Dia memelukku dengan erat, bahkan aku bisa merasakan helaan napasnya di belakangku. Aku yang merasa berterima kasih hanya menyentuh punggung tangannya dan entah kenapa menggenggamnya."Terima kasih," bisikku pelan, " maaf merepotkan."Tidak apa apa, justru aku yang minta maaf karena sudah membuatmu tak nyaman," ujarnya. Dia juga membalas genggaman tanganku dengan lembut dan tak melepasnya, dan di saat itu ada rasa haru juga sedih bergelayut, bukan benci atau merasa bahwa dirinya lancang, aku hanya sedang kasihan pada diri sendiri. Air mataku menetes, hatiku tak karuan, bergemuruh sekencang badai di luar sana. Aku galau, aku ragu tak akan bisa sendiri menghabiskan hidupku, aku gak bisa melindungi diri atau berpura-pura tegar, aku butuh seseorang untuk berbagi beban dan momen sulit, seperti sekarang contohnya."Kau tak membuatku risih, sebaliknya aku merasa nyaman. Terima kasih," ungkapku memejamkan mata."Apa kau sudah merasa baikan?""Pusing kepalaku sudah agak mereda, tubuhku juga
Last Updated : 2025-02-28 Read more