Home / Urban / Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Chapter 21 - Chapter 30

100 Chapters

Bab 21

Namun setelah melihat sekeliling, dia tidak menemukan jejak Nathan."Karena kamu begitu pengecut dan masalah ini nggak ada hubungannya denganmu, aku akan melepaskanmu."Dia langsung menendang Daniel ke samping. Kemudian, pria botak itu menatap Emilia."Nona Emilia, Kak Arjun kami sangat menyukai sebidang tanah itu. Sekarang, ikutlah dengan kami untuk menandatangani perjanjian pengalihan."Daniel merangkak ke samping, lalu tersenyum pahit. "Saudaraku, terima kasih untuk kemurahan hatimu. Terima kasih Bos Arjun sudah mengampuni nyawaku."Dia diam-diam mengumpat dalam hatinya, 'Sial sekali. Kenapa bisa bertemu dengan sekelompok orang ini?'Di empat wilayah besar di Beluno terdapat empat penguasa lokal yang hebat.Kak Arjun yang mereka sebut barusan memiliki nama lengkap Arjun Praditya. Dia adalah penguasa lokal di Gluton, dengan ratusan anak buah di bawah komandonya.Keluarga Liman benar-benar tidak layak disebut di hadapan orang berkuasa seperti itu.Tamara ingin meminta bantuan saat ini
Read more

Bab 22

"Minggir!"Di saat-saat terakhir, terdengar nada suara yang dingin.Begitu pria botak menarik tangannya, dia mendadak merasakan kekuatan kuat dari punggung belakangnya.Tanpa sempat mengeluarkan suara sedikit pun, dia langsung ditendang hingga tubuhnya terpental jauh. Tidak ada yang tahu dia masih hidup atau mati.Emilia termenung melihat kemunculan orang di belakang pria botak itu.Nathan yang sekarang ini memiliki sorot mata yang dingin, seolah-olah dia ingin membunuh seseorang.Emilia bertanya dengan gagap, "Ba ... bagaimana kamu bisa kembali?"Dia mengira Nathan sudah pergi.Barusan dia sangat kecewa karena mengira Nathan sangat pengecut. Bahkan, pria itu lebih parah dibandingkan Daniel.Sembari menatap dingin gadis bodoh itu, Nathan pun berkata dengan nada tidak senang, "Kalau aku nggak kembali, kamu ingin aku melihatmu dibawa pergi dan ditindas oleh mereka?"Emilia tertegun sejenak. Dia merasa Nathan terlalu memaksakan dirinya. "Nathan, aku tahu aku salah paham padamu lagi, tapi
Read more

Bab 23

"Nathan, cepat lari. Tinggalkan Beluno secepatnya!"Emilia sudah berulang kali memikirkan konsekuensinya. Dia tiba-tiba angkat bicara, apalagi sorot matanya juga tampak cemas.Nathan berkata dengan tenang, "Aku rasa nggak perlu!"Emilia sangat marah. "Kamu dalam masalah, mengerti? Apa maksudmu nggak perlu?"Nathan memandangnya dengan dingin. "Lantas, kenapa? Kamu merasa aku sudah membuat masalah untuk Keluarga Sebastian kalian?""Memangnya bukan?"Pertanyaan balik ini benar-benar membuat Nathan tercekik.Tamara maju dan menyeret Emilia pergi. "Emilia, ayo kita pergi. Semuanya gara-gara bajingan ini. Nggak ada sangkut pautnya dengan kita. Ayo, kita pergi secepatnya."Ken juga ikut mendesak, "Kak, ayo kita pergi. Kakak Ipar akan kembali dari luar negeri besok. Dia pasti akan membantu kita mengatasinya. Grup Sebastian nggak akan terlibat."Mendengar itu, Emilia berkata, "Benar, Edward akan kembali dari luar negeri besok. Asalkan dia membantu kita, semuanya akan baik-baik saja."Dia menata
Read more

Bab 24

Di malam itu telah terjadi dua hal yang menimbulkan kehebohan di kalangan kelas atas Beluno.Pertama, sebagai penguasa lokal Gluton, ini pertama kalinya Arjun gagal sejak dia memantapkan diri menjadi bos Gluton dan mengalami kemunduran yang tidak terlalu kecil.Yang kedua, Edward, putra sulung dari Keluarga Halim di Beluno, telah kembali dari luar negeri dan akan mengambil alih Keluarga Halim.Keluarga Halim juga termasuk salah satu dari tiga keluarga kelas satu teratas di Beluno. Keluarga hebat seperti itu tidaklah bisa dibandingkan dengan keluarga kelas dua atau tiga seperti Keluarga Liman.Apalagi, Edward sangat terkenal. Dia pernah diakui sebagai pemimpin dari Empat Tuan Muda Beluno dan juga pemuda paling bergengsi dari keluarga bangsawan di antara generasi muda Beluno.Keesokan paginya."Dokter Nathan, aku dengar kamu mengalami masalah di Hotel Beluno tadi malam. Kalau kamu butuh bantuan, katakan saja."Regina menelepon Nathan. Apalagi, nadanya penuh dengan kekhawatiran.Nathan me
Read more

Bab 25

Begitu duduk, Nathan tidak bertele-tele lagi dan langsung mengungkapkan tujuan kedatangannya.Tiara mendengus dingin. "Begitu datang, langsung bahas itu? Kamu benar-benar pria yang nggak punya selera. Nathan, apa kamu selalu bersikap dingin seperti ini?"Meski tidak senang, Tiara masih mendorong sebuah kotak yang indah pada Nathan.Nathan membuka kotak itu. Di dalamnya ada ginseng yang diletakkan di atas kain sutra. Setelah memastikan kebenarannya, pria itu bangkit dan bersiap pergi.Tiara langsung menghentikannya. "Tunggu sebentar. Barang sudah ada di tanganmu sekarang. Kapan kamu akan mengobati penyakitku?"Nathan juga langsung menjawab dengan lugas, "Kamu tentukan saja waktunya. Tapi sebelum pengobatan, aku harus mengingatkanmu dulu.""Saat itu, aku harus melepas rokmu."Tiara tercengang. "Melepas rokku? Apa maksudmu?"Nathan berkata dengan tenang, "Penyakit atresia rahimmu bukanlah penyakit pada umumnya. Aku rasa kamu sudah tahu hal ini sebelumnya."Tiara tiba-tiba teringat dengan
Read more

Bab 26

Putra sulung Keluarga Halim berseru sambil tersenyum, "Semuanya, minumlah sepuasnya dan bersenang-senanglah. Aku akan traktir kalian semuanya malam ini.""Tuan Edward murah hati!""Tuan Edward masih sama seperti sebelumnya. Senyumnya masih begitu cerah!""Hanya CEO cantik dari Grup Sebastian-lah yang pantas mendapatkan pria tampan dan kaya seperti Tuan Edward!"Para pria dan wanita di klub mengangkat gelas mereka dan terus-terusan bersorak.Biaya klub Balavan masih termasuk yang paling tinggi di Beluno.Hanya orang seperti putra sulung Keluarga Halim-lah yang berani mengatakan akan mentraktir semua tamu malam ini.Tiara memperhatikan Edward dan Emilia yang menghilang ke ruang VIP di lantai dua. Gadis itu sama sekali tidak menyembunyikan kekagumannya."Sebelum Tuan Edward pergi ke luar negeri, dia dikenal sebagai pemuda yang romantis dan tampan di Beluno. Selain itu, dia juga termasuk lelaki idaman banyak gadis cantik.""Sekarang setelah kembali dari luar negeri, kepribadiannya makin de
Read more

Bab 27

Nathan berkata dengan nada acuh tak acuh, "Suasana hatiku nggak baik hari ini, jadi aku sarankan, sebaiknya jangan mencari masalah."Mata Rendra memperlihatkan ekspresi menyeramkan. "Apa yang kamu katakan? Katakan sekali lagi?"Nathan tersenyum sambil berkata, "Aku bilang, menyingkirlah sejauh yang kamu bisa. Suasana hatiku buruk hari ini. Aku khawatir akan melukaimu."Tiara beranggapan bahwa Nathan sudah gila."Nathan, diamlah. Tahukah kamu Rendra itu anak buah Kak Arjun yang paling tangguh? Kalau kamu terus bersikap seperti ini, aku juga nggak bisa melindungimu lagi."Setelah itu, Tiara menoleh ke arah Rendra dan berkata dengan nada serius, "Rendra, pria ini temanku dan Regina. Kalau ada kesalahpahaman, kita bisa cari waktu untuk membicarakannya baik-baik. Bisakah kamu melepaskannya hari ini?"Meski dia tidak suka dengan Nathan, nyawa manusia menjadi taruhannya.Andai Nathan tewas di hadapannya begitu saja, Tiara akan kesulitan untuk menjelaskannya pada Regina.Rendra tersenyum dan b
Read more

Bab 28

"Rendra, jangan begitu. Beri muka padaku. Letakkan pisau itu!"Tepat di saat Rendra bersiap mengambil tindakan, sebuah suara samar terdengar.Rendra mencibir, berbalik dan bersiap mengatakan, siapa kamu sebenarnya? Kenapa aku harus memberimu muka?Namun, saat melihat orang yang berjalan mendekat adalah putra sulung Keluarga Halim yang berpakaian rapi, terhormat dan berkelas.Rendra segera menundukkan tubuhnya dan berkata sambil memperlihatkan senyum palsu, "Tuan Edward, kenapa kamu ada di sini?"Edward ditemani oleh Emilia, perlahan berjalan turun di bawah tatapan semua orang.Pria tampan dan wanita cantik, bagaikan pangeran dan putri dalam dongeng!"Rendra, Kak Arjun-mu denganku adalah saudara. Pokoknya, aku akan melindungi pria ini. Setelah itu, aku akan menelepon Kak Arjun."Edward tersenyum, seolah sedang membicarakan masalah sepele.Dia melirik Nathan sekilas. Ada sebuah cahaya yang melintas di matanya.Rendra tampak bingung. "Tapi Tuan Edward, orang ini telah melukai belasan anak
Read more

Bab 29

"Tuan Edward telah menyelamatkan nyawamu, bukankah seharusnya kamu berterima kasih padanya?""Aku tahu. Bocah ini mungkin nggak senang. Apalagi, melihat Tuan Edward mendapat begitu banyak perhatian, dia cemburu dan iri!"Seketika, orang-orang di sekitar memandang Nathan dengan jijik.Bahkan, ada beberapa yang ingin memamerkan kehebatan di depan Edward dengan menyingkirkan Nathan.Emilia mengerutkan kening dan berkata, "Berkat Edward, masalah kita dengan Kak Arjun juga terselesaikan. Nathan, apa pun yang terjadi, Edward telah membantu kita. Apa begitu sulit bagimu mengucapkan terima kasih?"Tanpa menunggu Nathan berbicara, Edward telah melambaikan tangannya, seakan-akan tampak khawatir."Emilia, kenapa memaksanya? Kamu juga tahu, berbuat kebaikan dengan harapan mendapatkan imbalan bukanlah gayaku!"Dia menatap Nathan dan berkata sambil tersenyum, "Saudara Nathan, 'kan? Aku pernah dengar Emilia menyebutmu sebelumnya. Kamulah yang menjaga Emilia selama tiga tahun terakhir ini, jadi aku ma
Read more

Bab 30

Edward menatap Nathan sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Maaf, kalau perkataanku tadi menyakiti harga dirimu, aku minta maaf.""Aku hanya merasa, gadis seperti Tiara yang berasal dari keluarga besar seharusnya punya pria sejati di sisinya. Dengan begitu, bukankah lebih sesuai dengan status Tiara?"Edward tidak menghinanya secara langsung ataupun menyerangnya, tetapi baik itu kata-kata maupun tingkah lakunya mengungkapkan rasa superioritas dan keunggulannya sebagai orang yang lahir dalam keluarga besar. Selain itu, juga ketidakpedulian dan pengabaiannya terhadap Nathan.Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Edward memang hebat. Bahkan, aku mulai mengagumimu.""Aku dengar Tuan Edward akan mentraktir semua pengeluaran tamu di Klub Balavan hari ini?"Edward tercengang. Dia tidak menyangka Nathan akan menanyakan pertanyaan itu. Dia segera mengangguk. "Benar, jarang-jarang Tuan Nathan datang ke sini. Kamu bisa minum apa pun yang kamu inginkan, bermain dan bers
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status