Setelah meninggalkan ruangannya Regina, Nathan tidak berjalan menuju kamar mandi terdekat.Sebaliknya, dia justru pergi ke tempat lain.Saat dia datang ke sini barusan, dia sudah menyadari bahwa ruangannya Liam, wakil CEO Grup Suteja, juga berada di sana.Nathan diam-diam berjalan ke kamar mandi di area tersebut.Begitu masuk, dia telah mendengar percakapan Liam melalui ponsel. Apalagi, nada suara pria itu penuh kecemasan."Ingatlah. Apa pun yang dilakukan Regina, kamu harus berpura-pura nggak terjadi apa-apa.""Gadis busuk itu sudah mulai curiga. Kalau dia tahu kamulah pelakunya, aku pasti akan celaka!"Nathan tersenyum sinis. Benar saja, Liam ini memang bermasalah.Saat ini, Liam yang berada di dalam ruang sebelah mulai mengamuk."Apa yang kamu takutkan, dasar bodoh? Aku mendukungmu di sini. Asalkan Regina nggak menemukan bukti apa pun, sekalipun dia mencurigaimu, memangnya apa yang bisa dia perbuat pada kita?""Sudahlah. Untuk saat ini, ada baiknya kita nggak berhubungan dulu. Aku m
Read more