Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian resmi, Syakia juga mengenakan cadar dan kerudung putih. Kemudian, dia berjalan keluar di bawah bimbingan para dayang.Gading menyenggol Wisnu yang melongo setelah melihat penampilan Syakia. “Tuan Wisnu, Putri Suci sudah pergi. Kenapa kamu masih melongo? Cepat jalan!”Wisnu yang baru tersadar kembali buru-buru mengejar Syakia. “Ah! Putri Suci, tunggu dulu. Biar aku yang tunjukkan jalannya!”...“Jalannya cepat dikit! Cepat, cepat! Kalau nggak cepat pergi, nanti nggak ada tempat lagi!”“Iya, iya. Tunggu aku!”“Ada apa ini?”“Kalian mau ke mana?”Baik di luar maupun di dalam area kota Kalika, orang yang tak terhitung jumlahnya berjalan menuju sebuah tempat dari segala arah. Setelah menderita kekeringan selama 3 bulan, mereka semua sudah hampir kehilangan harapan. Namun, kali ini, kepala prefektur mereka sudah mengundang Putri Suci yang diangkat secara pribadi oleh Kaisar untuk datang mengadakan upacara permohonan hujan bagi mereka. Hanya dalam
Read more