"Wah, Ibu jadi pengen cepet-cepet punya cucu," celetuk Ibu tiba-tiba sambil cengengesan. Gue yang lagi minum langsung keselek. "Ohok! Ohok!" Gue buru-buru nyari tisu buat lap mulut. "Akh, Ibu mah apaan sih! Masih lama atuh, Bu. Ayu mau kuliah dulu, kerja dulu," protes gue sambil melotot kecil. Tapi Ibu sama Bin malah ketawa bareng, ngakak seolah mereka baru aja ngelempar lelucon terlucu di dunia. Gue cuma bisa melototin mereka, bingung. "Sejak kapan sih kalian kompak gini?" Gue nanya sambil berusaha tetap serius, tapi entah kenapa jadi ikut senyum kecil juga. Bin angkat bahu santai. "Ya, 'kan gue menantu idaman, wajar dong Ibu seneng." Dia nyengir lebar sambil nyolek pundak gue. "Aduh, udah-udah, nggak usah banyak omong! Makan aja deh, Bin, daripada makin besar kepala," kata gue sambil ngedorong piring nasi ke arahnya. Tapi dalam hati, gue ngerasa seneng. Di tengah segala kekacauan yang lagi t
Terakhir Diperbarui : 2025-02-26 Baca selengkapnya