All Chapters of Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati: Chapter 191 - Chapter 200

236 Chapters

Bab 191

Setelah berputar sekali, Adika baru meletakkan Syakia kembali ke lantai. Dia juga sengaja memilih sebuah batu besar yang rata supaya Syakia bisa berdiri dengan seimbang.Syakia yang terkejut, tetapi tidak terluka pun menepuk-nepuk dadanya. Kemudian, dia berkata, “Untung ada Pangeran. Kalau nggak, aku benar-benar akan ketimpa sial.”Setelah hujan gerimis kemarin, cuaca hari ini mulai terasa agak dingin. Jika Syakia jatuh ke sungai di cuaca seperti ini, dia seharusnya akan sakit.Adika menyentil dahi Syakia dengan pelan dan berujar, “Siapa suruh kamu begitu nggak hati-hati. Kamu jelas-jelas tahu dirimu nggak sanggup angkat air sebanyak itu, tapi malah mengisi embermu sampai begitu penuh.”Kali ini, untuk saja ada Adika. Bagaimana jika tidak ada Adika lain kali?Syakia mengelus dahinya, tetapi tidak mengatakan bahwa dirinya begitu tidak hati-hati karena Adika.“Sudah, berikan embermu padaku. Kamu duduk saja di samping.”Adika menyingsing lengan baju dan celananya, lalu mengambil ember kay
Read more

Bab 192

Jarang-jarang seorang Pangeran Pemangku Kaisar berbicara dengan terbata-bata. Jika sekelompok bawahan Adika itu melihat keadaannya sekarang, mereka pasti akan tercengang. Untungnya, dia hanya menunjukkan sisi seperti ini di depan Syakia.Kemudian, Adika berbaring di samping Syakia. Entah kenapa, hatinya terasa berbunga-bunga. Ketika mendengar orang yang disukainya membacakan sutra dengan serius untuk menenangkannya, dia merasa dirinya seperti sedang ditidurkan oleh istrinya. Adika yang merasa sangat bahagia pun mulai mengesampingkan semua beban pikirannya dan perlahan-lahan memasuki keadaan rileks. Seiring dengan napas Adika yang mulai teratur, Syakia juga mengecilkan suaranya. Perlahan-lahan, yang tersisa hanyalah suara air sungai yang mengalir dan angin yang bertiup sepoi-sepoi.Syakia yang entah kenapa tiba-tiba merasa agak mengantuk pun mengusap matanya. Kemudian, dia memutuskan untuk beristirahat sejenak. Setelah Hala kembali, Hala pasti akan membangunkannya.Setelah berpikir be
Read more

Bab 193

Saat ini, Syakia jauh lebih khawatir daripada Adika. Bagaimanapun juga, sudut bibir Adika berdarah dan wajahnya juga bengkak. Jika wajah yang sempurna itu rusak akibat dirinya, Syakia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.“Aku akan pergi ambilkan obat untukmu. Lukamu harus segera diobati. Nggak boleh sampai tertinggal bekas di wajahmu.”Syakia pun berbalik dan hendak kembali ke tempat tinggalnya. Namun, Hala tiba-tiba muncul di hadapannya.“Hala? Akhirnya kamu kembali juga. Kenapa kamu pergi selama itu?”Hala berjalan cepat ke depan Syakia dan berkata, “Sahana, ayo ikut bersamaku! Ada orang dari istana yang datang ke Kuil Bulani.”“Orang dari istana?” Syakia mengangkat alisnya, lalu berbalik ke arah Adika.Melihat Adika yang juga mengernyit, Syakia tahu bahwa Adika juga tidak mengetahui hal ini. Dia juga sudah pasti tidak sempat pergi mengambil obat lagi.Syakia buru-buru kembali ke Kuil Bulani. Ketika tiba di luar kuil, dia melihat Shanti dan orang lainnya sudah menunggu di luar
Read more

Bab 194

Pada saat yang sama, di Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan.Ayu yang telah dicambuk 50 kali tentu saja terluka parah. Punggungnya dipenuhi dengan luka yang mengerikan dan masih berdarah. Dalam dua hari terakhir, dia tidak berhenti menangis karena kesakitan.Setiap kali mengoles obat, Ayu akan merasa sangat kesakitan dan berharap bisa langsung pergi ke Kuil Bulani untuk mencabik-cabik Syakia. Dengan begitu, Syakia baru bisa merasakan penderitaannya.Setelah melewati dua hari ini dengan penuh penderitaan, Ayu yang hanya bisa berbaring di atas tempat tidur pun mendengar sebuah kabar buruk dari dayangnya.Dayang baru Ayu bernama Ratih. Mengenai Ainur, dia sudah menghilang dua hari yang lalu. Orang yang bertindak tentu saja adalah Damar.Di Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan yang luas, membuat seorang dayang menghilang tanpa diketahui siapa pun merupakan hal yang sangat mudah. Namun, cara ini sudah membuat Ayu takut. Sebab, dia tahu bahwa ini merupakan peringatan dari ayahnya. Jika tidak,
Read more

Bab 195

Putri kedua Menteri Sekretariat adalah anak yang dilahirkan oleh selirnya. Namanya Laras Panjalu. Beberapa tahun lalu, Laras pernah menolong Syakia yang tenggelam. Sejak saat itu, Syakia pun menganggap Laras sebagai teman baik. Syakia bahkan memperkenalkan Laras kepada teman terbaik Syakia, yaitu Cempaka Sumarno, putri seorang filsafat terkemuka di kerajaan ini.Berhubung merasa berterima kasih pada Laras, Syakia dan Cempaka selalu memperlakukan Laras dengan baik. Mereka tahu dia hanyalah anak seorang selir dan tidak mendapat kasih sayang ibu, juga ditindas saudaranya yang lain. Jadi, mereka sengaja pergi ke rumah Laras untuk mendukungnya.Ketika mengetahui uang jajan Laras yang sedikit, Syakia dan Cempaka akan selalu menyisakan makanan dan minuman yang enak untuknya. Mereka juga selalu membawanya pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan.Syakia juga tahu Laras tidak akan bisa membuat keputusan atas pernikahannya. Jadi, Syakia pun meminta Damar untuk mencarikan mak comblang yang terke
Read more

Bab 196

Ayu langsung memelototi Laras dan berseru, “Omong kosong apa itu! Dari mana kamu tahu hal ini?”Laras mencibir, “Sekarang, semua orang di ibu kota sudah tahu. Kamu meracuni kakakmu dan dihukum dengan dicambuk 50 kali oleh Adipati Pelindung Kerajaan. Dengar-dengar, kamu juga akan dikurung dalam rumah selama 3 bulan supaya kamu bisa renungkan kesalahanmu.”“Kamu ....”Ayu langsung murka. Sialan! Bukankah ayahnya sudah memberi perintah untuk tidak menyebarkan hal ini kepada siapa pun? Apa ini ulah Syakia? Wanita jalang itu memang menyebalkan! Beraninya dia merusak reputasinya!Sayangnya, ini semua bukan ulah Syakia. Pada saat itu, ada begitu banyak orang yang berada di lokasi. Damar mungkin dapat mengendalikan bawahannya, tetapi tidak akan bisa mengendalikan Adika dan orang-orang yang dibawa datang Adika.Hanya dengan satu isyarat mata, para prajurit itu sudah mengerti apa maksudnya. Memangnya kenapa jika mereka keceplosan ketika minum terlalu banyak? Memangnya kenapa apabila mereka “tida
Read more

Bab 197

Oleh karena itu, tidak lama kemudian, baru ada petisi dari Kalika dan Kaisar memanggil Syakia masuk ke istana.Di ruang baca Kaisar.Syakia memberi hormat kepada Kaisar. “Hormat Kaisar, semoga Kaisar panjang umur.”“Putri Suci, cepat berdiri.”Setelah tidak bertemu untuk sesaat, Kaisar juga cukup merindukan putri suci pertama Dinasti Minggana yang diangkatnya itu. Meskipun Adika juga berada di samping, dia tetap menuturkan beberapa patah kata yang penuh perhatian.“Dengar-dengar, masalah di antara Putri Suci dengan orang dari Adipati Pelindung Kerajaan nggak ada hentinya. Apa Putri Suci dirugikan?”Dalam menghadapi perhatian Kaisar, Syakia menggeleng dan menjawab sambil tersenyum tipis, “Berkat bantuan Pangeran Adika, reputasiku tetap dapat dipertahankan meskipun aku memang sempat diperlakukan secara nggak adil.”Adika memberi bantuan pada Syakia? Kaisar memang sering mendengar tentang hal ini. Sebelumnya, Adika juga pernah pergi ke Kediaman Pangeran Darsuki secara pribadi dan menggant
Read more

Bab 198

Sebelum Syakia sempat berbicara, Adika sudah terlebih dahulu bersuara dengan kening berkerut. Dinasti Minggana sudah pernah mengalami kekeringan selama bertahun-tahun sebelumnya, juga melangsungkan upacara permohonan hujan yang tidak terhitung jumlahnya. Namun, semua upacara itu selalu diadakan di ibu kota.Kaisar pun menghela napas dan menjawab, “Ini demi menenangkan hati rakyat.”Tahun ini, kekeringan di Kalika sudah berlanjut selama 3 bulan. Meskipun penduduk di sana selalu mendapat bantuan bahan pangan dari istana, kekeringan yang berkepanjangan pada akhirnya tetap bisa membuat orang menggila.Pada saat ini, yang dibutuhkan adalah upacara permohonan hujan untuk menenangkan hati rakyat. Setidaknya, hal ini bisa memberikan sedikit harapan bagi mereka. Jadi, putri suci yang tiba-tiba muncul di saat-saat seperti ini langsung menjadi kandidat pertama yang terpikirkan oleh kepala prefektur Kalika.Jika bisa mengadakan upacara permohonan hujan di Kalika yang belum pernah dilakukan sebelu
Read more

Bab 199

Setelah Kaisar menurunkan dekret itu, semua orang di ibu kota segera mengetahui kabar bahwa Putri Suci akan berangkat ke Kalika untuk mengadakan upacara permohonan hujan sehari lagi.Semua orang di ibu kota pun mulai berdiskusi. Tidak peduli apa yang dikatakan para pejabat dan kaum bangsawan, setidaknya rakyat jelata dengan tulus mendoakan Syakia. Mereka berharap Putri Suci Pembawa Berkah yang baik hati itu dapat tiba di Kalika dengan selamat, juga kembali dengan selamat.Bagaimanapun juga, di mata rakyat jelata, pejabat yang bersedia pergi ke lokasi bencana sangatlah sedikit, apalagi seorang wanita yang lemah. Namun, Putri Suci malah bersedia melakukannya. Selain menunjukkan keberanian, tindakan itu juga membuktikan bahwa Putri Suci adalah orang yang baik hati. Putri Suci bersedia mengambil risiko seperti itu bukankah karena benar-benar tulus memikirkan rakyat jelata?Pada saat ini, Syakia yang baik hati di mata rakyat jelata sedang duduk dalam kereta kuda. Wajahnya yang cantik menun
Read more

Bab 200

Ketika memikirkan ada orang lain di balik hal ini, wajah Ayu langsung melintasi benak Syakia. Selain Ayu, dia benar-benar tidak terpikirkan siapa lagi yang mungkin memanfaatkan kesempatan ini untuk menghadapinya, apalagi dengan memanfaatkan Laras.Syakia pun menunduk. Ada kilatan kesuraman yang melintasi matanya.Setelah Syakia kembali ke Kuil Bulani, Shanti buru-buru menemuinya. Shanti yang biasanya bertampang serius terlihat sangat khawatir saat ini.“Sahana, kenapa kamu harus pergi ke Kalika? Bukannya semua upacara permohonan hujan dulu dilakukan di ibu kota?” tanya Shanti. Pertanyaan ini sama persis dengan yang dilontarkan Adika sebelumnya.Syakia pun tersenyum dan menggenggam tangan Shanti. “Yang Mulia Kaisar sudah menjelaskannya. Kekeringan di Kalika kali ini sangat serius. Dengan pergi ke Kalika, hati rakyat baru bisa benar-benar ditenangkan. Tapi Guru nggak perlu khawatir, Yang Mulia Kaisar sudah mengutus Pangeran Adika untuk melindungiku ke sana secara pribadi. Aku nggak akan
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
24
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status