Malam harinya, entah mengapa rasa sakit di daerah sensitif milik Melody semakin terasa nyeri. Bahkan, Melody mulai mengalami demam, menggigil, dan kedinginan. Alea, yang sejak tadi setia menemani Melody, dengan penuh perhatian merawat ibunya. Sesekali, Alea mengganti kompres di dahi Melody, berusaha memberikan rasa nyaman dan meringankan demam yang semakin tinggi. "Ibu, demamnya masih belum turun. Apa aku harus panggil Papa untuk bawa Ibu ke dokter?" tanya Alea khawatir sambil memeras handuk kecil dengan hati-hati. "Jangan, Alea. Ibu nggak apa-apa, Ibu cuma butuh istirahat," cegah Melody lemah, berusaha meyakinkan putrinya. "Dan, jangan panggil Tuan Arjuna 'Papa' begitu, itu nggak sopan, Alea." "Tapi, Bu..." Alea terlihat ragu. "Jangan membantah, ya, Alea. Lebih baik kamu minta obat paracetamol sama Bibi," ujar Melody dengan lembut namun tegas. "Baik, Bu," jawab Alea dengan suara pelan, lalu perlahan berjalan pergi. Alea perlahan membuka pegangan pintu, langkah kecilnya t
Terakhir Diperbarui : 2025-02-15 Baca selengkapnya