TERPAKSA BERBAGI CINTA

TERPAKSA BERBAGI CINTA

last updateLast Updated : 2025-03-09
By:  Ria AbdullahUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
53Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Synopsis

Drama

Dewasa

Delapan tahun dalam kemandulan aku mencoba segala cara untuk bisa memberikan anak bagi suamiku. Tepat di pagi hari saat doaku terkabul, penampakan di testpack menunjukkan dua garis merah, di situlah aku mendapatkan kabar yang sangat menyakitkan. tanpa alas kaki aku berlari dan menaiki taksi, pergi ke lokasi acara di mana suamiku dan wanita baru langsung kan pernikahannya tapi terlambat, kata sah bergema dan aku hanya bisa jatuh terduduk di hadapan meja penghulu.

View More

Latest chapter

Free Preview

1. harus bahagia atau sedih??

**Tanpa alas kaki, kunaiki taksi dan meluncur ke sebuah alamat. Sambil menahan tangis, dan debaran dada yang berlomba dengan ketegangan, aku terus berdoa agar musibah itu tidak terjadi.Seorang sahabatku menelpon dan memberi tahuku bahwa secepat mungkin aku harus mencegah petaka besar yang mungkin bisa mengubah jalan hidupku dan bayi ini.Ya, bayi yang baru kuketahui tumbuh di rahimku pagi tadi. Bayi yang kutunggu dari delapan tahun sejak akad nikah kami.❤️❤️Kubuka pintu taksi dan berlari ke sebuah tenda acara yang terlihat begitu mewah dengan desain rustic elegan. Selagi berlari menuju ke depan acara, aku terlambat. Kata sah sudah bergema, lututku lemas, dadaku sakit, begitu juga tenaga dan tulang-belulangku seolah dicabut paksa dari tubuh ini.Aku tersungkur tepat di depan saksi dan penghulu pernikahan suamiku."Apa ini Mas? Kamu nikah lagi .... ya Allah ....""Sofia ...." Mas Akbar langsung terkesiap melihat kedatanganku sementaraair mataku tumpah, tubuhku seketika kehilangan...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
53 Chapters
1. harus bahagia atau sedih??
**Tanpa alas kaki, kunaiki taksi dan meluncur ke sebuah alamat. Sambil menahan tangis, dan debaran dada yang berlomba dengan ketegangan, aku terus berdoa agar musibah itu tidak terjadi.Seorang sahabatku menelpon dan memberi tahuku bahwa secepat mungkin aku harus mencegah petaka besar yang mungkin bisa mengubah jalan hidupku dan bayi ini.Ya, bayi yang baru kuketahui tumbuh di rahimku pagi tadi. Bayi yang kutunggu dari delapan tahun sejak akad nikah kami.❤️❤️Kubuka pintu taksi dan berlari ke sebuah tenda acara yang terlihat begitu mewah dengan desain rustic elegan. Selagi berlari menuju ke depan acara, aku terlambat. Kata sah sudah bergema, lututku lemas, dadaku sakit, begitu juga tenaga dan tulang-belulangku seolah dicabut paksa dari tubuh ini.Aku tersungkur tepat di depan saksi dan penghulu pernikahan suamiku."Apa ini Mas? Kamu nikah lagi .... ya Allah ....""Sofia ...." Mas Akbar langsung terkesiap melihat kedatanganku sementaraair mataku tumpah, tubuhku seketika kehilangan
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
2. hamil
❤️❤️Kehamilanku ternyata tak berguna lagi di hari pernikahanmu.**Sambil mengemas tangis dan meraup serpihan hati yang berserakan, kutinggalkan acara resepsi suamiku.Mirisnya, diriku yang sedih dan terluka sangat kontras dengan semua orang yang sedang berbahagia dengan perayaan cinta Mas Angga dan istri barunya.Di depan itu kulihat ada foto prewedding di pasang di kanvas berukuran besar, gaya mesra mereka yang saling menatap dan berpelukan menciptakan kobaran api di hatiku. Angin tiba tiba bertiup kencang menyibak rambutku dan menggoyangkan tumpukan bunga wisteria yang disulap bagai surga sehari untuk kedua mempelai.Aku makin gamang karena ratusan pasang mata masih menatap padaku.Air mataku meluncur, jatuh ke atas punggung kaki, lalu perlahan aku sadar, betapa konyolnya aku menangis begini.Seharusnya Mas Akbar, istri serta keluarganya memuliakanku karena posisiku lebih atas dari anak mereka. Seharusnya aku menjadi ratu bagi rumah tanggaku, bukan seperti gembel terbuang maca
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
3. hancur sekali
"Ayo pulang, Sofia, kamu udah puas bikin aku malu!" tiba tiba Mas Akbar menarik lenganku dan mengajakku bangun dari pelaminan yang bahkan belum diduduki pengantinnya. Ada raut murka sekaligus malu di wajah Mas Akbar, mendapatkan hari pernikahannya dihancurkan oleh wanita berdaster yang sedang hamil."Puas? puas apanya? aku belum puas Mas, selama belum bikin kamu menderita seperti ini," jawabku sambil mengusap air mata, pandangan kami sejajar agar dia memahami betapa marah dan kecewanya aku saat ini. Meski aku tertawa jahat, tapi hati ini hancur lebur, tak berbentuk lagi, bahkan aku tak bisa membedakan mana tangis dan mana senyum yang saat ini harus kutunjukkan di depan semua orang."Jangan pura-pura nangis, padahal kamu baru saja merusak momenku!" bentaknya sambil menyeretku.Alangkah hancur hati diperlakukan sekasar ini di hari aku mengetahui bahwa kini diriku membawa calon bayi, calon kehidupan baru untuk keluarga kami, bahkan untuk keluarga besarnya."Lepaskan, jangan menyeret
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
4. dia datang
Pukul tujuh malam.Suara deru mobil di halaman rumah membangunkan aku dari posisi tertidur di ruang shalat, mungkin karena begitu lelah, hingga diri ini jatuh dalam lelap."Ayo, masuk, jangan ragu."Suara Mas Akbar terdengar, namun siapa yang dia suruh masuk? Sesaat aku tercenung hingga aku menyadari sesuatu, jangan sampai ... apa yang kuduga terjadi."Aku cemas Mas," balas seorang wanita."Jangan takut, aku akan selalu membelamu, kini tempat ini adalah rumah kita. Rumah yang kubangun untuk istriku."Segera dengan langkah kaki secspat kilat aku menuju ruang tamu dan benar saja, Mas Akbar membawa pulang istrinya."Apa lagi ini?" tanyaku pelan. Kusapu pandangan pada suami dan wanita yang kini sudah berpenampilan rapi dengan rambut tergerai indah."Aku membawanya karena sudah terlanjur semua orang mengetahui statusku, jadi, kami harus bertanggung jawab.""Oh ya, begitu ya?" tanyaku sinis."Ya, aku harap pengertianmu," jawabannya lirih. Belum juga aku mengatakan apa apa, dia sudah menyu
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more
5. sampai pagi
Sampai pagi Pukul tujuh malam.Suara deru mobil di halaman rumah membangunkan aku dari posisi tertidur di ruang shalat, mungkin karena begitu lelah, hingga diri ini jatuh dalam lelap."Ayo, masuk, jangan ragu."Suara Mas Akbar terdengar, namun siapa yang dia suruh masuk? Sesaat aku tercenung hingga aku menyadari sesuatu, jangan sampai ... apa yang kuduga terjadi."Aku cemas Mas," balas seorang wanita."Jangan takut, aku akan selalu membelamu, kini tempat ini adalah rumah kita. Rumah yang kubangun untuk istriku."Segera dengan langkah kaki secepat kilat aku menuju ruang tamu dan benar saja, Mas Akbar membawa pulang istrinya."Apa lagi ini?" tanyaku pelan. Kusapu pandangan pada suami dan wanita yang kini sudah berpenampilan rapi dengan rambut tergerai indah."Aku membawanya karena sudah terlanjur semua orang mengetahui statusku, jadi, kami harus bertanggung jawab.""Oh ya, begitu ya?" tanyaku sinis."Ya, aku harap pengertianmu," jawabannya lirih. Belum juga aku mengatakan apa apa, dia
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more
6. uang
"Uangku ... Mana uangku ...."Aku seolah mendengar kembali suara sendiri, tapi lamat-lamat suara itu samar dan tenggelam.Kucoba membuka mata, meski masih berat, kulirik di sisi pembaringan, di mana aku terbaring lemah. Ada Mas Akbar terlihat menatapku dengan penuh cemas."Kamu udah baikan?"Aku tak menjawab, andai bisa aku tak mau berjumpa dengannya. Hanya kuhela napas pelan lalu membuang muka darinya."Dengar Sayang, aku akan mengembalikan uangmu, dalam waktu dekat," bisiknya pelan."Kapan, kau berbohong lagi, Mas," desisku."Secepatnya, Sayang.""Menjauhlah!" Aku menepis dia yang ingin menyentuhku, Sakit hatiku belum terobati terlebih ketika mengingat bagaimanakah caranya dia di tenda kemarin. Aku ingin kabur tapi aku malu pada kedua orang tuaku karena sudah mati matian mempertahankan dan meyakinkan mereka untuk merestui pernikahan kami."Ini tidak akan lama aku berjanji padamu akan membawa pergi Lisa dari rumah ini.""Lalu, apa yang kau tunggu, Mas?""Aku menunggu semua masalah
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more
7
Malam menjelang dan entah kenapa hari itu mati lampu di komplek rumah kami. Tetangga belum menyadari bahwa suamiku sudah membawa istri barunya, ditambah si jalang itu tidak keluar dari rumah.Aku duduk dalam kegelapan, meratapi hati yang kian mengkerut, cintabyang dulu berkembang makin menyusut, dan bayi yang kini ada dalam kandunganku masa depannya belum pasti. Haruskah dia lahir di tengah konflik pernikahanku dengan Mas Akbar? Haruskah dia memiliki dua ibu dalam satu rumah?Kulirik ke arah ruang tamu, sementara pintu kamar sedikit terbuka suasana hening, meski dua manusia tak tahu malu itu duduk berdekatan. Mungkin, sepanjang hari mereka tidak memakan apapun, sementara aku sudah memesan makanan dari go-jek dan melahapnya di kamar sendirian.Nampak mereka hanya duduk diam di sofa ruang tengah. Sebenarnya aku tidak akan marah namun karena lama kelamaan posisi mereka nampak dekat dan wanita itu menyandarkan kepalanya di bahu mas Akbar, hatiku menjadi panas."Aku ingin bicara!"Me
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more
8
"Tapi aku nggak terima Mas caranya nggak kayak gini juga," ucapnya mengeluh."Aku adalah tipe orang yang tidak suka dengan kotor selalu ingin Rumah bersih, rapi dan kinclong, kedatanganmu bukan bukan hanya sudah mengotori hatiku tapi juga mengotori rumah ini. Apa kamu tidak pernah diajarkan tentang kebersihan oleh ibumu?""Hei, jangan menyinggung pengasuhan ibuku," ujarnya geram."Tentu saja, karena kurasa pengasuhannya gagal, jangankan untuk hal-hal yang lebih besar dari itu membersihkan saja kau tidak tahu," desisku."Lalu apa pengaruhnya dengan hidupku? Toh, masih ada pembantu!""Ya, ya, kau nyonya kaya yang bisa mengupah semua orang untuk jadi pelayanmu," sindirku."Memang, kenapa tidak?!" Jawabannya membuatku sangat kesal."Kau seperti bocah yang selalu merengek minta mainan, bahkan kau pasti merengek meminta suamiku pada ayahmu!" lanjutku."Lancang sekali ...." Dia bersiap maju untuk memukulku namun Mas Akbar segera mencegahnya dan menyeretnya masuk ke dalam kamar."Ah, sebal
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more
9
Hatiku sakit mendengar perkataan pedas ayah mertua yang dulu begitu baik dan friendly terhadap menantunya. Dulu beliau begitu baik dan penuh perhatian, ada apa semua orang kini berubah drastis dan jadi lebih egois. Mereka lebih mementingkan dirinya sendiri daripada perasaan orang lain.Kukemas air mata sembari mengeluarkan koper dari dalam lemari, kuambil pakaian dan perhiasan milikku dan memasukkannya ke dalam koper.Hatiku hancur ketika melihat gaun pengantin yang masih tergantung di lemari, kupikir, gaun itu akan kupakai sekali seumur hidup dan pernikahan kita akan kujaga kesuciannya sampai mati. Namun, percuma, aku dijatuhkan dan dilukai."Kuambil sisa pakaian dan memasukkan barang-barang yang ada di dalam kaca rias, lalu berakih mengambil benda milikku pada lemari dekat tempat tidur. Hatiku sakit melihat foto kami di sana.Prang!Kulempar benda itu ke dinding hingga hancur berkeping-keping. Mungkin mendengar keributan atau khawatir Mas Akbar langsung masuk untuk memastikan keada
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more
10
Dalam kebimbangan dan diamku ayah mertua kembali berteriak."Ayo pilih saja kau masih belum bisa melepas Akbar atau kamu minta diceraikan dengan jaminan?!"Sungguh ucapan ayah mertua sudah keterlaluan dan menginjak harga diriku. Boleh jadi diri ini miskin dan sudah tidak punya siapa-siapa lagi, namun tidak serta merta itu membuatnya bebas mengatakan hal yang tidak manusiawi."Baik, ayah jika demikian besar kebencian ayah pasaku, tak masalah, aku akan pergi," jawabku.Pria itu terlihat tak suka dengan jawabanku hingga langsung naik pitam dan berteriak keras "Wanita arogan ini ... kalo begitu pergilah, jangan bawa apapun dari rumah ini, kau sudah kuberikan kenyamanan dan rasa manja, namun kau sungguh tak tahu diri, sekarang, menjauhlah dari rumah ini!""Ayah, jangan katakan itu, dia sedang hamil anakku," sela Mas akbar."Biarkan dia pergi, begitu lahir bayi itu akan kita ambil, selama mengandung jangan pernah kabulkan permohonan cerainya, andai dia mau cerai, biar tahu rasa!"Tak m
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status