Pada tengah malam yang sunyi, suara tangis Melvin kembali melengking, menembus keheningan dan menciptakan suasana mencekam di dalam rumah.Lampu kamar redup berpendar, menciptakan bayangan samar di dinding. Kalen, yang tertidur di sisi ranjang bayinya, langsung tersentak bangun.Ia mengerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan diri dengan kegelapan sebelum akhirnya bergegas menghampiri sang anak.“Ada apa, Nak? Apa kau haus, hm?” suara Kalen bergetar, dipenuhi kekhawatiran saat ia mengangkat tubuh mungil Melvin ke dalam pelukannya.Namun, saat tangannya menyentuh kulit sang bayi, dada Kalen seolah dihantam keras. Tubuh Melvin panas, kulitnya berkeringat tetapi bibirnya tampak kering dan pucat.“Astaga, kau demam, Sayang.” Kalen menahan napas, jantungnya berdegup cepat. Ia bisa merasakan keringat dingin mulai muncul di pelipisnya.Tanpa menunggu lebih lama, ia segera berteriak, memanggil Yanna, pengasuh yang tinggal di rumah itu.Tak butuh waktu lama, Yanna masuk dengan wajah panik. “Iya
Last Updated : 2025-02-24 Read more