"Aku Siran Aurlesya, cinta masa kecil Raymond," ucap Siran dengan nada bangga, tersenyum tipis pada Carmen, "tetapi itu hanya masa lalu. Sudah menjadi histori untukku dan Raymond," lanjutnya–masih berbicara dengan nada anggun dan lembut. Raymond mengatupkan rahang, tidak suka pada Siran yang memperkenalkan diri seperti ini. Seharusnya yang telah berlalu tak perlu diungkit, bagaimana jika Ura-nya salah …- "Wah, daebak," puji Carmen dengan nada riang dan manis, menyambut tangan Siran dengan semangat, "kebetulan aku memang sangat ingin ke museum. Namaku Carmen Gaura Ab--" Ucapan Carmen berhenti karena dia kurang pede memperkenalkan diri dengan menyertakan nama belakang keluarga suaminya. Sedangkan Raymond, rahangnya semakin mengatup kuat, menahan kemarahan karena Carmen tak menyertakan nama keluarganya di belakang nama Carmen. Ini membuktikan kalau Carmen belum menerimanya dengan sepenuhnya. Siran menatap bingung pada Carmen, sedikit merasa aneh kerena Carmen tiba-tiba menying
Terakhir Diperbarui : 2025-02-23 Baca selengkapnya