Tiara sangat malu dan marah. "Nathan, kamu benar-benar bajingan!"Nathan tersenyum dan berkata, "Apa kata-kataku salah? Kamu yakin kamu nggak menginginkan seorang pria?"Wajah bulat Tiara langsung memerah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Semua pria itu berengsek. Cuih! Aku muak sama pria-pria seperti kalian. Kamu kira aku begitu pengin?"Nathan hanya terkekeh dan tidak berbicara. Sebaliknya, dia memandang Tiara dengan tatapan penuh arti.Pipi Tiara makin memerah. Dia kemudian tersenyum sinis. "Meski aku suka laki-laki, aku juga nggak akan tertarik pada pria sepertimu, yang hanya bisa mengandalkan wanita!"Nathan berkata dengan cuek, "Syukurlah kamu nggak tertarik denganku, karena kalau kamu menyukaiku, aku juga belum tentu tertarik padamu!"Tiara tertegun sejenak, lalu berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak akan bisa bersikap sombong seperti itu lagi. Aku akan membiarkan Regina melihat wajah aslimu dan mencampakkanmu!"Brum, brum .... Di saat ini, sebuah mobil van tiba-tiba me
Nathan bertanya balik, "Kamu kenal aku?"Pria itu langsung menelan ludah. "Ya, saya tahu Anda. Tuan Nathan, saya minta maaf. Ini semua hanya salah paham!"Sembari berbicara, dia melepas topengnya dan memperlihatkan wajahnya yang penuh bopeng.Nathan memikirkannya sejenak, kemudian berkata dengan ragu, "Kamu orang yang bersama Rendra saat berada di Klub Balavan hari itu?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu tersenyum getir. "Benar. Saat Tuan Nathan memukul Kak Rendra hingga sekarat, aku ... aku sudah hampir mengompol di celana!"Dia ingin mati saat itu juga. Dia tidak menyangka bahwa Liam, si bajingan itu, ingin mereka menghadapi Nathan.Bukankah ini seperti menggali lubang api dan meminta mereka melompat ke dalamnya?Nathan tersenyum dan berkata, "Jadi, kalian datang ke sini untuk balas dendam padaku hari ini?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu hampir mati ketakutan. Dia buru-buru menggelengkan kepalanya. "Mana mungkin hal seperti ini bisa terjadi? Nggak mungkin!""Kalau kami tahu it
Terjadi keheningan di telepon selama beberapa saat.Selanjutnya, terdengar raungan marah Arjun yang tiba-tiba meledak di telinga Liam."Mengembalikan uangmu? Sialan! Liam, dasar bajingan, kamu sudah hampir mencelakaiku!""Untunglah aku masih bisa mengendalikan diri. Kalau nggak, aku pasti sudah tamat. Kamu juga jangan berharap bisa bertahan hidup sendirian. Sialan!"Tut, tut, tut!Setelah melampiaskan semua emosinya, Arjun langsung menutup telepon.Wajah Liam berubah gelap, tampak seakan-akan ingin menelan orang hidup-hidup."Arjun, meski kamu penguasa Gluton, Keluarga Suteja kami nggak takut padamu. Sialan! Beraninya kamu memarahiku dan menipu uangku. Kamu harus memberiku sebuah penjelasan!"Liam tidak tahu apa yang telah terjadi pada Arjun. Namun, Liam benar-benar tidak bisa menoleransi kenyataan pria itu tidak berhasil menyingkirkan Nathan dan masih berani mengambil uangnya.Di saat itu juga, dia ingin menelepon Arjun dan bertanya padanya, apa yang telah terjadi sebenarnya.Sayangny
"Apa ada yang istimewa di sini? Nona Emilia saja bisa datang, mengapa aku nggak boleh datang?" balas Nathan dengan datar.Emilia mengerutkan kening dan berkata, "Nathan, aku hanya ingin mengingatkanmu. Biaya di sini sangat tinggi. Kamu juga butuh perkenalan dari anggota klub untuk masuk ke dalam."Tepat di saat ini, Regina mendekat, lalu menggamit lengan Nathan, dan berkata sambil tersenyum, "Dokter Nathan, ayo kita masuk. Oh ya, aku sudah mengajukan kartu keanggotaan klub seumur hidup untukmu. Kamu bisa bermain sepuasnya!"Mendengar itu, Emilia tidak berbicara lagi dan berbalik.Nathan ini masih sama seperti sebelumnya. Benar-benar tidak punya harapan lagi.Edward tersenyum dan berkata, "Sebelum aku kembali, aku dengar Regina merendahkan statusmu demi 'memelihara' gigolo nggak berguna ini. Saat itu, aku pikir itu hanya rumor, tapi ini benar-benar di luar dugaan ...."Dia memperlihatkan tampang kasihan, seolah-olah memilih Nathan hanya akan membuat status Regina juga terlihat rendah.T
Olahraga yang mereka sebut sebagai olahraga yang dilakukan oleh para tuan muda dan nona muda dari keluarga konglomerat ini hanyalah kegiatan yang menghambur-hamburkan uang seperti golf, anggar, dan panjat tebing dalam ruangan.Setelah mengikuti mereka selama setengah jam, Nathan mulai bosan dan ingin pergi.Elton mengenakan sarung tinju dan bersiap duel taekwondo bersama Edward.Yang duduk di bawah ada Emilia dan juga teman wanitanya Elton. Sembari asyik makan camilan, kedua wanita itu juga bertepuk tangan.Mata Tiara juga berbinar. Meski dia tidak sepenuhnya tergila-gila pada pemuda dari keluarga kaya seperti Edward, Tiara masih tetap merasa bahwa dia adalah pria yang sangat menawan.Sebaliknya, Nathan tampak duduk sendirian di sana, diam bagaikan batu.Mungkin pria itu belum pernah mendengar tentang taekwondo sebelumnya. Dia hanya bisa menghancurkan dan memukul benda secara acak.Tiara takut Nathan merasa malu, jadi dia pun menghampirinya dan mengingatkannya. "Regina keluar untuk men
Nathan melengkungkan bibirnya. "Apa sabuk hitam tingkat delapan itu sangat hebat?"Saking kesalnya, Tiara sampai menggertakkan giginya. Bajingan ini benar-benar bodoh dan tak takut mati.Sebelum pergi ke luar negeri, Edward merupakan tuan muda dari keluarga bangsawan di Beluno. Jadi, dia sudah belajar seni bela diri sejak masih kecil.Meski Nathan mampu mengalahkan Rendra dari Gluton, dia bukanlah tandingan Edward.Elton yang berada di atas panggung langsung mencibir. "Bocah, apa kamu begitu takut mati?""Jangan khawatir. Aku nggak akan menghajarmu terlalu keras. Paling-paling, aku hanya akan membuatmu jatuh terlentang dan merangkak mundur seperti anjing!"Tiara merasa sangat malu. "Nathan, sekalipun kamu dipukuli, aku harap kamu menggertakkan gigimu dan berdiri tegak layaknya pria sejati. Kalau nggak, kamu hanya akan mempermalukanku dan juga Regina.""Apa kamu ingin melihat Regina dipermalukan di hadapan Emilia?"Nathan mengerutkan kening. Dia merasa sangat merepotkan.Dia melangkah m
"Elton jelas-jelas mengalah padamu tadi, tapi kamu malah memanfaatkan kebaikannya dan membalasnya!""Nathan, jujur saja, tindakanmu benar-benar membuatku jijik. Karena kamu sudah melanggar aturan taekwondo, aku harus memberimu pelajaran!"Wajah Edward berubah muram. Dia langsung melompat ke atas panggung.Dia tidak menyangka Elton akan menjadi pecundang seperti itu.Namun, ini tidak penting lagi. Yang paling penting, Edward sudah lama ingin memberi pelajaran pada pecundang tidak tahu malu ini dengan tangannya sendiri.Tiara buru-buru menghentikannya. "Tuan Edward, kamu juga termasuk master tingkat delapan. Nathan sama sekali nggak sebanding denganmu. Lebih baik lupakan saja!""Edward, lebih baik periksa kondisi Elton dulu. Jangan menyakiti orang lagi!" tambah Emilia.Edward mendengus dan berkata dengan nada dingin, "Sebenarnya, aku nggak ingin mengambil tindakan. Lagi pula, itu terkesan seperti menindas yang lemah. Hanya saja, Nathan, kita sudah sepakat untuk berhenti di titik tertentu
"Tuan Edward, jangan menindas Dokter Nathan. Kalau dia terluka, aku nggak akan memaafkanmu begitu saja!"Saat ini, Regina bergegas mendekat. Dia khawatir Nathan akan dirugikan.Edward memanfaatkan situasi tersebut dan berkata sambil tersenyum palsu, "Baiklah. Memandang dari wajahmu, kali ini aku akan memaafkannya.""Tapi jangan harap ada kesempatan bagus seperti ini lagi kelak. Aku bukanlah orang yang mudah diajak kompromi!"Setelah mendengus dingin, Edward pun berlalu dari sana.Emilia dan Tiara mengira Edward-lah yang telah mengampuni Nathan.Mereka sama sekali tidak tahu bahwa di saat Edward berlalu, lengan pria yang tersembunyi di balik pakaiannya itu telah memerah dan bengkak. Dia bahkan gemetar karena kedinginan.Tiara mencibir pada Nathan. "Kalau Regina nggak datang tepat waktu, kamu kira kamu akan selamat?""Seharusnya kamu sampaikan kata-kata ini pada Tuan Edward. Kalau tebakanku nggak salah, saat ini dia pasti sedang bergegas ke ruang perawatan untuk membalut lengannya!" bala
Nathan tentunya tidak tahu tentang percakapan antara Roland dengan Monika.Sekalipun tahu, dia mungkin juga tidak akan peduli."Begitu cepat keluar? Dokter Nathan, apa Nona Monika nggak mengajakmu berkencan?"Regina memperlihatkan tatapan ambigu. Dia terus mengedipkan matanya pada Nathan.Nathan merasa kepalanya berdenyut. "Aku nggak punya waktu."Regina berkata dengan nada tidak senang, "Jadi, gadis bernama Monika itu benar-benar mengajakmu, Dokter Nathan? Huh! Dia masih terlalu muda untuk bersaing denganku dalam mendapatkan pria."Tiara bertanya dengan penuh minat, "Nathan, Monika itu primadona Grup Valentino dan kecantikannya cukup populer di kalangan sosial kelas atas Beluno. Bahkan, banyak kepala keluarga bangsawan yang ingin menikahinya.""Kenapa kamu menolaknya?"Nathan mengangkat bahu dan berkata, "Aku nggak tertarik dengannya. Apalagi, kami juga nggak kenal, jadi aku menolaknya.""Kamu menolaknya dengan tegas, tapi kalau hal ini sempat ketahuan sama Liam, Julian, dan para play
Lelang terus berlangsung hingga larut malam.Banyak tamu yang masih belum puas.Bahkan, setelah meninggalkan acara lelang, mereka masih mengenang dua pertarungan seru yang terjadi barusan.Apalagi, semua kejadian itu berhubungan dengan pria bernama Nathan itu.Liam menghibur Edward. "Tuan Edward, berpikirlah positif. Bagaimanapun juga, mahkota berlian sudah menjadi milikmu.""Meski Nathan itu menyebalkan, pada akhirnya dia tetap dikalahkan olehmu, 'kan? Dia bahkan nggak berani bersaing denganmu."Senyum Edward tampak canggung.Apa Nathan, si bajingan itu, benar-benar dikalahkan oleh dirinya?Edward tidak merasa begitu.Bajingan itu jelas-jelas mencelakainya. Dia benar-benar keji.Meski Edward sadar dengan semua itu, dia masih harus memaksakan senyuman saat menghadapi Liam dan yang lainnya. Dia harus bersikap seakan dirinya baik-baik saja.Nyatanya, hatinya sudah hancur berkeping-keping dan hampir berdarah.Julian mendengus dingin. "Bocah ini cukup sombong.""Dia bukan hanya menyinggung
Edward merasa dadanya sudah hampir meledak karena emosi.Dia tidak menyangka Nathan akan memberikan pembalasan yang begitu kejam.Edward berteriak sambil menunjuk ruang VIP nomor satu, "Nathan, kalau kamu hebat, keluarlah dan tantang aku. Kita duel satu lawan satu."Bajingan ini keterlaluan.Semua orang memberi hormat pada Keluarga Halim. Dia malah sengaja merusak rencananya.Apalagi, dia juga terus mengincarnya tanpa henti. Yang jelas menunjukkan bahwa dia menganggap Keluarga Halim bukanlah apa-apa.Nathan tidak tergerak dan hanya tersenyum sinis. "Tuan Edward nggak menginginkan mahkota berlian lagi?""Atau Tuan Edward bersedia mengakui kekalahan dan memilih menjadi seorang pengecut?"Nathan sedang memprovokasinya!Beraninya Nathan memprovokasinya!Ekspresi wajah Edward langsung berubah.Tuan Edward berteriak keras, "200 miliar. Aku pasti menemanimu bermain sampai akhir malam ini."Dia sekarang sudah berada dalam situasi sulit, tetapi masih terus menawar sampai akhir.Karena mahkota b
Terdengar nada bicara datar dari ruang VIP nomor satu."50,02 miliar. Maaf, aku barusan tertidur dan lupa menawar. Sudah membuat kalian menunggu begitu lama!"Begitu kata-kata itu dilontarkan.Semua tamu yang hadir mulanya tercengang, kemudian meledak dengan suara riuh dan tawa yang belum pernah terjadi sebelumnya."Dia hanya menambah dua ratus ribu? Hahaha. Tuan Nathan sepertinya sedang balas dendam karena kelakuan Edward barusan!""Siapa bilang tuan ini nggak berani menantang Keluarga Halim? Lihat, sekarang sudah terjadi, 'kan? Seperti kata pepatah, pembalasan mungkin terlambat, tapi pasti akan datang. Sialan! Edward kalah telak kali ini!""Seru, seru sekali! Keluarga Halim biasanya suka menindas orang lain dengan mengandalkan kekuatan mereka. Thomas juga sering bertindak semena-mena. Edward bahkan sengaja menaikkan harga untuk menimbulkan masalah sebelumnya. Kali ini, bisa dikatakan mereka menerima balasannya."Penambahan harga yang ditawarkan Nathan bukan hanya mengejutkan para pen
Julian tersenyum sinis. Dia sangat tidak puas dengan kepura-puraan Edward yang telah mencuri perhatian semua orang.Tepat di saat dia hendak membantah, terdengar suara batuk yang mendominasi lagi."Aku Thomas Halim, datang ke sini untuk mendukung putraku, Edward. Mohon semuanya meninggalkan sedikit harga diri untukku."Buam!Terjadi kehebohan di acara lelang itu. Siapa sangka, bahkan kepala Keluarga Halim, tokoh paling berpengaruh di Beluno, pun akan hadir di sana."Thomas, si lelaki tua itu, ternyata datang juga. Huh!"Julian mendengus dingin di ruang VIP itu. Dia kemudian memutuskan untuk diam.Dia berani memprovokasi Edward, tetapi sebagai kepala keluarga bangsawan, Thomas masih berada pada level yang sama dengan pemimpin Sekte Pirata.Sebagai seorang junior, Julian masih tidak berani bersikap lancang.Selain itu, Julian tahu bahwa Thomas, pria tua yang sakit-sakitan ini, bukanlah orang baik sewaktu masih muda.Thomas adalah seorang master tingkat Guru Besar junior. Dia bisa membunu
Rumah lelang setidaknya mengambil keuntungan sebanyak puluhan miliar dari 400 miliar itu.Keuntungan besar!Regina dan Tiara juga sulit menerima kenyataan itu. Dia memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya."Dokter Nathan, 400 miliar. Kita sepertinya sudah terlalu ceroboh!"Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tertarik bermain dengan sekelompok orang bodoh ini. Alih-alih membuang waktu, lebih baik aku keluarkan harga yang membuat mereka nggak berkutik."Ekspresi acuh tak acuh pria itu membuat Regina dan Tiara kebingungan.Apa bagi Nathan, transaksi sebesar 400 miliar ini tidak berarti apa-apa?Sekalipun mereka punya uang, dia juga tidak boleh sembarangan menawar harga setinggi langit, 'kan?Julian tertawa terbahak-bahak, lalu tersenyum menyeringai. "Menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan obat seperti itu? Nathan, aku benar-benar penasaran, kamu itu bodoh sungguhan atau hanya pura-pura bodoh?""Aku sebenarnya ingin terus menemanimu bermain, tapi melihat kelakuanmu, aku be
Julian tertawa dan berkata, "Tuan Edward, aku kagum dengan penawaran hargamu. Dalam hal nggak tahu malu, memang nggak ada yang bisa menandingimu."Liam juga angkat bicara dan tertawa, "Tuan Edward, kamu memang mengerti lelang. Aku mengagumimu!"Begitu mendengar kata-kata yang dilontarkan Julian dan Liam, putra sulung Keluarga Halim yang berada di ruang VIP itu langsung memperlihatkan ekspresi kejam di wajahnya.Yang dia inginkan adalah membunuh Nathan, si gigolo ini.Karena alasan inilah, sekalipun harus sementara memihak kubu yang sama dengan Julian, Edward juga tidak peduli.Emilia menatapnya dengan matanya yang indah dan berkata dengan nada dingin, "Apa seru berbuat seperti itu?"Edward berkata dengan kejam, "Kenapa nggak seru? Nathan sudah mengacau berkali-kali. Sekarang sudah saatnya gilirannya. Apa aku nggak boleh beri pelajaran padanya?"Emilia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak bahas tentang penawaranmu. Karena ini lelang, siapa saja bisa mengajukan penawaran. Ini
Sebagai pihak penyelenggara, dia tahu betul bahwa Teratai Sanoya tidak akan bisa mendapatkan penawaran setinggi itu."160 miliar, apa ... apa masih ada penawar VIP lainnya? Kalau nggak ada, Teratai Sanoya ini akan menjadi milik Tuan Nathan!"Gadis cantik berpakaian tradisional sangat gembira dan memastikan sekali lagi.Padahal dia juga tahu angka tersebut sudah tidak ada tandingannya lagi dan mustahil ada orang yang mampu menyaingi harganya.Namun tepat di saat ini, ada lagi yang menawarkan harga."Aku tawar 164 miliar!"Wah!Suasana di tempat kejadian tidak bisa dibendung lagi dan berubah menjadi riuh.Semua hadirin juga tahu ada orang yang sengaja mencari masalah dengan ruang VIP nomor satu.Satya yang berada dalam ruang VIP nya Liam langsung tertawa sinis dan berkata, "Rasakan. Kalau aku nggak bisa mendapatkan teratai itu, jangan harap bocah itu bisa memperolehnya!"Liam mencibir dan berkata, "Aku sudah tahu Julian nggak mungkin berdiam diri saja.""Kebetulan. Dengan adanya pembuat
"Lantaran tamu-tamu terhormat nggak begitu tertarik dengan Teratai Sanoya ini, mari kita lanjutkan prosesnya dan mulai menawar pada harga 10 miliar," seru gadis cantik berpakaian tradisional itu dengan nada kecewa.Tatapan matanya yang sedih menyapu seluruh ruang VIP di atas. Seketika membuat para pengusaha kaya yang mulanya tidak tertarik pun mulai menawar."10,4 miliar. Anggap saja itu sebagai bantuan untuk kalian!""11 miliar. Demi harga diri semua orang, aku masih harus mendukungnya."...Penawaran dengan cepat memanas dan telah sampai pada angka 12 miliar.Regina berkata dengan nada tidak senang, "Gadis itu sukses membodohi sekelompok pria yang nggak berotak dan mesum, tapi harganya terus naik. Bukankah ini nggak menguntungkan bagi Dokter Nathan?"Selesai berbicara, dia langsung memberikan sebuah harga. "14 miliar. Aku akan memberikan nominal yang bisa membuat semua orang meredakan emosi."Mata gadis cantik berpakaian tradisional itu berbinar. Dia berkata dengan gembira, "Nona Reg