Share

Hari Pertama Bekerja

last update Last Updated: 2025-03-14 18:41:47

Arunika baru saja sampai di perusahaan Raynar. Dia berdiri memandang bangunan tinggi itu dengan seulas senyum di wajahnya.

“Semangat, Aru!” Arunika mengepalkan tangan di udara, menyemangati dirinya demi masa depannya.

Arunika pergi melapor ke HRD. Setelah mendapat briefing, Arunika diantar melapor ke departemen hukum.

“Pak Nichole tidak suka pekerja yang lamban atau suka datang terlambat, jadi usahakan kamu datang tepat waktu. Paling tidak sebelum beliau datang,” ucap kepala HRD saat berjalan di koridor bersama Arunika.

“Baik, Bu.” Arunika mengangguk seraya terus mengikuti langkah kepala HRD.

Mereka sampai di depan ruang salah satu pengacara di perusahaan itu. Arunika melihat beberapa staff yang bekerja di departemen itu memperhatikan dirinya.

Seolah kedatangannya ke sana membuat aneh, sampai semua pandangan tertuju padanya.

“Ayo!” ajak kepala HRD setelah membuka pintu ruang pengacara.

Arunika mengangguk. Dia masuk bersama kepala HRD.

“Pak Nichole.” Kepala HRD itu menyapa seraya berja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
wardah
sindy blm kapok ternyata pak Nichol pasti menyepelekan aruni ,,blm tau cara kerja aruni udah dipandang sebelah mata saja
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ide apa sih di otak si Kunti
goodnovel comment avatar
Adeena
rencana jahat ga akan terealisasi pasti gagal.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Lupa Suaminya Kaya

    Tepat saat jam kerja berakhir, Arunika menyelesaikan tumpukan berkas yang diberikan Nichole.Lega, dia merentangkan tangannya untuk mengusir pegal. Senyum tipis terukir di wajahnya, lalu dia menoleh ke arah meja Nichole, dan melihat pria paruh baya itu sudah bersiap pulang."Anda sudah mau pulang, Pak?" tanya Arunika seraya berdiri dari duduknya.Nichole menatap Arunika datar. "Besok jangan datang terlambat!" perintahnya sebelum melangkah ke luar ruangan.Arunika mengangguk, meskipun Nichole tak melihatnya. Dia segera merapikan mejanya dan meja kerja atasannya sebelum beranjak pergi meninggalkan ruangan itu.Arunika bekerja di ruangan yang sama dengan Nichole, jadi Arunika belum sempat berinteraksi dengan staf lain.Saat keluar dari ruang kerja Nichole, Arunika mendapati area kantor divisinya sudah kosong. Sepertinya Arunika menjadi staff terakhir yang pulang dari divisi itu.Hari sudah menjelang malam ketika Arunika melangkah keluar gedung. Di depan gedung, Arunika memandang langit y

    Last Updated : 2025-03-16
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Dikira Anak Kecil

    Arunika merasa tidak senang. Terlebih dua wanita dewasa di kedai es krim itu terus menatap Raynar, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tatapan mereka pada Raynar membuat Arunika tiba-tiba jadi sebal.Saat Arunika masih mengamati dua wanita itu, Raynar tiba-tiba berkata, "Tunggulah di sini. Aku mau menghubungi asistenku dulu."Tanpa menunggu jawaban Arunika, Raynar berbalik pergi. Tepat saat Raynar keluar dari kedai, kedua wanita itu mendekati Arunika.‘Mau apa mereka?’ batin Arunika curiga. Kedua wanita itu tersenyum aneh pada dirinya."Hai, Adik," sapa salah satu wanita.‘Adik? Memangnya aku adiknya?’ Arunika ingin membalas, tetapi dia tahan.Kedua wanita itu masih terus tersenyum, lalu salah satunya melirik ke arah Raynar pergi."Pria tadi itu pamanmu, ya?" tanya wanita itu.Mata Arunika membulat.‘Apa?!’ Ingin rasanya dia menyangkal, tetapi suaranya tercekat di tenggorokan."Kamu imut sekali," kata wanita yang satunya lagi.Arunika ternganga. Apa dia sekecil itu sampai dibilang ‘i

    Last Updated : 2025-03-17
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Masih Muda

    Arunika terkesiap mendengar pertanyaan Raynar. Akan tetapi, dia mencoba bersikap biasa saja, meskipun kekesalan masih menggerogoti hatinya. Masalahnya adalah Arunika sendiri tidak paham mengapa dia merasa kesal."Tidak ada apa-apa," jawabnya datar dan menghindari tatapan Raynar.Arunika memainkan jari telunjuknya, itu adalah kebiasaannya ketika merasa gelisah dan tak bisa dia sembunyikan.Raynar masih menatap Arunika. Namun, dering ponselnya memecah keheningan. Raynar mengalihkan pandangannya ke ponsel di atas meja, lalu menjawab panggilan dari Erik. Tanpa merespon Arunika pun menunggu istrinya itu mengatakan sesuatu, Raynar langsung bangkit, dan melangkah keluar kamar.Arunika menghela napas kasar, menatap punggung Raynar yang menjauh. Sekarang tiba-tiba dia jadi merasa sebal, tetapi masih tetap tidak tahu mengapa harus sesebal ini.Dia melipat tangannya di depan dada dan mulai mengomel tak jelas. "Lain kali, memang jangan pergi dengannya lagi!” Arunika menganggukkan kepala keras. “O

    Last Updated : 2025-03-18
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Takut Gosip

    Arunika merasakan tatapan datar dari Raynar. Apa pria itu tidak senang dengan penolakannya? Memang Arunika berulang kali menolak Raynar, tetapi itu ada alasannya.Sebelum pikiran Raynar mungkin akan ke mana-mana, buru-buru Arunika menjelaskan. “Di perusahaan, tidak ada yang tahu soal pernikahan kita. Aku juga karyawan baru di sana. Menghindari gosip yang macam-macam jika mereka melihat kita datang bersama.” Dia melirik Raynar, berharap suaminya itu mengerti."Kamu menikah denganku supaya tidak digosipkan macam-macam. Bukankah itu yang kamu katakan malam itu?" Raynar mengingatkan ucapan Arunika di malam pernikahan mereka.Arunika tersentak. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Apa yang dikatakan Raynar benar juga, tetapi dia juga masih bingung.Kalau Arunika bekerja di perusahaan lain, akan lebih mudah baginya mengaku sebagai istri pria itu. Setidaknya, dia tak akan dicap masuk perusahaan karena koneksi."Ya ... itu ... nanti, gampang. Jangan sekarang," elak Arunika gugup, mencoba

    Last Updated : 2025-03-19
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tuduhan Hendry

    ‘Apa benar Pak Raynar yang membuatku lolos? Tapi kenapa?’ Pertanyaan itu terus berputar di kepala Arunika saat dia merapikan meja Nichole. Arunika berusaha fokus pada pekerjaannya, menyalakan komputer, memastikan semua yang dibutuhkan Nichole siap sebelum pria itu datang. Namun, ucapan Winnie terus mengganggunya. Wawancaranya memang terasa terlalu mudah, tidak seperti wawancara kerja pada umumnya. Dia juga sudah bertanya pada Raynar dan pria itu menjawab tidak. Arunika menghela napas berat, bahunya naik turun. Dia masih tenggelam dalam lamunannya saat Nichole masuk ke ruangan. Nichole melihat Arunika berdiri mematung, wajahnya terlihat kusut. Dia juga melihat mejanya sudah rapi dan komputer sudah menyala. "Ehem ...." Nichole berdeham, membuat Arunika tersentak. Arunika menegakkan tubuhnya, buru-buru menjauh dari meja Nichole. "Selamat pagi, Pak," sapanya, sedikit membungkuk. "Pagi," jawab Nichole dingin seperti kemarin. Arunika menunduk saat Nichole melewatinya dan du

    Last Updated : 2025-03-20
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Masih Anak-anak

    Di ruang rapat, Nichole menyampaikan hal-hal penting terkait pekerjaan yang tak bisa dia ungkapkan di depan Hendry saat rapat tadi. Dia sudah bekerja untuk keluarga Raynar sejak ayah Raynar masih hidup. Dia berpihak pada Raynar karena dia melihat kemampuan dan ketekunan Raynar, sama seperti mendiang ayahnya."Aku akan pastikan berkas legal untuk pembangunan itu selesai secepatnya," kata Nichole, mengakhiri penjelasannya."Terima kasih," balas Raynar. Dia tak bersikap dingin pada Nichole yang memang setia padanya.Nichole hendak bangkit, tetapi dia kembali duduk dan menatap Raynar.Raynar menunggu dan memerhatikan Nichole. Pria itu seperti ingin menyampaikan sesuatu padanya."Aku terkejut, kamu meminta HRD menempatkan anak baru itu menjadi asistenku," kata Nichole, akhirnya.Raynar tetap terlihat tenang."Bagaimana kinerjanya?" tanya Raynar menanggapi ucapan Nichole."Apa yang mau dinilai? Dia baru satu setengah hari bekerja di sini," jawab Nichole.Senyum tipis terukir di bibir Raynar

    Last Updated : 2025-03-21
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sikap Manis

    Arunika duduk di depan cermin, menyisir rambutnya perlahan. Pikirannya melayang pada Hendry dan Raynar. Arunika penasaran dengan hubungan antara paman dan keponakan itu. Namun, dia masih mencari waktu yang tepat untuk bertanya soal hubungan Raynar dengan pamannya itu.Dia melirik bayangan Raynar di cermin. Pria itu sedang duduk di sofa dengan pandangannya yang fokus pada tablet pintar di tangannya.Arunika masih menyisir rambutnya, tenggelam dalam lamunan. Tatapannya terpaku pada bayangan Raynar."Apa ada masalah di kantor?"Suara Raynar mengejutkan Arunika. Dia baru sadar, Raynar juga sedang menatapnya dari pantulan cermin.Apa pria itu menyadari kalau sejak tadi Arunika sedang mengamati Raynar? Wajah Arunika memanas. Dia salah tingkah, takut Raynar akan salah paham karena dirinya memandang pria itu secara diam-diam.Belum sempat dia menjawab, Raynar sudah berdiri dan berjalan menghampirinya. Jantung Arunika berdebar semakin kencang.Raynar menyentuh rambut Arunika yang masih setenga

    Last Updated : 2025-03-22
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Akhirnya Berangkat Bersama

    Raynar menatap Arunika yang menunggu jawabannya. Dia memutar tumitnya sehingga kembali menghadap pada Arunika yang masih duduk membelakangi meja rias. “Aku hanya merekomendasikan. Urusan diterima atau tidak, itu hasil dari kemampuanmu.” Setelah mengatakan itu, Raynar kembali membalikkan badan dan melangkah pergi meninggalkan kamar. Arunika menatap punggung Raynar yang berlalu pergi dan menghilang dari balik pintu. Arunika sedikit memiringkan kepala, menelaah maksud Raynar. Jika benar direkomendasikan, tetapi tidak menutup kemungkinan ada paksaan agar menerimanya, ‘kan? Jadi, ini artinya Arunika masuk ke perusahaan itu karena ada campur tangan Raynar? Ah, Arunika pusing. Biarlah, yang terpenting tidak ada yang tahu, semoga hanya kepala HRD saja yang tahu. ** Keesokan harinya. Raynar dan Arunika sudah siap untuk pergi bekerja. Arunika mencangklong tas kecilnya menyilang di depan dada. “Aku berangkat dulu,” pamit Arunika saat dia dan Raynar sudah keluar dari rumah. Arunika hend

    Last Updated : 2025-03-22

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sebuah Pernyataan

    “Tinggal jawab, kenapa suka sekali bikin penasaran?” protes Arunika karena Raynar selalu menjawab dengan pertanyaan.Arunika pusing sendiri karena Raynar suka sekali memintanya menebak. Dia melirik pada Raynar, tetapi detik berikutnya memandang ke arah lain.“Mau aku gay atau tidak, apa ada bedanya untukmu?” tanya Raynar sambil menatap Arunika.“Ya ada,” jawab Arunika kembali menyandarkan punggung ke sandaran sofa. “Kalau kamu tidak gay, aku pasti akan takut dan cemas seranjang denganmu,” imbuh Arunika tanpa menatap pada Raynar, dia memainkan jemarinya.Lalu saat dia menolehkan kepala, Arunika terkesiap melihat wajah Raynar yang sudah sangat dekat dengannya. Sejak kapan suaminya berada di jarak sedekat ini dengannya?“Ke-kenapa deket-deket?” tanya Arunika tergagap sampai menahan napas dengan ekspresi wajah panik. Dia sampai memundurkan kepala untuk memberikan jarak yang lebar di antara mereka.Raynar menatap lekat wajah Arunika, lalu memandang dua bola mata Arunika secara bergantian.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Jelek karena Seksi

    Erik melihat Raynar baru saja kembali. Dia segera masuk ruang kerja Raynar untuk melaporkan schedule Raynar yang sudah dirombak Erik. “Anda baik-baik saja, Pak?” tanya Erik saat melihat raut wajah Raynar yang begitu masam.“Hm ….” Raynar tak menanggapi ucapan Erik.Erik langsung paham, pekerjaannya akan sulit saat Raynar dalam mode kesal seperti ini. Erik hendak membacakan jadwal baru Raynar, tetapi atasannya itu sudah lebih dulu bicara.“Kamu sudah mendapatkan informasi soal Nathan?” tanya Raynar.“Belum, Pak. Masih diusahakan,” jawab Erik.Raynar menatap datar, lalu berkata, “Apa pekerjaanmu sekarang sangat lamban seperti ini? Apa susahnya untukmu mencari tahu?”Erik meneguk ludah kasar. Baru saja dia cemas harinya suram karena mood Raynar, sekarang sudah dimulai kesuraman itu.“Iya, Pak. Tapi saya berusaha untuk mencari informasi sevalid mungkin agar tidak mengecewakan Anda. Mencari informasi pribadi lebih mudah ketimbang informasi keluarga beserta riwayatnya, Pak.” Erik harus tet

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Takut Suami Marah

    Arunika dan Clara baru saja kembali dari toilet. Saat Arunika hendak duduk, Raynar langsung berdiri sampai membuat Arunika terkejut.“Ada apa?” tanya Arunika sambil menatap suaminya yang terlihat tak senang.Raynar meraih tangan Arunika lalu berkata, “Aku ada urusan mendadak.”Arunika melihat ketidaksenangan dalam tatapan mata Raynar. Dia langsung mengangguk lalu meraih tasnya di kursi.“Aku pergi dulu, makasih makanannya.”Setelah Arunika mengucapkan itu, Raynar menarik tangan Arunika pergi meninggalkan tempat itu.Clara terkejut sampai bengong karena Raynar mendadak mengajak pergi Arunika. Dia melambaikan tangan ke arah Arunika pergi sampai menghilang dari pandangannya.Setelah Arunika dan Raynar pergi, Clara menoleh pada Nathan yang masih duduk dengan tenang.“Apa Kak Nathan sebelumnya sudah tahu kalau Raynar suami Aru?” tanya Clara pada pria itu.“Tahu,” jawab Nathan.“Aru punya suami yang masih muda dan gagah, apa Kak Nathan tetap akan mendekati Aru karena awalnya ngira dia tua,

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Sesuai Rencana

    Arunika menoleh pada Raynar saat mendengar pertanyaan Clara. Dengan senyum penuh rasa bangga dia menjawab, “Ini suamiku, kamu belum pernah bertemu dengannya, kan? Sekalian saja kuperkenalkan.”Clara terkejut. Dia menatap Arunika dan Raynar bergantian karena rasa tak percaya.“Su-suami?” tanya Clara mengulang. Tentu Clara terkejut karena yang dia tahu, suami Arunika sudah tua seperti yang Arunika ceritakan sebelum menikah.Arunika mengangguk meyakinkan.Clara akhirnya memperkenalkan diri pada Raynar meski masih bingung, lalu mereka duduk bersama saling berhadapan. Arunika berhadapan dengan Clara, sedangkan Raynar berhadapan dengan Nathan.Suasana di sana berubah tegang. Arunika sesekali melirik pada Raynar, dia merasa bersalah karena ada Nathan di sana.Clara melirik pada Nathan dan Raynar secara bergantian, dua pria itu diam saling tatap sampai membuat kecanggungan yang begitu terasa di meja itu.“Aru, aku memesan camilan kesukaanmu. Makanlah,” ucap Clara untuk mencairkan suasana.Aru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Pertemuan Yang Direncanakan

    Hari berikutnya. Raynar berada di ruang kerjanya seperti biasa saat Erik masuk membawa tumpukan berkas dan meletakkan di meja Raynar.“Pak, saya sudah mendapat sedikit informasi tentang Nathan. Apa Anda mau mendengarnya dulu?” tanya Erik yang berdiri di depan meja kerja Raynar.Raynar berhenti membubuhkan tandatangan di berkas, lalu pandangannya beralih pada Erik.“Apa yang kamu dapatkan?” tanya Raynar.“Informasi yang saya dapat dari beberapa teman yang satu jurusan dengan Arunika, mereka mengatakan kalau Arunika memang sering bertemu dan belajar bersama dengan Nathan meski mereka beda angkatan,” ujar Erik lalu membuka ponsel dan kembali membaca informasi yang sudah diringkasnya.“Mereka rata-rata berkata kalau Arunika memang sangat dekat dengan Nathan sampai dikira pacaran, padahal tidak,” ucap Erik lagi.“Hanya itu?” tanya Raynar dengan satu alis tertarik ke atas.“Ya, Pak. Hanya itu informasi yang saya dapat soal hubungan Arunika dengan Nathan saat mereka masih kuliah,” jawab Erik

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sedikit Kisah Raynar

    Raynar menatap Arunika yang begitu antusias ingin mendengar tentang orang tuanya. Dari sorot mata gadis ini, Raynar tak pernah melihat kepura-puraan, semua begitu alami dari pemikiran polos Arunika. “Benar-benar ingin tahu?” tanya Raynar memastikan. Arunika mengangguk-angguk cepat. Raynar membetulkan posisi duduknya dengan benar. Dia kini tak menatap pada Arunika, tetapi memandang lurus ke depan. Arunika masih duduk miring menatap pada Raynar, menunggu suaminya itu bercerita. “Sejak kecil, aku tinggal di kota kecil bersama ibuku,” ucap Raynar memulai ceritanya. Arunika diam mendengarkan yang Raynar katakan. “Kami hanya hidup berdua, tidak tahu kenapa ayahku tidak pernah datang dan ibuku tidak pernah lagi menceritakan tentangnya.” Raynar tersenyum getir saat mengatakan itu. “Kenapa ayahmu tidak pernah datang? Apa dia sibuk bekerja atau apa?” tanya Arunika. Raynar menoleh Arunika, lalu menjawab, “Ibuku hanya berkata kalau mereka tidak mungkin bisa bersama, jadi lebih baik aku d

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Perkara Buku

    Setelah cukup lama berada di ruang kerja, Raynar kembali ke kamar untuk beristirahat.Akan tetapi, saat baru saja menginjakkan kaki di kamar, Raynar mendengar suara benda jatuh dari kamar ganti.Raynar mengedarkan pandangan di kamar dan tak melihat Arunika di sana, membuatnya seketika panik lantas berlari ke kamar untuk melihat apakah Arunika yang jatuh.Saat sampai di kamar ganti, Raynar melihat Arunika yang terduduk di lantai sambil mengusap kepala.“Apa yang kamu lakukan? Dan kenapa ….” Apa yang mau dikatakan Raynar terjeda saat melihat kotak dengan beberapa buku dan bingkai foto berserakan di lantai.“Aku mau naruh kotak di atas, tapi malah kejatuhan kotak lain. Sakit.” Arunika mengusap kasar kepalanya untuk menghilangkan sakitnya.Bukannya membantu Arunika berdiri, Raynar malah memunguti barang-barang yang berserakan lalu memasukkannya kembali ke kotak.Arunika keheranan, kenapa Raynar terburu-buru memasukkan semua barang itu? Lalu Arunika melihat buku bersampul biru dengan tali

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Rasa Penasaran Raynar

    Arunika kembali bekerja setelah banyak bercerita dengan Nichole. Meski menyenangkan bisa berbagi cerita dengan pria itu, tetapi Arunika tetap harus kembali mengerjakan tugasnya.Arunika sibuk mengecek berkas sebelum diserahkan pada Nichole, sampai dia melihat ponselnya berkedip beberapa kali, ada pesan masuk di ponselnya.[Bagaimana kabarmu?]Arunika membaca pesan yang dikirimkan Nathan. Dia mengetik pesan balasan dari Nathan karena bagaimanapun pria itu pernah menolongnya.[Aku baik, Kak. Ini sudah mulai bekerja.]Arunika ingin meletakkan ponselnya lagi, tetapi dia kembali mendapat balasan dari Nathan.[Apa siang atau sore ini kamu ada waktu? Aku ingin bertemu denganmu.]Arunika menggigit bibir bawahnya lalu mengetik pesan balasan untuk Nathan.[Maaf, Kak. Sepertinya tidak bisa, aku juga tidak bisa pergi tanpa izin suamiku dulu.]Arunika takut menyinggung Nathan, apalagi pria itu tidak membalas pesannya lagi. Arunika mencoba berpikir positif, mungkin Nathan sibuk bekerja lagi.**Saa

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Memang Mirip

    Arunika kembali ke ruang kerja Nichole. Dia langsung tersenyum sambil mengangguk pada atasannya itu.“Akhirnya keributannya teratasi,” kata Nichole seraya berjalan menuju meja kerjanya.Arunika merasa malu karena sudah menjadi penyebab keributan itu.“Iya, Pak. Maaf sudah membuat Anda tak nyaman,” kata Arunika lalu sedikit membungkukkan badan ke arah Nichole lagi.Nichole memandang Arunika yang sangat sopan dan bertanggung jawab. Dia duduk di kursinya lalu menghela napas pelan.“Apa ada masalah lain, Pak?” tanya Arunika karena Nichole seperti punya banyak beban.Nichole tersenyum menatap pada Arunika.“Tidak ada,” jawab Nichole, “kamu tidak salah, tapi kenapa kamu minta maaf?” Arunika hanya tersenyum kecil.“Tadi aku sempat cemas kalau semua pegawai bakal benar-benar dipecat oleh Raynar. Ya, siapa sangka kamu bisa menyakinkan Raynar untuk membatalkan niatnya.”Nichole menatap kagum pada Arunika.“Ah … itu ….” Arunika menggaruk belakang kepala karena malu sudah menjadi pemicu keributa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status