Semua Bab Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris: Bab 71 - Bab 80

186 Bab

70. Tidak Mau Hamil(2)

“Sudah dites pakai alat test kehamilan?” Dokter itu bertanya.“Be-belum, Dok. Saya tadi muntah-muntah dan suami saya langsung membawa ke sini! Maaf dia sedikit berlebihan,” ujar Nayra.Mumpung Devran sedang menerima panggilan di luar, jadi biar saja dia menyalahkannya. Dalam hati tidak berhenti bergumam semoga dia tidak benar-benar hamil. Hanya masuk angin biasa.“Ya tidak apa, Nyonya. Bersyukur bisa hamil cepat. Banyak wanita di luar sana sudah puluhan tahun belum juya bisa hamil.”“Eh, Iya, Dok. Hanya saja saya masih kuliah.”“Oh, baiklah, kalau begitu mari kita lihat pakai mesin USG ya?”Nayra bertambah tegang. Di detik ini dia pasrah apapun hasilnya nanti....“Mas?” Nayra yang sudah keluar dari ruang pemeriksaan berlari menghampiri Devran dengan raut sumringah.“Nay, jangan berlari. Hati-hati dengan perutmu!” Devran mengingatkan Nayra. Dia sudah cemas saja melihat Nayra masih berlari-lari seperti anak kecil.“Kenapa harus hati-hati, Mas?” Nayra memeluk Devran. Dia bahagia kar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

71. Menjenguk

Nayra mana tahu kalau Damayanti di rawat di klinik ini? Kalau tahu dari awal, tentu dia tidak akan meminta periksa di tempat ini. “Dev, kau di sini?” wanita itu terlihat sumringah melihat Devran masuk ke ruang rawat inapnya. Sayangnya senyum sumringah itu langsung tertarik lantaran ada seseorang yang mengekor di belakang Devran.Hanya saja Damayanti mencoba bersikap sebagaimana mestinya. “Oh, Hay, Nayra? Aku senang kalian menengokku,” sapa Damayanti.“Tadi aku antar Nayra periksa, ketemu tante di depan, jadi sekalian mampir,” ujar Devran.“Oh, Nayra sakit?” Damayanti penasaran. Sudah tergambar di pikirannya bahwa mereka sedang memeriksakan kehamilan. Apalagi Nayra juga tidak tampak sakit.“Hanya sedikit masalah saja, Kak. Aku tidak apa-apa.” Nayra menyahut. Takut Devran yang suka apa adanya itu akan mengatakan kalau mereka baru dari dokter kandungan.Harusnya tidak mengapa juga sih, tapi Nayra saja yang merasa tidak nyaman.Untungnya Devran mendapat panggilan dari kantor, karenanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

72. Devran vs dr. Ananda

“Aul, bukannya sekarang bukan mata kuliahnya Dokter Ananda?” tanya Nayra sembari berbisik.Dia heran melihat dosen itu masuk ke dalam kelasnya, Nayra menyenggol temannya untuk memastikan apa dia salah jadwal.“Enggak tahu juga. Kayaknya Dokter Ananda semangat sekali kalau masuk kelas ini.” Aulia malah menyenggol balik Nayra.“Kenapa emangnya?” Nayra belum memahami apa yang dimaksud Aulia.“Helleh, masa enggak sadar. Dokter Ananda semangat di kelas ini karena ada mahasiswi cantik yang menarik perhatiannya.”Saat menyadari yang dimaksud itu adalah dirinya, sontak Nayra melotot pada temannya itu, sambil mendesis, ”Jangan macam-macam kamu!”Nayra yakin Aulia tidak lupa kalau dirinya sudah memiliki suami. Mana bisa dia masih mencandainya seperti itu? “Ehem!”Suara deheman sang dosen tampan itu membuat kedua gadis itu terkejut dan langsung merapikan duduknya.“Kalau masih ada yang belum siap ujian kali ini, saya persilahkan keluar!” dengan tegas Ananda mengingatkan mahasiswanya.Nayra d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

73. Devran vs dr. Ananda(2)

“Suamimu seperti anak kecil! Masa kamu mau mengobrol sama sepupunya saja tidak boleh?”Ucapan Aulia terngiang di telinga Nayra yang kini sedang menunggu Ananda di kafe yang lain.Nayra merasa sedikit terpengaruh dengan kata-kata temannya itu. Seharusnya Devran juga tidak seketat itu padanya. Toh, dia juga tidak melakukan apapun yang buruk.Lagi tentang statusnya itu, Nayra jadi resah dan melamun. Bahkan ketika Ananda datang menyapanya, Nayra baru menjawab setelah pria itu mengulang sapaannya. “Oh, Dokter?”“Enggak baik loh, nglamun di tempat umum.” Ananda mengingatkan. Dia duduk berhadapan dengan Nayra dan tampak memberikan sesuatu padanya.“Ah, dokter, apa ini?”“Bukan apa-apa. Hanya hadiah kecil untuk istri sepupuku.”“Astaga, aku jadi tidak enak. Terima kasih, Dokter!”Nayra tersenyum melihat kado kecil itu. Tidak tahu apa isinya, tapi namanya hadiah pasti semua wanita akan menyukainya.Sayangnya, selama pernikahan Devran belum pernah memberikan hadiah padanya.‘Ugh, dasar pria it
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

74. Devran vs dr. Ananda(3)

“Apa ini?!”Tamara melihat foto-foto hasil jepretan Rio yang dikirim ke ponselnya.Melihat Nayra tampak mesra dengan seseorang yang memasangkan sebuah jam mahal di pergelangan tangannya, Tamara benar-benar murka.Apalagi setelah tahu bahwa pria itu adalah Ananda Micel—keponakannya sendiri.“Kurang ajar gadis itu!”Tamara berkacak pinggang, napasnya naik turun kesal mengetahui foto itu. Dia jadi punya pemikiran bahwa Nayra adalah wanita yang akan mempermainkan keluarganya.“Bisa-bisanya dia juga berkencan dengan Ananda? Apa maunya? Sialan benar dia! Berani-beraninya mempermainkan keluarga Alana?!”“Nyonya. Saya mohon kebijakan Nyonya setelah ini tidak perlu melibatkan saya lagi dalam urusan ini. Pak Devran sudah memperingatkan saya.” Rio menunduk menyampaikan hal itu.“Apa? Aku yang memilihmu. Ini gunanya kau aku tempatkan sebagai asisten Devran!” Tamara tidak setuju dengan permintaan Rio. Enak saja tidak mau dilibatkan dengan kepentingannya.“Masalahnya Pak Devran akan memecat saya k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

75. Makan Malam

[Aku sudah di apartemen. Kau belum pulang?]Pesan dari Devran terbaca saat Nayra baru tiba di lobby depan gedung apartemen.Devran tidak memberitahukan kalau akan datang lebih cepat jadi mendapat pesan itu, Nayra sedikit terkejut. Lalu tergopoh masuk ke lift dan memencet tombol lantai tempat unit apartemennya berada.Tidak terlalu sore, mudah-mudahan pria itu tidak marah-marah.Kalaupun marah-marah salah sendiri juga, kenapa tidak mengabari dulu. Lagi pula biasanya Devran kalau datang malam-malam. Ini Tumben saja jam segini dia sudah pulang ke apartemen.Pikirannya sedikit resah. Apa Devran tahu tentang pertemuannya dengan Ananda?Tapi, Ananda sudah menyampaikan sebelumnya, dia akan memberitahu Devran. Harusnya itu tidak jadi masalah.“Aku pulang!” seru Nayra setelah tiba di apartemen.Melihat Devran duduk menumpangkan satu kakinya di paha sembari memeriksa ponselnya, Nayra mendekatinya.“Mas kok tidak kasih tahu kalau pulang lebih cepat?”“Kenapa? Bukannya kuliahmu seharusnya jam s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

76. Makan Malam(2)

“Oh, Mama? Ada apa?” Nayra tampak terkejut sekaligus gugup menerima panggilan mama mertuanya itu.“Kalian akan makan malam?” tanya Tamara.“I-iya, Ma. Ini sudah di jalan.”“Bisakah bujuk Devran untuk makan malam di butik mama saja? Aa sesuatu juga yang ingin aku bicarakan padanya.”Mendapat tawaran makan malam itu, sebenarnya dada Nayra berdegup cepat. Yang ada di otaknya hanyalah hal buruk yang akan terjadi kalau bersama wanita itu. Sayangnya dia tak pandai mengelak.“Sejak bersamamu Devran sulit sekali kuminta datang. Aku hanya minta dia datang untuk makan malam dan itu pun untuk membicarakan tentang papanya. Apa kau yang keberatan Devran datang?”Nayra merasa Tamara menuduhnya. Dia harus menyangkalnya. “Oh. T-tidak, Ma. Tentu aku sudah memintanya untuk datang saja ke butik Mama.”Devran yang menyetir di sampingnya jadi terusik. Dia tahu mamanya menghubungi Nayra agar bisa membujuknya datang.“Hhm, aku tunggu Devran datang ke butik. Batalkan acara makan malam kalian. Cobalah membuju
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

77. Makan Malam(3)

“Ma?” Devran menyahut seolah meminta mamanya itu tidak perlu lagi banyak bicara.“Kapan kita makannya?” tanya Devran lagi membuka piring. Daripada nanti malah runyam, lebih baik cepat makan malam lalu dia bisa membawa pulang Nayra.Ini semua gara-gara gadis bodoh itu. Sudah tahu seperti apa mamanya masih juga mendesak makan malam ke butik mamanya. Nayra tidak mau disangka menantu yang hanya bisa membuat jarak antara mertua dan suaminya itu. Tapi kali ini jadinya dia harus menelan pil pahit karena sekali lagi harus merasa disudutkan oleh sang mama mertua.Sungguh hatinya pedih. Wanita itu selalu memperlakukan dirinya yang merupakan istri putranya dengan seenak hatinya, sebaliknya malah menyayangi sepenuh hati mantan kekasih anaknya itu. Bahkan dia sangat mencemaskannya. “Damayanti ini sangat berjasa di karir mama. Tanpa dia butik dan rancangan baju mama tidak dikenal banyak orang. Jadi, kalau mama memintanya tinggal di butik itu juga karena rasa terima kasih mama.” Tamara tak behen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

78. Merana

Devran hanya diam sepanjang jalan setelah memutuskan untuk undur diri dari makan malam yang sungguh tak nyaman lagi itu. Apalagi dia mendengar Nayra menemui Ananda. Kesal karena gadis itu tadi mengaku menemui sahabatnya dan tidak mengatakan kalau sudah menemui Ananda. Padahal Devran sudah sangat jelas mengancamnya kemarin. Masih bisa juga dia membohonginya? Sejak kapan dia pandai berbohong? Ada apa dia dengan Ananda? Benar-benar minta dihukum! “Mas?” panggil Nayra yang serba salah. Antara takut, cemas dan tidak ingin Devran salah paham. Melihat Devran bergeming, Nayra tidak menganggunya dulu. Dia masih menyetir. Dia akan menunggu mereka sampai di apartemen dulu baru nanti mereka akan bicara. Nayra akan menjelaskan tentang pertemuannya dengan Ananda dan mengapa dia tidak memberitahukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

79. Merana(2)

“Oh, apa?” Nayra lagi-lagi terkejut Aulia membahas hal itu. Temannya ini memang sangat jeli sekali pada sebuah permasalahan. Padahal dia belum juga menceritakannya. Aulia pasti menebaknya karena kemarin Nayra menyampaikan Devran sama sekali tidak menceritakan tentang Dokter Ananda adalah sepupunya. Bisa saja dia menganggap Devran tidak suka dia lebih dekat dengan Ananda. “Masa hanya karena hal itu dia marah, Nay? Aku jadi heran deh, suamimu itu anak kecil atau gimana?” Aulia sama sekali belum bertemu dengan Devran. Dia hanya menyimpulkan bagaimana Devran dari sedikit hal yang dia ketahui. “B-bukan, Ul. Aku hanya tidak enak saja tidak memberitahunya kalau kami bertemu di sebuah kafe.” Nayra akhirnya mencuplik sedikit tentang masalahnya. “Ya sudah. Kalau dia tidak bertanya atau mengusiknya, jangan dipermasalahkan. Santa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status