Semua Bab Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Bab 51 - Bab 60

100 Bab

Bab 51

Nathan dengan santai mengeluarkan ramuan abadi yang tersisa.Napas Tuan Besar Aswin tiba-tiba memburu. Dia hampir mencoba untuk merebut anggur itu."Ada begitu banyak. Astaga, setidaknya masih seperempat botol lagi. Kalau dipasarkan, harganya bisa mencapai 14 hingga 16 miliar. Kamu benar-benar murah hati, Nak!"Ken tidak puas dan langsung berkata, "Kakek Aswin, apa anggur bobrok ini sungguh begitu hebat seperti yang kamu ucapkan itu?"Tuan Besar Aswin melotot dan berkata, "Dasar bocah. Kalau kamu nggak paham, sebaiknya diam saja.""Ramuan abadi ini dibuat dari ratusan obat-obatan spiritual berkualitas tinggi dan butuh waktu tujuh hari tujuh malam untuk memfermentasinya di tempat pembuatan anggur milik pribadi.""Apalagi, ini baru langkah pertama dalam pembuatan anggur ini. Langkah selanjutnya, anggur ini harus disimpan dalam gudang bawah tanah setidaknya tiga puluh tahun. Setelah itu, baru bisa dikeluarkan.""Dilihat dari kualitas anggur yang dibawa Nathan, anggur itu pasti sudah disim
Baca selengkapnya

Bab 52

Emilia berkata, "Edward, Pil Mujarab ini terlalu berharga. Lebih baik kamu simpan kembali saja."Edward tersenyum lebar. "Emilia, berdasarkan perasaanku padamu, jangankan Pil Mujarab kecil ini, bahkan sepuluh pil pun bukanlah apa-apa.""Lagi pula, aku juga ingin berbakti sama Kakek. Kesehatan Kakek memang nggak terlalu baik. Setelah minum ini, aku yakin dia pasti akan lebih sehat."Anggota Keluarga Sebastian langsung tersenyum kegirangan. Menantu kaya ini benar-benar jago berbicara!Tamara berkata kepada Tuan Besar Arga, "Ayah, lihatlah cucu menantumu ini. Bukankah dia sangat hebat dan bisa diandalkan?"Ken juga ikut menyanjungnya. "Hanya pria seperti Kak Edward yang layak menjadi kakak iparku. Dia benar-benar sempurna."Tiba-tiba, suara samar bergema di antara kerumunan anggota Keluarga Sebastian yang tengah berkumpul."Ini bukan Pil Mujarab. Sebaiknya jangan diberikan kepada Kakek!"Apa?Semua orang tercengang.Mendengar itu, Tamara langsung mengamuk. "Nathan, apa yang keluar dari mu
Baca selengkapnya

Bab 53

Edward diam-diam tersenyum sinis dan bergumam dalam hatinya, 'Pecundang ini masih ingin bersaing denganku untuk mendapatkan hati Emilia. Dia benar-benar sudah bosan hidup.'"Emilia, bagaimanapun juga, pengalaman Nathan terbatas. Jadi, maklum saja dia nggak membedakan mana yang benar dan mana yang salah.""Tapi niat hatinya memang baik. Toh dia melakukan semua ini demi Kakek. Jadi semuanya, jangan mempersulitnya lagi."Melihat Edward masih membela Nathan dan membantu pria itu berbicara, yang lainnya diam-diam menggumam dalam hati mereka.Putra sulung Keluarga Halim ini membalas kejahatan dengan kebaikan. Dia benar-benar seorang pria sejati!Tamara berkata sambil tersenyum, "Ayah, cepatlah minum Pil Mujarab ini. Barang bagus seperti ini sangat sulit ditemukan!"Edward berkata, "Benar. Saat aku meminta Pil Mujarab ini, pendeta tua itu juga berpesan padaku. Setelah Pil Mujarab dibuka, harus dikonsumsi secepat mungkin. Kalau nggak, khasiatnya akan berkurang."Tuan Besar Arga juga langsung t
Baca selengkapnya

Bab 54

Edward juga tidak bisa duduk diam lagi. Wajahnya yang tadinya berbinar langsung berubah muram.Dialah yang mengeluarkan Pil Mujarab. Jika Tuan Besar Arga meninggal, sudah pasti dia harus bertanggung jawab.Sialan. Padahal dia masih belum sempat mendapatkan tubuh Emilia, sekarang kakeknya malah meninggal lebih dulu. Apa yang terjadi sebenarnya?Edward mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon, "Dokter Bayu, ini saya, Edward. Saya ingin merepotkan Anda. Sesuatu telah terjadi di sini. Tolong datang ke sini untuk menyelamatkan nyawa orang secepatnya!"Saat ini, Emilia teringat dengan Nathan dan langsung memohon dengan cepat."Nathan, kamu seorang dokter. Cepat periksa Kakek. Apa yang terjadi sebenarnya? Bukankah dia baik-baik saja tadi!"Nathan meliriknya dengan dingin. "Sudah kubilang, Pil Mujarab ini palsu dan nggak boleh diminum. Aku nggak mempermasalahkan Keluarga Sebastian nggak memercayai perkataanku, tapi bahkan kamu juga menganggapku sebagai orang jahat. Sekarang setelah terjadi
Baca selengkapnya

Bab 55

"Jangan buang-buang waktuku di sini. Di mana pasiennya? Selesai mengobatinya, aku masih punya urusan lain!"Tepat di saat ini, seorang lelaki tua yang mengenakan jubah panjang, dengan hidung mancung dan berwajah besar, masuk ke dalam kediaman Sebastian. Begitu melewati pintu rumah, dia langsung bertanya dengan nada tidak sabar.Tamara bergegas mendekat dan berkata sambil tersenyum, "Anda pasti dokter paling terkenal di Beluno, Dokter Bayu, 'kan? Dokter Bayu, silakan duduk dan minum teh dulu!"Dia sebenarnya ingin menyanjung dan menyenangkan Dokter Bayu.Sayangnya, Dokter Bayu memberinya tatapan sinis, seolah-olah dia sedang melihat orang bodoh. Kemudian, dia pun berkata, "Dasar bodoh. Nyawa manusia dipertaruhkan di sini. Alih-alih menyelamatkan orang, kamu malah memintaku minum teh lebih dulu?" Apa kamu ingin ayahmu cepat mati?"Dimarahi seperti itu, wajah Tamara langsung memerah. Dia juga mundur dengan takut-takut.Emilia dan yang lainnya segera membawa Dokter Bayu untuk memeriksa Tua
Baca selengkapnya

Bab 56

Tamara mengira Dokter Bayu punya pandangan yang berbeda, jadi dia segera bertanya dengan penuh harap, "Dokter Bayu, Anda juga beranggapan bahwa Pil Mujarab yang dikonsumsi ayah mertuaku itu asli, 'kan?""Huh. Sudah kuduga, mana mungkin Pil Mujarab itu palsu. Menantuku khusus memintanya dari Gunung Grima. Tubuh ayah mertuaku lemah, jadi dia nggak mampu menahan khasiat dari Pil Mujarab. Wajar saja dia pingsan!"Tamara merasa dirinya paling benar. Sayangnya, perkataannya itu malah dibalas dengan cibiran dari Dokter Bayu. "Dasar bodoh. Ternyata kamu benar-benar bodoh.""Yang dikonsumsi Tuan Besar kalian paling-paling hanya pil tonik. Pil Mujarab? Naif sekali. Aku malas berdebat dengan orang-orang bodoh seperti kalian!"Dipermalukan berulang kali membuat tubuh Tamara yang pendek dan gemuk itu bergetar hebat.Jika memungkinkan, dia benar-benar ingin mencari lubang dan bersembunyi di dalamnya.Ken berkata kepada Edward, "Kak Edward, sepertinya kamu sudah tertipu. Bahkan, Dokter Bayu pun menga
Baca selengkapnya

Bab 57

Tidak layak?Mata semua anggota Keluarga Sebastian langsung membelalak. Mereka seakan tidak percaya dengan apa yang ditangkap oleh telinga mereka."Nathan, kamu tahu apa yang kamu bicarakan tadi? Bukankah kamu sudah terlalu menganggap dirimu hebat?""Bodoh! Kesempatan langka ada di depan matamu, tapi kamu malah nggak memanfaatkannya. Kamu benar-benar nggak tertolong lagi!"Tamara dan lainnya mulanya masih mengumpat, tetapi sekarang wajah mereka dipenuhi senyuman.Si bodoh ini tidak memanfaatkan kesempatan yang ada di depannya. Dia memang pantas menjadi orang tidak berguna seumur hidupnya.Emilia berkata dengan nada tegas, "Nathan, sebaiknya kamu perbaiki kata-katamu. Dokter Bayu adalah orang hebat. Kamu seharusnya merasa terhormat dengan menjadi muridnya!""Nathan pasti terlalu antusias. Itu sebabnya, dia bisa sembarangan bicara. Bagaimanapun juga, kesempatan seperti ini mungkin hanya muncul sekali dalam seumur hidupnya," ucap Edward sambil tertawa.Dokter Bayu mengelus jenggotnya yang
Baca selengkapnya

Bab 58

Edward tersenyum dan berkata, "Nathan, aku memahami perasaanmu. Hatimu nggak nyaman karena melihat aku akan menggunakan Raja Berlian untuk melamar Emilia.""Tapi seharusnya kamu tahu kalau nggak ada barang yang nggak bisa aku dapatkan di Beluno ini. Sekalipun kamu nggak senang, kamu juga nggak bisa berbuat apa-apa.""Jadi, sebaiknya kamu serahkan saja padaku dengan patuh. Aku nggak keberatan membiarkanmu menghasilkan komisi. Dengan begitu, kamu juga nggak melakukan pekerjaan dengan sia-sia!"Mendengar itu, Nathan langsung tersenyum."Awalnya, kukira Raja Berlian nggak ada gunnya disimpan olehku. Karena kalian berdua tertarik, aku juga bisa memberikannya kepadamu. Bisa dianggap ini juga situasi saling menguntungkan!""Tapi sekarang aku sudah berubah pikiran. Aku beri tahu kalian, jangan harap kalian punya peluang untuk mendapatkan Raja Berlian!"Nathan bukan orang yang tidak punya emosi. Lantaran mereka begitu sombong, Nathan juga harus memberinya pelajaran.Jangan buang-buang waktu unt
Baca selengkapnya

Bab 59

Tiara sangat malu dan marah. "Nathan, kamu benar-benar bajingan!"Nathan tersenyum dan berkata, "Apa kata-kataku salah? Kamu yakin kamu nggak menginginkan seorang pria?"Wajah bulat Tiara langsung memerah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Semua pria itu berengsek. Cuih! Aku muak sama pria-pria seperti kalian. Kamu kira aku begitu pengin?"Nathan hanya terkekeh dan tidak berbicara. Sebaliknya, dia memandang Tiara dengan tatapan penuh arti.Pipi Tiara makin memerah. Dia kemudian tersenyum sinis. "Meski aku suka laki-laki, aku juga nggak akan tertarik pada pria sepertimu, yang hanya bisa mengandalkan wanita!"Nathan berkata dengan cuek, "Syukurlah kamu nggak tertarik denganku, karena kalau kamu menyukaiku, aku juga belum tentu tertarik padamu!"Tiara tertegun sejenak, lalu berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak akan bisa bersikap sombong seperti itu lagi. Aku akan membiarkan Regina melihat wajah aslimu dan mencampakkanmu!"Brum, brum .... Di saat ini, sebuah mobil van tiba-tiba me
Baca selengkapnya

Bab 60

Nathan bertanya balik, "Kamu kenal aku?"Pria itu langsung menelan ludah. "Ya, saya tahu Anda. Tuan Nathan, saya minta maaf. Ini semua hanya salah paham!"Sembari berbicara, dia melepas topengnya dan memperlihatkan wajahnya yang penuh bopeng.Nathan memikirkannya sejenak, kemudian berkata dengan ragu, "Kamu orang yang bersama Rendra saat berada di Klub Balavan hari itu?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu tersenyum getir. "Benar. Saat Tuan Nathan memukul Kak Rendra hingga sekarat, aku ... aku sudah hampir mengompol di celana!"Dia ingin mati saat itu juga. Dia tidak menyangka bahwa Liam, si bajingan itu, ingin mereka menghadapi Nathan.Bukankah ini seperti menggali lubang api dan meminta mereka melompat ke dalamnya?Nathan tersenyum dan berkata, "Jadi, kalian datang ke sini untuk balas dendam padaku hari ini?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu hampir mati ketakutan. Dia buru-buru menggelengkan kepalanya. "Mana mungkin hal seperti ini bisa terjadi? Nggak mungkin!""Kalau kami tahu it
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status