Share

Bab 66

Penulis: Levin Sergio
"Tuan Edward, jangan menindas Dokter Nathan. Kalau dia terluka, aku nggak akan memaafkanmu begitu saja!"

Saat ini, Regina bergegas mendekat. Dia khawatir Nathan akan dirugikan.

Edward memanfaatkan situasi tersebut dan berkata sambil tersenyum palsu, "Baiklah. Memandang dari wajahmu, kali ini aku akan memaafkannya."

"Tapi jangan harap ada kesempatan bagus seperti ini lagi kelak. Aku bukanlah orang yang mudah diajak kompromi!"

Setelah mendengus dingin, Edward pun berlalu dari sana.

Emilia dan Tiara mengira Edward-lah yang telah mengampuni Nathan.

Mereka sama sekali tidak tahu bahwa di saat Edward berlalu, lengan pria yang tersembunyi di balik pakaiannya itu telah memerah dan bengkak. Dia bahkan gemetar karena kedinginan.

Tiara mencibir pada Nathan. "Kalau Regina nggak datang tepat waktu, kamu kira kamu akan selamat?"

"Seharusnya kamu sampaikan kata-kata ini pada Tuan Edward. Kalau tebakanku nggak salah, saat ini dia pasti sedang bergegas ke ruang perawatan untuk membalut lengannya!" bala
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 67

    Di arena pacuan kuda klub, ada puluhan ribu orang yang menonton pacuan kuda.Baik di dalam maupun luar negeri, pacuan kuda merupakan aktivitas yang sangat digemari oleh orang-orang kelas atas di saat mereka punya waktu luang.Apalagi, hal yang paling banyak dibicarakan adalah taruhan kuda.Regina memegang lengan Nathan. Tiara yang berada di samping pun mencari tempat yang strategis untuk menonton.Ini adalah tempat yang hanya bisa dimasuki oleh anggota klub yang punya kualifikasi yang memenuhi syarat.Mereka yang bisa duduk di sini dan menonton pacuan kuda adalah orang kaya ataupun bangsawan.Di barisan tengah, wali kota Beluno, Samuel Kurniawan, tampak dikelilingi beberapa orang. Dia sedang memperhatikan pacuan kuda dengan saksama.Seperti yang diketahui semua orang, pemimpin Beluno ini tidak mahir dalam hal lain, tetapi dia sangat menyukai pacuan kuda."Paman Samuel, Anda juga ada di sini!"Regina berinisiatif maju ke depan dan menyapa.Samuel mendorong kacamatanya, lalu berkata samb

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 68

    Setelah berjalan ke samping dan duduk, Tiara sudah tidak sabar untuk mengingatkannya. "Regina, Andre si tua bangka itu, jelas-jelas ingin membuat perselisihan di antara wali kota dan Keluarga Suteja kalian."Regina berkata dengan cuek, "Biarkan saja. Dia hanya seorang tokoh kecil. Kalau Pak Samuel nggak ada di sini, aku pasti akan menamparnya karena berani mengatakan hal seperti itu pada Nathan!"Tiara menatap Nathan, lalu berkata dengan jijik, "Terus terang saja, ini semua karena kamu, si pembawa sial.""Karena kamu, mungkin saat ini, Pak Samuel sudah nggak senang pada Regina!"Nathan mengerutkan kening. "Apa begitu penting untuk menyenangkan Pak Samuel?"Tiara langsung mendengus dingin. "Nathan, kamu ini benar-benar bodoh, atau hanya berpura-pura bodoh?""Pak Samuel itu wali kota, pemimpin di Beluno. Apa kamu nggak melihat ada begitu banyak orang di belakangnya yang memegang hadiah mahal, menunggu untuk menyanjungnya?""Asalkan Pak Samuel membuka mulut, tahukah kamu akan ada banyak s

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 69

    Regina bertepuk tangan dengan gembira. "Dokter Nathan, kamu sangat hebat. Kuda nomor tujuh kita benar-benar menang. Hore!"Mendengar tawa kegirangannya, Edward, Andre, dan yang lainnya tampak murung.Samuel tersenyum dan berkata, "Jangan berkecil hati. Inilah pesona pacuan kuda. Sebelum sampai saat terakhir, nggak ada seorang pun yang bisa memprediksi siapa yang akan menjadi kuda hitam!"Lantaran pemimpin sudah menyampaikan pendapatnya, anak buahnya tentu harus segera mengutarakan tanggapan mereka"Plok, plok! Yang dikatakan Pak Samuel benar. Dalam sekejap, pemikiran kami langsung terbuka!""Pak Samuel memang hebat. Nggak ada yang bisa memprediksikan masa depan. Kita semua bisa menjadi kuda hitam. Anda benar-benar berwawasan luas!""Ronde berikutnya akan segera dimulai. Siapa yang bisa tertawa sampai akhir, dialah pemenangnya. Aku yakin Pak Samuel akan membawa kita ke garis akhir!"Dalam ronde kali ini, Pak Samuel memilih kuda nomor lima dengan penuh percaya diri."Dokter Nathan, kamu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 70

    Regina yang berdiri di samping, menutup mulutnya dan tertawa kecil. Dia tiba-tiba merasa bahwa orang-orang kelas atas di Beluno ini sama sekali tidak pintar-pintar amat.Edward berkata dengan nada tegas, "Nathan, aku mewakili Pak Samuel menyatakan perang denganmu!""Jangan senang terlalu dini. Kamu mampu memenangkan dua pertandingan, tapi itu hanya perlindungan pemula.""Kali ini, keberuntungan nggak akan berpihak pada orang bodoh lagi!"Andre mendengus dingin. "Tuan Edward benar. Dia hanya beruntung saja.""Belum ada seorang pun di Beluno ini yang bisa menandingi Pak Samuel dalam pacuan kuda, apalagi dokter kecil sepertimu!""Sudahlah. Lagian, kita juga bukannya nggak bisa menerima kekalahan," kata Pak Samuel sambil tersenyum."Dokter Nathan, 'kan? Haha. Kalau kamu masih bisa memenangkan ronde ini, aku pasti akan punya pandangan berbeda terhadapmu!"Nathan tersenyum tipis dan berkata, "Kalau masih begini, aku bisa dengan yakin memberi tahu Pak Samuel, aku pasti nggak akan kalah.""Som

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 71

    Kuda nomor dua memimpin dan telah melewati setengah lintasan balap, tanpa menunjukkan tanda-tanda mengurangi kecepatan.Meski kuda nomor empat yang dipilih oleh Nathan juga tidak kalah cepat, ia masih tertinggal setengah badan di belakang."Nggak perlu ditonton lagi. Pemenangnya sudah keluar!"Edward menarik pandangannya dan tersenyum pada Samuel.Andre langsung berseru, "Pak Samuel memimpin kita dan akhirnya berhasil memenangkan perlombaan. Dia telah menunjukkan keberanian seorang pemimpin!"Lantaran telah mengubah kekalahan menjadi kemenangan, amarah di hati Samuel akhirnya mereda. Dia merasa sangat gembira.Dia menoleh ke arah Nathan dan berkata sambil tersenyum, "Anak muda, apa pendapatmu tentang ronde ini?"Nathan menarik pandangannya dari lapangan kompetisi. "Benar, pemenangnya sudah keluar!"Samuel tertegun sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak. "Dia mampu menerima kekalahannya. Anak ini mudah diajar!"Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pak Samuel mungkin salah paham. P

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 72

    "Karena Pak Samuel ingin tahu alasannya, aku akan menjelaskannya secara singkat!"Menghadapi permintaan nasihat dari pemimpin tertinggi Beluno, Nathan tidak terlihat sombong sedikit pun."Mudah saja. Untuk perlombaan pertama, kuda hibrida yang aku pilih memang nggak disukai semua orang karena daya ledaknya kurang dan nggak sebaik kuda ras asli. Siapa pun yang paham tentang pacuan kuda pasti tahu hal ini.""Tapi apa Pak Samuel pernah memikirkan hal ini sebelumnya? Kuda hibrida punya daya ledak yang buruk, tapi daya tahannya sangat baik. Ini juga merupakan kelebihan dari kuda hibrida.""Lintasan klub ini jelas lebih panjang sekitar 50 meter dari lintasan peternakan kuda biasa. Lintasan sepanjang 50 meter ini memberi ruang bagi kuda hibrida untuk berprestasi. Daya tahannya yang luar biasa akhirnya mengalahkan kuda lain, yang mana daya ledaknya kuat, tapi daya tahannya rata-rata. Kemenangan atau kekalahan hanya ada di antara keduanya!"Samuel mendengar dengan saksama, lalu bertanya, "Aku m

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 73

    Salah seorang bos batu bara yang berperut buncit tertawa dan berkata, "Aku mengerti. Sama seperti pria dan wanita. Seberapa kuatnya seorang pria, terkadang dia juga harus bertekuk lutut di hadapan seorang wanita."Bos lainnya juga berkata dengan penuh emosional, "Benar. Aku pernah dengar orang bilang, bagi pria, satu-satunya jalan menuju surga berada di bawah kaki wanita. Ternyata prinsip yang sama juga berlaku untuk kuda!"Kutipan dari dua bos kaya barusan membuat wajah cantik Emilia, Regina, dan gadis-gadis lain yang hadir langsung merona tak terkendali.Yang lain juga tampak malu. Yang dikatakan kedua bos ini kedengarannya masuk akal, tetapi sepertinya juga ada yang janggal.Samuel tertegun sejenak, lalu menghela napas. "Aku menerima kekalahan ini dengan sepenuh hati!""Dokter Nathan dari Rumah Sakit Perdana, 'kan? Aku akan mengingatmu. Kamu memang hebat!"Menerima pujian seperti itu dari Pak Samuel, ekspresi di wajah Nathan masih tidak berubah.Sebaliknya, Andre, Edward, dan lainny

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 74

    Elton mencibir pada Nathan sambil berkata, "Nathan, kamu benar-benar nggak tahu malu.""Bukankah kamu hanya memenangkan tiga ronde pacuan kuda dan membuat Pak Samuel terkesan? Apa kamu masih ingin mengarang cerita agar Pak Samuel mendengarkanmu? Dengan begitu, dia akan memohon kepadamu dan memberimu muka?"Edward tersenyum geli dan berkata, "Nathan, ini bukanlah metode yang baik. Terus terang saja, menyanjung Pak Samuel dengan cara seperti ini terlalu naif."Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada datar, "Nggak ada gunanya berbicara dengan orang-orang yang berpengetahuan dangkal!"Elton tertegun dan bertanya kepada Edward, "Tuan Edward, kamu dengar apa yang dia bilang barusan? Apa dia sedang memarahi kita?""Dia hanya mengeluhkan hal yang nggak penting saja. Ayo kita pergi!" ucap Edward dengan dingin.Elton mendengus dingin. Saat melewati Nathan, dia sengaja berkata dengan arogan, "Bukankah hanya gigolo yang mengandalkan diri pada wanita? Aku akan memberimu nasihat.""Ak

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 100

    Nathan tersenyum dan berkata, "Hanya masalah sepele!"Dia menekankan telapak tangannya pada meridian utama Pak Samuel. Dengan tiga jarum perak di tangan kanannya, dia langsung menusukkannya ke dalam tubuh Pak Samuel.Syush!Dua energi yang berbeda langsung keluar dari tubuh Pak Samuel.Pak Samuel mulanya memperlihatkan ekspresi kesakitan. Setelah itu, dia pun menghela napas panjang dan merasa lebih rileks dari sebelumnya.Sembari menatap Nathan, Pak Samuel pun bertanya dengan tidak percaya, "Apa sudah selesai?"Nathan menjawab sambil tersenyum, "Ya, sudah selesai."Pak Samuel menatap Nathan dengan mata berbinar. "Energi yang tersisa di tubuh Pak Samuel adalah energi sejati yang ditinggalkan oleh master Guru Besar itu. Kalau orang biasa yang menyentuhnya, nyawanya pasti akan berakhir mengenaskan.""Sebaliknya, Dokter Nathan tetap tenang dari awal sampai akhir. Kalau tebakanku nggak salah, Dokter Nathan seharusnya juga seorang kultivator, 'kan?"Nathan tersenyum, tetapi tidak memberikan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 99

    Saat melihat Nathan muncul di sana, hatinya mulai bergetar.Gawat. Orang ini sudah muncul. Penyakit Pak Samuel mungkin bisa disembuhkan olehnya.Nathan sama sekali tidak peduli dengan perdebatan di luar sana.Sembari mengeluarkan jarum perak, dia juga terus menggerakkan tangannya untuk menyegel beberapa titik akupunktur utama di tubuh Samuel.Dokter Bayu yang berdiri di samping memperhatikan dengan saksama. Dia berharap bisa belajar sesuatu darinya."Teknik akupunktur yang luar biasa! Dia bahkan bisa langsung mengetahui masalah Pak Samuel dan bertindak tanpa ragu-ragu sedikit pun. Orang ini benar-benar punya kemampuan medis yang luar biasa!"Makin dilihat, hati Dokter Bayu makin terguncang.Keinginan untuk menjadi murid Nathan makin kuat.Beberapa menit kemudian, setelah efek dari jarum perak Nathan bekerja, akhirnya Samuel terbangun."Masih ada energi panas dan dingin yang tersisa di tubuh Pak Samuel. Kalau tebakanku nggak salah, pasti karena pernah dilukai oleh master hebat.""Diliha

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 98

    Tanpa menunda proyek Panti Asuhan Gluton, Nathan segera bergegas ke kediaman wali kota bersama sopirnya Pak Samuel."Pecundang ini hebat juga! Sekarang bahkan ada yang datang menjemputnya," ujar Tamara dengan nada tidak puas."Bukankah yang barusan datang itu sopirnya Pak Samuel? Plat mobilnya sepertinya khusus untuk wali kota. Kenapa dia bisa datang untuk menjemput pecundang itu?" kata Ken.Tamara langsung menyangkalnya. "Omong kosong! Mobil wali kota datang menjemputnya? Memangnya dia siapa? Bukannya aku ingin mengomelimu, tapi kamu masih begitu muda, tapi penglihatanmu bahkan lebih buruk dariku!"Hanya Emilia yang memperlihatkan ekspresi penuh keterkejutan.Karena dia sangat yakin bahwa laki-laki yang barusan datang menjemput Nathan itu adalah sopir pribadi wali kota.Selain itu, mobil mewah itu juga merupakan mobil eksklusif wali kota.Apa Nathan menjadi tamu terhormat wali kota?Setelah memikirkannya, Emilia merasa hal ini tidak mungkin terjadi. Pasti ada alasan tersembunyi di bal

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 97

    "Apa Keluarga Suteja kalian juga sama seperti Keluarga Halim, yang ingin Pak Samuel berutang budi pada kalian?""Sembarangan! Dokter Bayu ada sini dan masih belum membuat keputusan. Kamu malah ingin seorang dokter muda mengujinya? Bagaimana kalau dia mencelakai nyawa Pak Samuel?"Begitu mendengar berbagai suara tidak puas dari orang-orang yang hadir, Edward tampak menunjukkan senyum sinis.Lantaran Keluarga Halim tidak bisa mendapatkan jasa besar ini, maka jangan harap Keluarga Suteja kalian bisa mendapatkannya.Di saat ini, Dokter Bayu pun berkata, "Jangan berdebat lagi. Siapa bilang penyakit Pak Samuel nggak bisa disembuhkan? Aku akan minta guruku datang ke sini sekarang juga."Semua orang terkejut!Dokter Bayu merupakan dokter paling terampil di Beluno.Dia masih punya seorang guru?Apalagi, Dokter Bayu juga telah memasuki usia lanjut. Gurunya pasti sudah tua renta.Apa gurunya masih bisa mengobati orang?Edward ragu-ragu dan bertanya, "Dokter Bayu, kamu punya guru? Siapa dia?""Kal

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 96

    Edward tersenyum sinis.Nona muda Keluarga Suteja ini sebenarnya wanita yang memesona dan punya daya tarik yang luar biasa. Namun sejak dia mulai dekat dengan Nathan, si gigolo itu, dia malah menjadi wanita yang tidak punya otak.Regina masih ingin bersaing dengannya? Huh! Dasar tidak tahu diri!Saat ini, Dokter Bayu juga selesai memeriksa kondisi Pak Samuel.Edward segera maju ke depan dan berkata sambil tersenyum, "Dokter Bayu, penyakit Pak Samuel bukanlah hal yang mudah disembuhkan orang lain. Tapi, bagi Anda, seharusnya itu bukan masalah besar, 'kan?"Dokter Bayu tidak mengatakan apa-apa, tetapi alis tuanya tampak berkerut.Jantung Edward berdebar kencang. Dia kembali bertanya dengan gugup, "Dokter Bayu, bicaralah. Apa yang sebenarnya terjadi pada wali kota?"Dokter Bayu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tahu apa penyakitnya. Tapi kemampuan medisku terbatas, aku nggak bisa mengobati penyakitnya."Begitu kata-kata itu dilontarkan!Semua orang terkejut!Bahkan, dokter genius

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 95

    "Ini seharusnya nggak terjadi. Bukankah kondisi Pak Samuel baik-baik saja? Dia juga punya tim yang menjaganya setiap saat. Mana mungkin dia bisa tiba-tiba jatuh sakit?"Andre tampak tertekan.Dia adalah dokter pribadi keluarganya Samuel. Sekarang majikannya terbaring di tempat tidur. Dia juga punya tanggung jawab dalam masalah ini.Edward berkata, "Aku sudah minta Dokter Bayu datang ke sini. Seharusnya penyakit Pak Samuel bisa disembuhkan."Ada yang tertawa dan berkata, "Tuan Edward memang cekatan dalam mengatasi masalah. Di saat seperti ini, kita memang harus minta bantuan Dokter Bayu untuk menyelamatkan Pak Samuel.""Kalau begitu, kelak Keluarga Halim dan juga Tuan Edward pasti akan dihargai oleh Pak Samuel."Yang lain juga ikut menimpali. "Benar, sepertinya jasa besar dalam menyelamatkan Pak Samuel akan jatuh ke tangan Tuan Edward."Dalam hatinya, Edward sangat bangga, tetapi dia berpura-pura memasang ekspresi serius dan berkata, "Pak Samuel adalah pemimpin utama di Beluno. Sudah se

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 94

    Ken yang barusan ditampar langsung menutupi wajahnya dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.Dia hanya bisa memelototi Nathan dengan matanya yang berapi-api.Saat mendengar kerja sama mereka akan dibatalkan, Emilia ketakutan hingga wajahnya memucat. "Pak Yandi, aku minta maaf kepadamu di sini. Aku minta maaf karena adikku sudah menyinggungmu."Pak Yandi mendengus dingin dan berkata, "Nggak ada gunanya minta maaf padaku. Semua yang ada di sini diputuskan oleh Pak Nathan."Emilia tampak kesal. Apa dia juga harus minta maaf kepada Nathan?Namun saat melihat ekspresi mengerikan di wajah Pak Yandi, jika dia tidak meminta maaf, sepertinya tanah panti asuhan ini akan lepas dari tangannya.Setelah ragu beberapa saat, Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Maaf, Pak ... Pak Nathan!"Nathan mencibir dan berkata, "Bu Emilia, ternyata ada saat di mana kamu harus tunduk kepada orang lain juga?"Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Nathan, kamu menggunakan pengaruh Tuan Bima dan seng

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 93

    Ken berkata dengan ekspresi penuh harap, "Entah pimpinan ini seorang pria atau wanita. Kalau dia seorang wanita, sekalipun sudah tua, aku juga bersedia menjadi lelakinya."Emilia mengerutkan kening dan berkata, "Sebagai anggota Keluarga Sebastian, apa kamu nggak punya pendirian?""Meski dia seorang wanita, kamu juga nggak boleh sembarangan. Apa kamu kira pimpinan Grup Nugroho akan tertarik padamu?"Ken berkata dengan sedih, "Bu, lihat. Kakak meremehkanku lagi. Hidup dengan mengandalkan wanita juga termasuk keterampilan sekarang, oke?""Misalnya, Nathan si pecundang itu. Setelah meninggalkan Kakak, dia juga mulai mengandalkan hidup dari nona muda Keluarga Suteja. Jujur saja, aku iri pada bajingan itu!"Tamara juga setuju. "Benar. Emilia, nggak ada salahnya dengan ambisi Ken. Sangat sulit untuk menghasilkan uang dan naik ke posisi yang lebih tinggi sekarang ini.""Menurutku, kalau Ken benar-benar bisa disukai oleh pimpinan wanita Grup Nugroho, sekalipun hanya menjadi gigolo, juga nggak m

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 92

    Tak lama setelah Nathan meninggalkan kediaman Wijaya, dia menerima telepon dari Regina."Dokter Nathan, kamu tahu Pak Samuel sakit kritis?"Nathan sama sekali tidak terkejut dan berkata, "Aku sudah mengatakan sebelumnya. Dia punya penyakit kronis, tapi dia nggak mau dengar. Jadi, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa."Regina tersenyum pahit dan berkata, "Dokter Nathan, Pak Samuel juga termasuk pemimpin tertinggi Beluno. Maukah kamu membantunya?"Nathan menolaknya. "Suasana hatiku kurang baik saat ini. Kita lihat saja nanti. Lagi pula, dia kan wali kota. Kalau mau berobat, pasti ada banyak dokter hebat yang bersedia menyembuhkannya."Regina berkata, "Baiklah. Aku akan pergi ke kediaman Pak Samuel untuk memeriksa kondisinya lebih dulu. Kalau benar-benar nggak ada yang bisa menyembuhkannya, aku akan minta bantuan Dokter Nathan untuk menyelamatkan nyawanya.""Dokter Nathan nggak perlu khawatir. Aku juga nggak akan membuat bantuanmu sia-sia. Aku pasti akan membuatmu puas. Aku bahkan bersedia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status