All Chapters of Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran: Chapter 51 - Chapter 60

70 Chapters

Bab 51

Luis adalah seorang pangeran. Kenapa masih harus menanyakan pendapatnya?Luis berkata, "Beberapa hari lagi mereka akan tunangan. Apa kamu berharap mereka menikah?"Nada bicaranya begitu santai, seolah-olah hanya sedang menanyakan apakah seseorang sudah makan atau belum.Anggi tentu tahu siapa orang yang dimaksud. Orang-orang itu tidak lain adalah Satya dan Wulan.Namun, bagaimana dia harus menjawab? Kedua orang itu sangat menjijikkan. Jika mereka menikah, bukankah alur cerita akan berjalan sesuai dengan buku asli?Jadi ... Anggi menatap Luis dan menyahut dengan tegas, "Pangeran, saya nggak ingin mereka menikah." Dia berjeda sebelum meneruskan, "Apa Pangeran bisa menghentikan pernikahan mereka?"Tuk .... Bidak hitam yang dipegang oleh Luis jatuh ke papan catur, mengacaukan permainan."Pangeran ...." Anggi terkejut. Apa dia baru saja mengatakan sesuatu yang salah? Apa Luis mengira dia masih mencintai Satya sehingga tidak ingin mereka menikah?Setelah memikirkan itu, Anggi segera bangkit
Read more

Bab 52

"Hm." Luis tidak bisa mengucapkan hal lain lagi. Tenggorokannya seolah-olah tersumbat oleh sesuatu, bahkan berbicara saja membuatnya merasa aneh.Beberapa saat kemudian, sepasang tangan lembut mulai membuka pakaiannya. Namun, Luis langsung mencengkeram tangan itu."Pangeran, ada apa?" Anggi menatap tangan yang menggenggamnya. Jari-jarinya panjang dan pucat, tetapi urat-uratnya menonjol, tampak kuat."Bekas luka di tubuh nggak usah diobati.""Tapi, bukannya sebelumnya Pangeran juga mengoles obat? Kalau mau sembuh, lebih baik diobati."Luis menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "Kamu nggak suka bekas luka ini?"Begitu pertanyaan itu dilontarkan, Luis merasa dirinya sudah gila. Mana ada wanita yang menyukai bekas luka yang begitu menyeramkan. Sebelum Anggi menjawab, Luis melepaskan genggamannya. "Ya sudah, terserah kamu saja.""Pangeran, apa saya membuatmu marah?" Anggi merasa ada yang aneh dengan Luis. Ada sesuatu yang janggal dari sikapnya. Namun, dia tidak tahu apa itu."Jangan pikir
Read more

Bab 53

Yang satu pura-pura tidak terjadi apa-apa, yang satu lagi pura-pura tidak mendengar.Setengah jam kemudian, akhirnya selesai juga. Luis telah berbaring di atas ranjang, sementara Anggi hendak memadamkan lilin. Namun, suara Luis menahannya. "Naik ke ranjang dulu."Anggi tahu kemampuan Luis. Dia pun menurut, lalu melihat pria itu mengayunkan tangan. Seketika, semua lilin langsung padam.Sambil berbaring di tempatnya, Anggi diam-diam melirik ke arah Luis. Di tengah kegelapan, pria itu berbaring lurus, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Anggi berusaha mengingat semua hal yang pernah ditulis dalam buku mengenai Luis, tetapi sayang, ingatannya terlalu sedikit.Seperti tentang bagaimana dia melarikan diri dari pernikahan, dipatahkan tangan dan kakinya, lalu dibuang ke depan pintu kediaman Keluarga Suharjo hingga akhirnya mati kedinginan di musim dingin.Luis adalah satu-satunya tokoh antagonis dalam kisah ini, tetapi kenapa setelah itu dia tidak pernah menikah lagi?Jika dia menikah dan
Read more

Bab 54

"Putri ...." Luis mencengkeram tangannya. "Aku akan menepati janjiku padamu."Janji? Apakah yang dimaksud adalah setelah wajahnya pulih, Luis akan tersenyum untuknya seperti yang diminta?Anggi mendekat ke arahnya. "Saya berterima kasih, Pangeran."Luis menelan ludah beberapa kali. "Nggak perlu bicara seperti itu."Dia merasa tubuhnya semakin panas. Kemudian, dia mengangkat sedikit selimutnya. " Putri, kamu istirahat saja." Tolong jangan menyiksanya lagi! Dia merasa dirinya akan meledak.Anggi terdiam. "Pangeran nggak menyukai saya?"Luis tersenyum pahit. Setelah tahu bahwa Anggi adalah gadis yang selama ini dia cari, dia tentu menyukainya ... sampai tidak ingin menikahi wanita lain lagi seumur hidupnya."Pangeran?" Kenapa Luis tersenyum pahit? Jangan-jangan dugaannya benar, Luis memang punya masalah itu?Tangannya sedikit bergetar, sementara dalam hati dia kembali mengecam penulis kisah ini. Luis dulunya adalah seorang putra mahkota yang gagah dan terhormat, seorang jenderal yang tak
Read more

Bab 55

Di luar kereta kuda, Sura juga memasang telinga. Sebagai seorang ahli bela diri, selama orang tidak sengaja menurunkan suara mereka, dia bisa mendengar semuanya.Lagi pula, dia sudah mengitari Jalan Damai yang ramai ini beberapa kali. Sebenarnya Putri ingin pergi ke mana?Sejak bereinkarnasi, untuk pertama kalinya Anggi merasa gelisah. Jika Luis memang impoten, jika dia tidak memiliki keturunan, mustahil baginya untuk menjadi kaisar!Itu artinya, alur cerita akan kembali ke jalurnya! Dalam buku, Luis akan dihukum dengan dikuliti! Membayangkannya saja sudah membuat seluruh tubuh menggigil ngeri!"Sura, hentikan kereta!" Anggi tiba-tiba membuka pintu, lalu turun dan berdiri di tengah hiruk-pikuk jalanan.Melihat orang-orang yang berlalu-lalang, hatinya seperti mati rasa. Tidak, ini tidak mungkin. Mereka pasti bisa mengubah takdir!"Siapa kamu? Berani sekali bersikap lancang!" Suara yang familier mencapai telinga Anggi.Anggi memandang ke arah sumber suara dan menemukan Wulan keluar dari
Read more

Bab 56

Satya melirik Parlin dengan dingin. "Lelucon Pangeran Pradipta ini benar-benar nggak lucu."Senyuman di sudut bibir Parlin perlahan memudar. Dia melirik Wulan sekali lagi dan merasa bahwa wanita ini begitu rapuh.Tadi dia hanya sekadar meraba dan pinggangnya sudah bisa digenggam hanya dengan satu tangan. Sungguh membangkitkan ... dorongan kuat untuk mencicipinya.Karena merasa canggung, Parlin pun segera membawa anak buahnya pergi."Kak Satya ...." Dengan sedikit ketakutan, Wulan menyembunyikan diri di dalam pelukan Satya.Tadi dia tidak sengaja menabrak Parlin dan pria itu sempat mengambil kesempatan untuk menyentuhnya! Namun, hal ini tidak boleh diketahui siapa pun, terutama Satya.Bagaimana jika Satya tidak mau menikahinya lagi? Di seluruh ibu kota, selain Pangeran Selatan yang cacat dan gila, masih ada Pangeran Pradipta yang bejat yang hobi merusak wanita.Sudah berapa istri yang mati di tangannya? Berapa banyak selir yang meninggal dengan penyebab tidak jelas? Hanya memikirkannya
Read more

Bab 57

Apakah ada penyakit parah? Memikirkan hal itu, tabib tua itu merasakan firasat buruk. Kedua kakinya bergetar."Tabib, kamu baik-baik saja?" Anggi menoleh dan menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan tabib tua itu.Saat melihat lebih dekat, keringat dingin sudah membasahi dahinya. Faisal mengusap keringat, lalu menyahut, "Putri, saya ... saya baik-baik saja."Anggi melirik Mina yang mengangkat alisnya. Mungkin rakyat jelata memang merasa takut saat bertemu dengan keluarga kekaisaran?Dengan suara rendah, Anggi menenangkan, "Nggak perlu takut. Kamu cuma perlu melakukan pemeriksaan seperti biasa, terutama untuk bagian itu.""Baik, baik ...."Melihat Faisal yang masih tampak gugup, Anggi menenangkannya lagi."Torus, apa Pangeran ada di dalam?" Anggi maju dan melihat Torus tertidur di depan pintu ruang baca.Begitu dipanggil, Torus langsung tersadar dan berdiri tegak. Dengan hormat, dia memberi salam, "Hamba memberi hormat kepada Putri. Pangeran ada di dalam ruang kerja."Saat berikutn
Read more

Bab 58

Di aula kedua Kediaman Pangeran Selatan.Anggi meminta Mina menunggu di depan pintu, sementara dia mengundang Faisal masuk untuk menikmati teh."Tabib, apakah Pangeran benar-benar sehat?" tanya Anggi.Faisal masih merasa ketakutan sejak tadi. Dia sudah memeriksa nadi Luis. Selain masalah di kakinya, tampaknya tidak ada yang aneh. Makanya, dia mengangguk. "Nggak ada masalah.""Nggak ada masalah?" Anggi mengerutkan alis. "Kalau begitu, kenapa Pangeran nggak tertarik pada wanita?""Pangeran nggak tertarik pada wanita?" Faisal juga terkejut, lalu tiba-tiba teringat desas-desus yang pernah beredar di ibu kota.Namun, ketika melihat tatapan penasaran Anggi, dia tidak berani mengatakan apa pun. Apalagi, jika ucapannya sampai ke telinga Luis, nyawanya bisa melayang.Melihat Faisal ragu-ragu, Anggi langsung mengeluarkan sekantong perak dan menyerahkannya. "Aku adalah nyonya utama di kediaman ini. Katakan saja, aku nggak akan memberi tahu siapa pun."Melihat sekantong besar perak dan tatapan teg
Read more

Bab 59

Mina merasa agak bingung. Apakah Anggi sedang tidak senang? Selain itu, hari ini tiba-tiba saja dia memanggil tabib untuk memeriksa kondisi kesehatan Luis. Sebenarnya, apa yang ada di pikirannya?Di sisi lain, Luis memanggil Dika ke dalam ruang bacanya. Dia memerintahkan, "Hari ini, Putri tiba-tiba minta tabib untuk datang memeriksa kesehatanku. Selidiki apa yang terjadi."Dika segera menangkupkan tangan sambil membalas, "Baik."Dika bekerja dengan cepat. Sebelum sempat kembali ke balai pengobatannya, dia langsung menyelinap masuk ke dalam kereta kuda dan bertanya dengan nada mengancam, "Katakan! Kenapa Putri memanggilmu untuk memeriksa kesehatan Pangeran hari ini?"Faisal langsung berkeringat dingin. Dia segera menjawab, "Tuan, jangan gegabah! Saya ... saya akan menjelaskan semuanya!"Maka, Faisal pun menceritakan seluruh percakapannya dengan Anggi tanpa mengurangi atau menambahkan satu kata pun.Dika berkedip, menelan ludah, lalu bertanya, "Jadi, tubuh Pangeran benar-benar nggak ada
Read more

Bab 60

Menyukai wanita seperti apa? Luis merasa pertanyaan ini aneh. Seumur hidupnya, dia tidak pernah benar-benar memikirkan hal semacam ini.Namun dalam sekejap, bayangan wajah Anggi yang begitu memesona memenuhi benaknya. Ekspresi tunduknya, senyumnya, serta aroma samar dari obat-obatan herbal yang selalu menyertainya.Anggi bertanya lagi, "Pangeran nggak menyukai saya, 'kan? Kalau begitu, gimana kalau Pangeran mencari seorang selir yang sesuai dengan selera Pangeran?"Di saat Luis masih terhanyut dalam pikirannya, Anggi tiba-tiba melontarkan kalimat yang membuatnya tertegun."Mencari selir?" tanya Luis.Anggi membalas, "Ya, Pangeran menyukai wanita seperti apa?"Luis terkekeh-kekeh, tetapi di balik tawa itu ada perasaan getir yang sulit diungkapkan. Dia tahu betul bahwa Anggi memperlakukannya dengan baik, menghormatinya, bahkan mungkin merasa kasihan padanya. Namun, wanita itu tidak mencintainya. Di hati Anggi, pasti hanya ada Satya ....Melihat Anggi berpura-pura tulus, Luis hanya bisa m
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status