Share

36

Author: Ria Abdullah
last update Huling Na-update: 2025-02-26 09:59:13

Sejak hari pertemuan terakhir, mantan suami mengirimkan koper dan barang-barwng pribadiku. Tak lupa sepucuk surat tentang penyesalannya tapi aku tak membacanya sampai selesai, kubuanh saja ke dalam tong sampah khawatir diri ini akan muntah.

Di hari itu juga aku bertekad untuk menyelesaikan segala hal yang membuatku terjerat dalam bayang masa lalu, kuputuskan untuk membakar foto-foto mantan suami, hadiah yang pernah dia belikan dulu, serta hal hal yang mengingatkanku padanya, ternasukt gaun dan lipstik yang dia sukai saat aku mengenakannya.

Kubawa ke pekarangan belakang dan memasukkan ke dalam tong pembakaran sampah, lalu menyulutnya dengan cepat.

"Kenapa tak disimpan saja?"

"Menyimpannya, atau memberinya pada orang lain akan membuatku terluka. Suatu saat aku akan melihat pakaian itu lagi, dan luka lama akan terbuka. Kalau mau sedekah, aku akan sedekahkan pakaian baru yang layak, bukan baju bekas, Bu."

"Baiklah, terserah kamu saja, Nak. Lakukan apa yang membuatmu lega."

"Iya."

"Kamu
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   37

    "Duduklah dan buatlah dirimu nyaman," ujarnya mempersilakan sementara dia ke dapur."Kau tidak perlu repot membuatkan minum," ujarku."Aku harus menyambut tamu," jawabnya tertawa."Aku bukan tamu, aku adalah tetangga yang sudah kau kenal," jawabku sambil mengedarkan pandangan dan melihat rumah yang ditata penuh estetika itu. Meski kecil tapi tempat itu lebib mirip instalasi seni dibanding rumah, terlalu nyaman bahkan."Kau menata sendiri tempat ini? Ide dari mana?""Aku juga belajar design secara otodidak, melihat gaya interior khas Eropa dan Amerika di era pertengahan, membuatku terinspirasi untuk mengaplikasikannya pada rumah sendiri.""Aku lihat dari aksesoris dan gaya penataannya," jawabku terkesan."Ini tehnya," ucapnya meletakkan di meja."Terima kasih.""Aku lihat di sudut sana, kau punya beberapa kamera, apa kau suka fotografi juga?""Ya, aku ingin jadi serba bisa.""Aku suka seseorang yang suka mengembangkan bakat dan kemampuannya," pujiku."Kupikir harusnya semua orang seper

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   38

    Karena jarak klinik dan perkampungan cukup jauh dan di saat bersamaan Ayah terserang flu aku memutuskan untuk meminta bantuan pada Irfan untuk mengantarkanku ke klinik. Aku tidak punya pilihannya karena merasa tidak enak badan untuk mengendarai kendaraan sendiri. Beruntungnya dia berkenan menemaniku, jadi kami pun berangkat ke ibukota kecamatan."Hmm, kau mau melahirkan?" tanyanya di atas motor."Tidak, aku hanya periksa karena merasa kurang sehat," balasku."Apa terjadi sesuatu, sebaiknya langsung ke kota saja, jaraknya juga sejam perjalanan kok," ungkapnya."Apa tak terlalu jauh?""Aku khawatir bahwa di kecamatan tidak tersedia dokter yang ahli," balasnya."Sungguhkah, kenapa begitu?""Namanya juga kecamatan," balasnya tertawa kecil."Ah, baiklah, jika tak begitu jauh, ayo saja," jawabku menyerah."Tapi ... apa kau kesakitan?""Tidak, aku bqik-baik saja.""Katakan nanti jika kau merasa lelah atau sakit, aku akan menghentikan motor."Meluncur di jalan aspal mulus yang sedikit berke

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   39

    "Sekali lagi kamu mau menyelamatkan harga diriku, aku berterima kasih untuk itu," ungkapku tersenyum."Ya, sama sama. Tapi aku benar-benar berharap bahwa apa yang terungkapkan oleh wanita tadi adalah kenyataan," balasnya mengulum senyum.Pemeriksaan sudah selesai dan kami bersiap meninggalkan klinik itu. Waktu telah menunjukkan hampir pedang dan tiba-tiba saja mendung tebal bergelayut di awan. Aku dan Irfan saling berpandangan dan merasa bahwa memutuskan pulang sekarang adalah pilihan yang salah."Awan tebal itu dia mengarah ke arah jalur pulangnya kita. Apa kau akan baik-baik saja jika kita memaksakan diri menembusnya?""Kau takut?""Tidak, aku tak takut, aku hanya khawatir tentang kesehatan dan keselamatan kita. Bagaimana kalau badai dan angin berhembus kencang, juga petirnya yang akan saling bersahutan Apa kau tidak akan takut?""Aku takut," jawabku cepat.Baru saja mengatakan itu tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, menahan langkah kami yang berdiri di depan pintu klinik itu.

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   40

    Dia memelukku dengan erat, bahkan aku bisa merasakan helaan napasnya di belakangku. Aku yang merasa berterima kasih hanya menyentuh punggung tangannya dan entah kenapa menggenggamnya."Terima kasih," bisikku pelan, " maaf merepotkan."Tidak apa apa, justru aku yang minta maaf karena sudah membuatmu tak nyaman," ujarnya. Dia juga membalas genggaman tanganku dengan lembut dan tak melepasnya, dan di saat itu ada rasa haru juga sedih bergelayut, bukan benci atau merasa bahwa dirinya lancang, aku hanya sedang kasihan pada diri sendiri. Air mataku menetes, hatiku tak karuan, bergemuruh sekencang badai di luar sana. Aku galau, aku ragu tak akan bisa sendiri menghabiskan hidupku, aku gak bisa melindungi diri atau berpura-pura tegar, aku butuh seseorang untuk berbagi beban dan momen sulit, seperti sekarang contohnya."Kau tak membuatku risih, sebaliknya aku merasa nyaman. Terima kasih," ungkapku memejamkan mata."Apa kau sudah merasa baikan?""Pusing kepalaku sudah agak mereda, tubuhku juga

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   41

    Setelah berkendara 2 jam melewati kembali bukit berkelok dan lembah hijau, kami akhirnya sampai di gerbang baja penanda kebun milik ayah, Irfan memarkirkan motornya di bawah pohon mangga dan ayah yang terlihat duduk di saung langsung menyambut dan melambaikan tangannya."Semalam aku agak gelisah dan khawatir tapi karena mengetahui bahwa kau bersama Irfan, aku jadi lega, dan Alhamdulillah kalian sudah pulang dengan selamat," ujar ayah menyambutku.Kami duduk di dekat ayah yang terlihat baru selesai mencangkul parit dia menyandarkan tubuhnya di dinding saung sambil mengipas-ngipasi wajahnya. Kuambil segelas air yang sudah disiapkan ibu lalu meneguknya dan kami saling bertanya kabar dan perkembangan."Di Klinik kemarin lancar?""Iya." Aku menjawab lalu melanjutkan minum air."Kau haus sekali ya?" tanya ayah terkekeh "Ya, perjalanan yang melelahkan terlebih Aku sedang hamil," jawabku."Ibumu sudah memetik jambu dan pepaya, kau bisa merujaknya siang nanti," ujar ayah membelai bahuku

    Huling Na-update : 2025-03-01
  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   42

    Aku sedang sibuk menyirami tanaman tanaman sayur yang kudapatkan bibitnya dari Irfan.Ketika seorang gadis menghampiri dan langsung mengatakan sesuatu."Teteh, gak tau diri apa, kalau Teteh lagi hamil? mau melahirkan bayi pun, Teteh masih sempat-sempatnya jadi pelakor bagi hubunganku dan Kang Irfan!" tiba-tiba wanita itu langsung datang mencecar dan mengomel dihadapanku. Aku mendongak menghentikan pekerjaanku. Perut sudah mulai membuncit membuat ruang gerak terbatas sehingga dengan penuh kehati-hatian dan gerakan lambat aku berusaha bangkit untuk menghadapinya.Tidak untuk bertengkar tapi untuk bicara dengan pelan."Aku tidak jadi pelakor, dan tidak tertarik sedikit pun, pria itu yang menyukaiku.""Lalu kenapa teteh menerimanya?""Karena aku rasa dia baik.""Berarti Teteh memang menginginkan kang Irfan, Buktinya kalian akan menikah! Tidak suka dari mananya? jika itu sudah jelas-jelas terbukti. Beritanya tersebar dan menciptakan kehebohan di dalam keluarga kami. Apa Teteh puas memb

    Huling Na-update : 2025-03-01
  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   43

    "Daripada kamu disakiti terus lebih baik untuk sementara, jagalah dulu jarakmu dengan Irfan," saran ayah ketika kami membahas peristiwa pagi tadi di meja makan."Iya, betul ayah.""Ayah tidak mau kau disakiti, beserta bayi yang ada di dalam kandunganmu yang seakan-akan terpaksa mencari ayah."Aku tidak mampu membalas kata-kata ayah, bola mataku memanas dan airmataku tumpah begitu saja."Anakku, aku tidak bermaksud menyakitimu, tapi menjauhkanmu dari segala gangguan seperti itu adalah kewajiban kami agar kau tetap merasa sehat dan waras.""Terimakasih Apa yang ayah katakan, sungguh benar.""Aku akan bicara pada Irfan agar menjaga jarak kalian untuk sementara ini, aku harap dia tidak tersinggung atau terluka hati, setidaknya sampai cucuku lahir dan kau sehat kembali.""Apakah aku salah jatuh cinta padanya?""Tidak, Nak, hanya waktu saja yang tidak tepat," balas ibu menggenggam tanganku."Ya, kamu anak yang kuat, bayimu juga akan jadi anak yang sehat lagi berbakti, bersabar untuk seben

    Huling Na-update : 2025-03-02
  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   44

    Benar!Kami dikumpulkan dalam satu ruangan, adiknya Rindi Mas Azlam memanggilku, lalu ketika kami sudah berkumpul, Budhe Mega memulai percakapan. "Mungkin Sofia merasa bahwa kedatangan kami hanya kumpul keluarga, sebenarnya kami ke sini ingin mengutarakan maksud baik," ujarnya."Ada apa Budhe?" tanyaku makin penasaran."Begini, aku ingin menjodohkan kamu dan Azlam, agar kalian bisa saling menjaga dan menyayangi. Anakku sudah lama mencari calon istrinya dan ketika kuceritakan tentang Sofia, dia langsung mengutarakan siap menyambut dirimu sebagai istri dan ayah bagi bayi itu."Aku dan kedua orang tuaku saling menatap dan bingung, baik aku maupun ayah, kami sama-sama galau memikirkan perihal permintaan Irfan kemarin."Tapi saya ... sejujurnya belum siap untuk pernikahan," jawabku pelan."Kami paham bahwa setelah perceraian itu kamu mengalami trauma dan luka hati mendalam, kami akan menunggu, kamu bisa ambil waktu sepuasmu," jawab Ayahnya Mas Azlam."Saya, belum bisa menentukan pilihan,

    Huling Na-update : 2025-03-02

Pinakabagong kabanata

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   53

    Sekembalinya Mas Azlam dari kantor polisi, dia menemuiku, membawakan makanan dan mendaratkan kecupan hangat di kening."Gimana Sofi, masih sakit?""Iya, Mas, tapi aku udah dikasih penghilang nyeri," balasku cepat."Sekarang makan ya," bujuknya."Udah makan sih tadi, btw, gimana di kantor polisi tadi?""Lancar. Aku udah kasih keterangan lengkap, dan pastikan Akbar dihukum karena perbuatannya.""Dia memang bersalah, tapi aku berniat tidak memperpanjang masalah, Mas. Kita baru saja menikah, Aku punya bayi yang masih kecil di mana dia membutuhkan kasih sayang dan perhatian, kamu juga sibuk dengan kerjaanmu, kita tak akan punya waktu untuk bolak balik mengurusi perkara," ucapku pelan."Jadi kau tidak setuju pria itu ditahan?" Mas Azlam terbelalak padaku "Bukan begitu ...""Jadi, kau mau bebaskan dia, penjahat yang sudah menusukmu disamping memberi luka berkepanjangan sejak dulu?""Aku setuju dia dihukum, tapi ada baiknya serahkan kasusnya ke polisi, biar mereka yang tangani.""Bagaimana

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   52

    Ada apa dengan Mantan suamiku, aku tak paham mengapa dia menusuk bahu ini dengan pusat apa dia ingin membunuh atau bagaimana? aku sungguh tak mengerti mengapa dia melakukannya. Acara pernikahan yang tadinya akan bahagia dan sakral menjadi gaduh dan penuh teriakan panik. Mas Azlam datang setelah diteriaki banyak orang untuk menyelamatkanku, tentu ekspresinya langsung histeris melihatku bersimbah darah. Tak peduli seberapa indah pakaian yang dikenakannya, pria itu langsung menghampiriku dan menggendong diri ini ke mobilnya."Siapa saja, panggilkan polisi! Sofia, siapa yang lakukan ini," ucapnya panik sambil menggotong tubuhku.Kembang goyang dan melati berguguran satu persatu dari sanggulku, benda itu terlepas dan siapa yang peduli ... nyawa lebih penting sekarang. "Baik, Mas," ucap adik dari calon suamiku itu dengan panik dan gerakan cepat."Suruh polisi untuk menemukan mantan suami Sofia, dasar biadab pria itu," ujar Mas Azlam dengan napas terengah-engah karena marah." ... bertahan

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   51

    Rasanya ada sedikit rasa tak percaya bahwa hari ini adalah hari bahagia. Aku tak menyangka, bahwa pada pernikahan kedua justru momennya terasa sangat berbeda, aku merasakan energi baik dan optimisme yang cerah akan masa depanku.Sejak subuh, tim make up artist datang dan meriasku di depan kaca yang diberi lampu, rasanya tak percaya bahwa waita yang sudah disulap begitu cantik dalam balutan kebaya ungu itu adalah aku."Bagaimana riasannya, Mbak, Mbak suka?" tanya periasnya dengan ramah."Iya, saya puas sekali, saya seolah telah menjadi orang dan kepribadian yang baru," jawabku tersenyum puas."Saya yakin calon suami Mbak akan terpesona, hingga lupa bagaimana cara mengucapkan kabul," candanya sambil meletakkan kerudung pengantin di atas kembang goyang yang menghiasi sanggul."Selalu ada keharuan dan semangat ketika melihat mata calon mempela berbinar bahagia," ucap wanita yang sudah cukup terkenal dengan riasannya di kota ini."Terima kasih ya, sudah mau datang dan membantu saya," b

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   50

    Kata orang, siapa saja yang akan menghadapi hari bahagia, mereka pasti akan diliputi banyak halangan dan rintangan. Jujur aku berdebar, sedikit gelisah dan takut, bahwa melepas status janda ini akan kembali membawa luka yang sama seperti saat aku bersama Mas Akbar.Kupeluk bayi yang ada di dalam gendonganku, sejak kehadirannya aku sering mencurahkan isi hati dan berbicara dengan putriku Sabrina. Bayi cantik yang seakan mengerti kegelisahan ibunya kadang memberikan respon dengan sentuhan tangan kadang juga serupa senyuman yang menguatkan."Mama mau membuka hati dan mencoba menikah kembali apakah Sabrina membolehkan itu terjadi?" tanyaku sambil memeluk bayi itu dan mencoba menidurkannya."Anakmu pasti setuju, Ibu yakin bahwa dia bahagia melihat mamanya bahagia," timpal ibu yang tiba-tiba datang membawakan segelas susu dan meletakkannya di meja kamarku."Aku gundah Bu...""Yang membuat dirimu gundah adalah pendekatanmu dengan Azlam atau masa lalumu yang terus menakut-nakuti?""Sebenarnya

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   49

    Dari kejauhan matahari mulai menunjukkan sinarnya. Kupandangi cahaya jingga cantik di ufuk timur dari jendela kamar sambil merenungi kejadian selama beberapa hari belakangan.Semua itu hanya tentang satu orang.Mungkin aku wanita terkejam karena hanya memikirkan diri sendiri dan tidak berusaha untuk menunjukkan betapa aku ingin bersama dengan Irfan. Perasaan ini merasa bersalah dan sejauh yang kupahami, selama ini akulah yang tidak memperjuangkan cinta. Kalimat di bibir ingin bersama, namun aku hanya pasrah terhadap penolakan keluarganya. Aku hanya duduk berpangku tangan sementara hanya dia sendiri yang berusaha untuk segalanya. Ya, hanya dia. Rasanya ini tidak adil, tiba-tiba aku memilih pria lain yang ternyata lebih mapan darinya tapi beginilah dunia wanita, meski kadang kami mementingkan perasaan, wanita juga harus realistis sewaktu-waktu. Aku memilih Mas Azlam dengan segala pertimbangan yang sudah ku pikirkan matang-matang. Aku tahu Irfan terluka, dia sedih dan kecewa karena

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   48

    "Assalamualaikum ..." Keluarga Budhe Mega sudah sampai, mereka turun dari mobil, mengucapkan salam dan kedua orang tuaku menyambut dengan wajah berbinar. "Assalamualaikum, Sofia," ucap Mas Azlam mengulurkan tangan, agak ragu diri ini menyambut, gemetar telapak tanganku dan berdebar perasaan di dalam dada. Entah kenapa aku sangat malu padanya."Walaikum salam Mas," balasku. Hati ini sudah tak karuan canggungnya. Sempat kumarahi diri sendiri mengapa aku harus bersikap sekaku ini, aku menyambut tangan ibu dan adik Mas azlam dengan ramah tapi tatapan mataku terus terarah padanya.Kuperhatikan kali ini penampilannya baru, rambutnya lebih rapi, wajahnya bersih dari bulu-bulu halus, dia terlihat makin tampan dan jujur mungkin, aku terpesona."Mana bayinya, Tante?" tanya Mas Azlam pada ibu."Sebentar, Tante ambil ya," ucap ibu sambil bersemangat menuju kamarku. Tak lama kemudian ibu datang membawa anakku dengan kebanggaan yang terpancar jelas di roman wajahnya."Ini dia, Sabrina, dia cucuku

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   47

    Aku mendengar tangisan bayiku mengudara memenuhi ruangan ini. Seakan mendapatkan energi baru, aku merasa seolah baru saja dihidupkan dari kematian panjang. Sakit yang sejak pagi pagi mendera langsung lenyap begitu saja ketika tahu bahwa anakku terlahir sehat tak kurang satu apapun."Alhamdulillah, Bu. Bayinya perempuan," kata Ibu Bidan sembari sibuk membungkus anakku dan meletakkannya ke tempat tidur hangat, selanjutnya bidan yang nampak lembut hati itu mendekati dan melanjutkan perawatanku.Karena begitu lelah, perlahan kesadaranku mulai menurun, rasanya kelopak mata ini mulai terasa berat selagi bidan menjahitkan bagian kewanitaanku. Mungkin aku tertidur setelahnya, aku lupa tentang betapa sakitnya perjuangan berjam jam tadi dan betapa geramnya aku pada mas Akbar yang datang tanpa diundang. Tadinya, diri ini sedikit khawatir bahwa mungkin saja dia akan menculik anak kami, tapi rasa kantuk yang mendera saat itu sama sekali tidak bisa kutahan.Aku terbangun dan membuka mata,

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   46

    Sebulan lebih berlalu.Aku tak mengerti mengapa hari ini firasatku tak nyaman, aku tak tahu mengapa hatiku galau tak berujung, mendung di ujung sana membuat perasaanku makin tak menentu."Kamu kenapa Nak?"Ibu yang tidak tahan memperhatikan aku uyang terus berdiri di dekat pintu dan menatap hamparan kebun lantas bertanya,"Apa ada hal yang menggangu?""Tidak, aku hanya mulai merasa tak nyaman di perut," jawabku.Ibu mendekat lantas mengelus perutku yang membuncit besar, dia tersenyum lembut dan mengajakku duduk."Apa hari taksiran persalinan sudah dekat?""Mungkin sudah," jawabku gamang."Akhir-akhir ini kamu sering berdiam diri dan termenung? Apa kedua pria yang melamarmu itu membuatmu sangat galau dan sedih?""Sedikit tentang itu, tak semuanya menggangguku. Aku hanya galau mempersiapkan mental untuk hari kelahiran," jawabku.Wanita tercintaku itu lalu tersenyum sambil menghela nafas panjang. Dia meraih tanganku dan menggenggamnya dengan erat."Ibu paham bahwa di masa akhir akhir ke

  • TERPAKSA BERBAGI CINTA   45

    Kini aku sendiri, termenung di bangku menatap luas hamparan hijau padi dengan perasan gamang. Aku berada dalam kebingungan dan dilema panjang. Aku tahu, bahwa Tuhan menjanjikan setelah kesusahan ada kebaikan dan kebahagiaan, tapi kebaikan yang datang sekarang ada dua dan aku bingung menentukan akan condong ke arah yang mana.Galau hati ini memilih antara Irfan pemuda mandiri, dan penuh perhatian, dia selalu membuatku ceria atau Mas Azlam yang lembut, alim dan mapan yang merupakan kerabat dekat, keduanya punya sisi baik, di mana aku sulit menentukan harus memilih siapa.Kini cara satu satunya adalah mencatat hal hal yang kurang baik atau aral yang akan membuat hubungan kami di masa depan tak akan bahagia. Misalnya Irfan, kedua orang tuanya menentang, mereka kompak menyoroti kehamilan dan status jandaku. Mereka merasa bahwa anak mereka yang lebih memilihku yang dicampakkan suami adalah sebuah keputus-asaan.Orah tua dan keluarga Irfan merasa bahwa menikahiku adalah aib yang mema

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status