Arunika memandangi pesan yang didapatnya. Dia menggenggam ponselnya begitu erat. Tatapannya berubah kesal dan geram.“Aru, ada apa?” tanya Winnie cemas karena Arunika hanya diam memandangi ponsel.Arunika menoleh pada Winnie lalu menggeleng kepala pelan sambil tersenyum.“Tidak ada,” kata Arunika.“Kamu yakin?” tanya Winnie memastikan, dia cemas kalau Arunika sedih karena masalah gosip yang sedang menerpa sahabatnya itu.Arunika mengangguk masih sambil mempertahankan senyumnya.“Baiklah, ayo ke kantin,” ajak Winnie lalu menggandeng tangan Arunika.Namun, Arunika menahan tubuhnya agar tidak bergerak, membuat Winnie berhenti melangkah lagi lalu menatap pada Arunika.“Ada masalah?” tanya Winnie lagi. Dia harus memastikan Arunika memang baik-baik saja.“Tidak, tidak ada,” jawab Arunika, “kamu ke kantinlah dulu, aku ada perlu sebentar,” kata Arunika seraya menunjuk pintu keluar lobby.Winnie mengerutkan kedua alis. “Mau kutemani?”Arunika menggeleng pelan.Winnie mengangguk-angguk. Dia mel
Terakhir Diperbarui : 2025-04-15 Baca selengkapnya