Di rumah Raynar. Pria itu membawa nampan dengan mangkuk berisi bubur di atasnya untuk Arunika. “Makanlah,” ucap Raynar saat duduk di tepian ranjang lalu menyodorkan nampan yang dibawanya pada Arunika.Arunika segera mengulurkan kedua tangan untuk mengambil mangkuk itu, tetapi dia segera menarik kembali kedua tangannya saat baru saja menyentuh permukaan mangkuk.“Panas,” lirih Arunika.Raynar memandang ke bubur yang masih mengepulkan uap panas, lalu mengalihkan pandangan pada Arunika.“Lihat uapnya, kenapa ceroboh sekali?” Raynar menggeleng kepala pelan.“Ish … ya mana aku tahu, aku ‘kan keburu lapar,” rengek Arunika lalu meniup telapak tangannya yang masih panas.Raynar menghela napas pelan. Dia mengambil sendok, lalu menyendok bubur dan mulai meniup pelan uap panas bubur itu agar bisa segera dimakan.Arunika mengulum bibir seraya menatap Raynar yang sedang fokus meniup buburnya. Bahkan hanya meniup bubur, kenapa suaminya itu terlihat sangat memesona, bibirnya, matanya, Arunika mengg
Terakhir Diperbarui : 2025-04-19 Baca selengkapnya