Semua Bab Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO: Bab 21 - Bab 30

64 Bab

Bab 21. Siapa Wanita Tua Itu?

Pagi itu, Melody bersiap untuk mengantarkan Alea. Arjuna telah memerintahkan Rafi untuk mengantar Alea ke sekolah, namun Melody menolak dengan alasan ia ingin mengetahui perkembangan sekolah putrinya."Alea, ayo cepat Nak, sudah hampir siang!" teriaknya sambil menunggu Alea yang sibuk mencoba sepatu.Alea mengangkat kepala dan tersenyum, "Ayo, Bu! Alea udah siap kok, kita naik apa ke sekolah?"Melody mendekat sambil tersenyum lebar. "Kita naik angkot, Nak. Kamu suka kan?" tanyanya, sambil melirik Alea dengan penuh kehangatan."Ayoo, asyik!" jawab Alea ceria, lalu berlari menghampiri ibunya.Alea mengangguk penuh kegembiraan, tak sabar merasakan perjalanan ke sekolah bersama ibunya. Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan menuju jalan besar, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan mereka, mengejutkan Melody dan Alea."Cepat naik!" seru seorang pria didalam mobil itu, yang ternyata Arjuna.Melody terdiam, kebingungan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 22. Siapa Pria Itu

"Kerja bagus! Pokoknya sebisa mungkin kamu harus bisa pertemukan aku dengan wanita itu."Barata menutup panggilan telepon itu dengan senyum penuh kepuasan, seakan kemenangan telah sepenuhnya ada di tangannya. Akhirnya, ia berhasil mengungkap siapa wanita yang Arjuna bawa malam itu, saat pesta yang penuh teka-teki."Leo, aku akhirnya tahu siapa wanita yang bersama Arjuna itu," ujar Barata dengan nada serius, matanya tajam menatap jauh.Leo mengangkat alis, tersenyum lebar, lalu bertepuk tangan perlahan. "Wah, ini baru yang namanya bos yang selalu tepat sasaran! Apa pun yang dia inginkan, pasti dia dapatkan," ujarnya dengan nada mengagumi.Barata menarik napas panjang, seolah merenung sejenak sebelum melanjutkan. "Wanita itu... dia berbeda, Leo. Aku rasa dia bisa mengisi kekosongan yang sudah lama aku rasakan. Aku ingin dia menjadi bagian dari hidupku."Leo mengangguk penuh pengertian, lalu dengan luwes menuangkan segelas wiski ke dalam gel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 23. Tak Bisa Menghindar

"Tunggu sebentar."Pria itu tak henti-hentinya mengikuti Melody, seolah-olah enggan melepaskannya begitu saja. Melody berjalan cepat, langkahnya terasa terburu-buru menuju mobil, seolah ingin menghindari kejaran yang tak kunjung berhenti. Di dalam mobil, Rafi yang sedang menunggu menatap heran, matanya melebar melihat Melody yang tengah diikuti seorang pria yang tampak tak akan mundur."Siapa pria itu, Mel?" tanya Rafi sambil melangkah keluar dari dalam mobil, matanya menatap Melody dengan penuh rasa penasaran.Melody terdiam sejenak, menatap ke arah pria itu yang kini semakin menjauh. Dengan nada tergesa, ia berkata, "Ayo, cepat! Lebih baik kita segera pulang.Mereka buru-buru masuk ke dalam mobil, pintu ditutup dengan cepat. Namun, saat Rafi menyalakan mesin, sesuatu terasa aneh. Mobil itu mengeluarkan suara gemuruh yang tidak biasa, dan mesinnya terasa berat. Ketika ia mencoba menekan pedal gas, mobil itu bergerak pelan, seolah-olah ada ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 24. Negatif Lagi?

Melody yang hendak membuka pintu kamarnya, terhenti sejenak. Tubuhnya kaku begitu matanya menangkap sosok Sasha berdiri tepat di belakangnya. Tanpa kata, Sasha melangkah maju, mendekat dengan langkah pelan namun pasti."Sudah hampir seminggu sejak malam pertama kedua kalian. Saatnya cek hasilnya," ujar Sasha dengan suara tenang, namun matanya tajam. Ia menyodorkan kantong plastik yang berisi tiga alat tes kehamilan kepada Melody.Melody menatap kantong itu, napasnya terhenti sejenak. "Baik, Nyonya," jawabnya dengan sedikit gemetar, mengambil kantong plastik itu. "Aku akan cek sekarang juga.""Begitu selesai, temui aku di ruang tengah," ujar Sasha. Ia melangkah pergi dengan langkah cepat, meninggalkan Melody yang masih berdiri, merenungi apa yang akan datang.Melody menggenggam erat kantong plastik itu, jari-jarinya terasa kaku, menahan gemetar yang tak bisa ia sembunyikan. Ketegangan kembali menyelimutinya, menghimpit dadanya. Setiap kali ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

25. Frustasi

Sasha melemparkan tasnya ke sofa begitu melangkah masuk ke dalam kamar. Ia terjatuh lemas di tepi ranjang, kedua tangannya menekan dahi, seolah tak lagi mampu menahan berat pikiran yang terus menggerus batinnya."Kenapa masalahnya tetap sama?" suara Sasha hampir tercekat, penuh dengan kekecewaan yang begitu mendalam. "Rencana bayi tabung gagal, aku sudah merelakan kamu menikahi wanita itu... Tapi apa? Semua usaha itu sia-sia, tetap saja gagal!"Arjuna terdiam sejenak, lalu memandang Sasha dengan tatapan dingin. "Jadi, kamu menyalahkanku?" "Apa kamu nggak bisa sedikit lebih rileks saat berhubungan dengannya? Apa itu terlalu sulit untuk kamu lakukan?" tanya Sasha dengan nada yang hampir seperti memohon.Arjuna menghela napas, wajahnya datar dan tak terbaca. "Hubungan ini atas dasar paksaan, jadi jangan harap hasilnya bisa seperti yang kamu inginkan.""Kalau begitu, kamu nggak akan pernah bisa punya anak, Arjuna," kata Sasha, seraya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 26. Poto Kemesraan

Suasana semakin terasa sunyi, seolah waktu terhenti sejenak. Melody pun menyelinap pergi, sejenak, untuk menyiapkan secangkir teh chamomile, berharap agar Arjuna bisa sejenak melepaskan ketegangan dan memberi sedikit ruang bagi pikirannya untuk tenang.Melihat ekspresi Arjuna, Melody bisa merasakan beban berat yang sedang dipikulnya. Tentu tidak mudah menghadapi kenyataan pahit yang tengah terjadi, hanya karena istrinya yang menolak untuk hamil. Masalah itu pun seolah meluas, menjalar ke berbagai arah, padahal yang diinginkan Arjuna hanyalah seorang anak, harapan sederhana yang terasa semakin jauh."Tuan, saya sudah buatkan teh chamomile. Ini bisa membantu mengurangi stres," ujar Melody dengan lembut, meletakkan secangkir teh chamomile di hadapan Arjuna.Arjuna memandang cangkir itu sebentar, lalu perlahan mengangkatnya. Setelah menyeruput sedikit, aroma hangat teh itu perlahan membawanya merasa sedikit lebih tenang."Sepertinya aku memang nggak b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 27. Kabar Buruk

Pakaian-pakaian itu berserakan di lantai, sementara Sasha terlelap dalam pelukan Leo, matanya terpejam, mengingat semalam yang penuh kehangatan saat mereka menghabiskan malam berdua di sebuah hotel.Beberapa menit kemudian, Sasha perlahan membuka matanya, terbangun dari tidur pulasnya. Dengan hati-hati, ia mencoba melepaskan diri dari pelukan Leo, namun tiba-tiba rasa panik menyergapnya. Ia sama sekali tak ingat apa yang terjadi semalam. Dengan cemas, Sasha menarik selimutnya dan mencari benda pengaman itu, namun tak ada apa pun yang ditemukannya."Sial! Aku kecolongan! Leo pasti sengaja melakukan ini!" teriak Sasha dengan wajah merah penuh amarah, matanya membara menatap Leo."Bangun, Leo! Bangun sekarang juga!" serunya, tangannya mengguncang tubuh Leo dengan kasar, frustasi jelas terasa di suaranya.Leo membuka matanya perlahan, kepalanya masih berdenyut-denyut, terasa berat dan pusing, seolah-olah tidur lelap semalam begitu menghipnotisnya. Kesadarannya belum sepenuhnya pulih, tubu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

Bab 28. Barata Mulai Menunjukan Sifat Aslinya

Melody teringat akan ajakan Arjuna untuk makan malam bersama, namun kali ini ia lebih ingin mengolah hidangan sendiri. Sayangnya, saat membuka kulkas, tak ada satu pun bahan yang bisa diolah. Dengan cepat, ia meminta izin kepada penjaga vila untuk pergi ke minimarket sebentar.Mini market tersebut memang sangat dekat sekali hanya butuh beberapa langkah saja dari vila. Namun, saat Melody hendak menuju kasir, matanya tertumbuk pada sosok Barata yang baru saja memasuki minimarket. Refleks, ia membalikkan tubuhnya, terkejut dan terdiam sejenak oleh kehadiran Barata yang tak terduga.Melody berusaha menghindar dari Barata, mengamati gerak-geriknya dari kejauhan. Tampak jelas, kedua manik mata Barata terus bergerak kesana kemari, seakan tengah mencari seseorang di antara kerumunan.Melody berdiri kaku di balik rak, tubuhnya gemetar tak terkendali. Hatinya berdetak kencang, seakan melawan setiap langkah yang hendak diambilnya. "Kenapa dia ada di sini?" pikirnya, suara jantungnya mengalahkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

Bab 29. Datang Tepat Waktu

Sosok yang muncul di sudut mata Melody adalah Arjuna. Dengan langkah cepat dan tegas, Arjuna mendekat dan langsung menghentikan langkah Barata, berdiri di antara keduanya dengan sikap yang jelas menunjukkan perlindungan. Melody merasa sedikit lega meskipun ketegangan masih terasa di udara.Arjuna tiba tepat pada saat yang paling kritis, sementara Melody dengan sigap menepis tangan Barata dan berlari, bersembunyi di balik perlindungan Arjuna. Barata mendengus kesal, merasa semua rencananya hancur seketika akibat kehadiran Arjuna yang tak terduga."Apa yang sebenarnya Pak Barata lakukan? Saya melihat Pak Barata seolah memaksa Melody," ujar Arjuna, berusaha menahan emosinya agar tetap terkendali.Barata tersenyum dingin, mencoba menyembunyikan nada agresifnya. "Maaf, Pak Arjuna, saya hanya meminta Melody untuk mengantar saya ke toko kue. Namun, dia menolak dengan sangat keras. Pak Arjuna tahu sendiri, saya tidak suka sekali ditolak." Nadanya penuh d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Bab 30. Suasana Semakin Terasa Canggung

Barata memasuki rumah dengan langkah tergesa-gesa, wajahnya tampak penuh amarah. Begitu sampai di depan ruang tamu, ia melihat Suripto sedang duduk santai di salah satu kursi, namun begitu melihat ekspresi Barata, Suripto langsung merasakan ketegangan yang mencekam.Tanpa berkata banyak, Barata mendekat dengan langkah cepat dan langsung membuang kata-kata yang penuh kemarahan. "Suripto, kamu saya pecat," katanya dengan suara dingin, tanpa ada sedikit pun ampun.Suripto terkejut dan berdiri dari kursinya. "Apa? Kenapa Tuan Barata tiba-tiba memecat saya?" tanyanya dengan nada kebingungan, mencoba mencari penjelasan.Barata menatapnya dengan tatapan tajam, matanya penuh api kemarahan. "Semua rencanamu gagal, Suripto!" jawabnya, suaranya keras dan penuh amarah. "Aku tidak berhasil membawa Melody ke rumah! Kamu gagal melaksanakan tugasmu!"Suripto merasa jantungnya berdegup kencang. Ia telah bekerja keras untuk Barata, dan tak pernah terbayang akan berada dalam situasi seperti ini. Ia tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status