Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Menantu Sang Mafia: Chapter 51 - Chapter 60

125 Chapters

Simon Colazi

"Oh, ya? Lalu kau sendiri apa kalau bukan pecundang?"Tiba-tiba saja Ethan muncul begitu saja dari belakang.Andrew dan kedua anak buahnya menoleh."Oh, Ethan!!" seru Andrew terkekeh melihat Ethan yang kini ada di belakangnya."Apa kau sudah puas setelah bersenang- senang dengan merusak nama orang lain?" tanya Ethan pada Andrew yang sedang asyik menekan-nekan tombol di mesin slot."Ya, lumayan. Kalau tidak begini kau tidak akan datang padaku," kekeh Andrew pula."Apa maumu sebenarnya?" tanya Ethan melihat tingkah Andrew yang tak ubahnya seperti bocah kecil yang menginginkan sesuatu tetapi dengan membuat keributan terlebih dahulu."Aku ingin .... kau memberiku sebuah informasi!" kata Andrew. "Ya! Ya! Ya! Si alan! Mesin slot sial an ini pasti diprogram agar membuat bettor (penjudi)  kalah! Curang sekaliiii!!!" jeritnya hingga mengundang perhatian orang-orang yang berada di lantai tujuh in
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Nessun Problema

Setelah Andrew dan kedua anak buahnya pergi, serta tak lama setelahnya Simone Colazi pun menyusul anak dari bosnya itu, akhirnya Ethan pun kembali ke ruangannya dan melakukan pekerjaannya sebagai General Manager. Pertama-tama hal yang dilakukan oleh Ethan adalah mengikuti rapat yang dipimpin oleh Ricardo."Selamat siang untuk seluruh peserta rapat. Saya selaku penanggung jawab pada rapat ini mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta rapat. Khususnya untuk General Manager yang baru yang telah menyempatkan diri untuk hadir pada rapat kali ini," kata Ricardo menyindir Ethan yang hari ini duduk manis di kursinya di meja rapat.Semua mata tertuju pada Ethan, sementara Ethan sendiri lagi-lagi tidak fokus pada rapat. Pikirannya hanya tertuju pada Crystal dan Clarissa, serta Andrew yang kedatangannya lumayan mengusik dirinya." Pada rapat ini kita semua akan membahas mengenai tentang rencana membuat salah satu platform penyedia game seper
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Mr. E dan Baby C

Lalu rapat itu pun berlangsung di bawah pimpinan Ethan. Berjalan lancar, dan semua masih berada di bawah kendalinya."Saya setuju dengan laporan dan saran yang telah kalian berikan. Satu lagi saran game tambahan dari saya jika Tim Perencanaan berkenan. Mungkin kita juga bisa memasukkan permainan Sic Bo pada platform online yang akan kita buat. Di sini ada yang tahu permainan Sic bo?" tanya Ethan menunjuk para peserra rapat.Sebagian besar dari peserta rapat itu mengangguk. Namun sebagian lagi tidak menjawab."Baiklah, mungkin sebagian besar dari kalian sudah tau meskipun di kasino ini kita belum memiliki jenis game itu. Namun bagi kalian yang belum tahu saya akan menjelaskan secara singkat. Sic bo merupakan jenis game berbasis dadu yang cukup popular. Permainan ini merupakan salah satu game dari China yang dimainkan dengan tiga buah dadu. Awalnya Sic bo merupakan salah satu permainan casino yang populer di Asia. Tapi game tersebut
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Sampah Terindah

Pagi-pagi sekali, Crystal sudah bangun. Bahkan hari ini ia bangun lebih lebih dulu dari pada Ethan. Crystal tadinya ingin masuk menyelinap ke kamar Ethan untuk melakukan sesuatu yang romantis pada pria itu, tetapi saat ia memutar kenop pintu kamar Ethan, Crystal harus kecewa karena pintu itu ternyata Ethan kunci dari dalam. Aih, padahal semalam rencananya Crystal ingin tidur di kamar Ethan dan menunggu pria itu pulang. Namun karena Crystal harus menemani dan menjaga Clarissa yang baby sitter-nya sedang pulang kampung, akhirnya ia ketiduran di kamar putri semata wayangnya itu. Lalu saat pagi ini ia terbangun ketika jarum jam sudah menunjukkan pukul 05.55 pagi, maka hal pertama yang Crystal lakukan adalah segera ke kamar pria itu untuk ... menggodanya tentu saja. Oh yeah! Lalu, apa yang didapatkannya setelah itu? Pintu kamar yang di kunci dari dalam? Sangat Menyebalkan! Huh! Rasanya Crystal ingin menendang pintu kamar ini keras-keras. 
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Hasil Tes DNA

"Oh, terserah saja kau percaya atau tidak. Tetapi itu kenyataannya. Kau bahkan menggila. Kau tidak ingat kalau kau mencakarku di banyak tempat? Oh, Crys! Bisa kau potong kukumu itu?" ejek Ethan masih dengan aktivitas olahraga kalisteniknya.Melakukan crunch sebanyak sepuluh repetisi, Ethan pun lanjut dengan melakukan lunge. Ia tak menghiraukan Crystal yang masih mencoba mengingat-ingat kejadian saat ia minum redwine dengan Ethan dua malam lalu.Ethan berdiri tegap dan mengambil langkah besar ke depan. Lalu ia pun menekuk lutut kaki yang digunakannya untuk melangkah untuk menopang berat tubuh. Kaki belakangnya  ikut menekuk untuk menjaga keseimbangan. Lalu dengan menahan posisi ini selama beberapa detik, sebelumnya kaki depan Ethan melangkah kembali ke posisi berdiri. Lalu dengan gerakan yang sama ia pun mengulanginya kembali dengan menggunakan kaki sebelahnya untuk bergiliran ke arah depan.Crystal menggigit bibirnya dan melihat kuku-kukunya yang
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Prasasti Makam

Ethan melipat surat laporan hasil tes  dari laboratorium dan memasukkannya ke dalam dompet. Ia meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang berkecamuk.Akhirnya rasa penasarannya pun terjawab. Anak kecil yang dia kira adalah keponakannya itu ternyata adalah anak kandungnya sendiri. Sungguh sangat gila!Inikah yang membuat Alessandro memberikan wasiat padanya agar ia  mengambil hak asuh Clarissa. Ya Tuhan, entah apa yang dirasakan oleh Ethan saat ini. Tetapi yang jelas marah, bingung, merasa dibohongi, sedih, dan .... mungkin bahagia, bercampur aduk menjadi satu.Setelah Ethan sampai di mobilnya saat ini, ia pun tak langsung pergi dari laboratorium itu. Ia lebih memilih menghubungi Edward saat ini."Edward, dimana kau? Kenapa kau belum mengabariku tentang apa yang kusuruh padamu tempo hari? Bagaimana? Apa kau sudah menanyakan hal ini pada pihak hotel Monalisa tentang kejadian tiga tahun yang lalu?" tanya Ethan begitu panggilan t
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Keluarga Trovatelli

Ethan meletakkan buket bunga lily sederhana dengan didominasi warna putih hijau itu tepat di pusara makam Alessandro. Hal yang pertama ia lakukannya adalah menundukkan kepala, lalu  berdoa dengan khidmat  pada Tuhan agar sang kakak ditempatkan di tempat terbaik di surga.Lepas itu Ethan berlutut di samping pusara Alessandro."Kakak, kau tahu selama ini aku selalu menghormatimu. Kau satu-satunya keluarga yang aku punya. Sejak aku masih bayi, kulitku masih merah, kata ibu panti yang menemukan kita di depan panti asuhan, kau adalah ibu dan ayahku. Kau menjagaku meski waktu itu usiamu pun masih tiga tahun ...."*Flashback On*Tiga puluh tahun yang lalu di depan sebuah panti asuhan di sebuah distrik kecil di wilayah kota C."Indre! Indre!!" Seorang gadis muda dengan tergopoh-gopoh berlari masuk ke dalam panti asuhan menemui ibu panti asuhan yang bernama Indre itu."Sarah, kau ini kenapa? Ap
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Tak Hanya Wanita, Dia Juga Istriku!

Jack sedang mengotak-atik ponselnya saat mendengar suara halus mesin mobil memasuki area bengkel. Buru-buru Jack menyelesaikan permainan game-nya dan mematikan ponsel dan mengantonginya.Terlihat Ethan membuka pintu dan turun dari mobil Lam borgini milik mertuanya itu.Dengan gontai Ethan pun melangkah ke dalam bangunan bengkel sambil menenteng jasnya."Capo, kau datang?" sapa Jack.Ethan menenteng jas yang disampirkannya  begitu saja di atas pundak lalu berjalan gontai masuk ke dalam bengkel. Pria itu terlihat sedikit kuyu, seperti ada yang membuatnya tidak semangat."Apa tidak ada mobil yang perlu diperbaiki hari ini?" tanya Ethan mengabaikan sapaan Jack padanya.Jack sampai mengernyitkan keningnya. Kebetulan sekali hari ini Ethan bersikap berbeda? Padahal sebelumnya jika ia kelepasan memanggil bosnya itu dengan panggilan Capo, Ethan akan memarahinya, menyuruhnya untuk tidak memanggil Ethan dengan sebutan itu."Tak ada
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Apa Dia Mencintaimu Juga?

"Clarice!! Jangan lari-lari. Kau bisa jatuh di tangga nanti!" Suara tawa terkikik dari Clarissa terdengar ke telinga. Crystal yang ketiduran di kamar Ethan semalam.Perlahan, ia membuka matanya. Lalu meraba-raba sisi ranjang di sebelahnya. Sisi ranjang itu terasa dingin  pertanda bahwa tak ada orang lain yang tidur di situ dalam jangka beberapa jam ini.Crystal menautkan alisnya. "Apa Ethan tidak pulang semalam?" gumamnya.Segera ia bangun dan menggulung rambutnya. Tak lupa ia memandang ke sekitar untuk melihat apakah ada suaminya itu di sekitar rumah. Dengan langkah terseok-seok, Crystal pun berjalan ke arah jendela dan menyingkap gordennya.Ah, ya. Matahari sudah setinggi itu. Mana mungkin Ethan masih ada di sini? Pastilah semalam pria itu pulang kemalaman dan begitu pagi ia langsung berangkat kekasihnya kembali. Mungkin ada banyak pekerjaan di casino, begitu pikirnya. Mensina kasino kan memang buka 24 jam? Siapa ta
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Siapa Wanita Cantik Itu?

"Astaga! Dia belum datang juga? Apa kau sudah menghubunginya?" tanya Ricardo pada Rose, asisten manager-nya Ethan."Belum, Tuan. Saya pun lupa menanyakan nomor ponselnya. Ya ampun, kenapa aku bisa seceroboh ini?" jawab Rose sambil melirik pada Ricardo dengan wajah memelas.Sebenarnya Rose paling malas dengan pria ini. Ia selalu bersikap bossy, seolah dia memiliki kekuasaan yang sama tingginya dengan Benigno di Mensina Casino. Itulah sebabnya Rose merasa bersyukur karena sekarang jabatannya berada di bawah kekuasaan Ethan, sang general manager yang baru. Meski Ethan jabatannya masih berada di bawah Ricardo, tetapi di luar konteks struktural jabatan di Mensina Casino, semua orang tahu kalau Ethan adalah Menantu dari pemilik Casino terbesar di kota C ini. Dan itu cukup bagi Rose untuk menilai kalau dibandingkan Ricardo, tentunya kekuasaan Ethan masih jauh lebih banyak mencakup ruang lingkup kasino, karena Ethan masih bagian dari keluarga Benigno."Kau tidak t
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status