Share

Bab 59

Author: Levin Sergio
Tiara sangat malu dan marah. "Nathan, kamu benar-benar bajingan!"

Nathan tersenyum dan berkata, "Apa kata-kataku salah? Kamu yakin kamu nggak menginginkan seorang pria?"

Wajah bulat Tiara langsung memerah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Semua pria itu berengsek. Cuih! Aku muak sama pria-pria seperti kalian. Kamu kira aku begitu pengin?"

Nathan hanya terkekeh dan tidak berbicara. Sebaliknya, dia memandang Tiara dengan tatapan penuh arti.

Pipi Tiara makin memerah. Dia kemudian tersenyum sinis. "Meski aku suka laki-laki, aku juga nggak akan tertarik pada pria sepertimu, yang hanya bisa mengandalkan wanita!"

Nathan berkata dengan cuek, "Syukurlah kamu nggak tertarik denganku, karena kalau kamu menyukaiku, aku juga belum tentu tertarik padamu!"

Tiara tertegun sejenak, lalu berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak akan bisa bersikap sombong seperti itu lagi. Aku akan membiarkan Regina melihat wajah aslimu dan mencampakkanmu!"

Brum, brum .... Di saat ini, sebuah mobil van tiba-tiba me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 60

    Nathan bertanya balik, "Kamu kenal aku?"Pria itu langsung menelan ludah. "Ya, saya tahu Anda. Tuan Nathan, saya minta maaf. Ini semua hanya salah paham!"Sembari berbicara, dia melepas topengnya dan memperlihatkan wajahnya yang penuh bopeng.Nathan memikirkannya sejenak, kemudian berkata dengan ragu, "Kamu orang yang bersama Rendra saat berada di Klub Balavan hari itu?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu tersenyum getir. "Benar. Saat Tuan Nathan memukul Kak Rendra hingga sekarat, aku ... aku sudah hampir mengompol di celana!"Dia ingin mati saat itu juga. Dia tidak menyangka bahwa Liam, si bajingan itu, ingin mereka menghadapi Nathan.Bukankah ini seperti menggali lubang api dan meminta mereka melompat ke dalamnya?Nathan tersenyum dan berkata, "Jadi, kalian datang ke sini untuk balas dendam padaku hari ini?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu hampir mati ketakutan. Dia buru-buru menggelengkan kepalanya. "Mana mungkin hal seperti ini bisa terjadi? Nggak mungkin!""Kalau kami tahu it

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 61

    Terjadi keheningan di telepon selama beberapa saat.Selanjutnya, terdengar raungan marah Arjun yang tiba-tiba meledak di telinga Liam."Mengembalikan uangmu? Sialan! Liam, dasar bajingan, kamu sudah hampir mencelakaiku!""Untunglah aku masih bisa mengendalikan diri. Kalau nggak, aku pasti sudah tamat. Kamu juga jangan berharap bisa bertahan hidup sendirian. Sialan!"Tut, tut, tut!Setelah melampiaskan semua emosinya, Arjun langsung menutup telepon.Wajah Liam berubah gelap, tampak seakan-akan ingin menelan orang hidup-hidup."Arjun, meski kamu penguasa Gluton, Keluarga Suteja kami nggak takut padamu. Sialan! Beraninya kamu memarahiku dan menipu uangku. Kamu harus memberiku sebuah penjelasan!"Liam tidak tahu apa yang telah terjadi pada Arjun. Namun, Liam benar-benar tidak bisa menoleransi kenyataan pria itu tidak berhasil menyingkirkan Nathan dan masih berani mengambil uangnya.Di saat itu juga, dia ingin menelepon Arjun dan bertanya padanya, apa yang telah terjadi sebenarnya.Sayangny

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 62

    "Apa ada yang istimewa di sini? Nona Emilia saja bisa datang, mengapa aku nggak boleh datang?" balas Nathan dengan datar.Emilia mengerutkan kening dan berkata, "Nathan, aku hanya ingin mengingatkanmu. Biaya di sini sangat tinggi. Kamu juga butuh perkenalan dari anggota klub untuk masuk ke dalam."Tepat di saat ini, Regina mendekat, lalu menggamit lengan Nathan, dan berkata sambil tersenyum, "Dokter Nathan, ayo kita masuk. Oh ya, aku sudah mengajukan kartu keanggotaan klub seumur hidup untukmu. Kamu bisa bermain sepuasnya!"Mendengar itu, Emilia tidak berbicara lagi dan berbalik.Nathan ini masih sama seperti sebelumnya. Benar-benar tidak punya harapan lagi.Edward tersenyum dan berkata, "Sebelum aku kembali, aku dengar Regina merendahkan statusmu demi 'memelihara' gigolo nggak berguna ini. Saat itu, aku pikir itu hanya rumor, tapi ini benar-benar di luar dugaan ...."Dia memperlihatkan tampang kasihan, seolah-olah memilih Nathan hanya akan membuat status Regina juga terlihat rendah.T

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 63

    Olahraga yang mereka sebut sebagai olahraga yang dilakukan oleh para tuan muda dan nona muda dari keluarga konglomerat ini hanyalah kegiatan yang menghambur-hamburkan uang seperti golf, anggar, dan panjat tebing dalam ruangan.Setelah mengikuti mereka selama setengah jam, Nathan mulai bosan dan ingin pergi.Elton mengenakan sarung tinju dan bersiap duel taekwondo bersama Edward.Yang duduk di bawah ada Emilia dan juga teman wanitanya Elton. Sembari asyik makan camilan, kedua wanita itu juga bertepuk tangan.Mata Tiara juga berbinar. Meski dia tidak sepenuhnya tergila-gila pada pemuda dari keluarga kaya seperti Edward, Tiara masih tetap merasa bahwa dia adalah pria yang sangat menawan.Sebaliknya, Nathan tampak duduk sendirian di sana, diam bagaikan batu.Mungkin pria itu belum pernah mendengar tentang taekwondo sebelumnya. Dia hanya bisa menghancurkan dan memukul benda secara acak.Tiara takut Nathan merasa malu, jadi dia pun menghampirinya dan mengingatkannya. "Regina keluar untuk men

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 64

    Nathan melengkungkan bibirnya. "Apa sabuk hitam tingkat delapan itu sangat hebat?"Saking kesalnya, Tiara sampai menggertakkan giginya. Bajingan ini benar-benar bodoh dan tak takut mati.Sebelum pergi ke luar negeri, Edward merupakan tuan muda dari keluarga bangsawan di Beluno. Jadi, dia sudah belajar seni bela diri sejak masih kecil.Meski Nathan mampu mengalahkan Rendra dari Gluton, dia bukanlah tandingan Edward.Elton yang berada di atas panggung langsung mencibir. "Bocah, apa kamu begitu takut mati?""Jangan khawatir. Aku nggak akan menghajarmu terlalu keras. Paling-paling, aku hanya akan membuatmu jatuh terlentang dan merangkak mundur seperti anjing!"Tiara merasa sangat malu. "Nathan, sekalipun kamu dipukuli, aku harap kamu menggertakkan gigimu dan berdiri tegak layaknya pria sejati. Kalau nggak, kamu hanya akan mempermalukanku dan juga Regina.""Apa kamu ingin melihat Regina dipermalukan di hadapan Emilia?"Nathan mengerutkan kening. Dia merasa sangat merepotkan.Dia melangkah m

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 65

    "Elton jelas-jelas mengalah padamu tadi, tapi kamu malah memanfaatkan kebaikannya dan membalasnya!""Nathan, jujur saja, tindakanmu benar-benar membuatku jijik. Karena kamu sudah melanggar aturan taekwondo, aku harus memberimu pelajaran!"Wajah Edward berubah muram. Dia langsung melompat ke atas panggung.Dia tidak menyangka Elton akan menjadi pecundang seperti itu.Namun, ini tidak penting lagi. Yang paling penting, Edward sudah lama ingin memberi pelajaran pada pecundang tidak tahu malu ini dengan tangannya sendiri.Tiara buru-buru menghentikannya. "Tuan Edward, kamu juga termasuk master tingkat delapan. Nathan sama sekali nggak sebanding denganmu. Lebih baik lupakan saja!""Edward, lebih baik periksa kondisi Elton dulu. Jangan menyakiti orang lagi!" tambah Emilia.Edward mendengus dan berkata dengan nada dingin, "Sebenarnya, aku nggak ingin mengambil tindakan. Lagi pula, itu terkesan seperti menindas yang lemah. Hanya saja, Nathan, kita sudah sepakat untuk berhenti di titik tertentu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 66

    "Tuan Edward, jangan menindas Dokter Nathan. Kalau dia terluka, aku nggak akan memaafkanmu begitu saja!"Saat ini, Regina bergegas mendekat. Dia khawatir Nathan akan dirugikan.Edward memanfaatkan situasi tersebut dan berkata sambil tersenyum palsu, "Baiklah. Memandang dari wajahmu, kali ini aku akan memaafkannya.""Tapi jangan harap ada kesempatan bagus seperti ini lagi kelak. Aku bukanlah orang yang mudah diajak kompromi!"Setelah mendengus dingin, Edward pun berlalu dari sana.Emilia dan Tiara mengira Edward-lah yang telah mengampuni Nathan.Mereka sama sekali tidak tahu bahwa di saat Edward berlalu, lengan pria yang tersembunyi di balik pakaiannya itu telah memerah dan bengkak. Dia bahkan gemetar karena kedinginan.Tiara mencibir pada Nathan. "Kalau Regina nggak datang tepat waktu, kamu kira kamu akan selamat?""Seharusnya kamu sampaikan kata-kata ini pada Tuan Edward. Kalau tebakanku nggak salah, saat ini dia pasti sedang bergegas ke ruang perawatan untuk membalut lengannya!" bala

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 67

    Di arena pacuan kuda klub, ada puluhan ribu orang yang menonton pacuan kuda.Baik di dalam maupun luar negeri, pacuan kuda merupakan aktivitas yang sangat digemari oleh orang-orang kelas atas di saat mereka punya waktu luang.Apalagi, hal yang paling banyak dibicarakan adalah taruhan kuda.Regina memegang lengan Nathan. Tiara yang berada di samping pun mencari tempat yang strategis untuk menonton.Ini adalah tempat yang hanya bisa dimasuki oleh anggota klub yang punya kualifikasi yang memenuhi syarat.Mereka yang bisa duduk di sini dan menonton pacuan kuda adalah orang kaya ataupun bangsawan.Di barisan tengah, wali kota Beluno, Samuel Kurniawan, tampak dikelilingi beberapa orang. Dia sedang memperhatikan pacuan kuda dengan saksama.Seperti yang diketahui semua orang, pemimpin Beluno ini tidak mahir dalam hal lain, tetapi dia sangat menyukai pacuan kuda."Paman Samuel, Anda juga ada di sini!"Regina berinisiatif maju ke depan dan menyapa.Samuel mendorong kacamatanya, lalu berkata samb

Pinakabagong kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 324

    Nathan, kamu yang sudah nggak tahu apa-apa, tapi masih berani maju terang-terangan seperti ini. Bukankah hanya akan menarik perhatian dan membuat orang lain makin membencimu?'"Kak Alice, sudahlah, jangan bicara lagi. Ayo kita keliling dulu. Aku juga ingin beli barang bagus untuk dibawa pulang," seru Emilia sambil menarik tangan Alice.Bisa dikatakan, Emilia sudah membantu Nathan. Dengan begitu, Alice dan Tetua Surya juga tidak akan mempermalukan Nathan lebih jauh lagi dan membuat pria itu kehilangan muka.Emilia tersenyum dan berkata, "Emilia, ayo kita keliling.""Kebetulan, sejak kecil aku sudah pernah belajar tentang barang antik dari para ahli terkenal di Naroa. Dari dulu sampai sekarang, aku nggak pernah salah membedakan mana yang asli dan mana yang palsu."Emilia makin mengagumi Alice. Kakak sepupunya, Alice, hanya satu tahun lebih tua darinya.Namun sejak bertemu dengan Alice, Emilia menyadari bahwa kakak sepupunya sangat hebat, baik gayanya dalam melakukan sesuatu maupun metode

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 323

    Alice berkata sambil tersenyum, "Di daerah Naroa kami, Tetua Surya merupakan pemimpin di dunia barang antik. Beliau juga terkenal berlidah tajam.""Tak disangka, setelah datang ke Beluno, sifatmu masih tetap sama. Aku benar-benar salut padamu."Tetua Surya tersenyum bangga dan berkata dengan nada puas, "Hanya kamu yang paling memahamiku. Mereka yang nggak memahamiku akan mengira aku pintar berpura-pura dan hanya bisa meremehkan orang lain.""Sebenarnya di level seperti aku ini, apa aku masih perlu berpura-pura? Seperti yang kamu katakan, aku hanya mengatakan kenyataannya. Aku berbicara apa adanya dan nggak mencoba menyembunyikan apa pun."Alice mengalihkan pandangannya, lalu mengamati sekelilingnya, dan terakhir berhenti pada sosok Nathan. Dia tersenyum sinis. "Tetua Surya, orang Naroa yang ke Beluno seperti kita memang menggunakan kekuatan dan akal sehat untuk meyakinkan orang lain.""Tapi masih ada sebagian orang yang selalu memandang rendah kita dan nggak puas."Tetua Surya mencibir

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 322

    Kata-kata yang diucapkan Surya sangatlah kasar, hingga membuat Dokter Bayu murka. Dia mengangkat patung guru agung di tangannya dan hendak menghancurkannya.Untungnya, Tiara dan Monika segera menangkap tangan Dokter Bayu. Setelah itu, mereka baru berhasil menenangkan situasi.Tiara bertanya dengan cemas, "Kakek, mengapa kamu begitu emosi?"Wajah Dokter Bayu berubah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Lihat patung guru agung ini? Surya, si tua bangka itu, yang menghasutku membelinya. Aku sia-sia menghabiskan 20 miliar. Terakhir, aku tahu ini barang palsu. Tua bangka sialan ini."Tiara sangat marah dan ingin mencari Surya untuk berdebat.Monika menghentikannya, lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Nona Tiara, jangan.""Orang itu adalah Surya, ahli barang antik di Naroa. Dia punya reputasi tinggi di bidang barang antik."Tiara berkata dengan marah, "Memangnya kenapa kalau dia ahli barang antik? Apa dia boleh sembarangan menipu orang lain?"Monika tersenyum pahit dan berkata,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 321

    Nathan tersenyum dan berkata, "Bukan hal yang aneh. Tren di pasar barang antik memang seperti itu.""Banyak barang palsu, produk jelek, ataupun tiruan yang dijual dengan harga setinggi langit.""Kalau bertemu orang yang nggak paham, pasti akan tertipu habis-habisan. Tapi kalau bertemu ahli, barang berharga pun bisa dibeli dengan harga sangat murah."Monika terkekeh, lalu menatap Nathan dengan tajam, "Tuan Nathan, kata-katamu tepat sekali. Itulah yang aku maksud."Tiara menggertakkan giginya dan berkata, "Kalau bukan karena Nona Monika ada di sini, aku pasti akan ditipu oleh bos sialan ini."Setelah membuat keributan, pandangannya tentang Monika telah banyak berubah.Monika membawa mereka berdua berkeliling dan melihat-lihat.Tiara tidak tahu banyak tentang barang antik. Apalagi, dia tidak punya dasar pengetahuan tentang barang antik.Saat melihat barang berwarna bagus atau yang bentuknya unik, dia akan membelinya dan menggunakannya sebagai pajangan.Toh, ada Monika di sini. Jadi, dia t

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 320

    Nathan tersenyum dan berkata, "Nona Monika bukan hanya pandai melelang, tapi juga pandai menilai barang antik. Sangat berbakat."Begitu dipuji oleh Nathan, Monika tampak senang dan berkata dengan rendah hati, "Tuan Nathan terlalu memuji. Aku hanya melakukan pekerjaanku dengan baik saja.""Ditambah lagi, keluargaku juga punya bisnis barang antik. Aku sudah sering melihatnya sejak kecil, jadi aku tahu sedikit."Nathan berjalan di sekitar alun-alun dan berkata, "Baiklah, kami lihat-lihat dulu. Kalau ada yang aku suka, aku baru akan merepotkan Nona Monika.""Baiklah. Kalau ada yang Tuan Nathan, beri tahu aku saja," ujar Monika.Tiara sedikit tidak puas, tetapi dia masih tersenyum dan berkata, "Ada begitu banyak barang antik, kaligrafi, dan lukisan di alun-alun ini. Apa Nona Monika berani jamin kamu memahami segalanya?"Monika berkata sambil tersenyum tenang, "Barang antik merupakan seni yang luas dan mendalam, yang mana melibatkan zaman kuno dan modern, baik di dalam maupun luar negeri. Bu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 319

    Di dalam mobil, Tiara langsung menelepon Regina.Setelah mengobrol cukup lama, Tiara meletakkan ponselnya dan berkata dengan kecewa, "Sayang sekali, Regina nggak bisa keluar.""Padahal kami sudah sepakat sebelumnya dan mau pergi ke konferensi penilaian barang antik bersamamu, Nathan.""Tapi Keluarga Suteja sangat ketat sama Regina sekarang, jadi terpaksa lain kali saja."Nathan mendadak teringat dengan sikap Billy dan yang lainnya kemarin.Dari luar, Billy memang datang untuk menjemput Regina, tetapi dilihat dari penampilannya, Nathan merasa pria itu sedang mengawasi Regina."Akhir-akhir ini, Keluarga Suteja kedatangan orang penting dari ibu kota provinsi," seru Dokter Bayu."Regina mungkin perlu menemani orang itu, jadi dia nggak punya waktu."Ketiganya mengobrol di sepanjang jalan. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di Jalan Antik paling terkenal di Beluno.Mobilnya masih berhenti jauh, tetapi tidak bisa maju ke depan lagi, karena terlalu banyak orang.Nathan akhirnya menemukan tem

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 318

    Nathan tidak berbicara dan hanya menatap Tiara.Wajah Tiara merah padam. Saat menyadari Nathan tengah menatapnya, dia segera mengalihkan pandangannya dan berkata dengan suara pelan, "Nathan, jangan dengarkan omong kosong kakekku. Dia sudah pikun."Nathan tersenyum dan berkata, "Dokter Bayu, aku sudah bilang sebelumnya, kesenjangan usia di antara kita berdua terlalu besar.""Nggak pantas bagiku menerimamu sebagai muridku. Jadi, jangan bahas masalah ini lagi kelak."Dokter Bayu mengangguk kecewa, lalu berkata dengan putus asa, "Baiklah. Aku juga tahu kalau permintaan ini kurang pantas.""Tapi Dokter Nathan, aku datang ke sini hari ini bukan hanya untuk berguru padamu, tapi masih ada hal lain.""Katakanlah!" seru Nathan.Dokter Bayu mengusap jenggotnya dan berkata sambil tersenyum, "Hari ini adalah konferensi penilaian barang antik Grup Valentino. Para ahli dan kolektor barang antik dari Beluno, ibu kota provinsi, dan Naroa akan datang.""Aku berpikir untuk mengajak Dokter Nathan pergi be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 317

    Keesokan harinya.Nathan sudah pergi ke Rumah Sakit Perdana Beluno pagi-pagi.Sebagai wakil kepala rumah sakit, kinerjanya juga tidak berbeda dengan seorang manajer yang lepas tangan.Hanya saja, meski Rumah Sakit Perdana merupakan rumah sakit terbesar di Beluno dan juga rumah sakit swasta.Tingkat kebebasan Nathan masih cukup tinggi.Ditambah lagi dengan dukungan yang diberikan Tiara dan Regina, Nathan pada dasarnya tidak perlu mengambil tindakan, kecuali menghadapi penyakit yang sulit atau operasi yang menantang."Pak Nathan, pagi!"Para perawat muda di rumah sakit itu tampak penuh semangat. Saat melihat Nathan, mereka semua langsung menyapanya dengan hangat."Pagi, semuanya!" balas Nathan sambil tersenyum.Perawat paling populer di Rumah Sakit Perdana bernama Adel.Saat tatapan matanya tidak sengaja bertemu dengan Nathan, wajah oval perawat muda itu langsung memerah. Dia menundukkan kepalanya dan tidak berani memandang Nathan lagi.Nathan tersenyum pada perawat muda itu, kemudian na

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 316

    Menjelaskan begitu banyak dalam satu tarikan napas telah membuat mulut Nona Regina terasa kering. Dia segera mengambil gelas berisi air dan meneguknya habis.Melihat Regina masih belum puas, Nathan tampak menggelengkan kepalanya.Dia sekarang yakin bahwa spekulasi Regina sepenuhnya disebabkan karena dia terlalu banyak membaca novel romantis atau terlalu sering menonton drama idola.Seperti yang kita ketahui, melodrama seperti itu telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap wanita dan mengakar dalam.Setelah keduanya selesai makan, mereka pun membawa piring-piring kembali ke dapur dan mencucinya.Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Setelah berpikir sejenak, Nathan pun berkata, "Nona Regina, ini pertama kalinya kamu datang ke sini. Bagaimana kalau aku ajak kamu berkeliling?"Regina berkata, "Lain kali saja, Dokter Nathan. Aku harus pulang."Melihat wanita itu memutar jari-jarinya, tampak enggan untuk pergi, Nathan pun berkata dengan heran, "Sekarang masih awal. Kalau Nona Regina masih

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status