All Chapters of Jatuh Cinta Setelah One Night Stand: Chapter 51 - Chapter 60

74 Chapters

51. Bersembunyi Darimu

Raymond telah sampai di rumah, langsung bertanya pada maid di mana Carmen berada. "Di mana Nyonya?" tanya Raymond datar. Dia masih dikuasai kemarahan tetapi dia mencoba menenangkan diri. Raymond takut kelepasan, seperti saat tadi. Talita terluka dan … Raymond tak bisa mengontrol emosi, dia menbentak istrinya. Raymond tidak bermaksud tetapi dia panik ketika melihat darah keluar dari kepala Talita. "Nyonya keluar, Tuan." "Kemana?" tanya Raymond dingin, wajahnya mulai tak bersahabat. "Ka-kami tidak tahu, Tuan," ucap salah satu maid. Raymond mengatupkan rahang dan mengepalkan tangan, mencoba menahan emosi yang mulai ingin menguasai diri. Setelah itu, Raymond beranjak dari sana, tanpa mengatakan apa-apa pada maid. Ini sudah malam dan dia harus menemukan istrinya secepatnya. Carmen meninggalkan handphone dan itu membuat Raymond kesulitan melacak istrinya. *** "Mama …." Carmen menatap undukan tanah yang sudah ditanamani rerumputan, dengan tatapan berkabut–bulir kris
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

52. Ketika Aku Menguping Pembicaraan Suamiku

Carmen terbangun dan menemukan dirinya sudah dalam kamar. Pakaiannya telah diganti–saat ini mengenakan gaun tidur vintage berwarna putih gading. Carmen menatap ke sebelahnya dan tak menemukan Raymond di sana. Syukurlah, Carmen memang tak ingin bertemu dengan pria jahat itu! "Untung saja aku tidak mundur dari lomba memasak," jawab Carmen pelan, mengingat kembali kejadian tadi malam. Sampai sekarang Carmen masih sedih sebab Raymond membentaknya. Beruntung Carmen tak mundur dari lomba memasak, karena ini adalah satu-satunya jalan Carmen pergi dari Raymond. Jika dia menang, dia bisa memperoleh uang untuk biaya hidup. Raymond juga tak akan bisa mengusiknya karena Carmen akan mendapat perlindungan dari pihak penyelenggara kompetisi, selama di luar negeri. Carmen menoleh ke arah meja nakas, memperhatikan jam kecil yang menunjukkan jam dua belas siang. Mata Carmen membola, cukup panik karena dia terlambat bangun! "Bagaimana ini?" panik Carmen, buru-buru turun dari tempat tidur.
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

53. Teman Kiriman Suami

Padahal saat itu-- Raymond sangat senang karena akan memiliki saudara, dia sangat antusias menunggu kelahiran adiknya. "Apa jangan-jangan saat ini kau memiliki rencana untuk melenyapkanku, Heh?! Setelah Talita lalu aku?" "Tuan muda, jaga bicara anda!" tegur Vior cepat. Raymond berdecis lalu setelah itu kembali menertawakan ayahnya. Sejujurnya, dia membenci pria tua yang duduk di depannya, tetapi-- dia tetap melindunginya. Masalah Talita, dia bersedia namanya yang diseret hanya agar nama ayahnya tetap baik. Padahal pria tua ini sangat jahat padanya, tetapi kenapa Raymond tak bisa membiarkannya hancur?! Padahal jika pria tua ini hancur, bukankah dendamnya akan terbalas? Yah, Raymond punya dendam pada ayahnya. Dia ingin membuat pria ini menderita, tetapi saat ayahnya punya sedikit kendala, dia diam-diam turun tangan untuk membantu. Dia ingin ayahnya cepat mati, tetapi saat ayahnya sakit, Raymond malah panik dan khawatir. Dia bahkan diam-diam mengirim dokter terbaik untuk mengob
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

54. Bagaimana Caranya Agar Dia Jujur?

"Kamu ngapain beli pengharum ruangan sebanyak itu, Kal?" tanya Teresia, menatap kantong plastik yang Carmen pegang, "dan ngapain kamu minta aku nyuruh Chef Bayu ke sini?" "Kemarin Chef Bayu datang pakai mobil kan? Dan tadi-- kamu bilang dia juga pakai mobil. Jadi--" Carmen tak melanjutkan ucapannya, malah menunjukkan cengiran pada sang sahabat. "Hah? Aku nggak paham, Carmen sayang! Apa hubungannya Chef Bayu sama pengharum mobil?" Teresia mengerutkan kening, bingung dengan semuanya. "Nanti kamu akan tahu." Carmen menjawab santai. Tak lama Bayu datang, terkejut karena Teresia bersama Carmen. Namun, dia tidak bertanya apa-apa. Carmen dan Teresia masuk dalam mobil Bayu, keduanya kompak duduk di belakang. "Ck, aku bukan supir kalian. Salah satu pindah ke depan," ucap Bayu, menatap berang pada kedua perempuan yang duduk manis di kursi jok belakang. "Tere, ke sini," lanjutnya. "Kenapa aku? Carmen saja yang di depan soalnya dia yang punya rencana." "Kau ingin membunuhku?" B
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

55. Kau Harus Hamil Sweetheart

Cup' Raymond kembali mengecup pundak Carmen, terus mencoba membujuk perempuan itu agar berbicara padanya akan tetapi Carmen hanya diam. Meskipun dia mengatakan Carmen boleh bendiamnya selama yang Carmen mau, tetapi Raymond tak bisa membiarkan perempuan ini terus mendiamnya. Suara Carmen adalah nyanyian indah baginya, dan diam perempuan ini adalah sunyi yang menyiksa. Raymond merampas buku Carmen kemudian meletakkannya di atas meja. Dia ingin Carmen protes dan marah padanya, tetapi perempuan itu memilih tetap menunduk. Tangan istrinya bergerak seperti membalik halaman buku–bersikap layaknya masih membaca buku. Padahal tak ada buku di pangkuan Carmen, Raymond telah merampasnya. Raymond menghela napas. Ternyata sulit menaklukan diamnya istrinya. Namun, Raymond tak akan menyerah. Dia mengendong Carmen dan membawanya ke arah ranjang. Dia yakin sekali sentuhannya akan membuat Carmen bersuara."Aku menginginkanmu, Sweetheart," ucap Raymond, memperhatikan wajah gugup Carmen yang sudah ia b
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

56. Kompetisi Memasak yang Penuh Ketegangan

Carmen sudah berada di lokasi kompetisi memasak. Carmen tersenyum lebar karena dia berhasil ke tahap final. Juara tiga sudah ditangan tentunya dan semoga Carmen juara pertama supaya dia bisa ke luar negeri untuk meninggalkan Raymond yang jahat! "Kompetisinya akan dimulai. Semangat yah, Sayangku!" ucap Teresia pada Carmen, sudah ada di lokasi karena dia ingin menjadi pendukung garis depan untuk sang sahabat. "Semangat!" seru Carmen dengan nada riang. Dia berpelukan dengan Teresia dan setelah itu buru-buru masuk ke lokasi yang akan menjadi tempat ketiga peserta untuk menunjukkan keahlian memasak. 'Aku pasti menang. Aku yakin aku bisa!' batin Carmen, tersenyum lebar sembari masuki tempat–setelah sebelumnya dia dipersilahkan untuk masuk oleh panitia. Saat sudah di dalam, jantung Carmen berdebar kencang–gugup tetapi bersemangat secara bersamaan. Dia senang karena sebentar lagi dia akan lepas dari Raymond sang monster! "Para peserta silahkan memasak dalam waktu yang sudah ditentukan
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

57. Kemenanganku ditangan Suamiku

"Se-sebenarnya Carmen ikut kompetisi ini untuk kabur dari Tuan Raymond," cicit Teresia pada rekan kerjanya, pada akhirnya mengungkapnya karena dia sangat panik melihat Raymond muncul di sini. Dia saja panik setengah mati, apalagi Carmen bukan? "Apa?" Bayu dan yang lainnya sama-sama menyeru kaget. "Tu-Tuan Raymond kan dekat dengan janda pirang-- eh, maksudku Nona Siran. Oleh karena itu sepertinya ingin lari dari pernikahannya. Aku sebenarnya tidak tahu dengan jelas karena Carmen sangat menutup diri. Tapi-- soal ingin pergi, dia sendiri yang bilang padaku. Sayangnya, di final, Tuan Raymond malah muncul," ucap Teresia dengan nada iba. Dia kasihan pada Carmen yang sudah berjuang selama enam hari ini tetapi pada akhirnya berakhir bertemu Raymond di final. Raymond pasti akan menjadi rintangan untuk Carmen. "Aku tidak bisa berkata-kata," ucap Bayu pelan, tak tahu harus memberikan komentar apa. Di sisi lain, Raymond sudah mencicipi masakan sang istri. Dia tidak mengatakan apa-apa da
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

58. Sebuah Balas Dendam

"Aku akan menghabisi mu sekarang juga!" Carmen terus menjambak rambut Raymond, melupakan kemarahan yang menyelimuti dirinya. "Tu-Tuan," ucap Diego, panik dan cemas melihat kondisi sang tuan–dia melihatnya dari kaca depan mobil. "Abaikan dan anggap kau tidak melihat apa-apa," jawab Raymond, berkata tenang meskipun rambutnya ditarik kuat oleh sang istri. Ini lebih baik daripada Carmen melarikan diri ataupun mendiaminya. "Aku-- aku minta ceraiiii!" pekik Carmen kencang, menarik rambut Raymond sekuat mungkin dan setelah itu memukul pundak pria itu dengan membabi buta. "Tidak akan!" jawab Raymond tegas. Carmen melepaskan tangannya dari rambut Raymond, menggeser tempat duduk dan meringsut di pintu. Dia menangis pilu, menatap ke arah jalanan karena tak ingin melihat wajah Raymond yang menyebalkan. Raymond sangat jahat! Dia membuat Carmen kalah dalam kompetisi memasak. Padahal ini kesempatan terakhir yang Carmen miliki supaya bisa bebas dari Raymond orang-orang jahat di negara i
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

59. Kabur dan Tertangkap

"Kau ingin balas dendam pada keluargamu bukan?" ucap Raymond tiba-tiba–berhasil membuat Carmen seketika berhenti memberontak. "Aku bisa membantumu, Sweetheart." "Aku tidak butuh bantuan penjahat," jawab Carmen ketus, "aku benci Mas Kaizer!" "Aku juga sangat mencintaimu." Raymond mengecup pucuk kepala Carmen, "lagi-lagi kau mengutarakan cinta padaku. Ah, bagaimana jika kita melakukan perayaan kecil, Sweetheart? Mau bercinta denganku?" Carmen seketika langsung menunjukkan muka syok bercampur julid–tak habis pikir dengan cara kerja otak Raymond. Sangat gila dan mesum! Carmen memilih diam, tak menanggapi kegilaan suaminya. Namun, mengingat sesuatu, Carmen kembali bersuara. "Sebenarnya aku memanfaatkan Mas Kaizer. Aku hanya ingin uang dan harta mas Kaizer, dan aku ingin menjadikan Mas tameng supaya bisa balas dendam pada Tiara dan Clarissa," ucap Carmen dengan nada serius, sengaja mengatakan hal tersebut untuk membuat Raymond marah padanya. Carmen mendongak untuk memperhatikan ek
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

60. Hanya Aku Yang Mencintaimu Raymond

"Aku yang membawa Siran, Raymond. Kami pergi karena ayahmu mengancam akan membunuh Talita." Bukan Siran yang menjawab, tetapi Zack yang juga ikut turun dari mobil. Zack memang tahu kalau Talita adalah anak Lennon. Dia kembaran Siran, dan Siran tak pernah berbohong padanya. Sedangkan Raymond, dia tahu banyak tentang Raymond karena dia pernah menjadi tangan kanan Raymond. "Serahkan Talita pada kami, dia lebih berhak bersama ibu kandungnya daripada kau, Raymond," ucap Zack kembali. Raymond berdecis sinis, melayangkan tatapan membunuh pada Zack. "Lebih berhak? Cih, aku bisa menjebloskan Siran ke penjara karena menyiksa anaknya sendiri!" "Kau tidak bisa melakukan itu, Raymond. A-atau kami akan menyebarkan pada semua orang siapa sebenarnya Talita. Citra keluargamu bisa hancur!" Zack mengancam balik. "Aku tidak peduli!" dingin Raymond. Namun, sejujurnya dia khawatir karena … ayahnya! Di sisi lain, Diego menjauh karena kepala maid menghubunginya. Setelah itu, Diego mendekati R
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status