"Saya nggak mungkin berani." Kemudian, Anggi mulai melayani Luis.Tidak lama kemudian, Luis berkata, "Aku ingin minum sup."Anggi menuruti keinginannya. Namun, baru minum sedikit, Luis tiba-tiba terbatuk, membuat sup menciprat ke mana-mana.Anggi segera berucap, "Jangan terburu-buru, minum terlalu cepat bisa tersedak. Kalau masuk ke paru-paru, itu akan bahaya."Luis tertegun. Di Uraba, saat gadis itu memberinya obat, Luis tidak bisa melihat, jadi dia minum dengan buru-buru dan tersedak. Gadis itu juga mengatakan hal yang sama."Tadi aku memejamkan mata, jadi aku nggak memperhatikan," kata Luis dengan nada datar.Dulu di Uraba, dia berkata, "Aku nggak bisa lihat, jadi nggak tahu."Saat itu, gadis itu menyahut, "Nggak apa-apa, pelan-pelan saja."Sekarang, Anggi berujar, "Nggak apa-apa, biar saya suapi."Meskipun suara itu agak berbeda, nada bicaranya dan aroma obat yang melekat di tubuh sama persis.Luis membuka matanya dan menatap Anggi. Sorot matanya menjadi lebih lembut. Anggi lantas
Read more