All Chapters of Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO: Chapter 61 - Chapter 64

64 Chapters

Bab 61. Kembali Emosi

"Alex, kamu awasi dia... kamu pantau terus. Urusan ke vila, aku bisa nyetir sendiri," suara Arjuna terdengar tegas, tapi ada getar halus di ujung kalimatnya—seperti seseorang yang menahan amarah atau justru menahan luka."Baik, Tuan," jawab Alex cepat sambil mengangguk. Nada suaranya tegas, tapi matanya sempat menatap Arjuna sejenak, seolah ingin memastikan... bahwa pria itu benar-benar baik-baik saja.Tanpa banyak tanya lagi, Alex segera berbalik. Langkahnya cepat dan penuh beban. Ia kembali ke rumah, bersiap menunggu Sasha pulang. Tapi kalau wanita itu tak juga muncul, Alex tahu betul ke mana ia harus pergi—kembali ke klub, kembali ke sumber semua masalah.Sementara itu, Arjuna melanjutkan perjalanan ke puncak. Jalanan berkelok diselimuti kabut tipis, tapi bukan kabut itu yang membuat pandangannya kosong. Senyum Alea di jok belakang terus mengembang, polos dan tanpa beban. Tapi Arjuna—dia justru membisu, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Wajahnya keras, tapi sorot matanya... penuh
last updateLast Updated : 2025-04-12
Read more

Bab 62. Gagal Terkuak

Alex terus membuntuti mobil Sasha, yang melaju seperti peluru di tengah malam. Mesin mobil meraung, ban menghantam aspal, dan lampu-lampu jalan memantul di kaca depan seperti kilatan mimpi buruk. Tapi Alex tak mengendurkan gas sedikit pun. Matanya fokus, napasnya cepat. Ia tak boleh kehilangan jejak—bukan sekarang.Setelah beberapa menit membelah jalanan kota dengan kecepatan tinggi, akhirnya mobil Sasha berbelok tajam dan masuk ke sebuah kompleks apartemen mewah. Alex segera mematikan lampu utama mobil dan menjaga jarak. Ia meraih ponselnya dan mulai merekam—semua harus terdokumentasi, ini bisa jadi bukti penting untuk Arjuna.Dari kejauhan, Alex melihat Sasha turun dari mobil. Mini dress cokelatnya berkibar ditiup angin malam, rambut panjangnya tampak berkilau di bawah cahaya lampu taman. Tapi yang membuat Alex terhenyak bukanlah penampilan Sasha—melainkan sosok pria yang menyambutnya di pintu utama. Lelaki itu tersenyum lebar, memeluk Sasha seolah mereka sudah lama saling mengenal,
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Bab 63. Foto Apakah Itu?

Mentari pagi menembus jendela kamar, menyinari wajah tenang Melody yang masih terlelap bersama Alea, putrinya. Hangat cahaya pagi menyentuh kelopak matanya, memaksanya perlahan membuka mata. Dengan gerakan lembut namun letih, ia bangkit dari ranjang, melangkah ke jendela dan menghirup udara sejuk puncak yang biasanya menenangkan hati. Tapi pagi itu… ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang membuat udara pun terasa sesak.Tiba-tiba, getaran dari ponselnya memecah keheningan. Layarnya menyala, menampilkan pesan dari nomor tak dikenal.[Hai Melody, bagaimana rasanya menjadi nyonya? Apa kamu senang? Tapi jangan terlena. Ingat posisimu, jika kau ingin putrimu tetap baik-baik saja. Aku tidak main-main, Melody.]Pesan itu membuat darah Melody seolah berhenti mengalir. Jantungnya berdetak cepat, tangan gemetar saat menggenggam ponsel. Nafasnya memburu—bukan karena udara dingin pagi, tapi karena rasa takut yang tiba-tiba mencengkeram. Ia tahu... Ia tahu betul siapa yang mengirim pesan itu. Belu
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Bab 65. Rahasia Dalam Ponsel

"Bagaimana bisa kamu melupakan ponselmu, Leo?!" Nada suara Sasha tajam, nyaris seperti teriakan. Wajahnya merah padam, campuran antara marah dan panik. Matanya menatap Leo penuh tuduhan. Leo membeku sejenak, lalu buru-buru memutar balik setir mobil, mengarahkan kendaraan kembali ke café tempat mereka sarapan tadi. Tangannya gemetar di kemudi, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. "Kalau sampai ponselmu diambil orang, tamat sudah riwayatku. Kamu benar-benar bodoh!" Suaranya seperti cambuk yang memecah kesunyian kabin mobil. "Kamu pikir semua isi ponselmu itu cuma daftar kontak dan foto kucing?!" "Cukup, berhenti berteriak. Itu nggak akan menyelesaikan apa pun," Leo balas dengan suara yang lebih tenang, namun nada khawatir dalam suaranya tak bisa disembunyikan. "Semoga saja ponselku masih ada." Sasha menyilangkan tangan di dada, berusaha tetap tenang, tapi pikirannya sudah dipenuhi skenario terburuk. Di dalam ponsel itu ada terlalu banyak—terlalu banyak yang tidak boleh oran
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status