“Terus kenapa kamu sedih? Barang itu tidak menunjukan apapun.”Nayra bertambah sedih mendengar ketidakpedulian Devran pada perasaannya. Apa iya ada barang perempuan di kamar seorang pria juga foto mesra itu tidak menunjukkan apapun?“Tapi...” Baru saja Nayra masih ingin membahasnya ada panggilan di ponsel Devran.Pria itu menyempatkan mengangkat panggilannya dulu.“Ya? Apa ada hal serius?” Nada suara Devran tampak cemas. Karenanya Nayra ikut mendengarkan serius.“Oh, baiklah kalau tidak ada apa-apa. Nanti kami akan ke sana.” Devran sudah tampak lega saat menutup panggilan itu.“Ada apa, Mas?” Nayra yang kini jadi penasaran.“Nenek bilang pengen ngobrol sama kamu. Dia kangen sama kamu.”“Oh, kangen?” Nayra bahkan tidak percaya dikangenin Renata. Tapi walau begitu, dia sudah semangat saja untuk ke rumah keluarga tidak mau membuat Renata menunggunya. “Ayo Mas kita ke sana!”Ini sudah di perjalanan menuju rumah keluarga Devran, dan dia sudah melupakan apa yang tadinya ingin ditanyakan
Last Updated : 2025-02-26 Read more