/ Romansa / Lady D Milik Sang Penguasa / 챕터 31 - 챕터 40

Lady D Milik Sang Penguasa의 모든 챕터: 챕터 31 - 챕터 40

91 챕터

Bab 31. Ciuman

Yama memejamkan matanya sejenak, menahan frustrasi. Ia ingin mengatakan bahwa ini bukan untuk Meisya, tetapi saat ia hendak berbicara, neneknya tiba-tiba menepuk tangannya lagi."Ayo, ayo, sebelum makanan ini dingin! Yama sudah menyiapkan semuanya dengan baik, akan sangat disayangkan jika kalian tidak langsung menikmatinya," desak neneknya dengan penuh semangat dan mendorong Meisya sehingga duduk di kursi mewah yang belakangnya sudah diikat dengan sedikit bunga dan pita-pita."Duduk," perintah Nenek kepada Yama.Yama hanya bisa menghela napas panjang. Ia tahu tidak ada gunanya membantah jika neneknya sudah berkehendak seperti ini. Dia duduk dengan patuh dan dengan terpaksa, ia akhirnya mengambil sendok dan mulai makan.Meisya tersenyum puas, merasa menang. Ia dengan senang hati duduk di seberang Yama dan mulai menikmati makanan yang seharusnya bukan untuknya.Nenek keluar dari ruangan itu agar kedua insan yang disayanginya dapat menikmati waktu romantis mereka.Satu jam berlalu dalam
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Bab 32. Satu malam seratus juta

"Kamu sudah melihat wanita yang kupilih," katanya dengan nada dingin. "Sekarang, kamu pergilah. Keluar dari sini sebelum kamu membuat dirimu lebih malu dari ini." Wajah Meisya memucat. "Y-Yama, kau tidak serius, kan?" suaranya terdengar bergetar. Yama tidak menjawab. Tatapannya yang dingin dan tajam sudah cukup menjadi jawaban. Meisya menggigit bibirnya dengan keras, menahan air mata yang mulai menggenang di matanya. Dengan penuh rasa sakit dan amarah, ia akhirnya berbalik dan berlari keluar dari ruangan. Bam!Meisya membanting pintu dengan kesal, meninggalkan Dea yang masih terduduk di pangkuan Yama. Hening sejenak. Dea masih terengah-engah, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. "Apa yang kau lakukan, Yama?!" serunya dengan suara bergetar dan wajah yang masih hangat dan daun telinga yang masih berwarna merah. 
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Bab 33. Skak mat!

Jantungnya berdegup kencang, wajahnya memanas. Ia hampir kehilangan keseimbangan karena shock dengan keberadaan Yama di belakangnya secara tiba-tiba, tetapi sebelum tubuhnya jatuh, tangan Yama dengan sigap menarik pinggangnya dan menahannya agar tetap berdiri. Kedekatan ini… Dea bisa merasakan kehangatan tubuh pria itu dari belakangnya. Napasnya tercekat, sementara pikirannya mendadak kosong. Gawat! Yama… mengetahui bahwa dia masih perawan di malam itu. Wajah Dea terasa panas, membayangkan malam penuh gairah yang sudah mereka alami tanpa bisa dicegah saat itu. Walau kesadarannya minim saat itu, tetapi dia tidak bisa membohongi dirinya bahwa dia ikut menikmati pelayanan yang diberikan pria tampan tanpa kekurangan itu. Ia berusaha mengumpulkan pikirannya dan menjawab, meskipun suaranya terdengar lebih gugup dari yang ia harapkan. "A-aku, aku sudah pasti lebih mahal!"
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Bab 34. Siapa gadis itu?

Sementara itu, Yama terus menatapnya dan tertawa kecil dalam hati. Wanita itu tampak seperti bidak catur yang baru saja terpojok tanpa jalan keluar. Taktik yang sangat sempurna! Seolah belum cukup menjebaknya, Yama melanjutkan dengan nada lembut namun mematikan, "Aku memiliki sebuah rumah kecil. Mari kita menikah dan tinggal bersama di rumah itu. Aku akan melayanimu setiap malam." "Tidak usah!" pekik Dea panik. Wajahnya semakin merah, entah karena marah, malu, atau frustasi menghadapi pria yang satu ini. Ia benar-benar terperangkap! Senyum Yama semakin melebar. "Kenapa tidak? Bukankah ini solusi terbaik?" Dea buru-buru mendorong tubuh Yama sehingga ada jarak untuk melarikan diri. Yama mengikuti gerakannya saat ia mundur selangkah demi selangkah, Yama menatapnya seolah ia tidak punya tempat untuk lari. Dalam hati, Dea
last update최신 업데이트 : 2025-03-03
더 보기

Bab 35. Mirip Ibu Yama?

"Pergi," perintahnya dingin. "Cari tahu siapa gadis itu, dan suruh seseorang untuk memberinya pelajaran. Aku tidak peduli siapa dia—dia tidak boleh ada dalam kehidupan Yama." Meisya menatap nenek Yama dengan mata berbinar penuh harapan. "Nenek benar-benar akan membantuku?" Nenek Yama menatap Meisya dengan tajam. "Kau sudah membuktikan kesetiaanmu. Kau seharusnya menjadi istri Yama, bukan gadis tidak tahu diri itu.""Terlebih bila dia mirip Ibu Yama," lanjutnya. Meisya tersenyum penuh kemenangan. "Aku tidak akan mengecewakan Nenek." Di dalam ruang kaca yang penuh dengan tanaman hias itu. Meisya masih berlutut di hadapan nenek Yama, menunggu instruksi selanjutnya, sementara wanita tua itu menatapnya dengan sorot mata dingin dan penuh perhitungan. Matanya menyipit, seolah kenangan masa lalu kembali mengusik pikirannya. "Meisya, kau tahu mengapa Nene
last update최신 업데이트 : 2025-03-03
더 보기

Bab 36. Terjebak di masa lalu

Kakinya terasa lemas, tetapi ia menolak menunjukkan kelemahannya di hadapan wanita tua itu. Meisya mengepalkan tangannya lebih erat, berusaha menahan getaran yang mulai menjalari tubuhnya. "B-baik, Nek. Meisya... mengerti." "Pergilah dan hapus air matamu," ujar Nenek Yama tanpa menoleh lagi. "Menantu keluarga yang kupilih bukan seseorang yang cengeng!" "Jangan samakan dirimu dengan istri simpanan putraku, tidak berguna! Aku mengambil dan mengasuh Yama adalah karena dia satu-satunya darah dagingku yang tersisa. Sementara waniyta tidak berguna yang seperti Ibu Yama..." Kedua mata Nenek Yama menyipit, menatap kosong ke arah bunga mawar yang sedang mekar.Sret...Kepala bunga mawar yang sudah mekar dengan indah itu terputus lalu jatuh ke tanah seolah-olah tidak berharga sama sekali. Meisya merasa gentar dan bisa menilai keseriusan dalam setiap kalimat sang nenek. Keheni
last update최신 업데이트 : 2025-03-04
더 보기

Bab 37. Cucuku yang malang.

Polisi menoleh ke arahnya. “Kami menemukan bukti tertulis yang menunjukkan bahwa Ibu Anda bertanggung jawab atas Bapak Jonatan.” “Itu palsu!” teriak Yama. “Ibu tidak mungkin melakukan ini!” Ibu Yama menatap Yama memelas, meminta perlindungan. "Yama, Nak, dengarkan Ibu. Semalam ada seorang wanita bernama Dea, dia yang menjebak ibu sehingga menandatangani surat itu. Surat itu kosong awalnya, Nak itu jebakan..." Lalu—sebuah suara lain terdengar. Nenek Yama berdiri di belakang mereka, dengan wajah penuh kesedihan yang dibuat-buat. “Jangan biarkan dia berbicara lagi,” potongnya dengan nada penuh luka. “Dia telah membunuh putraku… dan mungkin juga dia akan mencelakai aku yang sudah tua ini, suatu saat.” Semua orang menoleh. Yama menatap neneknya dengan terkejut. “Nen
last update최신 업데이트 : 2025-03-04
더 보기

Bab 38. "Aku dalam bahaya"

Meisya tersenyum misterius. "Kau akan segera mengetahuinya." Ia harus memainkan kartunya dengan hati-hati. Yama bukan orang bodoh. Jika ia ingin menang, ia harus menjadi lebih cerdik dari siapa pun. Beberapa saat berlalu dalam keheningan dan makanan mulai disajikan. Melihat Yama yang masih menatap makanan di hadapannya dengan ragu, Meisya tertawa kecil. "Mengapa hanya sebuah makan malam sudah membuatmu ragu? Apakah kamu takut aku meracunimu?" Yama menengadahkan kepalanya, menatap Meisya dalam-dalam, mencari keseriusan dalam kalimatnya. "Ya, sudah," ucap Meisya seraya menukar piring makanannya dengan piring makan Yama. "Kamu memang penuh dengan kewaspadaan, tetapi bila aku berniat meracunimu, aku tidak akan mengajakmu ke restoran mewah, hanya butuh sedikit kacang dan kamu akan sesak napas," kekeh Meisya."Makanlah sebelum dingin," lanjutnya.***Beberapa saat
last update최신 업데이트 : 2025-03-05
더 보기

Bab 39. Membalikkan keadaan.

Dengan alis mengernyit, ia membuka pesannya. Sebuah lokasi hotel dan pesan yang mengabari bahwa Yama berada dalam situasi yang membahayakan. "Astaga..." Dea langsung bangkit, kain pel yang dipegangnya terjatuh ke belakang.Ada sesuatu yang salah. Sangat salah. Tanpa ragu, Dea mengambil tasnya dan berlari keluar dari restoran tanpa mengganti pakaian kerja. Dea sampai di hotel dalam waktu lima belas menit. Jantungnya berdebar kencang saat ojek online yang ditumpanginya melaju dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan kota yang masih sibuk meski malam sudah larut. Pikirannya dipenuhi tanda tanya. Apa yang terjadi dengan Yama? Kenapa dia mengirimkan lokasinya tanpa penjelasan? Kenapa suaranya terdengar begitu putus asa? Begitu motor berhenti di depan hotel, Dea segera turun tanpa menunggu kembalian. Ia berlari masuk, tatapannya langsung menyapu lobi yang megah. Panik ... 
last update최신 업데이트 : 2025-03-05
더 보기

Bab 40. Tolong aku!

Hatinya berdegup kencang, bukan karena rasa malu, tetapi karena kebingungan. "Buka dalamanmu!" Dea menggeleng dengan rasa panik. Yama menatapnya dengan mata penuh intensitas. Dalam tatapan itu, ada sesuatu yang lebih dari sekadar nafsu. Ada permohonan. "Tolong aku." Dea membeku. Ia bisa melihat kelelahan dalam sorot mata Yama. Ia tidak sedang bermain-main. Dea menggigit bibirnya, tangannya gemetar. Ia ingin berteriak, ingin marah, ingin meminta penjelasan. Tapi sesuatu dalam dirinya menyuruhnya percaya. Maka ia pun pasrah. Dea membuka dalamannya lalu menutupi dengan handuk."Tidurlah di ranjang," perintahnya kepada Dea. Lalu Yama bergerak membuka pintu. Di luar, Meisya berdiri dengan wajah penuh harap. Namun, begitu melihat apa yang ada di balik pintu, wajahnya langsung pucat. Yama hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangny
last update최신 업데이트 : 2025-03-06
더 보기
이전
123456
...
10
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status