Pukul tujuh malam.Suara deru mobil di halaman rumah membangunkan aku dari posisi tertidur di ruang shalat, mungkin karena begitu lelah, hingga diri ini jatuh dalam lelap."Ayo, masuk, jangan ragu."Suara Mas Akbar terdengar, namun siapa yang dia suruh masuk? Sesaat aku tercenung hingga aku menyadari sesuatu, jangan sampai ... apa yang kuduga terjadi."Aku cemas Mas," balas seorang wanita."Jangan takut, aku akan selalu membelamu, kini tempat ini adalah rumah kita. Rumah yang kubangun untuk istriku."Segera dengan langkah kaki secspat kilat aku menuju ruang tamu dan benar saja, Mas Akbar membawa pulang istrinya."Apa lagi ini?" tanyaku pelan. Kusapu pandangan pada suami dan wanita yang kini sudah berpenampilan rapi dengan rambut tergerai indah."Aku membawanya karena sudah terlanjur semua orang mengetahui statusku, jadi, kami harus bertanggung jawab.""Oh ya, begitu ya?" tanyaku sinis."Ya, aku harap pengertianmu," jawabannya lirih. Belum juga aku mengatakan apa apa, dia sudah menyu
Last Updated : 2025-01-26 Read more