All Chapters of Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati: Chapter 221 - Chapter 230

233 Chapters

Bab 221

Setelah memberikan obat bius yang cukup banyak kepada Ayu, Syakia menutup mata, telinga, dan mulutnya, juga mengikat tangan serta kakinya dengan baik sebelum melemparnya masuk ke ruang giok.Meskipun sangat tidak ingin Ayu masuk dan mengotori ruang giok, Syakia tidak memiliki cara lain. Hanya dengan menaruh Ayu di ruang giok, Kingston baru tidak bisa menemukan Ayu.Syakia mengurung Ayu di ruangan kecil dalam ruang giok. Kelak, dia hanya perlu mengeluarkan Ayu dan memberinya sedikit makanan dan minuman, lalu mengikatnya dan melemparnya kembali ke dalam.Semua obat herbal yang dibeli dan dimasukkan Syakia ke ruang giok sudah didonasikan Syakia bersama dengan barang-barang lain dari istana untuk Kalika. Meskipun sudah turun hujan di Kalika, akibat yang ditimbulkan bencana alam tidaklah begitu mudah berakhir.Semua itu adalah obat herbal yang paling berguna dan paling umum digunakan. Syakia merasa obat-obat itu sangat cocok untuk diberikan kepada penduduk Kalika.Syakia berbalik, lalu mena
Read more

Bab 222

Jika Shanti tidak salah lihat, isi kotak ini adalah jamur ganoderma berusia 100 tahun.Syakia menjawab sambil tersenyum, “Karena Guru sangat baik terhadapku. Aku pun ingin kasih hadiah yang bagus juga buat Guru.”Syakia menyampaikan kekhawatirannya pada Shanti. “Guru juga tahu apa manfaat jamur ganoderma. Sebenarnya, aku selalu khawatirkan keadaan jantung Guru. Makanya, aku baru siapkan hadiah ini. Aku harap Guru jangan anggap remeh keadaan Guru. Kalau bisa disembuhkan, sembuhkanlah penyakit itu dengan baik.”Syakia yakin dengan keterampilan pengobatan yang dikuasai Shanti, Shanti pasti sudah menyembuhkan penyakit jantungnya itu dari dulu jika dia bersedia mengobatinya. Hari ini, Syakia memberikan hadiah ini hanya untuk menunjukkan rasa perhatiannya sebagai seorang murid, bukan untuk menunjukkan nilai hadiahnya.Shanti tidak menyangka Syakia ternyata tidak berhenti memikirkan hal ini. Setelah terdiam untuk sesaat, dia baru mengungkapkan alasan kenapa dia tidak mengobati keadaannya.“Se
Read more

Bab 223

“Rumput peremajaan?” Deska langsung menoleh ke arah Syakia dan menjawab. “Tentu saja berguna!” Deska berujar dengan bersemangat, “Sebelumnya, Putri Suci pernah kasih ganoderma ungu berusia 100 tahun pada Pangeran Adika. Sekarang, Pangeran Adika cuma masih kurang 2 macam obat herbal. Salah satunya adalah rumput peremajaan!”Kebetulan sekali! Syakia juga melongo saking terkejutnya. Sebelum Syakia sempat berbicara, Deska sudah langsung bertanya, “Untuk apa Putri Suci bertanya tentang hal ini? Apa Putri Suci punya rumput peremajaan?”Syakia menjawab, “Aku memang punya rumput peremajaan. Sebelumnya, Pangeran Adika sudah mengawalku ke Kalika dan melindungiku dari banyak bahaya. Jadi, aku datang untuk berterima kasih padanya.”Syakia memberikan kotak kayu yang dibawanya kepada Deska. Deska pun menerimanya dengan tidak sabar dan membukanya. Isinya memang adalah rumput peremajaan. Selain itu, rumput peremajaan ini juga pasti sudah berumur 100 tahun!Deska hampir melompat kegirangan. “Baguslah
Read more

Bab 224

“Terima kasih atas niat baik Pangeran, juga atas usaha kalian untuk pergi cari bibit sebanyak ini.”Setelah melihat dua ladang obat di halaman tempat tinggal Syakia, Adika pun membantunya membuka ladang obat di gunung belakang. Adika juga mengatakan akan membantunya mengumpulkan berbagai bibit obat herbal. Tak disangka, Adika benar-benar mengingat semua ini.Seorang Pangeran Pemangku Kaisar mengingat semua ucapannya terhadap dirinya sampai sekarang. Hal ini benar-benar membuat Syakia merasa terharu.Meskipun memberikan rumput peremajaan kepada Adika memang berisiko untuk mengekspos rahasianya, Syakia tiba-tiba merasa tidak begitu menyesal lagi setelah melihat halaman yang dipenuhi bibit obat herbal ini. Bagaimanapun juga, itu adalah Adika yang tidak pernah melakukan hal keterlaluan apa pun terhadapnya.Begitu memikirkan hal ini, kecemasan Syakia akhirnya berkurang sedikit.“Putri Suci? Putri Suci!” seru Deska. Dia tidak memedulikan citranya dan berlari menghampiri Syakia dengan wajah d
Read more

Bab 225

Syakia pura-pura tidak mengerti dan bertanya, “Kenapa ada obat-obat herbal yang dilingkari? Apa ada penjelasan lain tentang obat-obat herbal itu?”Sesuai dugaan, Deska langsung berujar, “Haih, nggak kok. Ini semua obat herbal yang belum terkumpul. Obat herbal lainnya masih mudah dicari dan bisa didapatkan asalkan punya uang. Tapi, kami benar-benar nggak tahu harus cari safron ini di mana.”Ketika membicarakan tentang safron, Deska terlihat sangat sedih dan tidak berdaya. Di sisi lain, terdapat sedikit keterkejutan yang melintasi mata Syakia. Dia memiliki safron!Syakia berusaha menyembunyikan keterkejutannya, lalu bertanya dengan ekspresi agak penasaran, “Safron itu obat apa? Kenapa aku sepertinya nggak pernah dengar nama ini?”Tidak pernah mendengar namanya? Ada sedikit kekecewaan yang melintasi mata Deska. Namun, dia segera bersemangat kembali dan menjelaskannya kepada Syakia.“Sebenarnya, bahkan kami juga nggak pernah lihat obat herbal yang namanya safron itu. Aku cuma pernah lihat
Read more

Bab 226

Syakia tidak berani bertaruh. Namun, dia tidak dapat menekan rasa bersalahnya dan memilih untuk melarikan diri.“Maaf, a ... aku tiba-tiba teringat ada hal yang belum kutangani. Aku pulang dulu. Lain kali, aku akan datang berkunjung lagi!” Suara Syakia terdengar agak gemetar. Kemudian, dia langsung berlari melewati Adika tanpa menoleh lagi.Adika pun terpaku di tempat. Dia menoleh ke arah sosok Syakia menghilang di depan pintu tanpa mengerti apa yang sudah terjadi.“Sahana ... Sahana?” Pada detik selanjutnya, Adika segera berbalik dan mengejar Syakia.Syakia awalnya berniat langsung pulang. Namun, dia tidak menyangka Adika akan mengejarnya tanpa ragu dan mengadang di depannya.Pria yang tegap dan tinggi itu terlihat panik. “Ada apa? Apa yang sudah terjadi? Kenapa kamu minta maaf padaku?”“Nggak apa-apa. Nggak ada yang terjadi. Aku benar-benar masih ada urusan mendesak! Aku harus pulang sekarang juga. Jadi, biarkanlah aku pulang!”Syakia berjalan melewati Adika, tetapi Adika langsung m
Read more

Bab 227

Begitu Deska berbicara, Adika bisa langsung menebak apa yang terjadi. Ekspresinya pun menjadi makin dingin. Suaranya juga dipenuhi dengan intimidasi. “Bukannya aku sudah larang kalian untuk ungkit tentang hal ini!”Deska buru-buru menjelaskan, “Bukan aku yang duluan mengungkitnya! I ... ini karena Putri Suci kebetulan bawa datang rumput peremajaan. Lagian, dia juga yang duluan tanya soal hal ini.”Ekspresi tidak senang Adika benar-benar menakutkan! Kemudian, dia menatap Gading yang berada di belakang Deska dengan tatapan menginterogasi.Gading yang tidak tahan ditatap seperti itu pun menelan ludah, lalu mengangguk dan menjawab, “Memang Putri Suci yang duluan mengungkitnya. Hari ini, tujuan utamanya datang kemari karena mau kasih hadiah untuk Pangeran. Selain itu, hadiahnya itu adalah rumput peremajaan yang paling dibutuhkan Pangeran.”Gading dan Deska juga tidak menduga hal ini. Namun, dia tahu apa yang dipikirkan Deska. Ketika Syakia memberikan ganoderma ungu 100 tahun kepada Adika s
Read more

Bab 228

Adika melambaikan tangannya. Meskipun merasa marah, dia juga tidak sepenuhnya menyalahkan Deska dan Gading.“Kalian juga melakukannya karena khawatir padaku. Kelak, jangan ulangi hal yang sama lagi.”Besok, Adika akan pergi mencari Syakia dan menjelaskan semuanya dengan jelas. Jika dia membiarkan kedua orang bodoh ini yang pergi, entah apa lagi yang akan terjadi.Gading dan Deska sontak merasa lega. Untung saja Adika tidak benar-benar marah. Namun, pada detik selanjutnya, Adika melirik mereka dan memberi perintah, “Malam ini, bungkuskan semua bibit obat herbal ini. Sebelum selesai bungkus semuanya, kalian nggak boleh tidur!”Gading dan Deska pun terdiam sejenak, lalu menjawab, “Baik, Pangeran.”Ketika orang-orang di Kediaman Pangeran Pemangku Kaisar membungkus semua bibit obat herbal dengan terburu-buru, keadaan di Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan juga sangat “ramai”.“Sudah ketemu?”“Belum. Sampai sekarang, masih belum ada sedikit kabar pun!”“Mana mungkin begitu? Kenapa orang yan
Read more

Bab 229

“Uhuk, uhuk. Memang ada kemungkinan seperti itu,” ujar Ranjana dengan lemah setelah terbatuk sejenak.Abista pun tertegun, lalu mengerutkan keningnya dengan bingung, “Siapa yang berani culik Ayu?”Terlebih lagi, orang itu juga datang ke Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan untuk menculik Ayu. Jangankan orang luar, bahkan di antara orang-orang berkuasa di ibu kota, seharusnya tidak ada yang berani melakukannya.Ranjana menjawab dengan tenang, “Siapa bilang nggak ada yang berani? Setengah bulan lalu, bukannya ada orang yang berani bawa Pasukan Bendera Hitam untuk datang menggeledah kediaman ini?”Begitu mendengar ucapan itu, semua orang tahu yang dimaksud Ranjana adalah Adika. Namun, Damar malah menggeleng.“Seharusnya bukan dia.”Ranjana mencibir, “Gimana Ayah bisa sepenuhnya yakin bukan dia pelakunya?”Damar melirik putranya yang masih lemah itu dengan acuh tak acuh. “Adika nggak pernah pakai cara diam-diam seperti ini. Kalau memang mau tangkap Ayu, dia akan langsung datang dan tangkap
Read more

Bab 230

Sangat jelas bahwa Ranjana bukan hanya marah terhadap ayahnya, tetapi juga Kahar. Tadi, dia tidak langsung memarahi Kahar karena Ayu sudah memberi pelajaran padanya.Namun, begitu mendengar ucapan Ranjana, Abista yang awalnya masih menasihati mereka semua dengan baik malah tiba-tiba mengernyit. Kemudian, dia membantah, “Syakia nggak bersalah. Kenapa kalian melibatkannya lagi?”Kahar dan Ranjana tidak menyangka Abista masih membela Syakia pada saat-saat seperti ini.“Kak Abista, Syakia yang meracuniku untuk mengendalikanku!”Abista menghela napas dan menjawab, “Mungkin dia memang benar-benar mengendalikanmu, tapi apa kalian lupa? Kalau bukan karena kalian yang duluan kerja sama untuk meracuni Syakia dan ingin membawanya pulang secara paksa, mana mungkin dia meracunimu?”Begitu mendengar ucapan itu, Kahar dan Ranjana pun terdiam. Bagaimanapun juga, mereka benar-benar tidak terpikirkan hal ini.Terutama Ranjana. Sampai sekarang, dia masih membenci Syakia karena sudah membuatnya bisu dan l
Read more
PREV
1
...
192021222324
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status