“Ada apa, Kalen?” tanyanya, suara lembutnya memecah keheningan di antara mereka. Ia terheran-heran pada sikap pria itu yang akhir-akhir ini sering sekali mengusir orang-orang yang mencoba berbicara dengannya.Kalen menoleh, menatap Nadya dengan sorot mata yang sulit diterjemahkan. Ada luka di sana, tertutup oleh dinginnya ekspresi yang selalu ia tunjukkan.Ia menarik napas pelan sebelum akhirnya bersuara, nadanya terdengar datar namun menusuk.“Apa kau menjual kesedihanmu pada Mama, sehingga dia sangat percaya padamu?” tanyanya, lebih ke arah menuduh daripada sekadar bertanya.Nadya mengerutkan keningnya, jantungnya berdebar tak nyaman. “Kau … apa maksudmu, Kalen?” tanyanya, hatinya sedikit terluka dengan pertanyaan yang terasa seperti tuduhan itu.Kalen tetap pada posisinya, pandangannya tajam. Sejenak, ia terdiam seakan menimbang-nimbang apakah ia harus melanjutkan kata-katanya atau tidak. Akhirnya, ia memilih untuk berbicara.“Kau tahu? Hubunganku dengan Rania tidak dia restui, dan
Last Updated : 2025-02-27 Read more