Meisya tersenyum misterius. "Kau akan segera mengetahuinya." Ia harus memainkan kartunya dengan hati-hati. Yama bukan orang bodoh. Jika ia ingin menang, ia harus menjadi lebih cerdik dari siapa pun. Beberapa saat berlalu dalam keheningan dan makanan mulai disajikan. Melihat Yama yang masih menatap makanan di hadapannya dengan ragu, Meisya tertawa kecil. "Mengapa hanya sebuah makan malam sudah membuatmu ragu? Apakah kamu takut aku meracunimu?" Yama menengadahkan kepalanya, menatap Meisya dalam-dalam, mencari keseriusan dalam kalimatnya. "Ya, sudah," ucap Meisya seraya menukar piring makanannya dengan piring makan Yama. "Kamu memang penuh dengan kewaspadaan, tetapi bila aku berniat meracunimu, aku tidak akan mengajakmu ke restoran mewah, hanya butuh sedikit kacang dan kamu akan sesak napas," kekeh Meisya."Makanlah sebelum dingin," lanjutnya.***Beberapa saat
최신 업데이트 : 2025-03-05 더 보기