Home / Romansa / TERPAKSA BERBAGI CINTA / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of TERPAKSA BERBAGI CINTA: Chapter 31 - Chapter 40

53 Chapters

31

Seminggu setelah kejadian Di salon, sahabatku Dino sudah mulai melancarkan rencananya pada Lisa. Kabar terakhir yang kudengar mereka sudah berkenalan dan mulai bertukar nomor telepon, entah bagaimana Dino meyakinkan wanita itu namun kutahu dengan pesona dan gaya bicaranya yang meyakinkan Lisa sudah mulai percaya dengannya."Tenang saja, dua Minggu lagi, wanita itu akan jatuh cinta padaku." Begitu kata Dino ketika menelponku."Apa rencanamu selanjutnya?""Pokoknya kamu saksikan aja," jawabnya tertawa sambil mengakhiri telepon.Menanggapi rencana Dino aku sendiri juga berencana untuk segera mengakhiri pernikahan ini, secepatnya. Tak peduli apapun yang menghalangi, aku bertekad untuk menghapus nama-nama Mas Akbar dari hidupku dan semua yang berkaitan dengannya.*"Ayah Ibu, aku berencana untuk Mas Akbar dan membahas tentang sidang perceraian kamu," ucapku kepada ayah dan ibu ketika kami duduk di ruang keluarga."Ke mana kamu akan menemuinya?""Di rumahnya.""Bukankah hal itu akan m
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

32

Hari Kamis menjelang sore Dino menelpon dan mengabariku sesuatu." Ada apa Dino?""Aku harap kamu bisa datang di lokasi yang aku share di saat yang tepat sore nanti," pintanya."Ngapain?" tanyaku heran."Aku udah rencanakan sesuatu," balasnya."Apa tepatnya Dino?""Uhm, aku berencana ketemuann karema ada hal yang akan kita bahas, makanya kamu harus datang, datanglah ketika Akbar juga datang.""Oke, sip. Tapi apakah itu menjamin akan berhasil?""Kalo gagal ya tinggal coba lagi kan ya?" Pria itu tertawa. "Baiklah aku akan pergi.""Ditunggu."*Ya, aku sudah menunggu di mobil milik ayah, memantau keadaan cafe yang lumayan tertutup, dari luar terlihat seperti tempat makan bertema kebun mini yang asri, di mana pagar dan kanopinya dipenuhi mawar berwarna warni.Kukenakan wig, topi, dan kacamata hitam untuk menyamarkan penampilan, lalu aku beringsut masuk ke dalam sana, memilih sebuah bangku yang berada di sudut agar tidak kentara sedang memperhatikan Lisa dan Dino.Entah apa yang m
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

33

Apakah episode terburuk dari satu hubungan, selain berakhir di pengadilan? Ketika palu diketuk maka ikatan yang telah dibangun dari nol akan berakhir saat itu juga meluncurkan semua janji dan komitmen yang pernah ada. Ya, mungkin perasaan buruk itu sedang kualami saat ini.Sebulan berlalu sejak kejadian di gerbang rumah, setelah aku mencampakkannya dan setelah dia tahu bahwa istrinya telah diam-diam membuka aib rumah tangga sendiri pada pria lain. Kini kami di pertemukan hanya berjarak 2 setengah meter di kursi pengadilan.Kami sedang mendengar berkas-berkas yang sedang dibacakan Hakim perihal laporan dan proses persidangan yang telah terjadi. Sesekali aku dan dia saling melirik tapi kami tidak saling mengatakan sepatah kata pun. Hanya melihat lalu mengalihkan pandangan ke arah yang berbeda." ... maka dengan ini pengadilan memutuskan menjatuhkan ... cerai!"Hanya itu yang terdengar jelas dan suamiku terlihat terkesiap. Terus menggeleng dan seakan tidak bisa menerima apa yang terjad
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

34

Sekembalinya dari pengadilan, aku langsung naik ke kamar dan menutup pintunya. Kujatuhkan diri di pembaringan, sambil menghela napas, meresapi bahwa diri ini baru saja berstatus janda. Ya, menjanda. Setelah ini entah bagaimana akan kujalani hidup, apakah semuanya baik-baik saja ataukah aku harus menerima stigma seperti janda-janda yang lain. Semoga saja tidak. Sebenarnya pilihan untuk bercerai tidak akan diambil jika seorang wanita merasa nyaman dengan rumah tangganya, tapi, jika sudah tak bahagia? Untuk apa menjerumuskan diri dalam kehancuran? Kubuka lagi yang berada di dekat meja dan mengambil buku diary milikku lalu mengeluarkan selembar foto pernikahan kami yang tersisa dari sana. Ada aku dan Mas Akbar berdiri berdampingan dengan baju pengantin berwarna coklat muda. Raut bahagia terpancar dari wajah kami meski saat itu pernikahan tidak dilangsungkan dengan meriah dan keluargaku tidak datang. Tidak kusangka bahwa hari hari paling bahagia dari sebuah hubungan itu akan berakhi
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

35

Dua Minggu setelahnya.Dan ... di sinilah kami, meluncur di jalanan, untuk kembali ke desa, meninggalkan rumah kota kami yang penuh kenangan dan cerita. Rencana untuk membuka lembaran baru dan melupakan semua yang telah terjadi kelihatannya akan jadi lebih mudah jika aku tidak berada di sana. Tinggal di kota menghirup udara yang sama, merasakan suasana dan beberapa tempat yang memiliki nilai memory indah, akan semakin membuatku terjerembab dalam kesedihan yang mendalam.Sesampainya di lampu merah terakhir, persilangan sebelum gerbang tol yang menjadi pembatas kota, aku bertemu dengan mobil Mas Akbar. Dia terlihat berdua dengan istrinya dengan kaca jendela terbuka. Ayah dan ibu tidak menyadari keberadaan pasangan itu di simpang jalan sebelah kiri kami. Begitu juga Mas Akbar, dia tak melihat ada mobil ayahku tepat di sebelah kanannya. "Semoga saja, mereka tak menyadarinya, aku malas,", gumamku.Diperhatikan lebih jelas, pasangan suami istri itu nampak saling mendiamkan, sama sama
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

36

Sejak hari pertemuan terakhir, mantan suami mengirimkan koper dan barang-barwng pribadiku. Tak lupa sepucuk surat tentang penyesalannya tapi aku tak membacanya sampai selesai, kubuanh saja ke dalam tong sampah khawatir diri ini akan muntah.Di hari itu juga aku bertekad untuk menyelesaikan segala hal yang membuatku terjerat dalam bayang masa lalu, kuputuskan untuk membakar foto-foto mantan suami, hadiah yang pernah dia belikan dulu, serta hal hal yang mengingatkanku padanya, ternasukt gaun dan lipstik yang dia sukai saat aku mengenakannya.Kubawa ke pekarangan belakang dan memasukkan ke dalam tong pembakaran sampah, lalu menyulutnya dengan cepat."Kenapa tak disimpan saja?""Menyimpannya, atau memberinya pada orang lain akan membuatku terluka. Suatu saat aku akan melihat pakaian itu lagi, dan luka lama akan terbuka. Kalau mau sedekah, aku akan sedekahkan pakaian baru yang layak, bukan baju bekas, Bu.""Baiklah, terserah kamu saja, Nak. Lakukan apa yang membuatmu lega.""Iya.""Kamu
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

37

"Duduklah dan buatlah dirimu nyaman," ujarnya mempersilakan sementara dia ke dapur."Kau tidak perlu repot membuatkan minum," ujarku."Aku harus menyambut tamu," jawabnya tertawa."Aku bukan tamu, aku adalah tetangga yang sudah kau kenal," jawabku sambil mengedarkan pandangan dan melihat rumah yang ditata penuh estetika itu. Meski kecil tapi tempat itu lebib mirip instalasi seni dibanding rumah, terlalu nyaman bahkan."Kau menata sendiri tempat ini? Ide dari mana?""Aku juga belajar design secara otodidak, melihat gaya interior khas Eropa dan Amerika di era pertengahan, membuatku terinspirasi untuk mengaplikasikannya pada rumah sendiri.""Aku lihat dari aksesoris dan gaya penataannya," jawabku terkesan."Ini tehnya," ucapnya meletakkan di meja."Terima kasih.""Aku lihat di sudut sana, kau punya beberapa kamera, apa kau suka fotografi juga?""Ya, aku ingin jadi serba bisa.""Aku suka seseorang yang suka mengembangkan bakat dan kemampuannya," pujiku."Kupikir harusnya semua orang seper
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

38

Karena jarak klinik dan perkampungan cukup jauh dan di saat bersamaan Ayah terserang flu aku memutuskan untuk meminta bantuan pada Irfan untuk mengantarkanku ke klinik. Aku tidak punya pilihannya karena merasa tidak enak badan untuk mengendarai kendaraan sendiri. Beruntungnya dia berkenan menemaniku, jadi kami pun berangkat ke ibukota kecamatan."Hmm, kau mau melahirkan?" tanyanya di atas motor."Tidak, aku hanya periksa karena merasa kurang sehat," balasku."Apa terjadi sesuatu, sebaiknya langsung ke kota saja, jaraknya juga sejam perjalanan kok," ungkapnya."Apa tak terlalu jauh?""Aku khawatir bahwa di kecamatan tidak tersedia dokter yang ahli," balasnya."Sungguhkah, kenapa begitu?""Namanya juga kecamatan," balasnya tertawa kecil."Ah, baiklah, jika tak begitu jauh, ayo saja," jawabku menyerah."Tapi ... apa kau kesakitan?""Tidak, aku bqik-baik saja.""Katakan nanti jika kau merasa lelah atau sakit, aku akan menghentikan motor."Meluncur di jalan aspal mulus yang sedikit berke
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

39

"Sekali lagi kamu mau menyelamatkan harga diriku, aku berterima kasih untuk itu," ungkapku tersenyum."Ya, sama sama. Tapi aku benar-benar berharap bahwa apa yang terungkapkan oleh wanita tadi adalah kenyataan," balasnya mengulum senyum.Pemeriksaan sudah selesai dan kami bersiap meninggalkan klinik itu. Waktu telah menunjukkan hampir pedang dan tiba-tiba saja mendung tebal bergelayut di awan. Aku dan Irfan saling berpandangan dan merasa bahwa memutuskan pulang sekarang adalah pilihan yang salah."Awan tebal itu dia mengarah ke arah jalur pulangnya kita. Apa kau akan baik-baik saja jika kita memaksakan diri menembusnya?""Kau takut?""Tidak, aku tak takut, aku hanya khawatir tentang kesehatan dan keselamatan kita. Bagaimana kalau badai dan angin berhembus kencang, juga petirnya yang akan saling bersahutan Apa kau tidak akan takut?""Aku takut," jawabku cepat.Baru saja mengatakan itu tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, menahan langkah kami yang berdiri di depan pintu klinik itu.
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

40

Dia memelukku dengan erat, bahkan aku bisa merasakan helaan napasnya di belakangku. Aku yang merasa berterima kasih hanya menyentuh punggung tangannya dan entah kenapa menggenggamnya."Terima kasih," bisikku pelan, " maaf merepotkan."Tidak apa apa, justru aku yang minta maaf karena sudah membuatmu tak nyaman," ujarnya. Dia juga membalas genggaman tanganku dengan lembut dan tak melepasnya, dan di saat itu ada rasa haru juga sedih bergelayut, bukan benci atau merasa bahwa dirinya lancang, aku hanya sedang kasihan pada diri sendiri. Air mataku menetes, hatiku tak karuan, bergemuruh sekencang badai di luar sana. Aku galau, aku ragu tak akan bisa sendiri menghabiskan hidupku, aku gak bisa melindungi diri atau berpura-pura tegar, aku butuh seseorang untuk berbagi beban dan momen sulit, seperti sekarang contohnya."Kau tak membuatku risih, sebaliknya aku merasa nyaman. Terima kasih," ungkapku memejamkan mata."Apa kau sudah merasa baikan?""Pusing kepalaku sudah agak mereda, tubuhku juga
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status