Semua Bab Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin : Bab 41 - Bab 50

86 Bab

Disebut Pelakor

Keesokan harinya. Arunika masih mendiamkan Raynar, tetapi meski begitu dia tetap melakukan tugasnya. Membuatkan kopi juga sarapan untuk Raynar.“Sarapannya sudah siap, segeralah turun sebelum makanannya dingin,” ucap Arunika ketika masuk ruang ganti dan melihat Raynar di sana.Arunika mengambil tas kecilnya, saat menoleh pada Raynar yang sedang mengikat dasi, Arunika melihat ikatan dasi suaminya tak rapi seperti biasa.Arunika menghela napas pelan, mau mengabaikan tetapi tak bisa. Dia menghampiri Raynar lalu meraih dasi suaminya itu.Raynar menatap pada Arunika yang berdiri di depannya dan kini sedang merapikan dasinya. Dia memperhatikan wajah masam istrinya itu, tampaknya mood Arunika masih belum membaik.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Ketahuan

Arunika baru saja menyelesaikan pekerjaannya tepat saat jam makan siang tiba. Dia merapikan berkas yang baru saja diperiksanya lalu membawa berkas itu menuju meja Nichole.“Ini berkas yang Anda minta,” ucap Arunika lalu meletakkan berkas itu di meja.“Terima kasih,” balas Nichole lalu mengambil berkas yang baru saja diserahkan Arunika.Arunika memulas senyum lalu mengangguk. Sikap Nichole sudah tak sedingin sebelumnya.“Ini sudah jam makan siang, apa saya boleh pergi ke kantin?” tanya Arunika lalu menunjuk ke belakang mengarah pintu menggunakan jempolnya.“Pergilah.” Nichole langsung mengizinkan.“Anda tidak makan siang?” tanya Arunika lagi.Nichole memandang pada Arunika, senyum kecil terpajang di wajah pria itu.“Sebentar lagi,” jawab Nichole, “pergilah dulu,” ucapnya kemudian.Arunika melebarkan senyum. Dia mengangguk lalu berjalan menuju pintu ruangan itu.Arunika keluar dari ruangan. Dia menutup pelan pintu ruang kerja Nichole, saat membalikkan badan, Arunika melihat Winnie mengh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Saling Tuduh

Raynar menatap datar ke arah Arunika. Dia memutar tumit dan membalikkan badan meninggalkan kantin. Erik memandang sekilas pada Arunika, lalu segera menyusul Raynar. “Anda tidak jadi menemui Arunika, Pak?” tanya Erik seraya mengekor pada Raynar. Raynar tidak menjawab. Dia mengeluarkan ponsel kemudian mengetik pesan. Di kantin. Arunika panik, kenapa Raynar tidak jadi masuk kantin? Apa suaminya itu marah? Tetapi kenapa harus marah? “Wah, jarang-jarang Pak Raynar ke kantin. Apa tadi mau sidak? Kok tidak jadi masuk?” Winnie penasaran dengan kemunculan Raynar di sana. Arunika tak menanggapi ucapan Winnie karena masih larut dalam pemikirannya, hingga ponselnya berdering, notifikasi pesan terpampang di layar. Arunika panik saat membuka pesan dari suaminya itu. [Temui aku di ruanganku.] Arunika meneguk ludah kasar lagi. “Aru, kamu baik-baik saja?” tanya Adrian ketika melihat ekspresi wajah Arunika yang memucat. “Ya?” Arunika mengalihkan pandangan dari ponsel ke Adrian. “Kamu baik-b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Marah Tapi Menggemaskan

Meski sempat terkejut, tetapi Raynar tetap tenang seraya memandang Arunika yang kesal.Kedua tangan istrinya itu sekarang terlipat di depan dada. Arunika juga memalingkan muka dari Raynar, bibir Arunika sedikit mengerucut.“Bukankah kamu yang tidak mau pernikahan kita dipublikasikan? Bahkan kamu selalu menolak dan turun di pinggir jalan saat berangkat kerja bersamaku,” ucap Raynar telak. Arunika menoleh cepat pada Raynar. Dia gelapan mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya itu.“Ya, tapi, bukan berarti kamu bisa menggantikan posisiku dengan wanita lain,” elak Arunika, “aku hanya butuh penyesuaian, bukan berarti aku menolak atau malu menjadi istrimu. Tuduhanmu kejam, Pak Raynar.”Arunika memalingkan muka lagi setelah membantah ucapan Raynar. Dia tak mau kalah dari suaminya.Senyum samar terbit di wajah Raynar. “Menggantikan posisimu? Apa yang kamu maksud wanita yang dirumorkan menjadi istriku?” tanya Raynar memastikan.Suara pria itu rendah, tetapi ada penekanan.Arunika melirik p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Siapa Adrian

Sore hari saat pulang kerja. Raynar berada di mobil yang terparkir di basement. Dia mengetik pesan dan dikirimkan ke Arunika.[Aku tunggu di basement.]Raynar menunggu lalu beberapa saat kemudian mendapat pesan balasan dari Arunika.[Aku tidak bisa pulang bersama denganmu. Aku minta izin buat nemenin temanku benerin ponsel di counter yang ada di samping perusahaan. Nanti aku pulang naik taksi.]Raynar diam sesaat membaca pesan dari Arunika. Dia menyadari kalau istrinya masih marah karena perdebatan siang tadi, sehingga Raynar memilih mengizinkan.[Baiklah, tapi jangan pulang malam.]Setelah memberi izin, Raynar meminta sopir untuk melajukan mobil meninggalkan basement.Di lobby, Arunika tersenyum mendapat izin dari suaminya. Dia memasukkan ponsel di tas kecilnya, lalu menoleh ke lift saat mendengar suara lift itu terbuka.Arunika melihat Adrian keluar dari lift.“Kamu mau ke konter buat benerin ponselmu, ‘kan?” tanya Arunika.“Kenapa kamu belum pulang?” tanya Adrian.“Mau menemanimu m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Cemas Apa Cemas?

Malam harinya. Arunika sudah berada di kamar dan bersiap tidur. Arunika duduk di atas ranjang. Dia mengecek sebentar ponselnya, setelah memastikan tidak ada yang menghubungi, Arunika meletakkan kembali ponselnya ke nakas.Arunika meregangkan sejenak kedua tangan ke udara, dia merasa tubuhnya sangat pegal, apalagi sekarang dia lebih banyak duduk seharian di balik meja kerjanya.Saat sudah membaringkan tubuh di ranjang dan menarik selimut, Arunika kembali bangun dengan tegap saat melihat pintu kamar terbuka.Arunika melihat Raynar masuk kamar, pria itu menutup pintu lalu berjalan ke arah ranjang. Raynar tidak lembur seperti biasanya?“Kamu tidak lembur?” tanya Arunika memastikan, tatapannya terus menatap pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Menikahi Gadis Kecil

Malam semakin larut. Ternyata Raynar belum tidur dan masih memandangi langit-langit kamar.Raynar menggeser posisi berbaring hingga miring ke arah Arunika. Dia menatap Arunika yang tertidur pulas menghadap ke arahnya.Raynar menatap lekat wajah Arunika. Sampai sekarang Raynar masih tidak menyangka menikahi gadis sekecil Arunika.Raynar memejamkan mata sekilas. Dia mengingat hari di saat Nenek Galuh memintanya menikahi seorang gadis yang sama sekali tak pernah Raynar kenal atau tahu.Raynar sempat menolak saat mengetahui kalau Arunika masih berumur dua puluh dua tahun. Namun, karena desakan Nenek Galuh yang mengatakan jika itu wasiat sang kakek, Raynar akhirnya menerima.Meskipun Raynar akui, keputusannya itu dikarenakan tujua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Suasana Memanas

Arunika sangat terkejut melihat Adrian berada di basement. Sampai-sampai dia menoleh ke arah luar, lalu kembali menatap pada Adrian yang kini berjalan menghampirinya. “Kenapa kamu lewat sini?” tanya Arunika saat Adrian sudah berdiri di hadapannya. Dia tersenyum, mencoba menetralkan keterkejutannya. Adrian tersenyum manis pada Arunika. “Oh ya, aku membawa mobil temanku karena dia minta agar mobilnya dimasukkan ke bengkel siang nanti,” jawab Adrian sambil menunjuk ke mobil yang terparkir di basement. Arunika mengangguk-angguk dengan senyum canggung di wajahnya. “Kenapa kamu di sini? Kamu bawa mobil?” tanya Adrian balik. Arunika tersentak. Dia bingung mencari alasan agar Adrian tidak curiga padanya. “Ah, itu, tadi Pak Nichole bertemu denganku di lobby, lalu dia memintaku untuk mengambil flashdisknya yang tertinggal di mobil,” jawab Arunika memberi alasan masuk akal agar Adrian percaya. Adrian menatap Arunika ketika sedang bicara. Dia tahu Arunika bohong karena Adrian melihat Aruni
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Alasan Saja

“Tu-tunggu.” Arunika benar-benar syok. “Kenapa mendadak sekali?” tanya Arunika memastikan kalau dia memang tak salah mendengar.“Ini permintaan Nenek. Baru saja Nenek menghubungi dan meminta kita datang siang ini,” jawab Raynar dengan tatapan datarnya, dia bahkan tak menoleh pada Arunika sama sekali.Arunika masih saja terkejut dengan mulut menganga, tetapi sedetik kemudian dia mengatupkan bibirnya rapat-rapat.Arunika tak bisa menolak. Dia mengiyakan saja meski sebenarnya Arunika malas jika sampai bertemu Laras.Pintu lift terbuka di departemen hukum. Arunika pamit keluar lebih dulu, lalu dia segera pergi menuju ruang Nichole.Raynar masih memandang punggung Arunika sampai pintu lift tertutup lagi.Erik melirik Raynar yang masih menatap lurus ke pintu lift. Dia sampai berdeham karena ucapan Raynar.Sejak tadi atasannya ini berdiri menunggu lift dari basement naik, jadi kapan Nenek Galuh menghubungi Raynar. Erik menebak, apa atasannya itu sedang cemburu?Erik tiba-tiba menahan senyum,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya

Ide Raynar

Aru keluar dari lift yang baru saja terbuka di basement. Dia berjalan menuju mobil Raynar dan melihat Pak Dodi sudah berdiri di samping mobil.Arunika mempercepat langkah. Dia segera masuk setelah Pak Dodi membukakan pintu untuknya.Arunika melihat Raynar duduk dengan tatapan fokus ke ponsel. Bahkan pria itu tak menoleh pada dirinya yang baru saja masuk.Arunika berusaha duduk dengan nyaman dan tenang, meski dia sebenarnya gugup sampai meremat jemarinya.Mobil melaju meninggalkan basement. Jantung Arunika semakin berdegup cepat saat membayangkan mereka sampai di rumah Nenek Galuh, lalu Arunika harus berhadapan dengan Laras.Arunika benar-benar tak suka berinteraksi dengan Laras.“Apa di rumah hanya ada Nenek dan bibimu?” Setelah cukup lama diam, akhirnya Arunika membuka suara.Raynar menutup layar ponselnya lalu memasukkan benda pipih itu ke saku jas. Dia menoleh Arunika lalu menjawab, “Hanya ada Nenek, biasanya jam segini Bibi berada di luar, berkumpul dengan teman-teman sosialitanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status