Semua Bab Kebangkitan Klan Phoenix: Bab 41 - Bab 50

135 Bab

Ring Of Iron.

Memasuki Kota Ironhold, suara dentingan logam yang dipalu terdengar makin bertalu-talu, bercampur dengan bau logam panas dan asap yang memenuhi udara. Bukan hanya satu atau dua benturan saja, tapi ada banyak, menciptakan simfoni yang menggetarkan.Suara-suara itu berasal dari bengkel-bengkel penempa yang tersebar di seluruh kota, di mana para kurcaci sibuk mengerjakan senjata, perisai, dan perhiasan. Setiap pukulan palu seolah memiliki makna tersendiri, seperti bahasa rahasia yang hanya dimengerti oleh para kurcaci."Mari kita menghadap pemimpin klan terlebih dahulu. Tak usah memikirkan sarapan pagi. Aku yakin, kalian pasti akan dijamu di kediaman Pemimpin Gladgrik," ucap Skarfum, sambil memimpin kelompok Kiran melewati jalan berbatu-batu yang dipahat dengan halus. Tekstur batu yang dingin terasa di bawah kaki mereka, menambah kesan kuat dari kota ini.Kota Ironhold adalah tempat yang unik. Rumah-rumah penduduk semua terletak di sisi tebing, dipahat dengan seni tinggi sehingga mencer
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Pemimpin Gladgrik.

Aula di kediaman pemimpin Kurcaci terasa dingin, seolah suhu di dalam ruangan ini sengaja dijaga rendah untuk menciptakan suasana megah dan agung.Batu tebing yang dilapisi marmer khusus berkilau, memantulkan cahaya lampu minyak yang menggantung di dinding. Pantulan cahaya ini membuat semua orang mengeretakkan gigi, merasakan dinginnya udara yang menusuk tulang.Di tengah aula, seorang kurcaci bertubuh tambun duduk di singgasana megah.Janggutnya panjang, mencapai dada, dan terlihat terawat dengan baik. Dia mengenakan baju besi cemerlang, tampak dikerjakan oleh ahli terampil, memancarkan aura agung dan misterius sebagai simbol kekuasaannya.Topi ala bangsawan yang dia kenakan tampak dibuat dengan tangan trampil, menyerupai helm perang namun juga berkesan indah dan mewah. Semua perhiasan dan pakaiannya menunjukkan statusnya sebagai pemimpin yang dihormati."Tuanku, ini para tamu dari dunia atas. Mereka penyihir dan Elf. Tampaknya ingin mengungkapkan permintaan pada Klan Grimbeard kami.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Di Arena – Ring of Iron.

Cahaya obor berkilauan memantul pada dinding batu kota Ironhold, menciptakan bayangan yang bergerak seiring dengan gemeretak api. Aula pertemuan yang tadinya hening kini menjadi mencekam saat Gladgrik, pemimpin Klan Grimbeard, menatap kalung di leher Kiran dengan pandangan tercengang."Kalung sihir buatan Walrock..." desisnya, kali ini dengan nada yang lebih serius. "Tahukah kau apa artinya ini, anak muda? Walrock hanya memberikan belenggu ini pada mereka yang dianggap ancaman terbesar bagi kekuasaannya."Kiran mengangguk pelan, membenarkan. "Itulah mengapa aku membutuhkan bantuan Penempa Kemrick. Aku dengar keterampilannya melampaui penempa mana pun di Benua Ayax ini."Gladgrik terdiam sejenak, masih membelai Bintang Abadi Tursite yang berkilau di tangannya. Matanya menyipit, seolah sedang menimbang sesuatu yang berat."Kemrick memang ahli dalam menempa spiritual, tapi..." ia berhenti sejenak, "dia tidak akan menolong sembarang orang. Terutama manusia dan penyihir.""Tapi kami sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Kedai Gauntlet.

Ring of Iron, Kota Ironhold.Pertarungan terus berlanjut dengan dahsyatnya. Kedua petarung berputar di arena, masing-masing mencari celah dalam pertahanan lawannya. Kurcaci itu mengandalkan kekuatan dan pertahanan baja zirahnya, sementara Kiran bergantung pada kelincahan dan kecepatannya untuk menghindar."Sebagai manusia... Kamu cukup tangguh untuk ukuran manusia," suara berat terdengar dari balik helm sang kurcaci."Dan Anda terlalu lambat untuk seorang petarung legendaris," balas Kiran, berusaha memancing emosi lawannya.Strategi itu berhasil. Dengan raungan marah, kurcaci itu menyerang membabi buta, mengayunkan gadanya dalam gerakan lebar yang kuat namun mudah dibaca. Kiran memanfaatkan celah ini, meluncur di bawah ayunan gada dan menebas ke arah tali pengikat helm sang kurcaci.CLING!Suara logam beradu terdengar nyaring. Tali helm terputus, namun kurcaci itu masih sempat memutar tubuhnya dan menghantam Kiran dengan sisi perisainya. Pukulan itu telak mengenai bahu Kiran, membuatn
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Roric.

Cahaya obor redup memantul di dinding batu curam Kota Ironhold, menciptakan bayangan yang bergerak seiring langkah mereka.Udara dalam gua perut bumi terasa dingin dan lembab, tanpa embun, hanya hembusan angin bawah tanah yang membelai kulit. Suara langkah kaki menggema di lorong batu yang sempit, menciptakan irama yang menenangkan sekaligus mencekam.Skarfum dan Kiran berjalan menyusuri lorong batu yang berliku. Dinding-dinding bebatuan membentuk terowongan alami yang dimodifikasi oleh keahlian para kurcaci. Setiap langkah mereka menggema, seakan ada penghuni tak kasat mata di gua perut bumi ini sedang mengawasi setiap gerakan mereka."Bengkel Kemrick terletak di jantung kota bawah tanah," kata Skarfum, suaranya memantul di dinding batu. "Kamu akan segera melihat keajaiban para penempa terbaik Klan Grimbeard."Mereka lalu memasuki lorong yang semakin melebar, menampakkan tebing-tebing batu yang dipahat dengan keahlian luar biasa, menciptakan ruang-ruang kerja yang menyatu dengan alam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Pemutusan Belenggu Sihir.

Setelah tur yang panjang dan mengesankan itu, Kiran merasa kagum dengan apa yang dilihatnya. "Kamu sangat ahli," puji Kiran, matanya masih berbinar dengan kekaguman.Roric tertawa, suaranya bergema lembut di ruangan. "Aku belajar dari yang terbaik," ucap Roric dengan penuh kerendahan hati, senyum tipis menghiasi wajahnya.Melihat ini, Skarfum yang sejak tadi diam, kemudian melangkah maju. "Kiran... Sebenarnya," katanya dengan seringai yang penuh arti."Ada apa, petarung Skarfum?" tanya Kiran, penasaran dengan maksud di balik seringai itu."Er... Roric. Dialah penempa Kemrick yang kamu cari."BAM!Kiran membeku. Matanya melebar menatap Roric—atau Kemrick—dengan keterkejutan total. Seolah-olah dunia di sekitarnya berhenti sejenak.+++Kiran merasa malu bercampur heran. "A-anda adalah penempa Kemrick?" tanya Kiran masih tak percaya. "Dalam bayanganku, penempa yang disebut grand master itu seorang yang tua, berjanggut panjang dan dijalin. Tubuhnya gemuk! Namun Anda..."Roric hanya tertawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Pertemuan Dengan The Flame.

Kiran terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri, terombang-ambing di antara dunia nyata dan mimpi. Kegelapan merengkuhnya seperti selimut beludru yang dingin, menciptakan sensasi hampa dan tanpa arah.Dia melayang tanpa berat, seolah terperangkap dalam dimensi yang tak bisa dipahami. Bayangan-bayangan kabur berputar perlahan di sekelilingnya, membentuk pola-pola aneh yang tak pernah ia lihat sebelumnya.“Apa ini?” batin Kiran, antara sadar dan tidak sadar. Pikirannya berkabut, tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Pertama-tama, dia hanya merasakan kehangatan samar. Itu adalah titik kecil cahaya yang muncul dari kejauhan.Titik itu perlahan membesar, bergetar, dan mulai berkobar. Semakin lama, cahaya itu berubah menjadi lidah api raksasa yang bergerak hidup, seolah memiliki kesadarannya sendiri.Kiran mencoba bergerak, tapi tubuhnya terasa ringan, hampir seperti asap. Meski begitu, ada sesuatu yang menahannya di sini, mencegahnya untuk pergi. Dia hanya bisa memandang api itu, y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

Misi Ke Kota Orgor.

Roric melangkah di antara puing-puing bengkel, kakinya yang pendek menginjak serpihan logam yang meleleh. Para pekerja kurcaci bergerak cepat, membersihkan sisa-sisa kerusakan dengan gerakan terlatih, seolah-olah mereka telah melakukan ini berkali-kali sebelumnya.Beberapa menggunakan ember air, yang lain mengangkut puing-puing logam ke sudut ruangan, suara palu dan gergaji beradu dengan ritme yang teratur."Kau harus membayar kerusakan ini," kata Roric, suaranya dingin dan tegas, memecah kebisingan yang ada. Dia berhenti tepat di hadapan Kiran, mata birunya menatap tajam, seolah menembus jiwa sang manusia.Kiran mengangkat sebelah alis, menantang. "Berapa banyak koin emas yang kau inginkan?"Roric tertawa, nada bicaranya mengandung sedikit kemarahan sekaligus ejekan. "Bukan koin emas, manusia. Tenagamu yang akan membayar kerusakan ini. Kau akan menebus kesalahanmu dengan keringatmu."Di belakang mereka, seorang kurcaci muda dengan jenggot merah muda sedang mencungkil paku logam yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Misi Ke Kota Orgor – Bagian Dua.

Pagi itu, cahaya matahari pertama mulai menembus jendela bengkel Kemrick, menerangi ruangan dengan kehangatan yang lembut.Kiran sudah berada di depan paron, tangannya dengan terampil mulai menempa sebilah pedang. Keringat mulai membasahi dahinya, namun gerakannya tetap stabil dan fokus, seolah-olah ia telah melakukan ini selama bertahun-tahun.Tiba-tiba, langkah kaki Roric terdengar, memecah konsentrasi Kiran. Kiran menoleh, sedikit terkejut melihat ekspresi kurcaci itu berbeda dari kemarin—tidak lagi marah, melainkan serius namun bersahabat."Kau cukup terampil untuk manusia," gumam Roric, mengamati gerakan tangan Kiran, menilai kemampuannya.Kiran tersenyum tipis, merasa sedikit lega dengan perubahan sikap Roric. "Aku belajar cepat," jawabnya, nada bicaranya penuh percaya diri.Roric mendekati, memperhatikan pedang yang sedang Kiran tempa, matanya penuh minat. "Bagus. Karena aku punya tawaran untukmu.""Tawaran?" Kiran menghentikan pekerjaannya, menatap Roric penuh minat, menunggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Lembah Mystral.

Perjalanan memasuki hari ketiga, lanskap di sekitar mereka berubah perlahan, menawarkan pemandangan yang berbeda. Pegunungan Rotos mulai merata, memberikan jalan bagi dataran luas yang membentang tak berujung.Langit biru yang luas menjadi kanvas, dan awan-awan putih menjadi kuas yang melukis pemandangan indah.Perbatasan antara Kekaisaran Qingchaang dan Chosa terlihat samar, hanya rerumputan yang menari lembut tertiup angin dan bebatuan yang tersebar di kejauhan, menjadi saksi bisu perjalanan mereka.Kiran merasakan perubahan energi spiritual di sekitarnya, perubahan yang halus namun jelas. Wilayah ini berbeda, penuh dengan nuansa rahasia yang menggantung di udara, seperti aroma misterius yang tak kasat mata."Kita sudah memasuki wilayah Chosa," gumamnya pada Nethon dan Malven, suaranya pelan namun penuh perhatian.Nethon mengencangkan pegangan pada tongkat sihirnya, api kecil di ujung jarinya bergetar, seolah merespon getaran misterius di udara. "Aku siap menghadapi apa pun. Aku ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status