“Kondisimu sudah membaik. Mungkin besok siang sudah bisa pulang,” ucap John ketika selesai memeriksa kondisi Nadya. Suaranya lembut, namun tetap terdengar tegas, mencerminkan kepedulian yang tulus.Nadya, yang bersandar pada bantal rumah sakit, menatap John dengan mata yang masih menyiratkan kecemasan.Jemarinya bermain-main dengan ujung selimut putih yang menutupi kakinya. “Bagaimana dengan produksi ASI-ku? Tidak berpengaruh, kan?” tanyanya, suaranya sedikit bergetar, mencerminkan kegugupan seorang ibu yang hanya memikirkan bayinya.John tersenyum menenangkan. Ia menggeleng ringan. “Tidak. Produksi ASI-mu masih bagus seperti biasanya. Kau hanya kelelahan dan stres saja, bukan tersendat dalam memproduksi ASI.” Nada suaranya penuh keyakinan, seolah ingin menghapus segala keraguan di hati Nadya.Nadya menghela napas lega, senyumnya muncul perlahan, tipis namun sarat makna. Matanya tampak berbinar meski sedikit lelah.“Aku tidak ingin Melvin kekurangan ASI dariku, John. Dan aku sangat le
Last Updated : 2025-02-17 Read more