Raynar menatap Arunika yang menunggu jawabannya. Dia memutar tumitnya sehingga kembali menghadap pada Arunika yang masih duduk membelakangi meja rias. “Aku hanya merekomendasikan. Urusan diterima atau tidak, itu hasil dari kemampuanmu.” Setelah mengatakan itu, Raynar kembali membalikkan badan dan melangkah pergi meninggalkan kamar. Arunika menatap punggung Raynar yang berlalu pergi dan menghilang dari balik pintu. Arunika sedikit memiringkan kepala, menelaah maksud Raynar. Jika benar direkomendasikan, tetapi tidak menutup kemungkinan ada paksaan agar menerimanya, ‘kan? Jadi, ini artinya Arunika masuk ke perusahaan itu karena ada campur tangan Raynar? Ah, Arunika pusing. Biarlah, yang terpenting tidak ada yang tahu, semoga hanya kepala HRD saja yang tahu. ** Keesokan harinya. Raynar dan Arunika sudah siap untuk pergi bekerja. Arunika mencangklong tas kecilnya menyilang di depan dada. “Aku berangkat dulu,” pamit Arunika saat dia dan Raynar sudah keluar dari rumah. Arunika hend
Terakhir Diperbarui : 2025-03-22 Baca selengkapnya