Pagi menjelang, dengan kicau burung dan aroma tanah khas bekas hujan semalam. Cahaya terang yang menerobos masuk dari jendela, membuatku terpaksa bangkit sambil mengucek mata dan melirik jam dinding. "Sudah pukul tujuh rupanya," gumamku sambil mengangkat selimut dan bangkit dari tempat tidur.Kususuri ruang tengah hingga ke depan, tidak kutemukan siapapun selain diri sendiri di rumah ini, artinya, Mas Akbar tidak pulang, mungkin bermalam di rumah mertuanya, atau mentok ke rumah ibunya.Kuhela napas sambil meraih gelas di atas meja, lalu menuangkan air dari teko kaca dan meneguk isinya.Kurasa aku harus mulai membersihkan rumah, karena sejak beberapa hari kepergianku, tempat ini terlihat tidak terlalu diurus dengan detail, jadi, aku harus membereskan semua itu, berikut juga dengan sisa barang barang Lisa yang tertinggal.Kubuka kulkas, berharap ada makanan di sana, seperti biasa. Tapi, sayang, kosong, tidak ada apa-apa. Kuraih ponsel dan memerika m-banking, melihat sisa uang belanj
Last Updated : 2025-02-19 Read more