Share

Bab 34

Author: Levin Sergio
Setelah diperiksa, Nathan memastikan bahwa racun yang dalam tubuh Clarisa sama dengan racun yang menginfeksi Elin terakhir kali.

Metode yang digunakan oleh lawan sangatlah canggih. Orang-orang biasa memang sulit untuk menyadarinya.

Regina bertanya dengan gugup, "Dokter Nathan, apa kamu bisa mengeluarkan racun itu?"

Nathan mengangguk sambil berkata, "Bukan masalah besar."

Nathan mengeluarkan jarum perak yang dibawanya dan bersiap untuk melakukan detoksifikasi.

"Tunggu sebentar!"

Diiringi teriakan dingin, sekelompok orang pun masuk ke dalam.

Regina menoleh dan mengerutkan kening. "Liam, apa yang ingin kamu lakukan?

Pria yang memimpin itu mengenakan jas, tampak seperti seorang pria terhormat.

Liam Suteja, kakak sepupunya Regina, dan juga salah satu dari Empat Tuan Muda Beluno.

"Regina, Clarisa diracuni. Jelas ada orang yang mengincar Keluarga Suteja kita. Apa kamu masih nggak sadar?" seru Liam dengan dingin.

Regina memasang ekspresi dingin. "Lalu?"

"Lalu? Tentu saja suruh gigolo yang kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 35

    Liam langsung berkata dengan kagum, "Tiara, kamu memang keturunannya dokter genius dari Keluarga Wijaya. Kemampuan medismu benar-benar membuatku kagum!"Mendengar pujian itu, Tiara juga tak kuasa menyembunyikan rasa bangganya. Dia melirik Nathan."Bagaimana, Nathan? Metode detoksifikasi dan obat yang kugunakan barusan bukanlah level yang bisa kamu capai, 'kan?""Haha. Bisa dikatakan, kamu sudah menyaksikan seluruh proses detoksifikasi. Kamu bisa mencatatnya dan mempelajarinya nanti. Aku yakin kelak pasti akan membantu meningkatkan keterampilan medismu!"Nada bicara Tiara seakan-akan sedang mengajari anak buahnya bekerja.Nathan hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tanpa mengatakan apa pun.Tiara mengangkat alisnya. "Sepertinya kamu nggak begitu puas?"Nathan berkata, "Tentu saja aku puas. Bagaimanapun, teknik pengobatanmu begitu cepat. Sayangnya, efeknya sama sekali nggak berguna. Keterampilan medis seperti itu jarang ditemukan. Mana mungkin aku berani nggak puas?"Wajah Tiara t

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 36

    Kali ini, Nathan tidak menggubrisnya lagi dan fokus menyelamatkan orang.Dia mengeluarkan satu per satu jarum perak di tangannya dan mulai menusuk beberapa titik akupunktur utama Clarisa.Di saat bersamaan, Nathan menekan titik akupunktur dengan satu tangan untuk menghentikan penyebaran racun dalam tubuh Clarisa.Teknik misterius dan terampil itu membuat Tiara seketika tercengang."Kamu ... kamu bisa menggunakan teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian?"Nathan berkata dengan nada tidak puas, "Bukankah teknik ini yang bisa dilakukan oleh siapa saja?"Emosi Tiara mulai mendidih. Dia bahkan hampir muntah darah.Bisa dilakukan oleh siapa saja?Bagaimana pria ini bisa berkata seperti itu?Kakeknya yang sudah menghabiskan seumur hidupnya menjadi dokter kini telah berusia lebih dari delapan puluh tahun, tetapi beliau baru mulai mempelajari dasar-dasar teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian.Sebaliknya, teknik Nathan sudah begitu dalam dan hebat.Andai kake

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 37

    "Kalau pelaku tahu Nona Regina punya kemampuan untuk melakukan detoksifikasi, apa mereka masih akan menggunakan metode yang sama ke depannya? Aku yakin mereka pasti akan memilih metode kejam lainnya untuk mencelakainya.""Saat itu, siapa yang akan memikul tanggung jawab ini?"Serangkaian pertanyaan retoris itu seketika membuat wajah Liam merah padam."Beraninya pecundang nggak berguna sepertimu bersikap kasar padaku? Akan ku ...."Dia merasa emosi dan mulai mengancam.Regina mengarahkan jari rampingnya ke pintu dan berteriak, "Liam, orang yang bertanggung jawab dalam Grup Suteja sekarang itu aku, bukan kamu.""Aku nggak mempermasalahkan kamu nggak berguna, tapi kalau kamu berani bersikap kasar kepada Dokter Nathan lagi, silakan keluar dari sini!"Liam mengamuk dan langsung berkata dengan kejam, "Baiklah. Kalau begitu, aku akan lihat bagaimana pecundang ini bertindak!"Regina tersenyum pada Nathan. "Dokter Nathan, kamu sudah membantu menyelamatkan Sekretaris Clarisa, tolong bantu aku se

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 38

    Regina menatap Nathan dengan sepasang matanya yang bundar, seakan-akan penuh harap."Dokter Nathan, aku juga ingin tahu bagaimana kamu menyimpulkan kebenarannya.""Gampang saja. Pertama-tama, Nona Regina menjalani rutinitas yang sama setiap harinya. Dia kebanyakan menghabiskan waktu di tiga tempat. Tapi pelakunya nggak bertindak saat dia berada di lokasi pemotretan ataupun rumah. Jadi, yang tersisa hanyalah mereka yang berada dalam Grup Suteja!" terang Nathan.Tiara berkata, "Semua orang tahu poin ini, tapi Nathan, bagaimana kamu bisa yakin bahwa orang yang melakukannya adalah pengkhianat di Grup Suteja, apalagi kamu juga bilang dia pasti eksekutif perusahaan?"Melihat ekspresi Tiara yang tidak puas, Nathan pun berkata dengan nada datar, "Nona Regina adalah CEO perusahaan. Apa menurutmu karyawan biasa di perusahaan bisa berinteraksi dengannya?""Kalau pelaku ingin mengambil tindakan, cara paling mudahnya adalah dengan meracuni minuman atau makanan Nona Regina.""Selain itu, nggak semua

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 39

    Dia menatap Nathan dengan ekspresi masam. "Nathan, tak kusangka, ternyata kamu berkemampuan juga!"Liam yang berdiri di samping terlihat tidak senang dan mendengus dingin. "Bukankah hanya hipotesis kecil? Siapa pun yang pernah nonton Detektif Conan pasti bisa mengetahuinya. Apa yang perlu dibanggakan?"Regina meliriknya sekilas, lalu tersenyum sinis. "Jadi, kamu yang nonton Boonie Bears sepanjang hari paham?"Wajah Liam seketika memerah. "Kapan aku nonton Boonie Bears sepanjang hari? Regina, masih ada orang luar di sini, tolong jangan mempermalukanku."Regina balas berkata, "Benar juga. Kamu nggak nonton Boonie Bears, tapi kamu lebih suka film erotis."Wajah Liam bertambah merah. Dia merasa malu. Dia kemudian bertanya dengan marah, "Apa kamu membuka laptopku?"Regina tidak ingin menggubrisnya lagi. Ada niat membunuh yang muncul di wajah cantiknya. "Jadi, sudah bisa dipastikan pelakunya adalah eksekutif senior perusahaan. Kalau begitu, aku juga nggak akan segan-segan lagi.""Nona Regina

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 40

    Setelah meninggalkan ruangannya Regina, Nathan tidak berjalan menuju kamar mandi terdekat.Sebaliknya, dia justru pergi ke tempat lain.Saat dia datang ke sini barusan, dia sudah menyadari bahwa ruangannya Liam, wakil CEO Grup Suteja, juga berada di sana.Nathan diam-diam berjalan ke kamar mandi di area tersebut.Begitu masuk, dia telah mendengar percakapan Liam melalui ponsel. Apalagi, nada suara pria itu penuh kecemasan."Ingatlah. Apa pun yang dilakukan Regina, kamu harus berpura-pura nggak terjadi apa-apa.""Gadis busuk itu sudah mulai curiga. Kalau dia tahu kamulah pelakunya, aku pasti akan celaka!"Nathan tersenyum sinis. Benar saja, Liam ini memang bermasalah.Saat ini, Liam yang berada di dalam ruang sebelah mulai mengamuk."Apa yang kamu takutkan, dasar bodoh? Aku mendukungmu di sini. Asalkan Regina nggak menemukan bukti apa pun, sekalipun dia mencurigaimu, memangnya apa yang bisa dia perbuat pada kita?""Sudahlah. Untuk saat ini, ada baiknya kita nggak berhubungan dulu. Aku m

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 41

    Liam merasakan kepalanya berdengung dan tekanan darahnya melonjak.Permintaan bajingan ini terlalu tinggi. Tindakannya sudah kelewat batas.Grup Suteja memang kaya, tetapi 200 miliar juga bukanlah jumlah yang kecil."Baiklah, aku akan memberimu 200 miliar. Tapi ingat, kalau kamu ketahuan membocorkan masalah ini pada Regina, siap-siap saja bakal ada orang yang datang mengambil nyawamu."Anehnya, Liam tidak lagi menawar permintaan Nathan dan juga tidak marah. Sebaliknya, pria itu malah menyepakatinya.Dia pun kembali ke ruangannya dan menyerahkan sebuah cek kepada Nathan.Melihat deretan angka nol yang tertera di cek itu, hati Liam seperti disayat sembilu."Tuan Liam sangat murah hati. Tenang saja, aku nggak akan membocorkan masalah ini pada Nona Regina. Kalau aku berani melanggar janjiku, aku pasti akan terkena racun yang mematikan."Nathan mengambil cek tersebut. Pria itu bahkan bersumpah kalau-kalau Liam tidak memercayainya.Melihat Nathan yang pergi dengan gembira, Liam langsung mend

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 42

    Grup Suteja, dalam ruang rapat.Selaku CEO Grup Suteja, Regina sedang mengadakan rapat manajemen.Setelah semua eksekutif masuk, Nathan berjalan mendekat dan mengunci pintu ruang rapat.Tindakan ini membuat para eksekutif tidak begitu senang."Bu Regina, apa maksud semua ini?""Bukan hanya tiba-tiba mengadakan rapat darurat, tapi sekarang juga mengunci pintu. Apa yang ingin kamu lakukan?""Bocah yang mengunci pintu, aku perintahkan kamu untuk membuka pintunya sekarang juga."Nathan berjalan ke samping Regina dan mengabaikan perintah barusan.Ekspresi salah satu eksekutif berubah jelek. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi setelah dilirik tajam oleh Liam, dia terpaksa duduk kembali dengan patuh.Di kursi utama.Regina menatap semua eksekutif dan berkata dengan dingin, "Aku tiba-tiba memanggil semua orang ke sini karena ada masalah darurat.""Terus terang saja, sudah lama ada orang yang mencoba meracuniku. Aku baru saja menemukan siapa pelakunya."Begitu kata-kata ini dilontarkan, ekspre

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 218

    Nathan tentunya tidak tahu tentang percakapan antara Roland dengan Monika.Sekalipun tahu, dia mungkin juga tidak akan peduli."Begitu cepat keluar? Dokter Nathan, apa Nona Monika nggak mengajakmu berkencan?"Regina memperlihatkan tatapan ambigu. Dia terus mengedipkan matanya pada Nathan.Nathan merasa kepalanya berdenyut. "Aku nggak punya waktu."Regina berkata dengan nada tidak senang, "Jadi, gadis bernama Monika itu benar-benar mengajakmu, Dokter Nathan? Huh! Dia masih terlalu muda untuk bersaing denganku dalam mendapatkan pria."Tiara bertanya dengan penuh minat, "Nathan, Monika itu primadona Grup Valentino dan kecantikannya cukup populer di kalangan sosial kelas atas Beluno. Bahkan, banyak kepala keluarga bangsawan yang ingin menikahinya.""Kenapa kamu menolaknya?"Nathan mengangkat bahu dan berkata, "Aku nggak tertarik dengannya. Apalagi, kami juga nggak kenal, jadi aku menolaknya.""Kamu menolaknya dengan tegas, tapi kalau hal ini sempat ketahuan sama Liam, Julian, dan para play

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 217

    Lelang terus berlangsung hingga larut malam.Banyak tamu yang masih belum puas.Bahkan, setelah meninggalkan acara lelang, mereka masih mengenang dua pertarungan seru yang terjadi barusan.Apalagi, semua kejadian itu berhubungan dengan pria bernama Nathan itu.Liam menghibur Edward. "Tuan Edward, berpikirlah positif. Bagaimanapun juga, mahkota berlian sudah menjadi milikmu.""Meski Nathan itu menyebalkan, pada akhirnya dia tetap dikalahkan olehmu, 'kan? Dia bahkan nggak berani bersaing denganmu."Senyum Edward tampak canggung.Apa Nathan, si bajingan itu, benar-benar dikalahkan oleh dirinya?Edward tidak merasa begitu.Bajingan itu jelas-jelas mencelakainya. Dia benar-benar keji.Meski Edward sadar dengan semua itu, dia masih harus memaksakan senyuman saat menghadapi Liam dan yang lainnya. Dia harus bersikap seakan dirinya baik-baik saja.Nyatanya, hatinya sudah hancur berkeping-keping dan hampir berdarah.Julian mendengus dingin. "Bocah ini cukup sombong.""Dia bukan hanya menyinggung

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 216

    Edward merasa dadanya sudah hampir meledak karena emosi.Dia tidak menyangka Nathan akan memberikan pembalasan yang begitu kejam.Edward berteriak sambil menunjuk ruang VIP nomor satu, "Nathan, kalau kamu hebat, keluarlah dan tantang aku. Kita duel satu lawan satu."Bajingan ini keterlaluan.Semua orang memberi hormat pada Keluarga Halim. Dia malah sengaja merusak rencananya.Apalagi, dia juga terus mengincarnya tanpa henti. Yang jelas menunjukkan bahwa dia menganggap Keluarga Halim bukanlah apa-apa.Nathan tidak tergerak dan hanya tersenyum sinis. "Tuan Edward nggak menginginkan mahkota berlian lagi?""Atau Tuan Edward bersedia mengakui kekalahan dan memilih menjadi seorang pengecut?"Nathan sedang memprovokasinya!Beraninya Nathan memprovokasinya!Ekspresi wajah Edward langsung berubah.Tuan Edward berteriak keras, "200 miliar. Aku pasti menemanimu bermain sampai akhir malam ini."Dia sekarang sudah berada dalam situasi sulit, tetapi masih terus menawar sampai akhir.Karena mahkota b

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 215

    Terdengar nada bicara datar dari ruang VIP nomor satu."50,02 miliar. Maaf, aku barusan tertidur dan lupa menawar. Sudah membuat kalian menunggu begitu lama!"Begitu kata-kata itu dilontarkan.Semua tamu yang hadir mulanya tercengang, kemudian meledak dengan suara riuh dan tawa yang belum pernah terjadi sebelumnya."Dia hanya menambah dua ratus ribu? Hahaha. Tuan Nathan sepertinya sedang balas dendam karena kelakuan Edward barusan!""Siapa bilang tuan ini nggak berani menantang Keluarga Halim? Lihat, sekarang sudah terjadi, 'kan? Seperti kata pepatah, pembalasan mungkin terlambat, tapi pasti akan datang. Sialan! Edward kalah telak kali ini!""Seru, seru sekali! Keluarga Halim biasanya suka menindas orang lain dengan mengandalkan kekuatan mereka. Thomas juga sering bertindak semena-mena. Edward bahkan sengaja menaikkan harga untuk menimbulkan masalah sebelumnya. Kali ini, bisa dikatakan mereka menerima balasannya."Penambahan harga yang ditawarkan Nathan bukan hanya mengejutkan para pen

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 214

    Julian tersenyum sinis. Dia sangat tidak puas dengan kepura-puraan Edward yang telah mencuri perhatian semua orang.Tepat di saat dia hendak membantah, terdengar suara batuk yang mendominasi lagi."Aku Thomas Halim, datang ke sini untuk mendukung putraku, Edward. Mohon semuanya meninggalkan sedikit harga diri untukku."Buam!Terjadi kehebohan di acara lelang itu. Siapa sangka, bahkan kepala Keluarga Halim, tokoh paling berpengaruh di Beluno, pun akan hadir di sana."Thomas, si lelaki tua itu, ternyata datang juga. Huh!"Julian mendengus dingin di ruang VIP itu. Dia kemudian memutuskan untuk diam.Dia berani memprovokasi Edward, tetapi sebagai kepala keluarga bangsawan, Thomas masih berada pada level yang sama dengan pemimpin Sekte Pirata.Sebagai seorang junior, Julian masih tidak berani bersikap lancang.Selain itu, Julian tahu bahwa Thomas, pria tua yang sakit-sakitan ini, bukanlah orang baik sewaktu masih muda.Thomas adalah seorang master tingkat Guru Besar junior. Dia bisa membunu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 213

    Rumah lelang setidaknya mengambil keuntungan sebanyak puluhan miliar dari 400 miliar itu.Keuntungan besar!Regina dan Tiara juga sulit menerima kenyataan itu. Dia memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya."Dokter Nathan, 400 miliar. Kita sepertinya sudah terlalu ceroboh!"Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tertarik bermain dengan sekelompok orang bodoh ini. Alih-alih membuang waktu, lebih baik aku keluarkan harga yang membuat mereka nggak berkutik."Ekspresi acuh tak acuh pria itu membuat Regina dan Tiara kebingungan.Apa bagi Nathan, transaksi sebesar 400 miliar ini tidak berarti apa-apa?Sekalipun mereka punya uang, dia juga tidak boleh sembarangan menawar harga setinggi langit, 'kan?Julian tertawa terbahak-bahak, lalu tersenyum menyeringai. "Menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan obat seperti itu? Nathan, aku benar-benar penasaran, kamu itu bodoh sungguhan atau hanya pura-pura bodoh?""Aku sebenarnya ingin terus menemanimu bermain, tapi melihat kelakuanmu, aku be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 212

    Julian tertawa dan berkata, "Tuan Edward, aku kagum dengan penawaran hargamu. Dalam hal nggak tahu malu, memang nggak ada yang bisa menandingimu."Liam juga angkat bicara dan tertawa, "Tuan Edward, kamu memang mengerti lelang. Aku mengagumimu!"Begitu mendengar kata-kata yang dilontarkan Julian dan Liam, putra sulung Keluarga Halim yang berada di ruang VIP itu langsung memperlihatkan ekspresi kejam di wajahnya.Yang dia inginkan adalah membunuh Nathan, si gigolo ini.Karena alasan inilah, sekalipun harus sementara memihak kubu yang sama dengan Julian, Edward juga tidak peduli.Emilia menatapnya dengan matanya yang indah dan berkata dengan nada dingin, "Apa seru berbuat seperti itu?"Edward berkata dengan kejam, "Kenapa nggak seru? Nathan sudah mengacau berkali-kali. Sekarang sudah saatnya gilirannya. Apa aku nggak boleh beri pelajaran padanya?"Emilia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak bahas tentang penawaranmu. Karena ini lelang, siapa saja bisa mengajukan penawaran. Ini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 211

    Sebagai pihak penyelenggara, dia tahu betul bahwa Teratai Sanoya tidak akan bisa mendapatkan penawaran setinggi itu."160 miliar, apa ... apa masih ada penawar VIP lainnya? Kalau nggak ada, Teratai Sanoya ini akan menjadi milik Tuan Nathan!"Gadis cantik berpakaian tradisional sangat gembira dan memastikan sekali lagi.Padahal dia juga tahu angka tersebut sudah tidak ada tandingannya lagi dan mustahil ada orang yang mampu menyaingi harganya.Namun tepat di saat ini, ada lagi yang menawarkan harga."Aku tawar 164 miliar!"Wah!Suasana di tempat kejadian tidak bisa dibendung lagi dan berubah menjadi riuh.Semua hadirin juga tahu ada orang yang sengaja mencari masalah dengan ruang VIP nomor satu.Satya yang berada dalam ruang VIP nya Liam langsung tertawa sinis dan berkata, "Rasakan. Kalau aku nggak bisa mendapatkan teratai itu, jangan harap bocah itu bisa memperolehnya!"Liam mencibir dan berkata, "Aku sudah tahu Julian nggak mungkin berdiam diri saja.""Kebetulan. Dengan adanya pembuat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 210

    "Lantaran tamu-tamu terhormat nggak begitu tertarik dengan Teratai Sanoya ini, mari kita lanjutkan prosesnya dan mulai menawar pada harga 10 miliar," seru gadis cantik berpakaian tradisional itu dengan nada kecewa.Tatapan matanya yang sedih menyapu seluruh ruang VIP di atas. Seketika membuat para pengusaha kaya yang mulanya tidak tertarik pun mulai menawar."10,4 miliar. Anggap saja itu sebagai bantuan untuk kalian!""11 miliar. Demi harga diri semua orang, aku masih harus mendukungnya."...Penawaran dengan cepat memanas dan telah sampai pada angka 12 miliar.Regina berkata dengan nada tidak senang, "Gadis itu sukses membodohi sekelompok pria yang nggak berotak dan mesum, tapi harganya terus naik. Bukankah ini nggak menguntungkan bagi Dokter Nathan?"Selesai berbicara, dia langsung memberikan sebuah harga. "14 miliar. Aku akan memberikan nominal yang bisa membuat semua orang meredakan emosi."Mata gadis cantik berpakaian tradisional itu berbinar. Dia berkata dengan gembira, "Nona Reg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status