Semua Bab Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Bab 11 - Bab 20

50 Bab

Bab 11

"Tuan Nathan Anggoro menyumbangkan 200 miliar!"Bisa dikatakan, pernyataan itu membuat para tamu terhormat di aula penggalangan dana gempar!Daniel tidak tinggal diam lagi. Dia langsung berdiri dan bertanya, "Pembawa acara, aku ingin minta verifikasi. Apakah ada orang dengan nama yang sama di tempat kejadian?"Tamara tampak begitu cemas, bagaikan seekor semut di wajan panas, berputar-putar tanpa henti."Benar, pasti hanya nama yang sama. Nathan, si pecundang itu, datang ke sini untuk menunjukkan niat baiknya. Paling-paling, dia hanya memberikan beberapa ratus ribu. 200 miliar? Jangan harap dia akan punya uang sebanyak itu dalam hidupnya!"Satu-satunya orang yang tetap di tenang di lokasi kejadian itu hanyalah Nathan.Dia masih duduk dengan tenang, apalagi ekspresinya begitu datar dan kalem.Pembawa acara tidak menolak permintaan Daniel. Setelah menyelidiki dengan cepat, dia segera mengumumkan hasilnya."Maaf, para tamu terhormat, hanya ada satu tamu bernama Tuan Nathan Anggoro di sini
Baca selengkapnya

Bab 12

Pemuda berambut kuning yang memasang wajah tidak bersahabat itu adalah Ken Sebastian, adik laki-laki Emilia yang tidak berguna."Kalian kalah bersaing, jadi sekarang berencana untuk merampok secara paksa?"Nathan tampak acuh tak acuh dan tidak takut sedikit pun dengan parang di tangan Ken!Tamara berkata dengan kejam, "Nathan, jangan lupa. Tanpa Emilia, kamu bukanlah siapa-siapa. Kamu sudah bersamanya selama tiga tahun dan dia telah memberimu segalanya. Mengapa kamu nggak membalasnya?"Kata-katanya terdengar begitu indah!Nathan tersenyum. Sorot matanya penuh ejekan. "Seharusnya kamu bilang, bersama dengan Emilia dalam tiga tahun ini, akulah yang memberikan segalanya padanya dan bukanlah dia yang memberikan segalanya.""Cuih! Omong kosong!"Tamara sangat emosi. "Hidupmu sendiri masih harus bergantung pada Emilia. Memangnya apa yang sudah kamu berikan padanya? Uh? Dasar nggak tahu malu!"Nathan mencibir dan bertanya, "Benarkah? Seingatku, yang menegosiasikan kontrak-kontrak penting Grup
Baca selengkapnya

Bab 13

Nathan berkata dengan nada datar, "Biarkan saja. Lagi pula, memang sudah nggak ada gunanya lagi."Perawat itu kebingungan dan tidak tahu apa yang dimaksud Dokter Nathan.Nathan tidak menjelaskan terlalu banyak padanya. Berdasarkan keterampilan medis yang dimilikinya, Nathan sudah mengetahui bahwa Ruben menderita impotensi dan ejakulasi dini. Itu sebabnya, dia barusan mengatakan kemaluan Ruben tidak berguna lagi.Tepat di saat ini, pintu departemen terbuka. Wakil kepala rumah sakit, Andre, bergegas masuk dengan sekelompok staf medis.Melihat Ruben yang tergeletak di lantai sambil memegangi selangkangannya karena kesakitan, wajah Andre langsung memucat."Nathan, sebagai seorang tenaga medis, kamu nggak mematuhi etika medis dan memukul rekan kerjamu. Tahukah kamu apa konsekuensinya?"Seorang dokter maju, lalu memeriksa luka Ruben. Tak lama kemudian, dia langsung berteriak, "Gawat, gawat!"Andre tidak memercayainya dan berkata, "Apa yang terjadi? Apa putraku dipukul sampai mati oleh bajing
Baca selengkapnya

Bab 14

Mendengar itu, Tiara tidak mengatakan apa pun, melainkan melirik Nathan dari balik mejanya.Melihat Nathan bersikap seolah-olah hal itu tidak ada hubungannya dengannya. Tiara tidak bisa menahan emosi dalam hatinya lagi."Dokter Nathan, apa nggak ada yang perlu kamu jelaskan di sini?""Atau kamu mengakui pernyataan yang dikatakan Pak Andre dan telah melanggar peraturan rumah sakit?""Kalau memang begitu, silakan berkemas dan tinggalkan Rumah Sakit Perdana sekarang juga. Aku nggak bisa menoleransi bajingan seperti itu bekerja di bawah komandoku."Nathan mengerutkan kening dan berkata, "Bu Tiara, kamu memanggil kami ke sini, seharusnya kamu sudah tahu apa yang terjadi, jadi mengapa kamu masih bertanya lagi?""Kamu ...."Tiara sangat emosi. Dia langsung memelototi Nathan.Andre memanfaatkan kesempatan itu dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Bu Tiara, kamu juga sudah lihat. Nathan ini nggak punya kerendahan hati dan kesopanan yang seharusnya dimiliki seorang dokter. Dia jelas-jelas baji
Baca selengkapnya

Bab 15

Berita pemecatan Ruben dengan cepat menyebar ke seluruh rumah sakit.Dalam sekejap, para dokter dan perawat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka situasi akan berubah drastis."Dia memang pantas dia mendapatkannya. Bajingan ini telah melecehkan perawat wanita berkali-kali. Sekarang akhirnya dia mendapatkan balasannya.""Syukurlah. Akhirnya Andre dan putranya diberi hukuman. Dokter Nathan memang hebat dan pantang menyerah."Banyak orang yang diam-diam bersorak. Mereka lega karena Nathan tidak dikeluarkan dari rumah sakit.Sebaliknya, mereka yang tidak menyukai Nathan dan berharap pria itu dipecat, benar-benar kebingungan.Wakil kepala rumah sakit tidak bisa mengalahkan Nathan? Tidak masuk akal sekali.Tanpa dukungan dari CEO Grup Sebastian, Nathan bukanlah siapa-siapa.Beberapa dokter pria yang punya pemikiran cabul saling berpandangan. Dalam benak mereka sekarang bermunculan adegan-adegan yang tidak senonoh.Jangan-jangan Nathan menjadi gigolonya kepala rumah sakit mereka?Jika meman
Baca selengkapnya

Bab 16

Saat ini, Nathan juga telah menerima telepon dari Bima."Tuan Nathan, Emilia menginginkan tanah panti asuhan. Anda ingin memberikannya kepadanya atau nggak?"Nathan berpikir sejenak, lalu menjawab, "Terserah kamu saja. Bagaimanapun juga, kami berdua pernah bersama. Kalau persyaratan yang ditawarkan oleh Grup Sebastian cocok, kamu bisa berikannya kepadanya."Bima menghela napas dan berkata, "Sudah saya duga, Tuan Nathan masih belum sepenuhnya melepaskan gadis ini. Baiklah. Kalau begitu, biarlah Grup Sebastian yang mengambilnya."Tak lama kemudian, berita bahwa Grup Nugroho setuju untuk menyerahkan tanah kepada Grup Sebastian untuk dikembangkan telah sampai di telinga Emilia.Kebahagiaan datang terlalu cepat, sampai-sampai Emilia tidak percaya. "Apa Tuan Bima berubah pikiran?"Staf yang menyampaikan pesan sebelumnya berkata, "Pantas saja Bu Emilia punya reputasi baik dalam komunitas bisnis Beluno. Ternyata kamu juga punya taktik tersembunyi. Jujur saja, setelah Tuan Bima menerima panggil
Baca selengkapnya

Bab 17

"Sudahlah, Nona Regina. Sebaiknya kita bahas masalah penting saja."Nathan juga hampir tidak sanggup menahan serangan dari Regina.Wanita ini begitu menawan dan menggoda. Baik itu senyumannya ataupun setiap gerakannya tampak begitu memikat. Dia benar-benar tidak bisa menahan diri lagi.Regina berhenti tertawa dan mengangguk. "Baiklah, mari kita bahas masalah penting.""Tiara, aku rasa Dokter Nathan bisa menyembuhkan penyakitmu."Tiara menatap Nathan dan berkata dengan nada menghina, "Dia? Selama bertahun-tahun ini, aku telah mengunjungi banyak dokter terkenal. Bahkan, beberapa di antaranya termasuk ahli terkenal di Mavodi. Tapi mereka semua mengatakan sangat sulit. Sebaliknya, dia hanya seorang dokter kecil, kemampuan macam apa yang dia miliki?"Nathan mengerutkan kening dan berkata, "Kalau aku nggak salah, penyakit yang ingin kamu obati itu atresia rahim, 'kan?"Tiara sangat malu saat menyebutkan masalah ini. Dia berkata kepada Regina, "Regina, ini rahasia di antara kita berdua. Menga
Baca selengkapnya

Bab 18

"Bagus, putriku. Pria nggak tahu berterima kasih ini memang pantas disiram!""Kak, bagus sekali. Menurutku, kamu seharusnya nggak hanya menyiramnya dengan air, tapi kamu juga harus menamparnya agar dia mengingatnya."Tamara dan putranya bertepuk tangan dan bersorak. Keduanya diam-diam merasa bangga.Daniel berkata sambil tersenyum jahat, "Nathan, bahkan aku merasa kasihan padamu. Emilia adalah gadis yang baik, lembut, dan berbudi luhur. Kamu bukan hanya nggak menghargainya dengan baik, tapi kamu juga membuatnya emosi.""Kamu benar-benar nggak tertolong lagi. Pantas saja, Emilia minta putus denganmu."Melihat air di wajah Nathan yang jatuh membasahi bajunya, Emilia tertegun sejenak."Ke ... kenapa kamu nggak menghindar?"Nathan memang bisa menghindar, tetapi dia tidak ingin."Apa kamu puas sekarang? Senang?""Aku rasa seharusnya kamu lebih jelas daripada siapa pun mengenai sifat asli ibumu dan juga adikmu itu.""Kamu percaya dengan apa yang mereka katakan. Emilia, kamu benar. Berpisah a
Baca selengkapnya

Bab 19

Daniel menatap Nathan sambil tersenyum, "Kenapa, Nathan? Dari nada bicaramu, sepertinya kamu punya pendapat?"Tamara berkata dengan nada meremehkan, "Tentu saja dia keberatan. Dia nggak bisa menerima kenyataan bahwa Tuan Daniel lebih cakap darinya, jadi dia cemburu."Nathan menggelengkan kepalanya. Sikap tidak tahu malunya Daniel benar-benar melebihi ekspektasinya.Padahal, Bima yang meneleponnya untuk meminta pendapat. Berkat persetujuannya, barulah Grup Sebastian berkesempatan mengambil alih tanah panti asuhan.Daniel memegang gelas anggur dan berkata, "Nathan, mana boleh kamu seperti itu.""Aku berbaik hati mengundangmu untuk bergabung, tapi kamu malah nggak berterima kasih dan berbalik mempertanyakanku. Dilihat dari sikapmu ini, sepertinya yang membantu Emilia bukanlah aku, melainkan kamu?"Tamara mencibir. "Cuih! Dia hanya seorang pecundang, mana mungkin? Kalau dia bisa melakukan hal seperti itu, aku akan makan kotoran di depannya!"Nathan menatap Emilia dan berkata dengan nada se
Baca selengkapnya

Bab 20

Orang-orang di sekitar berteriak ketakutan. Mereka tidak menyangka gangster-gangster ini bahkan tidak takut dengan Keluarga Liman."Dalam hidupku, aku paling benci orang sok hebat sepertimu.""Siapa suruh kamu berlagak di sini? Huh? Hajar dia!"Pria botak itu memberi perintah dan langsung menginjak wajah Daniel.Daniel tergeletak di lantai. Belasan pria berpakaian hitam kompak menginjaknya dengan keras. Tidak puas hanya dengan menginjaknya, mereka juga menendangnya."Kalian bajingan, cari mati!""Hentikan! Aku perintahkan kalian untuk berhenti sekarang juga, atau aku akan membuat kalian semua menjadi abu!""Argh! Jangan pukul lagi. Kak, berbelas kasihanlah! Jangan pukul aku lagi. Kalau terus begitu, aku akan dipukuli sampai mati. Argh ...."Sayangnya, sebelum bertahan selama tiga detik, Daniel telah mengeluarkan lengkingan keras. Dia memegangi kepalanya sambil memohon ampun.Hidungnya patah. Seluruh wajahnya memar dan bengkak.Yang lebih parah lagi, selangkangannya juga ditendang sampa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status