Arunika merasa tidak senang. Terlebih dua wanita dewasa di kedai es krim itu terus menatap Raynar, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tatapan mereka pada Raynar membuat Arunika tiba-tiba jadi sebal.Saat Arunika masih mengamati dua wanita itu, Raynar tiba-tiba berkata, "Tunggulah di sini. Aku mau menghubungi asistenku dulu."Tanpa menunggu jawaban Arunika, Raynar berbalik pergi. Tepat saat Raynar keluar dari kedai, kedua wanita itu mendekati Arunika.‘Mau apa mereka?’ batin Arunika curiga. Kedua wanita itu tersenyum aneh pada dirinya."Hai, Adik," sapa salah satu wanita.‘Adik? Memangnya aku adiknya?’ Arunika ingin membalas, tetapi dia tahan.Kedua wanita itu masih terus tersenyum, lalu salah satunya melirik ke arah Raynar pergi."Pria tadi itu pamanmu, ya?" tanya wanita itu.Mata Arunika membulat.‘Apa?!’ Ingin rasanya dia menyangkal, tetapi suaranya tercekat di tenggorokan."Kamu imut sekali," kata wanita yang satunya lagi.Arunika ternganga. Apa dia sekecil itu sampai dibilang ‘i
Terakhir Diperbarui : 2025-03-17 Baca selengkapnya