmu? Bahkan di rumah ini, aku berhak tidur di mana pun, termasuk di kamar utama,” ucap Stella dengan santainya memancing emosi Arunika. “Siapa yang mengizinkanmu? Ini bukan rumahmu, jangan seenaknya.” Arunika masih menahan diri meski emosinya hampir meledak. “Meski kamu sepupunya, tapi bukan berarti kamu bisa memakai barang-barang di rumah ini, apalagi milikku!” bentak Arunika dengan mata melotot. “Ini juga bukan rumahmu! Ingat, kamu ini hanya gadis miskin yang beruntung dinikahi Ray.” Stella mendorong-dorong pelan bahu Arunika menggunakan telunjuk saat bicara sambil tersenyum miring. “Baju yang kupakai pasti pemberian Ray, apa hakmu melarangku?” Arunika benar-benar tak menyangka Stella sangat kurang ajar. Dia menatap dingin pada Stella dan menepis telunjuk Stella yang ada di bahunya. Stella menatap sinis. “Sepertinya kamu dan Ray menikah bukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Kalah Telak

“Ka-kamu ….” Stella gelagapan melihat Arunika mencium bibir Raynar di depannya. Dia sangat syok dan tak menyangka dengan yang dilakukan Arunika di depannya. Istri sepupunya ini memang gila!Raynar terkesiap. Dia menatap mata Arunika yang terpejam saat menyentuhkan bibir mereka selama beberapa detik lalu melepasnya pelan.Raynar masih menatap Arunika dengan rasa tak percaya. Gadis ini sungguh nekat.Arunika merasakan jantungnya berdegup dengan cepat. Dia sangat takut Raynar marah, tetapi Arunika juga tidak mau terus diinjak-injak Stella.Arunika terlihat tenang meski sebenarnya sangat gugup. Dia menatap pada Stella, memperlihatkan senyum puas dan penuh ejekkan pada sepupu suaminya itu.“Kami suami istri sebagaimana mestinya, kamu saja yang iri, makanya tidak percaya,” ucap Arunika dengan senyum miring di bibirnya.Stella megap-megap. Dia menunjuk wajah Arunika dan siap membantah, tetapi Stella kehabisan kata-kata sampai akhirnya menarik kembali telunjuknya dari udara dan mengepalkan er
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Suami Marah

Arunika gelagapan. Bagaimana caranya mengembalikan ciuman? Kenapa pertanyaan konyol itu keluar dari bibirnya? Arunika benar-benar merasa bodoh. Belum juga dia bisa meredam kepanikannya, Arunika semakin terkejut saat Raynar merapat padanya. “Bagaimana caranya?” Pertanyaan itu kembali meluncur dari bibir Raynar. Arunika menyentuh bibirnya seraya menatap pada Raynar. “Tidak bisa dikembalikan,” jawab Arunika lirih. Arunika melihat tatapan begitu dalam dari Raynar. Dia memutar otak, bagaimana caranya lepas dari pertanyaan Raynar. “Tapi, tapi, aku juga rugi,” ucap Arunika membela diri. Dia tak mau Raynar memarahinya sepihak. Raynar menaikkan satu sudut alis. “Itu ciuman pertamaku,” lirih Arunika kemudian, “salahkan Stella, dia membuatku kesal dan impulsif melakukannya,” gerutu Arunika menggebu-gebu. Dahi Raynar berkerut halus. Istrinya nekat menciumnya, padahal itu ciuman pertama Arunika? Benarkah? Meski hanya sebuah sentuhan, tetapi itu membekas. Arunika melihat Raynar yang hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Foto Pernikahan

Raynar berada di ruang kerja. Dia hanya membolak-balikkan halaman buku tanpa membacanya. Dengusan kecil sesekali lolos dari bibirnya. Lalu tiba-tiba Raynar menutup bukunya dengan kasar. Raynar diam cukup lama. Dia benar-benar tidak tahu, kenapa rasanya sangat marah padahal tidak ada masalah. Saat Raynar masih bergelut dengan pemikirannya, ponselnya berdering dengan nama Erik yang terpampang di layar. “Halo.” Raynar langsung bicara saat ponsel menempel di telinga. “Pak, saya sudah mendapatkan informasi yang Anda inginkan.” Raynar menegakkan tubuhnya. Tatapannya begitu tajam. “Bagaimana?” tanya Raynar. Satu tangannya mengetuk-ngetukkan jari di meja. “Dugaan Anda benar, Pak. Ada bukti rekaman Cctv-nya dan saya sudah mengirimkannya ke Anda.” Setelah mendengar ucapan Erik. Raynar mengecek pesan masuk dari asistennya itu. Dia melihat video rekaman Cctv di tempat karaoke. Raynar mengakhiri panggilan. Dia memutar video itu untuk melihat apa yang terjadi. Di depan ruang karaoke, Adri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Kepergok

Arunika sangat terkejut. Dia menoleh pada Raynar yang berdiri di sampingnya dengan sikap tenang.“Pak ….” Winnie membungkuk hormat pada Raynar, lalu menatap pada Arunika.Winnie benar-benar syok sampai gelagapan karena bingung melihat Arunika bersama Raynar keluar dari studio foto. Dia sampai memandang ke bangunan studio, lalu beralih ke Arunika seolah masih tak percaya.“Ke-kenapa kamu bersama ….” Winnie menjeda ucapannya. Dia menunjuk pada Arunika dan Raynar bergantian, tetapi setelahnya buru-buru menurunkan tangan, takut dikira tak sopan karena menunjuk-nunjuk atasannya.Arunika melipat bibirnya. Dia bersiap membuka suara, tetapi terhenti saat merasakan sentuhan di tangannya.Arunika terkesiap karena Raynar menautkan jemari mereka dengan erat. Dia menatap cemas pada suaminya itu.“A-Aru ….” Winnie semakin terkejut. Dia menatap Arunika dengan rasa tak percaya.Arunika ikut panik karena reaksi Winnie. Dia menoleh Raynar yang menggenggam erat tangannya, bahkan Arunika tak bisa melepas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Jangan Jadi Simpanan!

Keesokan harinya. Mobil Raynar berhenti di basement karena Arunika tak mau turun di depan lobby.Arunika dan Raynar turun dari mobil lalu berjalan menuju lift.“Jika aku jujur ke Winnie, apa itu akan jadi masalah?” tanya Arunika gugup, tidak siap jujur tetapi sudah ketahuan.“Jadi masalah atau tidak, semua bergantung pada dirimu sendiri. Kamu yang lebih tahu, mana yang terbaik untukmu,” jawab Raynar seraya menoleh Arunika.Arunika memanyunkan bibir, Raynar tidak memberinya solusi, tetapi pria itu tetap bisa membuatnya tenang.Arunika dan Raynar naik lift menuju atas. Arunika bergeser ke kanan saat pintu lift terbuka di lobby, ternyata hanya ada Erik yang menunggu lift di sana, sehingga Arunika agak tenang karena staff lain tidak melihat dia naik bersama Raynar.Lift kembali naik lalu pintu lift kembali terbuka saat sampai di departemen hukum.Arunika mengulum bibir sejenak lalu menoleh Raynar sebelum kakinya melangkah keluar lift.Tatapan mereka bertemu, setelahnya Arunika segera men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Digosipkan Sebagai Pelakor

Arunika bekerja seperti biasa dengan hati yang tenang dan lega karena Winnie memercayainya. Dia mengecek berkas setelah membacakan jadwal Nichole.Saat Arunika sedang fokus, perhatiannya teralihkan saat ponselnya berkedip beberapa kali. Arunika mendapat pesan dari Raynar.[Siang ini makan siang denganku di luar.]Arunika segera membalas pesan Raynar jika akan turun ke basement saat jam makan siang nanti.Baru saja Arunika akan meletakkan kembali ponsel di meja, Arunika kembali mendapat rentetan pesan begitu banyak. Namun, pesan itu bukan dari Raynar, melainkan dari Winnie.[Aru, kenapa bisa ada berita seperti ini?][Tuh, kan. Kamu beneran dibilang selingkuhan Pak Raynar.]Arunika terkejut. Dia mengamati beberapa foto yang dikirimkan Winnie juga beberapa tangkapan layar dari sebuah grup chat staff perusahaan yang memang Arunika tidak dimasukkan ke dalamnya.Arunika bingung, siapa yang mengambil foto dirinya bersama Raynar saat di luar rumah? Bahkan ada foto saat Arunika keluar dari mob
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Hampir Salah Paham

Arunika pergi ke kantor Raynar untuk menanyakan alasan pemecatan Adrian. Arunika kembali menjadi pusat perhatian karena mendatangi ruangan Raynar. Para staff di sana semakin menduga-duga dengan hubungan antara Raynar dan Arunika. “Pak Ray ada?” tanya Arunika saat bertemu dengan Erik di depan pintu ruang kerja Raynar. “Ada,” jawab Erik sambil menunjuk pintu ruang kerja Raynar dengan jempol. Arunika mengangguk dan meminta izin masuk. Erik mendadak khawatir, kenapa Arunika datang ke ruang kerja Raynar di jam kerja? Dia tidak ikut masuk ke ruangan, tetapi berdiri di depan pintu yang tidak tertutup sempurna untuk mengetahui apa yang hendak Arunika lakukan. Arunika berjalan menghampiri meja Raynar. Dia melihat suaminya itu fokus dengan berkas-berkas di meja, bahkan tak mengangkat pandangan saat Arunika datang. “Pak Ray,” panggil Arunika ketika sudah berdiri di depan meja Raynar. Raynar akhirnya memandang pada Arunika. Ekspresi wajahnya datar, meski terkejut karena Arunika ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status