Share

57. Diabaikan(3)

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-02-28 22:59:29

“Jam 12 malam, konter sebelah klinik sudah pada tutup. Aku tanya-tanya di mana konter yang masih buka? Jadinya sampai capek begini jalan jauh.” Nayra mengurut kakinya sendiri sembari melanjutkan penjelasannya.

Mumpung ditanya. Sekalian saja agar pria ini tahu. Di saat dia khawatir mantan kekasihnya itu kenapa-kenapa di jalan di tengah malam. Nayra bahkan berjalan kaki tengah malam buta itu.

“Jam 12 malam? Jalan kaki sendirian?” Devran mengulang ucapan Nayra sendiri. Seolah dia tidak percaya.

Nayra mengangguk. Dia mengambil cream itu dan bangkit berjalan tertatih mengembalikannya ke laci.

“Jangan becanda, Nay!” Seolah masih tidak percaya kalau kemarin dia meninggalkan Nayra di klinik. Padahal dia sempat balik ke klinik sebelum itu dan Nayra sudah tidak ada di sana.

Eva juga tidak tahu apa-apa. Mamanya sudah tidur. Karenanya dia mengira Nayra memang sudah pulang.

menghubungi pelayan di rumah keluarga untuk bertanya apakah Nayra pulang ke sana? Ternyata Nayra tidak ke sana.

Akhirnya D
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fahriani Bidaria
gak usah ke blkng lah dev..fokus yg udah sah aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   58. Terlambat

    “Jangan dimonyongin begitu bibirnya, aku cium lagi baru tahu rasa!” Devran mengantar Nayra ke kampus karena sepagi ini sudah merepotkan gadis itu untuk memenuhi hasyratnya yang tak bisa dipuaskan hanya sekali mereka bercinta. Padahal hari ini gadis ini ada ujian, sudah telat hampir se-jam-an. Nayra pasti kesal sekali hingga sepanjang jalan bibirnya tak bisa ditarik seperti biasa. “Mas tahu tidak peraturan kampus? Bagaimana kalau mereka nanti mengeluarkanku? Aku susah-susah lho masuk universitas ini? Jangan seenaknya sendiri, dong!” Nayra masih sebal. Ingin sekali dia menjambak dan memukuli pria di sampingnya itu. sayangnya dia mana mungkin berani melakukannya? Menolaknya tadi saja tidak mampu. “Salah sendiri! Kamu bikin tegang mlulu. Kan sudah enak tadi habis keramas langsung pakai baju dan berangkat. Malah sliwar-sliwer gondal-gandul pakai bra dan celana dalam doang. Mana tahan aku melihatmu begitu, Sayangku?”

    Last Updated : 2025-03-01
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   59. Diundang

    Oh. Bagaimana Nayra sampai teledor dan tidak tahu ada bekas kissmark di leher putihnya? Apa ada yang lihat selain Aulia? Jangan-jangan dosennya tadi juga sudah melihatnya. Aaaah. Memalukan sekali! “Kau bukan gadis yang seperti itu kan, Nay?” Aulia mempertegas. Dia tahu Nayra gadis yang baik dan sudah menganggapnya teman baik pula. “Ya Allah, Ul. Tentu saja tidak. Jangan berpikir macam-macam padaku.” Nayra menatap temannya itu dengan harapan dipercaya. Dia baru merasa nyaman memiki teman tempat curhat dan berkeluh kesah seperti Aulia. Tidak mau Aulia sampai berpikir yang bukan-bukan tentangnya. Karenanya, Nayra memutuskan mengatakan sedikit hal tentang kebenaran hidupnya pada Aulia. “A-aku sebenarnya sudah menikah, Ul. Tapi please jangan bilang siapa-siapa ya?” Nayra menggenaggam tangan temannya itu. “Astaga, Nay. Kenapa kau setakut itu. Sah-sah saja kok kalau kamu sudah menikah. Tidak ada yang buruk te

    Last Updated : 2025-03-01
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   60. Dianggap Sampah

    Deg!Nayra seketika terkejut lantaran Tamara belum apa-apa malah mengomentari gaun yang dipakainya.Gadis itu mana tahu gaun apa yang semestinya dipakai untuk menghadiri sebuah pesta yang katanya hanya untuk syukuran keberhasilan acara pergelaran busana di New York?Sontak dia menolah ke sekitar dan baru menyadari orang-orang yang datang adalah para pejabat dan juga para artis dengan pakaian yang glamour.Dia benar-benar seperti sampah di tempat ini.“Oh, M-maaf, Ma. Aku...” Nayra jadi bingung harus bagaimana.Hingga Tamara menariknya mendekat hanya untuk berbisik, “Jangan dekat-dekat denganku, sorot kamera akan terus mengawasi. Sebaiknya, duduklah di pojok sana dan jangan sampai terlihat kamera!” Nayra tahu dia yang salah karena tidak bertanya dulu seperti apa pesta yang diselenggarakan mertuanya itu hingga merasa tidak perlu sampai harus membeli baju khusus agar terlihat pantas.Tadi saat berangkat Nayra hanya memakai gaun sewajarnya saja yang dipakai untuk acara formal atau seb

    Last Updated : 2025-03-02
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   61. Tertabrak

    Langkahnya terhenti saat berjalan menuju toilet tapi malah melihat wanita itu menyandarkan kepalanya di bahu Devran.Nayra membeku, tertegun, sedih, dan terluka. tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa melihatnya dengan meradang. Seolah belum cukup semua orang merendahkan dirinya di tempat ini. Lalu Devran malah menyayat perasaannya dengan terlihat bersama Damayanti.“Nona, saya mencari Anda sejak...” Rio menghampiri Nayra yang membeku itu. kata—katanya tidak berlanjut lantaran juga melihat apa yang dilihat Nayra.Suara Rio membuat Devran yang tak jauh dari tempat itu menoleh. Dia baru melihat Nayra sudah ada di belakang punggungnya sedang menatapnya.“Nay?”Devran melepas Damayanti dan hendak berjalan pada Nayra. Namun tiba-tiba wanita itu pingsan dan terkulai di lantai.Tentu Devran yang masih di sampingnya tertahan karena hal itu.Akan terlihat tidak berperi kemanusiaan saja kalau membiarkan ada seseorang yang terkulai di kakinya sementara dia tetap melanjutkan jalannya.“Rio

    Last Updated : 2025-03-02
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   62. Diantar Pulang

    “Terima kasih, dok!” Nayra membungkuk di samping mobil Ananda setelah turun di sebuah jalan.“Kau yakin tidak mau diantar sampai rumahmu?” Ananda merasa tidak puas. Gadis ini malah meminta diturunkan di jalanan saja.“Tidak perlu, dok. Gang rumah saya sempit. Jadi, daripada nanti malah ribet mobilnya, saya turun di sini saja.” Nayra masih membuat alasan. Entah sejak kapan dia pandai sekali berbohong.“Ya sudah, hati-hati,” ucap Ananda pada akhirnya.Namun dia memanggil Nayra lagi hanya untuk menyampaikan, “Kalau besok kau masih kurang nyaman, tidak perlu kuliah saja. Aku bisa memberi ujian susulan untukmu,” ujar Ananda.Besok kebetulan ujian Nayra adalah mata kuliah yang diajarnya. Gadis ini baru mengalami kecelakaan kecil, bisa jadi nanti malam atau besok efek rasa tidak nyaman mungkin akan dirasanya.“Oh. Terima kasih, dokter. Tapi, mudah-mudahan aku tetap bisa ke kampus.”Mobil itu kemudian berjalan pergi. Nayra menghela napas lega. Dia langsung mencari kendaraan agar bisa menganta

    Last Updated : 2025-03-02
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   63. Lepaskan Aku!

    Saat terjaga di malam buta itu, Devran meraba tempat di sampingnya yang kosong. Dia langsung bangkit dan mencari-cari Nayra. Pasalnya sebelum tidur tadi Nayra mengeluhkan tubuhnya terasa sakit semua.Ke mana lagi gadis itu di jam selarut ini?Tempat pertama yang dia periksa adalah kamar mandi. Takut saja Nayra kenapa-kenapa di sana.Tapi karena tidak ada di sana, Devran pun keluar kamar. Dia mendapati Nayra masih duduk di sofa sembari membuka laptopnya.“Ini sudah larut, kenapa kau masih begadang?” Devran menghampiri dan duduk di sampingnya.“Besok ada ujian,” ujar Nayra tak beralih dari laptopnya.“Izin saja, kau sedang sakit.” Devran mengambil alih laptop Nayra tapi Nayra menahannya. Keduanya saling menatap rumit.“Tolong, Mas. Aku hanya ingin belajar,”

    Last Updated : 2025-03-03
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   64. Kecewa

    Paginya ada sedikit drama kecil lagi ketika Nayra sudah tampak rapi hendak ke kampus, sementara Devran sudah memintanya untuk beristirahat dulu.“Aku sudah baik-baik saja, kok, Mas!”“Aku kenal banyak dosen di sana. Bahkan rektornya pun aku kenal. Kalau kau tidak ikut ujian pun, itu tidak akan jadi soal.” Mendengar itu Nayra tidak sepakat. Dia tahu Devran berkuasa dan punya banyak uang. Tapi Nayra sungguh ingin menjalani proses kuliahnya dengan baik dan alami. Agar benar-benar bisa menyerap apa yang di dapatnya dari bangku kuliah.“Memangnya kenapa kalau Mas Devran kenal?”“Gampanglah kalau sekedar minta izin!”“Enggak mau, ah! Indonesia ini rusak hanya karena orang-orang yang sewenang-wenang dengan kuasanya.”Devran terkekeh, “Jauh amat mikirnya! Rusak dari mana, Mb

    Last Updated : 2025-03-03
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   65. Kecewa(2)

    “Maaf, Nona. Pak Devran meminta saya memastikan Nona kembali ke apartemen.” Rio mengatakan apa adanya sesuai perintah bosnya.“Tidak apa, nanti aku akan memberitahunya sendiri,” ujar Nayra.Rio tidak memaksa. Dia pun kembali ke mobilnya dan meninggalkan Nayra. Nayra menatap mobil itu berlalu dan baru mendengus sedih. Lalu dengan langkah lemas berjalan menuju taman kampus.Sebenarnya tidak berniat ingin memenuhi urusannya dengan Ananda. Tapi itu hanya sebersit ungkapan kecewanya saja pada Devran yang dengan seenak hatinya membuat janji-janji sendiri lalu membatalkannya sendiri.Nayra paham ada yang sedang kesusahan. Namun dia juga bukan orang bodoh. Damayanti bukan siapa-siapa Devran hingga dia punya tanggung jawab untuk membatalkan janjinya dengan Nayra dan lebih memilih menengoknya di rumah sakit—yang itu bisa saja dilakukannya lain wak

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   207.

    “Nayra?”Terdengar suara memanggil-manggil Nayra.Itu memang suara Devran.Nayra harusnya bahagia, sejak tadi dia berharap Devran cepat datang. Tapi kehadiran Devran di detik dia bisa membujuk Ananda dengan baik jadi merusak suasana lagi dan membuat pria ini kembali kalut. Sialnya, Ananda malah menyobek plastik kapsul itu dan mengeluarkannya.“Dokter?!”“Buka mulutmu!” Ananda menyodorkan kapsul itu pada mulut Nayra.Reflek Nayra menutup mulutnya dengan kedua tangannya rapat.“Jangan cemas, aku juga akan memasukannya kedalam mulutku setelah memastikanmu tertidur dengan tenang.”“Uhmmm!” Nayra menggelang-gelengkan kepala tidak mau. Dia sungguh takut.“Buka mulutmu!” bentak Ananda yang kini malah menjambak Nayra.Mungkin bentakan itu terdengar sampai luar, hingga pintu kamar itu didobrak.Terlihat Devran yang langsung berlari hendak menyerang Ananda namun tertahan karena pria itu mengancam Nayra.“Coba saja kau mendekat!” Ananda memecah vas dan mengarahkannya pada leher Nayra yang keta

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   206.

    Ananda tetap melajukan mobilnya ke arah puncak. Mereka menginap di sebuah vila. Ketika Ananda hendak memesan makanan, Nayra langsung menarik tasnya dan bergegas mengambil ponsel untuk menghubungi Devran.Sayangnya, dia tidak menemukan ponselnya. Nayra tidak ingat apakah menjatuhkan ponselnya di suatu tempat.Atau jangan-jangan...“Kau mencari ponselmu?” Ananda masuk dan mengetahui keresahan Nayra.“Dokter, aku...”“Kau mau menghubungi Devran? Kau bilang tidak akan menghubunginya lagi tadi. Apa kau lupa?!” Ananda kembali bersikap aneh.Nayra yang tadi masih mencoba bersikap tenang kini mulai tak tahan.“Apa kau lupa aku juga punya mama yang pasti saat ini mencemaskanku. Kenapa kau seegois ini!” Nayra malah berteriak balik pada Ananda.Mata pria itu melebar mendengar gadis yang lemah lembut itu pada akhirnya berteriak padanya. Membuat Nayra jadi serba salah.Tapi biarlah. Pria ini juga harus mendengarnya.“Aku juga sebentar lagi akan menjadi seorang mama. Pasti akan sangat sedih menge

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   205.

    “Brengsek suamimu itu, Nay! Kau bukalah matamu dan lihat seberapa brengsek dia. Bodoh kamu!” Ananda mengumpat sembari sesekali memukul setir yang dipegangnya.Nayra hanya terdiam. Seorang Ananda yang santun dan selalu bersikap elegan, nyatanya bisa juga mencecarnya dengan sedikit kasar.Dia sudah bisa menilai karakter pria ini sejak saat para perampok itu mencegat. Sekarang melirik Ananda yang terus mengumpati keburukan suaminya, dia hanya diam saja. Takut malah akan membuat kondisi mental Ananda lebih buruk.Dia ingat, kakak kelas SMA-nya dulu yang nekat meminum racun serangga hanya karena gagal dalam seleksi SPMB dan dinyatakan tidak lolos sementara teman-temannya yang lain yang bahkan sama sekali tidak pernah mendapat peringkat di kelas selama SMA, justru lolos begitu saja.Merasa malu dan kecewa habis, nekat dia hendak mengakhiri hidupnya. Untungnya masih tertolong.Bisa jadi, Ananda tipikal yang seperti itu. Selama hidupnya dikelilingi keberuntungan, dipuja-puja secara fisik da

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   204.

    Nayra sudah diantar pulang oleh Yas karena Devran harus bicara dengan Ananda.Sungguh kesal kalau pria ini selalu mengganggu kebersamaannya dengan Nayra. Tapi, lebih baik diselesaikan dengan segera.Devran ingin setelah ini Nayra menjalani masa-masa kehamilannya dengan nyaman tanpa ada gangguan lagi.“Ada apa, bro?” Devran dengan santai menanyai pria yang masih tampak gusar itu.“Urusan tes DNA itu valid atau tidak bukanlah tanggung jawabku. Kau tidak bisa menjadikan ini sebagai sebuah alasan untuk menyingkirkanku dari dunia yang selama ini kutekuni!” Ananda berteriak marah tahu bahwa Devranlahh yang mengadukannya ke dewan kedokteran.Dia tentu tidak mau begitu saja menjadi konyol begini. Bahkan kuliahnya yang mengambil sub-spesialis sudah selesai tinggal menunggu lulus, malah gelar dokternya terancam dicopot. Ananda tidak akan terima hal itu.“Jangan mengelak lagi, kau pasti mensabotasenya.”“Apa? Apa buktinya? Hah!” Ananda berang.Devran jadi ikutan terpancing. Dia bahkan menendang

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   203.

    “Ikut aku, Nay!” Devran menarik lengan Nayra. Padahal masih ada Ludwig dan Farah di sana.“Mas?” Nayra hendak protes walau dia tidak berdaya hanya bisa mengikuti Devran.“Sudah jangan bawel!” Devran langsung meminta Nayra masuk mobil yang diparkirnya tak jauh dari tempat itu lalu segera dilajukannya pergi.Sedangkan di sana, Ludwig dan Farah hanya menatap tanpa bisa menahan seorang Devran.“Maaf, kalau sikap Devran seperti itu.” Ludwig sampai meminta maaf pada Farah.Setahunya Devran pria yang dingin dan sedikit kasar, bahkan pada mamanya sendiri. Tidak berlebihan kalau dia sampai berpikir Devran juga seperti itu ke semua orang. “Ah, Devran memang kelihatannya dingin. Tapi aku tahu kok, dia baik.” Farah menyampaikannya, sekedar mengoreksi pemikiran Ludwig.“Oh, maaf, aku tidak banyak tahu tentang dia.”Farah melirik pria itu dan baru menyadari bahwa Ludwig tampak sedih melihat sikap putranya yang tidak pernah mau sekedar duduk menikmati kopi bersama. Farah jadi kasihan.“Jangan m

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   202.

    Ananda anak pintar dan kutu buku sejak kecil. Dia selalu mendapat prestasi di sekolah karena memang dia tipikal anak yang tidak mau terlihat buruk.Pernah ada anak baru yang lebih menonjol mengalahkan Ananda, hal itu saja sudah membuat anak itu mengurung diri sepanjang waktu di kamarnya.“Bujuklah Ananda agar mau makan. Kasihan sepupumu, Dev!” Rosa waktu itu meminta Devran membantunya.Dengan sedikit usaha, Devran bisa masuk dari jendela, Ananda malah melemparinya dengan benda-benda yang ada di dekatnya.“Keluar! Kalau aku bilang tidak mau makan bukan urusanmu!” Ananda meneriaki Devran.“Ayolah, bro. Itu hanya tentang nilai. Kau bisa mengejarnya lain waktu.” Devran menghibur sepupunya.“Kau tak tahu apa-apa, Dev! Kau tak tahu rasanya belajar sampai tengah malam dan begitu keesokan harinya kau ujian, CBT komputermu tak berjalan. Waktu habis dan aku tertinggal. Enak saja mereka bilang aku tidak bisa mengulang ujian itu hanya karena tidak ada jadwa ujian susulan. Lebih enak lagi, anak

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   201.

    Perasaan Nayra sepagi ini sudah terasa manis. Nenek Renata menelpon dan bermimpi bahwa anak yang dikandung Nayra berjenis kelamin perempuan. Nayra suka sekali anak perempuan.Nanti kalau memang anak perempuan yang dilahirkannya, dia sudah tidak sabar menguncir rambutnya, membuatkannya baju rajut yang cantik, juga menghias kuku-kukunya.Mudah-mudahan mimpi Nenek Renata bisa terwujud.“Jangan terus tersenyum begitu, aku memang pandai memuaskanmu, tapi tak perlu juga mendeklarasikannya dengan senyuman sepanjang hari,” tukas Devran sembari memakai kemejanya. Dia harus segera berangkat kerja. Ada banyak agenda hari ini.Mendengar Devran mengatakan demikian Nayra langsung melototinya. “Besar kepala sekali Anda? Siapa juga yang senyum-senyum untuk Anda?”“Oh. Bukan senyum-senyum untukku? Atau senyum itu untuk....”“Jangan mulai deh, Mas. Mau kita bertengkar lagi sepagi ini?” Nayra mengingatkan.Jadi malah terbalik begini. Biasanya dialah yang suka memulai sebuah pertengkaran.“Emang kau piki

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   200.

    “Ouuuh, Mas!” Nayra sampai terlihat tak berdaya. Menggapai-gapai sesuatu di sekitarnya sekedar untuk diremasnya sebagi buncahan rasa itu.“Mas???” jeritnya tapi dia begitu menikmatinya.Peluh dikeningnya bercucuran dan tubuhnya benar-benar bergetar. Entah bagaiamana bisa pria itu tanpa memasukinya dengan sebagaimana mestinya, sudah membuat Nayra gelonjotan seperti ini.Nayra bahkan sudah mencambaki rambut kepala yang menyerusuk di sela kedua kakinya itu, namun Devran tak berhenti. Dia juga mau Nayra merasakan sensasi yang sama saat barusan tadi dirinya terpuaskan.“Sudah, Mas. Jangan heboh-heboh...”Devran baru mengurangi usahanya itu saat teringat istrinya sedang hamil dan tak boleh terlalu heboh. Takut mengusik janin yang anteng di dalam sana.Keduanya kembali terkulai di atas ranjang itu sambil saling memeluk dan tak rela terpisahkan.Devran juga tak mau Nayra sampai kelaparan, jadinya sembari menunggu Nayra selesai mandi, Devran memesankan makanan untuknya.Selesai memesan, dia

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   199.

    Devran sudah lama tidak memukuli orang. Sekarang mumpung ada mangsa dan juga suasana hatinya yang mendukung adrenalinnya naik, Devran tampak kesetanan menghajar tiga cecunguk itu satu persatu sampai mereka ampun-ampun dan mencium sepatu Devran.“Ampun, bos, ampun! Kita cuma cari sesuap nasi untuk anak istri kita!” salah satu pria yang sudah babak belur memohon-mohon.“Kembalikan barang istriku!” Devran merebut tas dan jam tangan Nayra.Tidak sulit membelikan lagi Nayra barang-barang mahal untuknya. Tapi tindakan mencuri atau merampok tentu tidak bisa dibenarkan dan dibiarkan begitu saja.Tapi, kali ini Devran bermurah hati. Dia tidak berlanjut mempolisikan mereka. “Pergi sebelum aku berubah pikiran!” ketusnya pada mereka.Sedikit tergesa sembari menyeret teman yang pingsan mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan meluncur menghilang.Saat itu Devran berbalik dan melihat Nayra berlari kecil untuk melihat Devran. Namun Ananda masih mempengaruhi Nayra.“Devran tidak kenapa-kenap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status