Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Hasil Tes DNA

Share

Hasil Tes DNA

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-06 20:00:18

"Oh, terserah saja kau percaya atau tidak. Tetapi itu kenyataannya. Kau bahkan menggila. Kau tidak ingat kalau kau mencakarku di banyak tempat? Oh, Crys! Bisa kau potong kukumu itu?" ejek Ethan masih dengan aktivitas olahraga kalisteniknya.

Melakukan crunch sebanyak sepuluh repetisi, Ethan pun lanjut dengan melakukan lunge. Ia tak menghiraukan Crystal yang masih mencoba mengingat-ingat kejadian saat ia minum redwine dengan Ethan dua malam lalu.

Ethan berdiri tegap dan mengambil langkah besar ke depan. Lalu ia pun menekuk lutut kaki yang digunakannya untuk melangkah untuk menopang berat tubuh. Kaki belakangnya  ikut menekuk untuk menjaga keseimbangan. Lalu dengan menahan posisi ini selama beberapa detik, sebelumnya kaki depan Ethan melangkah kembali ke posisi berdiri. Lalu dengan gerakan yang sama ia pun mengulanginya kembali dengan menggunakan kaki sebelahnya untuk bergiliran ke arah depan.

Crystal menggigit bibirnya dan melihat kuku-kukunya yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Prasasti Makam

    Ethan melipat surat laporan hasil tes  dari laboratorium dan memasukkannya ke dalam dompet. Ia meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang berkecamuk.Akhirnya rasa penasarannya pun terjawab. Anak kecil yang dia kira adalah keponakannya itu ternyata adalah anak kandungnya sendiri. Sungguh sangat gila!Inikah yang membuat Alessandro memberikan wasiat padanya agar ia  mengambil hak asuh Clarissa. Ya Tuhan, entah apa yang dirasakan oleh Ethan saat ini. Tetapi yang jelas marah, bingung, merasa dibohongi, sedih, dan .... mungkin bahagia, bercampur aduk menjadi satu.Setelah Ethan sampai di mobilnya saat ini, ia pun tak langsung pergi dari laboratorium itu. Ia lebih memilih menghubungi Edward saat ini."Edward, dimana kau? Kenapa kau belum mengabariku tentang apa yang kusuruh padamu tempo hari? Bagaimana? Apa kau sudah menanyakan hal ini pada pihak hotel Monalisa tentang kejadian tiga tahun yang lalu?" tanya Ethan begitu panggilan t

    Last Updated : 2025-03-07
  • Menantu Sang Mafia   Keluarga Trovatelli

    Ethan meletakkan buket bunga lily sederhana dengan didominasi warna putih hijau itu tepat di pusara makam Alessandro. Hal yang pertama ia lakukannya adalah menundukkan kepala, lalu  berdoa dengan khidmat  pada Tuhan agar sang kakak ditempatkan di tempat terbaik di surga.Lepas itu Ethan berlutut di samping pusara Alessandro."Kakak, kau tahu selama ini aku selalu menghormatimu. Kau satu-satunya keluarga yang aku punya. Sejak aku masih bayi, kulitku masih merah, kata ibu panti yang menemukan kita di depan panti asuhan, kau adalah ibu dan ayahku. Kau menjagaku meski waktu itu usiamu pun masih tiga tahun ...."*Flashback On*Tiga puluh tahun yang lalu di depan sebuah panti asuhan di sebuah distrik kecil di wilayah kota C."Indre! Indre!!" Seorang gadis muda dengan tergopoh-gopoh berlari masuk ke dalam panti asuhan menemui ibu panti asuhan yang bernama Indre itu."Sarah, kau ini kenapa? Ap

    Last Updated : 2025-03-07
  • Menantu Sang Mafia   Tak Hanya Wanita, Dia Juga Istriku!

    Jack sedang mengotak-atik ponselnya saat mendengar suara halus mesin mobil memasuki area bengkel. Buru-buru Jack menyelesaikan permainan game-nya dan mematikan ponsel dan mengantonginya.Terlihat Ethan membuka pintu dan turun dari mobil Lam borgini milik mertuanya itu.Dengan gontai Ethan pun melangkah ke dalam bangunan bengkel sambil menenteng jasnya."Capo, kau datang?" sapa Jack.Ethan menenteng jas yang disampirkannya  begitu saja di atas pundak lalu berjalan gontai masuk ke dalam bengkel. Pria itu terlihat sedikit kuyu, seperti ada yang membuatnya tidak semangat."Apa tidak ada mobil yang perlu diperbaiki hari ini?" tanya Ethan mengabaikan sapaan Jack padanya.Jack sampai mengernyitkan keningnya. Kebetulan sekali hari ini Ethan bersikap berbeda? Padahal sebelumnya jika ia kelepasan memanggil bosnya itu dengan panggilan Capo, Ethan akan memarahinya, menyuruhnya untuk tidak memanggil Ethan dengan sebutan itu."Tak ada

    Last Updated : 2025-03-07
  • Menantu Sang Mafia   Apa Dia Mencintaimu Juga?

    "Clarice!! Jangan lari-lari. Kau bisa jatuh di tangga nanti!" Suara tawa terkikik dari Clarissa terdengar ke telinga. Crystal yang ketiduran di kamar Ethan semalam.Perlahan, ia membuka matanya. Lalu meraba-raba sisi ranjang di sebelahnya. Sisi ranjang itu terasa dingin  pertanda bahwa tak ada orang lain yang tidur di situ dalam jangka beberapa jam ini.Crystal menautkan alisnya. "Apa Ethan tidak pulang semalam?" gumamnya.Segera ia bangun dan menggulung rambutnya. Tak lupa ia memandang ke sekitar untuk melihat apakah ada suaminya itu di sekitar rumah. Dengan langkah terseok-seok, Crystal pun berjalan ke arah jendela dan menyingkap gordennya.Ah, ya. Matahari sudah setinggi itu. Mana mungkin Ethan masih ada di sini? Pastilah semalam pria itu pulang kemalaman dan begitu pagi ia langsung berangkat kekasihnya kembali. Mungkin ada banyak pekerjaan di casino, begitu pikirnya. Mensina kasino kan memang buka 24 jam? Siapa ta

    Last Updated : 2025-03-08
  • Menantu Sang Mafia   Siapa Wanita Cantik Itu?

    "Astaga! Dia belum datang juga? Apa kau sudah menghubunginya?" tanya Ricardo pada Rose, asisten manager-nya Ethan."Belum, Tuan. Saya pun lupa menanyakan nomor ponselnya. Ya ampun, kenapa aku bisa seceroboh ini?" jawab Rose sambil melirik pada Ricardo dengan wajah memelas.Sebenarnya Rose paling malas dengan pria ini. Ia selalu bersikap bossy, seolah dia memiliki kekuasaan yang sama tingginya dengan Benigno di Mensina Casino. Itulah sebabnya Rose merasa bersyukur karena sekarang jabatannya berada di bawah kekuasaan Ethan, sang general manager yang baru. Meski Ethan jabatannya masih berada di bawah Ricardo, tetapi di luar konteks struktural jabatan di Mensina Casino, semua orang tahu kalau Ethan adalah Menantu dari pemilik Casino terbesar di kota C ini. Dan itu cukup bagi Rose untuk menilai kalau dibandingkan Ricardo, tentunya kekuasaan Ethan masih jauh lebih banyak mencakup ruang lingkup kasino, karena Ethan masih bagian dari keluarga Benigno."Kau tidak t

    Last Updated : 2025-03-08
  • Menantu Sang Mafia   Dia Kekasihku Julia Rosselini

    "Kau siapa?" tanya Crystal.Dadanya seketika bergemuruh. Ada perasaan tidak enak yang dia rasakan saat melihat ada wanita lain di bengkel ini.Wanita itu mengangkat sebelah alisnya saat melihat Crystal. Ia sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Atau justru malah menebak sesuatu?"Kau Crystal?" tebak wanita itu.Crystal mengangguk heran. "Kau siapa? Kau mengenalku?" tanya Crystal.Wanita itu tersenyum dikulum. Senyum itu tidak terlihat ramah. "Aku Julia. Julia Rosselini," katanya memperkenalkan diri tanpa merasa perlu berjabat tangan."Oke, Julia. Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Crystal to the point.Lagi-lagi Julia tersenyum. "Kau sendiri sedang apa di sini?" tanyanya balik. Kali ini dengan melipat tangan di depan dada.Crystal bukannya bodoh. Kalau dia boleh menilai dari sikap arogan dan percaya diri yang tinggi dari perempuan bernama Julia ini, pastilah orang ini memiliki hubu

    Last Updated : 2025-03-08
  • Menantu Sang Mafia   Aquila Nera (Elang Hitam)

    "Kau sudah gila mengakui kalau aku adalah kekasihmu?" cibir Julia pada Ethan sesaat setelah Crystal meninggalkan bengkelnya beberapa menit yang lalu.Ethan tak menjawab melainkan ia kembali masuk ke kamar dalam bengkel."Crystal .... jangan hiraukan dia. Harusnya kau tidak perlu terbawa emosi seperti tadi, Julia," tegur Ethan."Maafkan aku, Ethan," ucap gadis itu meski tanpa perasaan menyesal sama sekali.Ethan hanya menghela napas. "Crystal memang seperti itu orangnya. Tak jarang dia sering menyakiti hati orang lain dengan kata-katanya," kata Ethan."Aku tidak bertanya padamu tentang dia," jawab Julia ketus."Karena kau hampir mencelakainya tadi, maka aku berpikir perlu bagimu untuk tahu agar kau tidak mengulanginya lagi, Julia. Kau tahu sendiri kalau dia adalah istriku," ujar Ethan lagi tak menghiraukan kata-kata ketus Julia  yang tadi."Oh, Tuhan. Kau sangat berlebihan. Aku tak bermaksud memukulnya tadi. Aku

    Last Updated : 2025-03-09
  • Menantu Sang Mafia   Melihat Diriku Ada Pada Mereka

    "Darahnya merembes lagi, Ethan. Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak terlalu banyak bergerak dulu," omel Julia pada Ethan.Untuk mengurangi rasa sakit karena nyeri, Ethan beberapa kali harus melakukan respirasi, buang napas dan tarik napas. Sementara itu Julia berupaya membantunya. Julia membantu menyandarkan tubuh Ethan di headboard tempat tidur dengan menaruh beberapa bantal di belakang punggungnya sebagai penyangga. Ethan sengaja ia posisikan seperti itu untuk membuat posisi luka berada lebih tinggi sehingga pendarahan bisa diminimalisir."Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak terlalu banyak bergerak dulu. Kau harus bedrest total di kamar tanpa melakukan banyak aksi fisik. Lukamu ini adalah luka tembak luar. Kita tidak bisa langsung mengeluarkan pelurunya selama setidaknya satu minggu. Tetapi lihat betapa keras kepalanya dirimu! Kau tidak bisa diberitahu. Hah! Hanya karena mendengar suara Crystal saja kau sudah keluar dan mengabaikan lukamu. Sebena

    Last Updated : 2025-03-09

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Besan? Yang Benar Saja!

    "Owhh ... kau anak yang manis sekali, Sayang. Kau mau digendong oleh kakek?" Clarissa tersenyum dan mengangguk. Benar kata pepatah kalau darah memang lebih kental daripada air. Meskipun ia belum pernah melihat Diego, tapi adanya hubungan darah di antara mereka tidak bisa menepis kalau mereka memiliki ikatan batin antara satu dengan yang lain.Diego tanpa persetujuan dari Ethan, kini meraih cucunya itu dan menggendongnya. Benigno yang berada di meja yang sebelumnya dikunjungi oleh Diego itu bahkan sampai berdiri. Ia merasa berang melihat musuh bebuyutannya sedang menggendong cucunya. Dan menyebalkannya Ethan bahkan ada di sana dan ia tidak melakukan apapun. Bukankah itu menyebalkan? Kini timbul prasangka di dalam hatinya. Apakah jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh Diego itu kalau Ethan adalah putranya? Mungkinkah itu."Bajingan!" umpat Benigno.Benigno sebenarnya ingin langsung menuju meja Ethan dan menghajar pria yang pernah menjadi sahabatnya itu karena telah berani menyent

  • Menantu Sang Mafia   Sono Tuo Nonno (Aku Adalah Kakekmu)

    Ethan sebenarnya gelisah melihat Crystal yang disuruhnya mengambil makanan namun malah tetap tak dapat mengendalikan diri untuk tidak mencegat Diego masuk ke dalam aula pesta pernikahan. Entah apa yang istrinya dan Diego bicarakan. Namun melihat Diego menepuk-nepuk kepala Crystal, Crstal adalah putrinya, tak urung membuat Ethan khawatir juga. Untuk apa Diego datang ke sini? Dan bersikap seolah ia akrab dengan Crystal yang sedang kebingungan? Apa dia bersikap seperti itu untuk membuktikan pada Ethan, kalau dia mampu menebus kesalahannya di masa lalu dengan menjadi ayah dan mertua yang baik bagi Ethan dan Crystal? Sungguh dia berpikir bisa semudah itu? Really?Ethan sebenarnya sudah berniat ingin menghampiri mereka, namun melihat percakapan Diego dan Crystal tidak berlangsung lama dan berakhir dengan Diego yang meninggalkan Crystal dengan kebingungannya cukup bagi Ethan untuk tidak meneruskan niatnya. Ia kemudian hanya menatap dari jauh Crystal yang berjalan kembali menuju stand makan

  • Menantu Sang Mafia   Ada Apa Dengan Diego?

    Usai dari gereja, resepsi pernikahan Benigno Mensina dan Arabella pun berlanjut ke gedung resepsi. Banyak relasi bisnis yang diundang oleh Benigno ke acara pernikahannya itu. Namun yang menarik perhatian manakala melihat sosok Diego Bosseli ada di sana. "Mau apa dia di sini?" gumam Crystal saat melihat Diego dan asistennya Simone Colazi memasuki ruangan pesta.Ethan yang sedari tadi sibuk bercengkrama sambil menyuapi Clarissa makan, menatap ke arah pintu gedung aula. Ia sedikit mengernyitkan kening, melihat ayah biologisnya itu ada di pesta pernikahan sang mertua.Sementara itu Benigno dan Arabella masih sibuk menyapa dan menyambut para tamu. "Ya Tuhan, apakah dia datang ke sini untuk membuat masalah? Ah, tunggu sebentar, Ethan. Aku akan mendatangi dia. Aku ingin menanyakan ada urusan apa dia ke sini?" Crystal sudah akan bangkit dari duduknya, namun Ethan menyuruhnya untuk duduk kembali."Duduklah, Crys. Abaikan saja dia!" perintah Ethan sambil menyuapi Clarissa kembali."Tetapi ba

  • Menantu Sang Mafia   Bercanda Yang Tidak Lucu

    Ketegangan seketika terjadi di antara mereka. Kali ini Ethan benar-benar sampai mengubah raut wajahnya. Yang tadinya dia terlihat santai, tetapi mendengar percakapan antara Marlon mertuanya itu, seketika membuat ia merasa tidak senang."Marlon, apa kau sudah gila? Jangan bercanda seperti itu. Tidak enak kalau sampai Ethan salah paham padamu nanti," tegur Sharon setengah berbisik.Mendengar teguran dari sang adik, Marlon hanya menanggapinya dengan santai."Hahaha .... Sharon! Menurutku kaulah yang terlalu serius menanggapi percakapan antara aku dan Paman Ben. Padahal kami hanya bercanda, dan aku rasa Ethan pun tidak akan seburuk itu selera humornya. Aku benat kan Paman Ben? Ethan?" kata Marlon seakan ia meminta pendapat terhadap keduanya.Benigno hanya mengiyakan dengan kesan malas. Ekspresinya mengatakan kalau dia tidak sedang bercanda. Sementara Ethan sendiri menatap tajam pada Marlon."Sayangnya, bercanda tidak lucu seperti itu hanya dilakukan oleh pria-pria tidak berkelas yang han

  • Menantu Sang Mafia   Dunia Memang Sempit

    "Crys, apa kau sudah siap?" tanya Ethan pada Crystal yang sedang sibuk berdandan."Tunggu sebentar, Ethan. Aku tinggal pakai lipstik ini biar hasilnya lebih seksi," kata Crystal.Ethan menghela napas menahan sabar.Telah lebih satu jam Ethan menunggu istrinya itu untuk selesai mendandani diri. Hari ini adalah hari pernikahan Benigno Mensina dan Arabella. Tepat dua minggu Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah rumah, Benigno pun memutuskan untuk secepatnya mempersiapkan pernikahannya dan hari ini adalah hari H-nya."Astaga, kau ini aneh, Crys.Sebenarnya kau berdandan semaksimal ini untuk apa? Bukannya kau yang bilang tidak suka dengan pernikahan Papa Ben dan Arabella? Lalu apa ini? Astaga, aku dan Clarissa bahkan sudah selesai lebih dari sejam yang lalu. Dan kau selalu mengatakan sebentar. Apanya yang sebentar?" cibir Ethan."Ethan, kau sabarlah sedikit. Kalau aku cantik bukannya kau juga yang bangga. Tenang saja, aku tidak akan membuatmu malu," kata Crystal cuek.Ibu dengan satu or

  • Menantu Sang Mafia   Dendam Lima Tahun Yang Lalu

    "Kamu yakin dia orang yang kamu maksud?" Di Golden Time Residence, di balkon sebuah rumah seorang wanita dan seorang pria yang rumahnya tepat berada di hadapan rumah Ethan dan Crystal, sedang berbincang santai. Mereka adalah Sharon dan Marlon. "Ya, tentu saja dia. Aku tidak mungkin salah, kalau dia adalah orang yang telah membunuh Papa. Di restoran Jepang itu memang tak ada rekaman CCTV, tapi dari gedung yang berada di belakang restoran itu ada rekaman CCTV yang menunjukkan kalau dia adalah orang asing yang keluar dari pintu belakang khusus karyawan," kata Marlon. Mata pria itu menatap tajam ke arah rumah dengan dua lantai yang terlihat homey dan menyenangkan yang memang dibangun khusus keluarga itu. Marlon tidak akan pernah lupa pada sosok pria yang telah membunuh ayahnya 5 tahun silam. Ayahnya, Gino Castello adalah salah seorang ketua mafia di wilayah Brooklyn, New York. Gino terkenal sebagai ketua mafia yang kejam di kalangan para gangster yang sebagian besarnya adalah imigran

  • Menantu Sang Mafia   Let's Make a Baby

    "Tolong perjelas apa maksud kata-kata anda itu?" tanya Ethan sambil memicingkan matanya.Ethan merasa bahwa ada maksud tersirat dari kata-kata yang diucapkan oleh Marlon Huston itu. Tetapi sepertinya Marlon sangat pandai berdalih. "Oh, hahaha ... aku hanya bercanda saja, Ethan. Jangan mengambil hati serius akan kata-kataku itu," kata Marlon. "Oh, bercanda ya?" Ethan tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Marlon tersebut."Ya, biasanya orang-orang sepertimu yang memiliki masa lalu seperti itu, maaf ... pasti memiliki sebutan atau olokan dari teman-temanmu di waktu kecil dan akhirnya terbawa hingga dewasa. Ehmm ... maaf, dalam hal ini jangan salah paham padaku. Aku tidak bermaksud menghinamu. Aku mengatakan itu karena sekarang aku yakin kau pasti adalah seseorang yang sukses sehingga mampu membeli rumah di sini. Aku benar, kan?" Ethan masih belum paham kemana sebenarnya arah pembicaraan Marlon ini. Ethan tak sepenuhnya yakin kalau alasan yang diucapkan oleh pria ini adalah apa yan

  • Menantu Sang Mafia   Marlon Huston

    "Crys, sudahlah! Jangan marah-marah seperti itu," bujuk Ethan."Jangan marah-marah bagaimana maksudmu, Ethan. Dia membawa Clarice tanpa seijin kita! Bagaimana kalau Clarice benar-benar hilang? Kau memangnya tidak takut kalau itu terjadi? Oh, ya, ya, ya! Kau mana mungkin peduli padanya. Kau bahkan tidak ikut membesarkannya, tak punya andil saat dia bahkan dalam kandunganku. Ah, sudahlah! percuma bicara denganmu! Clarice sini!" Crystal langsung menarik Clarissa dan menggendong gadis kecil itu."Clarice, apa yang kau lakukan? Kenapa kau mau ikut dengan orang yang tidak dikenal? Apa Mama tidak pernah menyuruhmu waspada terhadap orang asing?!" kesal Crystal tanpa peduli pada tatapan tak mengerti bocah itu terhadap kemarahannya"Nyonya, maafkan saya. Saya yang salah. Jangan memarahinya. Sungguh, saya tidak punya niat apa-apa membawa anak anda. Saya benar-benar hanya ingin membelikannya es krim dan balon karena di sini memang ada penjualnya," ucap wanita itu agar Crystal tidak memarahi Cla

  • Menantu Sang Mafia   Panik

    "Nona Crystal! Nona!!!" panggil Anna yang saat ini sedang berada di tengah-tengah kolam.Crystal yang sedang berenang bersama Ethan menoleh pada Anna yang berada di dekat pintu tengah menuju kolam. "Maaf Nona, ada yang mencari anda!" seru Anna lagi.Crystal pun segera berenang ke pinggir kolam yang lebih dekat dengan Anna."Siapa, Anna?" Crystal tentu saja heran, karena mereka baru saja pindah ke sini namun sudah ada saja orang yang ingin bertemu dengan mereka."Katanya tetangga depan rumah, Nyonya. Namanya Nyonya Sharon. Dia datang ingin menyapa," jawab Anna. Astaga, ada-ada saja orang yang ingin merusak kesenangannya. Padahal Crystal sedang senang-senangnya menikmati quality time bersama suaminya."Apa kau tidak bisa mengatakan kalau aku sedang tidak bisa diganggu saat ini?" tanya Crystal sedikit keberatan."Maaf, Nona Crystal. Nyonya Sharon bilang dia sangat jarang berada di rumah. Dia ingin menyapa karena kebetulan dia sedang berada di rumahnya dan asisten rumah tangga hanya me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status