Home / Urban / Sang PENEMBUS Batas / Kabanata 101 - Kabanata 110

Lahat ng Kabanata ng Sang PENEMBUS Batas: Kabanata 101 - Kabanata 110

267 Kabanata

Bab 101.

‘Degghh!’ Jantung Brian sontak berdetak kencang. Karena uang yang dikumpulkannya masih kurang separuh, dari angsuran yang harus di bayarnya. Bergegas Brian menuju kamarnya, dan mengambil sejumlah uang yang masih kurang itu, untuk membayar tagihan Kamal. Dia pun melangkah menuju ke ruang tamu, dan menemui Kamal. Nampak saat itu Kamal sudah duduk angker di sana, dengan dikawal oleh 2 penjaga di belakangnya. “Bagaimana Pak Brian, sudah kamu siapkan uang angsurannya?” Kamal bertanya serius. Sesungguhnya dia tak berharap Brian bisa membayar angsurannya. Karena dia mengharapkan ‘sesuatu’ yang lain, sebagai kompensasinya. Dia sudah menenggak satu setengah sloki ‘madu lanang’ sebelum berangkat ke rumah Brian ini. Sungguh ‘niat’ buaya bangkotan berusia 55 tahun ini. “Mohon maaf sebelumnya Pak Kamal. Saya baru bisa membayar separuh dulu, dari angsuran hari ini. Sisanya akan saya bayarkan dua hari lagi Pak,” Brian berkata sambil menyerahkan uang sebesar 1,25 miliar rupiah dalam koper, ya
last updateHuling Na-update : 2025-02-26
Magbasa pa

Bab 102.

“Ahks..” lenguh kegelian Meta mulai terdengar. Ini hal yang menggembirakan bagi Kamal. Langsung saja dia menarik lepas bra krem milik Meta dengan lembut, ‘Ahh! Kenapa bajingan tua ini lembut sekali permainannya? Aku takkan tergoda!’ bathin Meta, memaki perlakuan lembut Kamal pada tubuhnya. Kamal mulai mencucupi kedua ‘puncak’ buah kembar Meta bergantian, dengan hisapan lembut dan sapuan-sapuan lidahnya di sana. Sementara tangan kanan Kamal mulai bergerilya, ke arah pusat lembah di pangkal paha Meta. Tangan Kamal lincah menyusup ke dalam celana dalam Meta. Jari Kamal pun mulai beraksi, menelusuri lembut di sekitar ‘belahan surga' milik Meta. Sekuat-kuat pertahanan wanita ‘dipastikan’ akan jebol..! Jika dirinya dijelajahi dan dimainkan dengan lembut dan penuh perasaan. Hal yang kini sedang dilakoni oleh Kamal, ‘si tuyul beruban’ itu. Secara perlahan, tubuh Meta memberikan reaksi yang berlawanan dengan nalarnya. Karena nalarnya memaki, namun tubuhnya menghendaki..! Inilah miste
last updateHuling Na-update : 2025-02-27
Magbasa pa

Bab 103.

"Gadis kancil.! Entah bersembunyi di mana dia’, bathinnya bingung. Mereka berdua pun akhirnya kembali ke rumah Brian dengan tangan hampa. “Bagaimana..?! Kenapa gadis itu tak bersamamu..?!" Plakk..! Plakh..! Tamparan Kamal mendarat di pipi kedua pengawalnya itu. “Dia menghilang bos. Saya tak berhasil mengejarnya,” sahut salah satu pengawalnya, sambil mengusap pipinya yang terasa pedih akibat tamparan Kamal. “Bodoh..!...Harusnya aku bisa membawanya ke rumahku, untuk bersenang-senang dengannya malam ini..!" maki Kamal, menyesali kebodohan pengawalnya itu. “Dengar Brian..! Aku cukup puas dengan layanan istrimu. Aku anggap kekurangan satu angsuran sudah tertutup hari ini..!” Kamal berseru, seraya membawa uang yang tadi diserahkan Brian padanya.“Namun ingat Brian, 5 hari lagi adalah jatuh tempo pembayaran bulan ini. Jika kau masih gagal bayar, maka putrimu harus bersedia menjadi istri ke tiga ku.! Dan rumahmu ini akan jadi milikku..!" ancam Kamal. Nama Kamal memang terkenal sebagai
last updateHuling Na-update : 2025-02-27
Magbasa pa

Bab 104.

“Mas tunggu..! Baiklah, saya akan menceritakan masalah saya pada Mas. Tapi Mas tak harus membantu saya,” Ayu akhirnya memutuskan, untuk menceritakan saja masalah keluarganya pada pemuda itu. Ya, Ayu bisa menilai Elang cukup bisa di percaya, kendati namanya saja dia belum kenal. “Kenalkan nama saya Elang,” Elang mengulurkan tangannya, sambil tersenyum pada Ayu. “Ayu,” sambut Ayu, wajahnya masih terlihat sedih dan bingung. “Begini Mas Elang. Ayahku kedatangan tamu yang menagih hutang 2 hari yang lalu. Dan kini penagih itu datang lagi ke rumah. Saat Ayu pulang kuliah tadi, Ayah sudah di ikat dan pintu rumah dalam keadaan terkunci. Dua orang di antara mereka memegang senjata api Mas Elang, Ayu takut dan berlari menjauh dari rumah. Entah bagaimana nasib Ayah dan Ibu Ayu sekarang. Tsk, tskk..!” Ayu kembali terisak, setelah menceritakan masalah yang menimpa keluarganya. Elang mendengarkan dengan seksama cerita Ayu, dan memutuskan mengantar Ayu pulang ke rumahnya saat itu. Dia takut
last updateHuling Na-update : 2025-02-27
Magbasa pa

Bab 105.

"Begitulah hal yang sebenarnya terjadi Elang,” Brian menutup kisahnya. Brian tak merasa perlu menceritakan nasib istrinya, yang dipaksa melayani Kamal. Karena hanya akan membuat aib pribadi keluarganya di hadapan Elang. Namun Elang yang menerapkan aji ‘wisik sukma’ nya selama mendengarkan keterangan Brian. Dia dapat menangkap siratan bathin Brian soal istrinya itu. Elang pun hanya tersenyum maklum, bathinnya membenarkan semua keterangan Brian adalah benar, dan tak di buat-buat. Karenanya Elang pun berniat membantu Brian dan keluarganya, yang pada dasarnya adalah orang-orang yang baik dan jujur. “Baik Pak Brian, apakah saya di ijinkan masuk dalam masalah Bapak? Saya bermaksud membantu sekedar yang saya bisa Pak Brian,” Elang berkata dengan senyum tenang. “Tentu saja boleh Elang, saya sangat berterimakasih atas kesediaanmu membantu masalah kami. Namun saya berharap itu tidak menyusahkanmu Elang,” Brian berkata dengan rasa haru. ‘Baru saja kita saling kenal, namun kau sudah ingin
last updateHuling Na-update : 2025-02-27
Magbasa pa

Bab 106.

‘Hmm. Benar-benar ‘ular’ si Doni ini!’ maki murka bathin Elang. Splash..! Sukma Elang segera melesat kembali ke rumah Brian. Dia melihat raganya masih duduk tenang di sofa. Segera sukma Elang menata kembali dalam raganya. Slaphs..! Beberapa saat kemudian, nampak dada Elang mulai bergerak normal. Perlahan kedua matanya kembali terbuka. “Pak Brian. Semoga Bapak tak terkejut, mendengar kabar yang akan saya sampaikan tentang Doni,” ujar Elang, dengan wajah agak geram. “Kabarkan saja Elang. Bapak tak heran, jika dia berbuat hal-hal yang memuakkan,” Brian berkata dengan rasa penasaran. “Saat ini dia sudah mengganti identitasnya dan juga semua anggota keluarganya. Doni mengubah nama menjadi Dani. Akun rekening banknya juga sudah di tutup, dan dia membuat akun rekening baru. Dia sekarang tinggal di sebuah rumah mewah di wilayah Guci-Tegal, Pak Brian,” urai Elang berhenti sejenak, untuk melihat reaksi Brian. “Ahh..! B-benarkah itu Elang..?! Pantas saja pihak kepolisian hingga kini b
last updateHuling Na-update : 2025-02-27
Magbasa pa

Bab 107.

"Sebatas itu pun sudah sangat berarti bagi kami Elang. Semoga kemudahan dan keselamatan selalu menaungi perjalananmu Elang,” Brian menimpali dengan do’anya bagi Elang. “Aamiin, makasih Pak Brian," ucap Elang, seraya meraih ponselnya. Dia pun memanggil sebuah nama dalam kontaknya. Tuttt...Tuttt...! Klik.! "Halo Elang. Sudah sampai mana sekarang..?” tanya suara di sana. “Siang Pak Bambang. Saya tertahan di Surakarta Pak. Ada seorang kenalan baru disini yang terkena masalah Pak Bambang,” sahut Elang. “Wahh, masih di Surakarta rupanya. Masalah apa Elang? Siapa tahu bapak bisa membantu.” “Ini Pak Bambang. Teman baru Elang mengalami masalah, uang perusahaannya di bawa kabur orang kepercayaannya. Namun keberadaan orang yang membawa kabur uang perusahaan itu, sudah Elang ketahui alamatnya Pak Bambang.” “Bagus itu Elang. Apakah perlu bapak hubungi rekanan bapak di kepolisian, untuk mengurus orang itu Elang?” ‘Tepat seperti yang kuharapkan’, bisik hati Elang. “Kalau tidak keberatan P
last updateHuling Na-update : 2025-02-28
Magbasa pa

Bab 108.

“Apaa..?! Siapa Mbah orang yang ‘berisi’ itu?!” seru Kamal kaget. Mata Kamal otomatis mengikuti arah pandangan Mbah Dharmo. Maka jelaslah bagi Kamal, siapa yang dimaksud ‘orang berisi’ oleh guru spiritualnya itu. “Hmm. Brian ada apakah kau membawa paranormal bau kencur ke rumahku..? Mau menantangku..?!” suara Kamal meninggi, sambil menatap tajam ke arah Elang. “Maaf nama saya Elang, Pak Kamal. Dan saya orang normal yang nggak suka kencur Pak,” Elang menanggapi perkataan Kamal sambil tersenyum ramah. Brian dan Elang langsung duduk di sofa ruang tamu Kamal. Kamal dan si pria sepuh itu juga duduk. Sementara si lelaki berjas hitam, yang ternyata pengawal pribadi Kamal, dia tetap berdiri di belakang kursi Kamal. “Katakan saja niat kedatanganmu Brian. Tak perlu basa basi di rumahku!” seru Kamal ketus. Elang pun menarik nafas kesalnya. ‘Sepertinya Kamal ini memang pantas di tenggelamkan’, bathin Elang sebal. “Siapa yang mau kau tenggelamkan anak muda..?” tanya pria sepuh itu, tènyat
last updateHuling Na-update : 2025-02-28
Magbasa pa

Bab 109.

"Aji sirepmu memang luar biasa Elang. Tapi jangan harap itu berlaku padaku!” seru Mbah Dharmo. “Kutunggu kau di atap rumah Dharmo,” Pyarshk..! Slaph..!Elang melesat setelah menghantam pecah jendela kaca rumah Kamal. Dia pun hinggap dan menanti, di atap rumah dua lantai itu. Pyarrsh..! Sethh! Tak mau kalah, Mbah Dharmo juga melesat, melalui jendela kaca yang sudah dipecahkan Elang sebelumnya. Taph..!Kini keduanya sudah berhadapan di atas atap rumah megah milik Kamal. Seolah sepakat keduanya menunggu gema adzan magribh, yang saat itu tengah bergema sampai selesai dikumandangkan. Adzan Magribh pun selesai dikumandangkan, “Dharmo, mari langsung saja pada pamungkas kita masing-masing..! Saya sedang enggan berlama-lama,” Elang berkata tanpa hormat, pada mbah Dharmo. Ya, karena memang Mbah Dharmo sudah membuang kehormatannya demi uang. “Lha dalah..! Gemagus kowe bocah keparat..!” maki Mbah Dharmo murka. Mbah Dharmo langsung mengerahkan aji pamungkasnya ‘Jagad Ambyar'. Ajian yang
last updateHuling Na-update : 2025-02-28
Magbasa pa

Bab 110.

"Cepat ambil surat perjanjian pinjaman saya..!” bentak Brian murka, dia menelikung tangan Kamal ke belakang. “Ba..baaikk..! A-ampun Pak Brian..! Ikut saya..” Kamal pun melangkah terhuyung, menaiki tangga menuju lantai 2 rumahnya. Di sebuah kamar dia terhenti dan membuka kunci kamar, lalu mereka masuk ke dalamnya. Brian melihat atap rumah yang jebol dan rusak berat, di lantai 2 itu. Kamal membuka sebuah brankas, di balik sebuah lukisan wanita seksi telanjang yang telah di geser lebih dulu olehnya. Melihat hal itu, darah Brian pun mendidih. Dia jadi teringat kembali, pada perbuatan Kamal atas istrinya, Duughk..! Kregghh..!Brian menabrakkan wajah Kamal ke dinding kamar sekerasnya. Sungguh rasanya dia ingin membunuh saja bajingan tua ini.“Argkhs..!! A-ampun Pak Brian..! Khkss..!” Kamal berteriak kesakitan, karena hidungnya patah. Saat dia menoleh ke arah Brian, maka wajahnya pun sudah penuh dengan darah. “Cepat ambil kertas perjanjiannya..!” hardik Brian tak sabar. Agak jijik ju
last updateHuling Na-update : 2025-02-28
Magbasa pa
PREV
1
...
910111213
...
27
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status