“Nay. Setelah penyiraman teh panas waktu itu, aku dengar Tamara sudah minta maaf padamu?” Renata membuka obrolan tentang Tamara saat makan siang bersama Devran dan Nayra.Mendengar nama mertuanya disebut, Nayra jadi kembali sedih. Wanita itu tidak pernah berhenti melukainya.Tapi, tidak mungkin juga Nayra mengadu yang bukan-bukan pada Renata. Apalagi ada Devran di sampingnya yang saat ini juga sedang meliriknya. Mungkin menunggu jawaban darinya.“Eng, iya, Nek. Mama sudah minta maaf,” jawab Nayra mengulas senyum pada Renata.“Baguslah kalau begitu. Apa setelah itu hubungan kalian mulai membaik?” Renata bertanya lagi.Nayra kembali bingung ditanya langsung seperti itu. Dia menyenggol kaki Devran di bawah meja agar pria ini bisa membantunya menjawab.Tapi Devran malah berkata, “Nenek bertanya, jawab saja.”Apa maksud pria ini? Apa dia memintanya mengadukan mamanya sendiri pada Renata? Nayra jadi bingung.“Tidak perlu segan, Nay.” Renata menimpali. Barangkali Nayra takut mengatakan yang
Last Updated : 2025-03-13 Read more