Semua Bab Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran: Bab 41 - Bab 50

70 Bab

Bab 41

"Kemungkinan besar seperti itu."Dika berkata, "Nyali Nona Wulan ini besar sekali. Dia bahkan berani memanfaatkan keahlian medis orang lain."Luis mencibir. "Bukan nyalinya terlalu besar, tapi Keluarga Suharjo yang terlalu memanjakannya dan mengabaikan Gigi. Itu yang membuatnya berani menindas Gigi seperti itu."Gigi? Sejak kapan panggilan Pangeran untuk Putri berubah sejauh ini?Luis tampaknya tidak menyadari ekspresi terkejut Dika. Dika hampir tidak bisa memercayai telinga sendiri. Apakah dia baru saja mendengar sebuah rahasia besar?Untungnya, sebagai pengawal pribadi Luis, posisinya masih aman! Dika merasa kalau dibandingkan sebelumnya, tuannya tampak lebih hidup sekarang. Itu hal yang bagus. Putri memang benar-benar luar biasa!Saat Dika mendorong Luis keluar dari ruangan, mereka bertemu Torus di luar. "Pangeran, Putri mengutus orang kemari untuk bertanya, apakah Anda akan kembali ke Paviliun Pir atau nggak."Luis menjawab dengan santai, "Mulai sekarang, aku akan selalu kembali."
Baca selengkapnya

Bab 42

Hidup dan mati, suka dan duka, menggenggam tanganmu .... Bukankah ini sumpah yang hanya diucapkan oleh pasangan yang saling mencintai?Jantung Luis berdebar kencang. Benih perasaan yang disebut cinta itu telah berakar di hatinya dan mulai bertunas perlahan."Aku juga janji padamu, selama aku masih hidup, aku akan melindungimu dengan segenap hidupku.""Pangeran ...." Mata Anggi tampak berkaca-kaca, entah karena uap panas dari bak mandi atau karena hatinya yang tersentuh.Suaranya terdengar agak serak. "Sa ... saya kehilangan kendali barusan. Belum pernah ada yang mengatakan hal seperti ini pada saya sebelumnya."Luis membuka mulut, tetapi tidak segera berbicara. Dia baru menyadari mata Anggi benar-benar berkaca-kaca karena perasaan haru.Luis menggenggam tangan Anggi erat-erat, "Selama kamu nggak menganggapku menjijikkan, aku nggak akan mengecewakanmu.""Saya nggak pernah menganggap Pangeran menjijikkan."Satya memang tampan, tetapi lihatlah bagaimana dia dan Wulan menipunya. Mereka sud
Baca selengkapnya

Bab 43

Luis bertanya, "Kamu ... benar-benar sudah melupakan Putra Bangsawan Aneksasi?"Anggi tidak menyangka Luis tiba-tiba membahas tentang Satya. Dengan kemampuan Luis, tidak ada yang bisa disembunyikan.Bagaimanapun, sebelum menikah dengan Luis, hati Anggi memang sepenuhnya untuk Satya. Itu adalah fakta yang tidak bisa disangkal.Setelah mempertimbangkan sejenak, Anggi menjawab, "Sejak saya menikah dengan Pangeran, hidup saya menjadi milik keluarga kekaisaran."Sambil berbicara, dia terus mengoleskan salep ke tubuh Luis. "Yang Mulia, apa ada yang sakit?"Luis tersenyum dan menggeleng. "Sangat nyaman."Dia menggunakan kata-kata yang sama seperti sebelumnya. Bedanya, dulu Anggi mengatakan hidupnya adalah milik Luis."Pangeran nggak percaya pada saya?" tanya Anggi.Luis menjawab, "Aku percaya."Percaya pada tekadnya. Namun, dia tidak percaya Anggi benar-benar sudah tidak punya perasaan sedikit pun terhadap Satya.Sebab selama mereka bersama, Anggi tidak pernah secara langsung menyangkal bahwa
Baca selengkapnya

Bab 44

"Maaf, aku nggak mempertimbangkan dengan baik tadi. Kita akan menunggu sampai Putri benar-benar siap." Setelah terdiam untuk waktu yang lama, Luis akhirnya berbicara dengan nada sedikit menyesal.Bagaimanapun, Anggi adalah penyelamatnya, juga adalah perempuan yang ingin dia temui selama ini. Bagaimana mungkin dia memaksanya?Dalam kegelapan, Luis mendengar Anggi menghela napas lega. Suara itu sangat halus, tetapi menusuk ke hatinya, membuatnya merasa tidak nyaman dan sedikit terluka.Anggi memang tidak menolak, mengatakan akan bersamanya seumur hidup. Namun di dalam hatinya, pasti ada keterpaksaan, 'kan?Luis sudah siap untuk bersatu dengannya, tetapi sekarang semuanya harus ditahan. Hal ini sungguh menyiksanya."Putri, istirahatlah. Aku baru teringat ada urusan mendesak." Setelah berkata begitu, Luis memakai kembali pakaiannya, lalu mendorong kursi rodanya keluar.Anggi ingin bangkit untuk mengantarnya, tetapi Luis menolak. Kenapa begini? Bukankah dia sendiri yang ingin melakukannya?
Baca selengkapnya

Bab 45

Sosok itu benar-benar tidak bisa diusir, membuatnya gila dan terobsesi.Keesokan harinya, Anggi keluar rumah bersama Mina dan Sura. Begitu mereka pergi, Naira langsung pergi ke ruang baca untuk melapor.Luis berkata, "Mulai sekarang, nggak perlu melaporkan lagi kalau Putri keluar rumah."Naira sedikit bingung, tetapi dia merasa ada makna tersembunyi dalam kata-kata itu.Apakah Pangeran sudah memercayai Putri? Kalau benar begitu, itu adalah kabar baik. Kini, kediaman ini sudah memiliki nyonya.Sejak kecil, Naira dan Mina dilatih sebagai pelayan kamar. Lantas, apakah mereka harus bersiap untuk melayani di ranjang juga?Naira tanpa sadar melirik Luis. Dulu, Luis adalah pria gagah dan memesona. Namun, sekarang wajahnya rusak. Meskipun begitu, Luis tetap tuan mereka. Dia dan Mina adalah miliknya."Baik, hamba mengerti." Naira bersiap untuk pergi, tetapi Luis menambahkan, "Kalau Putri sudah kembali, kabari aku.""Baik."Sementara itu, Anggi hanya membeli beberapa ramuan obat. Namun, tiba-tib
Baca selengkapnya

Bab 46

"Kamu sudah menikah dengan Pangeran Selatan, lalu kenapa masih harus menyulitkan Wulan?"Satya membantu Wulan bangkit dari tanah. Mata penuh amarahnya menatap tajam ke arah Anggi, seolah-olah dia baru saja melakukan kejahatan yang luar biasa.Hah, selingkuhan ini datang cukup cepat! Anggi menarik napas dalam-dalam sambil menggulung lengan bajunya dan meregangkan sendi tangannya. Sebelum Satya dan Wulan sempat bereaksi, sebuah tamparan keras mendarat di wajah Wulan!Sebelum keduanya bisa memahami apa yang terjadi, satu tamparan lagi menyusul. Orang-orang di sekitar mulai berhenti dan memperhatikan kejadian ini.Wulan terdiam, seolah-olah otaknya berhenti bekerja. Wajahnya sontak memerah. Dengan air mata yang mengalir deras, dia bersandar pada Satya dan menangis semakin pilu."Kak ... kenapa kamu memukulku?"Satya menunjuk Anggi dengan ekspresi tidak percaya. "Aku benar-benar nggak nyangka kamu bisa sekasar ini. Kamu benar-benar membuatku kecewa!"Anggi tertawa dingin. Tatapannya pada Sa
Baca selengkapnya

Bab 47

Satya mengepalkan tinjunya. "Dasar nggak masuk akal!"Anggi tertawa dingin. "Dasar nggak tahu diri!"Satya murka, tetapi tidak bisa berkata-kata.Anggi benar-benar sudah tak tahu aturan! Berani-beraninya berbicara seperti itu padanya!Namun, memikirkan pertunangannya dengan Wulan yang sudah di depan mata, apa gunanya bertengkar dengan Anggi saat ini? Dia pasti terlalu emosi, makanya berdebat di jalan seperti ini."Putri, semua barang yang Anda minta sudah kami beli." Mina muncul pada saat yang tepat. Dia tidak ingin membiarkan Anggi berlama-lama di tempat ini dan terus berurusan dengan orang-orang kotor ini.Anggi mengangguk ringan dan mengiakan, lalu berjalan melewati Satya tanpa meliriknya sedikit pun. Angin berembus mengibarkan jubahnya, membuat punggungnya terlihat begitu teguh dan tanpa keraguan."Kak ...." Wulan menggigit bibirnya dengan penuh kebencian. Terutama saat melihat bagaimana Satya menatap Anggi, amarahnya semakin meluap.Anggi benar-benar sudah gila! Dulu dia tampak be
Baca selengkapnya

Bab 48

Wulan mengucapkan kalimat dengan makna ganda. Pertama, dia menyiratkan bahwa Anggi telah berpaling dan kini memiliki hubungan yang harmonis dengan Luis. Kedua, dia menegaskan bahwa memiliki keturunan hanyalah masalah waktu.Jika Luis punya anak, apakah kedudukan tertinggi itu masih bisa jatuh ke tangan Keluarga Pangeran Aneksasi?Ekspresi Satya yang semula santai menjadi agak berubah. Entah apa yang dia pikirkan, tetapi Wulan melihat dengan jelas bagaimana tangannya terkepal dan kilatan suram melintas di matanya.Sejak Luis cacat dan wajahnya hancur, Wulan sudah menduga bahwa Keluarga Pangeran Aneksasi tidak akan melepaskan kesempatan untuk merebut posisi itu.Ketika Dariani mengatur pernikahan dan memerintahkan Wulan menikahi Luis, Satya dan semua orang sepakat membiarkan Anggi menggantikan dirinya.Dengan perasaan cinta Anggi yang begitu besar terhadap Satya, ditambah provokasi yang diatur Wulan, seharusnya Anggi akan kabur dari pernikahan!Jika itu terjadi, berita tentang Luis yang
Baca selengkapnya

Bab 49

Satya menggenggam tangan gadis itu, lalu menariknya ke dadanya dan menunduk untuk mencium bibirnya. Awalnya hanya ciuman ringan, tetapi kemudian dia tidak bisa menahan diri lagi.Wulan setengah menolak, setengah menerima. Sesekali dia tampak terpaksa, sesekali dia bersikap manja. "Kak, kamu benar-benar akan menikahiku?""Tentu saja, kita akan segera bertunangan.""Aku mencintaimu, Kak. Seumur hidup, aku cuma akan mencintaimu. Kamu nggak boleh membuatku kecewa ya. Kalau nggak, aku mau mati saja.""Aku bersumpah, aku nggak akan mengecewakanmu."Bagaimanapun, Wulan adalah gadis yang lahir dengan awan keberuntungan menyelimuti langit. Pendeta agung pernah berkata bahwa dia adalah wanita yang akan membawa kemuliaan.Hatinya baik, keterampilan medisnya luar biasa, dan dia ditakdirkan menjadi permaisuri. Bagaimana mungkin Satya akan mengecewakannya?Bahkan sebelum ucapan itu dilontarkan, pakaian telah berserakan di lantai. Terdengar suara gemeresik bercampur dengan suara yang tidak bisa dides
Baca selengkapnya

Bab 50

"Saya ...." Anggi membuka mulutnya, lalu menyahut dengan yakin, "Ya, saya juga percaya manusia bisa mengubah nasibnya."Bukankah dia masih hidup dengan baik hingga sekarang? Luis juga harus bertahan hidup!Mata keduanya bertemu, lalu Anggi sedikit membungkuk. "Saya percaya Pangeran barulah penguasa sejati."Penguasa sejati!Tatapan Luis sedikit meredup. Wanita di depannya ini benar-benar berani. Andai saja wajahnya tidak rusak dan tubuhnya tidak cacat, maka perkataannya tentu tidak akan keliru."Pangeran ...." Anggi tampak ragu sebelum berucap dengan pelan, "Maksud saya, Pangeran adalah penguasa saya. Saya milik Pangeran.""Penguasamu?""Ya."Luis menggumamkan kata itu dua kali. Sejak Anggi menikah dengannya dan masuk ke kediaman ini, Luis belum pernah menemukan niat tersembunyi di balik tindak-tanduknya.Anggi tampak tidak pernah peduli dengan urusan negara. Namun, barusan dia berkata bahwa Luis adalah penguasa sejati. Apa itu berarti ia menginginkan posisi permaisuri? Ekspresi Luis t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status