Semua Bab Ketua Geng itu Suamiku : Bab 61 - Bab 68

68 Bab

Bab 61. Akhirnya

Nunu akhirnya balik dari toilet, dia ikutan mantau Iky sama Jeni.Jeni Langsung ganti baju pake baju yang di pilih Iky tadi, terus gue, Nunu sama Hasan berdiri jauh dari seberang toko, lihat Iky sama Jeni bergerak keluar toko.Kita ikutin mereka pelan-pelan, sementara pasangan Jinu-Siska, Bang M-Arum kelihatan mulai ngikutin juga dengan jarak yang lumayan jauh juga dari gue.Iky menuju food court, kita juga duduk cari meja kosong agak jauh tapi tetep bisa kelihatan mantau iky sama Jeni.Dari kejauhan, gue lihat Iky duduk di seberang Jeni. Mereka kelihatan ngobrol, tapi ekspresi Iky masih datar kayak biasanya.Jeni nyengir kecil sambil nunjuk-nunjuk menu di tangannya, kayak lagi nawarin sesuatu ke Iky. Gue bisa nebak, pasti dia maksa Iky buat pesen makanan bareng."Kayaknya Jeni bakal mesenin makanan buat mereka," bisik Nunu, nyikut lengan gue pelan.Gue mengangguk, mata masih fokus ke mereka. Benar aja, beberapa menit ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya

Bab 62. Lullaby

Akhirnya, setelah puas memata-matai Rocky alias Iky dan Jeni, kita semua mencar dan pergi dari food court setelah makan. Perut kenyang, hati agak lega, tapi otak gue masih muter-muter mikirin obrolan yang tadi gue denger.Seperti biasa, Arum langsung lengket sama Bang M, entah mereka mau ke mana. Siska juga udah pergi duluan bareng Bang Jinu, mesra banget kayak dunia milik mereka berdua. Tinggal gue, Hasan, dan Nunu yang masih berdiri di parkiran basement, kayak anak ilang nggak punya tujuan."Gue pulang bareng Hasan ajalah," kata gue tiba-tiba, sambil melipat tangan di dada dan melirik tajam ke Hasan yang baru aja ngeluarin motornya. "Mau gue ceramahin dia!"Hasan yang lagi masang helm langsung ngebelalak. "Hah? Ceramahin apaan, sih?"Nunu ketawa dikit sebelum masukin kunci ke motornya dan nyalain mesin. "Ya udah, gue cabut duluan ya. Lo hati-hati ama si Setan cewek nih, San!" katanya sambil nyengir ke Hasan.Hasan malah ketawa sambil ng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya

Bab 63. Kecewa

Akhirnya, momen yang selama ini gue tunggu-tunggu juga datang. Gue sama temen-temen diterima di universitas impian. Meskipun minat kita beda-beda, tetep aja kita selalu kompak dan kumpul bareng. Anak-anak GGS, yang udah dikenal sebagai sosok pemberani dan berjiwa teknik, pada ambil jurusan Teknik Mesin, ada juga yang masuk jurusan Manajemen buat ngelola bisnis bengkel kita nanti. Sementara itu, gue sendiri memilih jurusan Sastra Bahasa, persis seperti yang gue rencanakan dari dulu. Meskipun gedung fakultas kita beda, tapi setiap sore, kita selalu ngumpul di satu spot di taman kampus, tempat yang udah jadi saksi dari tawa, cerita, dan rindu yang kita bagi bersama. Tapi, ada satu hal yang bikin hati gue masih berat, yaitu Bin. Dia selalu bilang bakal nyusul daftar kuliah, bilang "Tunggu, Yu, nanti aku bakal nyusul daftar kuliahnya." Tapi sekarang udah lewat enam bulan, dan gue belum pernah lihat dia muncul di hadapan gue, nggak di kampus m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya

Bab 64. Haru

Mbin menggenggam tangan gue erat, seakan nggak mau gue ragu atau malah mundur. Dia menuntun gue masuk ke dalam rumah, ke tempat yang dulu gue anggap sebagai rumah gue juga. Hawa di dalam masih sama seperti yang gue ingat, hangat, tapi tetap terjaga kondisi rumahnya.Dia terus menuntun gue ke arah kamar utama. Setiap langkah yang gue ambil terasa semakin berat, karena gue nggak tahu apa yang bakal gue temuin di dalam sana. Perasaan gue nggak enak, tapi gue tetap mengikuti langkahnya.Begitu Mbin membuka pintu kamar, pandangan gue langsung tertuju pada dua sosok yang gue kenal betul.Gue terdiam. Jantung gue serasa berhenti berdetak sejenak.Di dalam kamar itu, duduk seorang wanita di kursi roda. Beliau menoleh ke arah gue dengan senyum lembut yang begitu gue rindukan."Mama?" Gue menyebutnya pelan, hampir seperti bisikan.Ibunya Mbin, yang selama ini gue panggil 'Mama', menatap gue penuh kasih sayang. Tapi kenapa ... kenapa beliau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 65. Fade to Black

"Maafin aku, Yu." Napasnya terasa hangat di tengkuk gue, sedikit bergetar, seolah menyimpan semua beban yang selama ini dia pikul sendirian. Lalu perlahan, dia menarik diri dari pelukan, menatap gue lekat-lekat dengan mata yang menyimpan banyak cerita. Ada kelelahan, ada kesedihan, tapi juga ada ketulusan di sana. "Terus kamu nggak daftar kuliah karena harus urus Mama, ya?" tanya gue pelan. Dia nggak langsung jawab, cuma tersenyum tipis sebelum menuntun gue duduk di tepi ranjang. Tangannya masih menggenggam tangan gue, erat seolah nggak mau kehilangan lagi. "Ya, itu keadaannya. Nggak apa-apa 'kan, Yu? Aku bisa daftar kuliah tahun depan. Sementara nunggu, aku mau urus bengkel dulu. Mama juga udah sembuh, udah bisa jalan, ke toilet sendiri," katanya lirih. Suaranya sedikit bergetar, dan matanya yang berkaca-kaca menatap ke awang-awang, seakan sedang mengenang masa-masa sulit yang baru saja dia lewati.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 66. Mau Nunda ata Gass aja?

Pagi ini gue bangun dengan tubuh masih terasa remuk. Gue mengerjap pelan, menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk dari celah tirai jendela.Mbin ada di samping gue, masih kebluk tidur, napasnya teratur, dan... tanpa baju!Astaga! Gue juga!Refleks, gue langsung narik selimut buat nutupin badan gue, walau sebenarnya udah nggak ada gunanya juga. Malam tadi dia udah melihat semuanya, menyentuh semuanya, dan... merasakan semuanya.Gue buru-buru meraih baju-baju gue yang bertebaran di lantai, yang dia lempar sembarangan semalam. Ckck, gila, predator memangsa ini mah. Tapi ya, dia lembut banget, karena tahu ini pertama kalinya buat gue.Semalam, dia sempat khawatir dan kasihan lihat gue kesakitan. Tapi pada akhirnya, dia juga nggak bisa nahan lagi.Gue bangkit dari ranjang dengan kaki yang terasa pegal, lalu tertatih masuk ke kamar mandi. Begitu gue berdiri di depan cermin, gue langsung menahan napas.Ya ampun.Ref
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Bab 67. Baikan

Begitu sampai di kampus, gue langsung menuju bangku taman buat duduk sebentar. Pagi ini matahari nggak terlalu terik, tapi tetep aja gue ngerasa gerah, apalagi pakai turtleneck gini. Tapi nggak ada pilihan, kan ya?Baru aja pantat gue mendarat di bangku, Siska dan Arum langsung nanya dengan tatapan penuh kecurigaan."Kenapa jalan lo aneh?""Nggak apa-apa ah," gue buru-buru jawab, berusaha santai sambil langsung duduk. Tapi ya tetep aja, gue tahu mereka pasti sadar.Si Nunu, yang udah lebih pengalaman dalam hal beginian, duduk di samping gue sambil nyengir penuh arti. Bedanya, dia agak menjauh dari anak-anak GGS lain, kayak mau nyulik gue buat interogasi."Tch, belah duren si Mbin euy!" katanya sambil nuduh terang-terangan.Gue langsung melotot ke arah dia."Yaaa! Shibal Sekiya anjir!" Gue spontan ngumpat pake bahasa Korea, ala-ala drama yang biasa gue tonton.Tapi si Nunu malah ngakak, makin jadi anjir!
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Bab 68. Ending

Dua Tahun KemudianDua tahun sudah berlalu sejak semua kekacauan itu terjadi. Sekarang hidup gue jauh lebih tenang, lebih teratur, dan lebih bahagia.Mbin akhirnya masuk kuliah tahun lalu, sementara gue sendiri udah jadi seniornya. Iya, gue senior Bin sekarang. Kocak banget nggak sih? Tapi di kampus, semua orang udah tahu kalau kita suami istri. Udah bukan rahasia lagi kalau kita kemana-mana selalu berdua.Dan ... kalau pulang, ada si kecil yang selalu nungguin gue.Iya, setelah setahun lebih kuliah, gue dan Bin akhirnya memutuskan buat nggak menunda punya anak. Sekarang, gue udah jadi ibu dari seorang bayi laki-laki yang super lucu.Namanya Bintang.Dia baru enam bulan, tapi ya ampun, ganteng banget! Mirip banget sama Bin, kayak versi mininya. Makanya kita sengaja kasih nama Bintang, biar tetep ada unsur "Bin" di namanya."Dia yang nyinari hidup gue sekarang."Kadang gue suka mikir, nanti kalau gue lulus kuliah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status