Semua Bab Ketua Geng itu Suamiku : Bab 21 - Bab 30

68 Bab

Bab 21. Perasaan Samar

Air mata gue meluncur bebas tanpa permisi, nggak peduli sama gengsi atau apa pun. Gue ngerasa dada gue sesak, kayak ada beban berat yang nggak bisa gue tahan lagi. Melihat luka itu di tubuh Bin, hati gue rasanya mencelos.Entah kenapa, rasanya nyesek banget lihat dia terluka kayak gini. Setelah tinggal bareng, gue baru sadar ada sisi lain dari Bin yang selama ini gue abaikan. Dia mungkin nyebelin, suka godain gue, dan sering bikin kesel, tapi dia juga selalu ada buat gue. Caranya melindungi gue, perhatiannya yang kadang dia samarkan dengan sikap cueknya, semua itu bikin gue nggak bisa benci dia."Lo harusnya bilang, Bin!" Suara gue serak, marah bercampur frustasi.Bin malah kelihatan kaget. "Eh, kenapa lo nangis? Gue nggak kenapa-kenapa, Yu," katanya, suaranya rendah, lembut, sambil naruh tangannya di bahu gue."Gue takut, Bin! Gue takut! Jangan sampai lo kenapa-kenapa di luar sana!" Gue makin terisak. Air mata gue nggak bisa gue tahan lagi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Bab 22. Lebih dekat

"Gue laper," kata gue, dengan nada datar tapi penuh usaha buat ngalihin situasi. Gue langsung nyomot nasi uduk yang masih tersisa di piring, pura-pura sibuk makan.Bin ngeliatin gue sambil ketawa kecil. "Muka lo merah banget, Yu!" katanya, suaranya jelas penuh godaan.Gue langsung melotot ke dia, tapi nggak berani lama-lama, takut dia makin ngegodain. Ih, nyebelin banget!"Udah lah, makan aja sana, jangan ngurusin muka gue!" Gue ngomel sambil fokus ke nasi uduk di depan gue, padahal jantung masih berdebar kayak mau copot.Tapi dia masih ketawa, kayak nikmatin banget ngeliat gue salah tingkah. Gue nggak mau kalah. Dengan mantap, gue habisin nasi uduk itu sampai nggak tersisa, pura-pura nggak peduli sama dia.Tapi jujur, gue tahu dia lagi ngelihatin gue. Dan gue nggak tahu harus gimana sama rasa yang tiba-tiba aneh ini.Selesai makan dan minum, gue langsung merasa lega, tapi si Bin masih aja lihatin gue. Nggak ngerti dia lagi mikir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Bab 23. Ancaman

Setelah denger Bin mengigau, gue berusaha abaikan itu. Namanya juga mimpi, walau ada sedikit rasa penasaran yang nyelip di hati gue. Apa maksudnya semua itu? Tapi gue nggak mau mikir terlalu jauh, takut baper sendiri.Perlahan, gue ambil selimut dari sofa dan gue selimutin Bin. Gue biarin dia tetap di posisi itu, tidur dengan tenang. Wajah polosnya bikin hati gue terasa hangat, meskipun tadi dia sempat bikin gue bingung.Pelan-pelan, gue beresin buku-buku yang berserakan di dekat dia. Gue tumpuk rapi di meja, takut ganggu tidurnya kalau bikin suara berisik. Setelah semuanya rapi, gue ambil buku gue sendiri dan pindah ke ujung meja.Akhirnya, gue belajar sendiri. Tapi jujur aja, konsentrasi gue nggak sepenuhnya ada di tugas-tugas ini. Pikiran gue masih ke Bin, ke igauannya tadi. Gue ngelirik dia beberapa kali.Dia masih terlelap, napasnya teratur, wajahnya damai banget. Tapi gue ngerasa kayak ada misteri yang belum gue pahami tentang dia. Apa yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Bab 24. Bohong

"SG," kata Bin pelan, suaranya terdengar berat. "Ini Serigala Hitam," terang dia sambil meremas kertas ancaman itu.Semua yang ada di sini, termasuk gue, langsung terdiam. Aura hangat tadi berubah jadi mencekam."Nggak bisa tinggal diem! Gue harus bertindak!" kata Bin dengan nada tegas dan penuh amarah."Lo nggak bisa sendiri, kita pasti ikut," timpal MJ, berdiri di samping Bin dengan ekspresi siap tempur.Bin mengangguk pelan, tapi sebelum bergerak, dia lihat gue dulu. "Yu, lo nggak bisa di sini sendirian. Bilang aja rumah kita kemasukan maling. Jadi salah satu dari kita harus anter lo pulang ke rumah ibu lo." Tangannya meraih kedua bahu gue, menatap gue penuh rasa cemas.Gue geleng-geleng kepala keras. Perasaan gue kacau banget antara takut, cemas, dan nggak rela. "Nggak bisa, Bin. Jangan pergi. Semua ini nggak akan ada habisnya!"Menurut gue, udah paling bener kalau diem aja. Tapi Bin emang keras kepala."Nggak bisa,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Bab 25. Sekamar

Iky liatin layar HP-nya yang dari tadi geter terus. Kayaknya itu telepon. Gue langsung perhatiin, pasti itu Bin."Halo, Bin? Iya, gue udah nyampe di rumah ibunya Ayu. Dia baik-baik aja, kok ... Iya, iya, siap. Pulangnya lo ke sini aja, ibunya Ayu juga khawatir. Oke, santai!"Begitu Iky nutup telepon, gue langsung nanya, "Gimana Bin? Dia beneran baik-baik aja?" Nada suara gue jelas nggak bisa nyembunyiin rasa cemas.Iky duduk lagi di sofa, nyender santai. "Tenang aja, Yu. Dia baik-baik aja. Lo nggak usah kepikiran. Gue di sini jagain lo sampai Bin balik."Gue ngangguk pelan, tapi pikiran gue masih nggak tenang. Bin emang kelihatan kuat, tapi siapa tahu apa yang dia rasain?"Nggak apa-apa 'kan, Tante, kalau Iky di sini nungguin Bin?" Iky nanya sopan ke ibu gue yang masih berdiri di ruang tamu.Nyokap senyum kecil sambil ngangguk, meski mukanya kelihatan masih khawatir. "Aduh, kalian ini anak-anak muda kok tanggung jawabnya gede ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Bab 26. Terbuka

Entah kapan gue akhirnya ketiduran, tapi rasanya nyaman banget. Mungkin karena gue udah lihat dia di sini, aman-aman aja. Tapi tidur gue nggak tenang, ada mimpi aneh yang malah bikin gue makin salah tingkah.Di mimpi itu, gue lagi rebahan di ranjang ini, dan tiba-tiba Bin ada di samping gue. Dia meluk gue, erat banget, kayak nggak mau lepas. Anehnya, gue nggak nolak. Gue diem aja, malah senyum-senyum nggak jelas.Tapi mimpi itu langsung buyar pas gue kebangun. Posisi gue tiduran miring, pelan-pelan gue buka mata sambil berusaha sadar sepenuhnya. Dan pas mata gue udah kebuka lebar, gue langsung lihat Bin di depan gue.TANPA BAJU!Gue otomatis teriak kecil dan mundur mendadak, saking kagetnya hampir jatoh dari ranjang. Tapi refleks Bin cepet banget. Dia langsung nangkep gue, tangannya melingkar di pinggang gue buat nahan gue jatoh."Sshht! Apaan sih berisik! Sampe kaget gitu!" suara Bin terdengar ketus, tapi tangannya masih erat nahan gue.Gue buru-buru ngelepasin diri dan duduk dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Bab 27. Pengakuan

"Gue nggak bisa setengah-setengah, Yu. Gue harus tuntasin semua ini," kata Bin akhirnya, suaranya lirih, lembut banget, sampai bikin hati gue ngilu.Kata "setengah-setengah" tiba-tiba ngingetin gue sama omongan Iky waktu itu. Dia bilang Bin nggak pernah setengah-setengah kalau udah sayang. Dan sekarang, hawa di sekitar gue rasanya makin panas, makin berat.Tangan gue, entah kenapa, bergerak lagi. Gue pegang bahu dia erat, terus jari-jari gue turun ngeraba dada dia yang memar itu."Ini pasti sakit, Bin ... sekarang baru memar ... gimana kalau nanti_""Kenapa lo setakut ini kalau gue terluka?" Potong Bin. Matanya masih natap gue, dalam banget, dan tangannya narik pinggang gue makin nempel ke perutnya.Gue kaget, balik natap dia. Semua perasaan yang selama ini gue pendam, semua gengsi yang gue pasang, kayak udah nggak ada artinya lagi sekarang."G-gue ..." Napas gue nggak beraturan. Tapi akhirnya gue tarik napas dalam-dalam dan bila
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Bab 28. Janji

"Lo lupa, waktu pertama masuk SMA, kita semua lagi masa orientasi waktu itu ...," tutur Bin, senyum kecil muncul di sudut bibirnya. Tatapannya melembut saat dia mengingat sesuatu."Emang kenapa pas orientasi?" tanya gue, alis gue mengernyit sambil berusaha mengingat kejadian yang dia maksud."Kita sekelompok," jawab Bin santai, "dan waktu itu kita dikasih tugas buat bawa makanan yang udah ditentuin sehari sebelumnya. Gue...," dia berhenti sebentar, ekspresinya sedikit berubah, "...gue lupa bawa salah satu yang diminta. Panik banget gue waktu itu."Gue ketawa kecil, "Ya ampun, terus kenapa lo panik banget? 'Kan biasa aja."Bin menggeleng pelan, "Buat gue nggak biasa. Gue nggak mau bikin kelompok kena hukuman gara-gara gue. Tapi, ya lo doang yang nanya ke gue. Cuma lo yang care.""Terus?" gue menatap dia lebih serius sekarang."Lo bilang ke gue, 'Ini ambil aja punya gue. Gue bawa lebih buat jaga-jaga.' Lo nggak tahu, Yu, kalimat se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Bab 29. Pagi Buta

Setelah itu, gue ketiduran di pelukan Bin. Rasanya nyaman banget, hangat, dan untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, gue merasa tenang. Suara napas Bin yang teratur di samping gue kayak pengantar tidur yang sempurna. Tapi, di tengah malam, entah jam berapa, samar-samar gue denger suara pintu depan yang dibuka dengan pelan. Kayaknya Ayah baru pulang, seperti yang Ibu bilang tadi. Gue masih setengah sadar waktu itu, tapi suara yang gue denger berikutnya bikin gue langsung melek. Ada suara seperti orang berdebat. Awalnya kecil, kayak cuma gumaman, tapi makin lama makin jelas. Gue duduk perlahan, mencoba menangkap percakapan itu. Mata gue menatap pintu kamar dengan waspada, sementara telinga gue berusaha fokus. "Kenapa, Yu?" suara Bin serak, masih setengah tidur, tapi jelas dia sadar gue nggak tenang. "Ssst ...," gue taruh jari di depan bibir, "Dengerin deh, Ibu kayaknya berantem sama Ayah."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Bab 30. Nano-Nano

Gue langsung ke kamar mandi, buru-buru gosok gigi sama cuci muka. Air dingin bikin kepala gue sedikit lebih segar. Pas selesai, gue buka pintu kamar mandi, niatnya langsung keluar, tapi tiba-tiba si Bin nongol entah dari mana.Dia nyolek dagu gue sambil senyum jahil. "Pagi, Nyonya Bin," katanya pelan."Ih, apaan sih geli banget!" Gue jalan sambil andukin muka, berusaha nggak peduliin dia.Tapi dasar Bin, dia malah niru-niru suara gue dengan gaya lebay. "Dih, ipiin sih gili bingit!" Bibirnya dijebew-jebewin gitu, bikin muka dia jadi aneh banget.Gue ngakak, tapi tetap kesel, akhirnya gue kibasin handuk ke arah dia. "Kena lo!" Gue coba sabet dia, tapi dia lebih cepet. Dia langsung nutup pintu kamar mandi sambil ketawa-ketawa, bikin gue makin jengkel."Dasar ngeselin!" Gue ngomel, tapi nggak bisa nahan tawa juga. Bin emang selalu punya cara bikin gue kesel tapi ketawa bareng.Setelah beres, gue jalan ke meja makan. Ibu lagi nuang mi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status