Edward juga tidak bisa duduk diam lagi. Wajahnya yang tadinya berbinar langsung berubah muram.Dialah yang mengeluarkan Pil Mujarab. Jika Tuan Besar Arga meninggal, sudah pasti dia harus bertanggung jawab.Sialan. Padahal dia masih belum sempat mendapatkan tubuh Emilia, sekarang kakeknya malah meninggal lebih dulu. Apa yang terjadi sebenarnya?Edward mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon, "Dokter Bayu, ini saya, Edward. Saya ingin merepotkan Anda. Sesuatu telah terjadi di sini. Tolong datang ke sini untuk menyelamatkan nyawa orang secepatnya!"Saat ini, Emilia teringat dengan Nathan dan langsung memohon dengan cepat."Nathan, kamu seorang dokter. Cepat periksa Kakek. Apa yang terjadi sebenarnya? Bukankah dia baik-baik saja tadi!"Nathan meliriknya dengan dingin. "Sudah kubilang, Pil Mujarab ini palsu dan nggak boleh diminum. Aku nggak mempermasalahkan Keluarga Sebastian nggak memercayai perkataanku, tapi bahkan kamu juga menganggapku sebagai orang jahat. Sekarang setelah terjadi
"Jangan buang-buang waktuku di sini. Di mana pasiennya? Selesai mengobatinya, aku masih punya urusan lain!"Tepat di saat ini, seorang lelaki tua yang mengenakan jubah panjang, dengan hidung mancung dan berwajah besar, masuk ke dalam kediaman Sebastian. Begitu melewati pintu rumah, dia langsung bertanya dengan nada tidak sabar.Tamara bergegas mendekat dan berkata sambil tersenyum, "Anda pasti dokter paling terkenal di Beluno, Dokter Bayu, 'kan? Dokter Bayu, silakan duduk dan minum teh dulu!"Dia sebenarnya ingin menyanjung dan menyenangkan Dokter Bayu.Sayangnya, Dokter Bayu memberinya tatapan sinis, seolah-olah dia sedang melihat orang bodoh. Kemudian, dia pun berkata, "Dasar bodoh. Nyawa manusia dipertaruhkan di sini. Alih-alih menyelamatkan orang, kamu malah memintaku minum teh lebih dulu?" Apa kamu ingin ayahmu cepat mati?"Dimarahi seperti itu, wajah Tamara langsung memerah. Dia juga mundur dengan takut-takut.Emilia dan yang lainnya segera membawa Dokter Bayu untuk memeriksa Tua
Tamara mengira Dokter Bayu punya pandangan yang berbeda, jadi dia segera bertanya dengan penuh harap, "Dokter Bayu, Anda juga beranggapan bahwa Pil Mujarab yang dikonsumsi ayah mertuaku itu asli, 'kan?""Huh. Sudah kuduga, mana mungkin Pil Mujarab itu palsu. Menantuku khusus memintanya dari Gunung Grima. Tubuh ayah mertuaku lemah, jadi dia nggak mampu menahan khasiat dari Pil Mujarab. Wajar saja dia pingsan!"Tamara merasa dirinya paling benar. Sayangnya, perkataannya itu malah dibalas dengan cibiran dari Dokter Bayu. "Dasar bodoh. Ternyata kamu benar-benar bodoh.""Yang dikonsumsi Tuan Besar kalian paling-paling hanya pil tonik. Pil Mujarab? Naif sekali. Aku malas berdebat dengan orang-orang bodoh seperti kalian!"Dipermalukan berulang kali membuat tubuh Tamara yang pendek dan gemuk itu bergetar hebat.Jika memungkinkan, dia benar-benar ingin mencari lubang dan bersembunyi di dalamnya.Ken berkata kepada Edward, "Kak Edward, sepertinya kamu sudah tertipu. Bahkan, Dokter Bayu pun menga
Tidak layak?Mata semua anggota Keluarga Sebastian langsung membelalak. Mereka seakan tidak percaya dengan apa yang ditangkap oleh telinga mereka."Nathan, kamu tahu apa yang kamu bicarakan tadi? Bukankah kamu sudah terlalu menganggap dirimu hebat?""Bodoh! Kesempatan langka ada di depan matamu, tapi kamu malah nggak memanfaatkannya. Kamu benar-benar nggak tertolong lagi!"Tamara dan lainnya mulanya masih mengumpat, tetapi sekarang wajah mereka dipenuhi senyuman.Si bodoh ini tidak memanfaatkan kesempatan yang ada di depannya. Dia memang pantas menjadi orang tidak berguna seumur hidupnya.Emilia berkata dengan nada tegas, "Nathan, sebaiknya kamu perbaiki kata-katamu. Dokter Bayu adalah orang hebat. Kamu seharusnya merasa terhormat dengan menjadi muridnya!""Nathan pasti terlalu antusias. Itu sebabnya, dia bisa sembarangan bicara. Bagaimanapun juga, kesempatan seperti ini mungkin hanya muncul sekali dalam seumur hidupnya," ucap Edward sambil tertawa.Dokter Bayu mengelus jenggotnya yang
Edward tersenyum dan berkata, "Nathan, aku memahami perasaanmu. Hatimu nggak nyaman karena melihat aku akan menggunakan Raja Berlian untuk melamar Emilia.""Tapi seharusnya kamu tahu kalau nggak ada barang yang nggak bisa aku dapatkan di Beluno ini. Sekalipun kamu nggak senang, kamu juga nggak bisa berbuat apa-apa.""Jadi, sebaiknya kamu serahkan saja padaku dengan patuh. Aku nggak keberatan membiarkanmu menghasilkan komisi. Dengan begitu, kamu juga nggak melakukan pekerjaan dengan sia-sia!"Mendengar itu, Nathan langsung tersenyum."Awalnya, kukira Raja Berlian nggak ada gunnya disimpan olehku. Karena kalian berdua tertarik, aku juga bisa memberikannya kepadamu. Bisa dianggap ini juga situasi saling menguntungkan!""Tapi sekarang aku sudah berubah pikiran. Aku beri tahu kalian, jangan harap kalian punya peluang untuk mendapatkan Raja Berlian!"Nathan bukan orang yang tidak punya emosi. Lantaran mereka begitu sombong, Nathan juga harus memberinya pelajaran.Jangan buang-buang waktu unt
Tiara sangat malu dan marah. "Nathan, kamu benar-benar bajingan!"Nathan tersenyum dan berkata, "Apa kata-kataku salah? Kamu yakin kamu nggak menginginkan seorang pria?"Wajah bulat Tiara langsung memerah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Semua pria itu berengsek. Cuih! Aku muak sama pria-pria seperti kalian. Kamu kira aku begitu pengin?"Nathan hanya terkekeh dan tidak berbicara. Sebaliknya, dia memandang Tiara dengan tatapan penuh arti.Pipi Tiara makin memerah. Dia kemudian tersenyum sinis. "Meski aku suka laki-laki, aku juga nggak akan tertarik pada pria sepertimu, yang hanya bisa mengandalkan wanita!"Nathan berkata dengan cuek, "Syukurlah kamu nggak tertarik denganku, karena kalau kamu menyukaiku, aku juga belum tentu tertarik padamu!"Tiara tertegun sejenak, lalu berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak akan bisa bersikap sombong seperti itu lagi. Aku akan membiarkan Regina melihat wajah aslimu dan mencampakkanmu!"Brum, brum .... Di saat ini, sebuah mobil van tiba-tiba me
Nathan bertanya balik, "Kamu kenal aku?"Pria itu langsung menelan ludah. "Ya, saya tahu Anda. Tuan Nathan, saya minta maaf. Ini semua hanya salah paham!"Sembari berbicara, dia melepas topengnya dan memperlihatkan wajahnya yang penuh bopeng.Nathan memikirkannya sejenak, kemudian berkata dengan ragu, "Kamu orang yang bersama Rendra saat berada di Klub Balavan hari itu?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu tersenyum getir. "Benar. Saat Tuan Nathan memukul Kak Rendra hingga sekarat, aku ... aku sudah hampir mengompol di celana!"Dia ingin mati saat itu juga. Dia tidak menyangka bahwa Liam, si bajingan itu, ingin mereka menghadapi Nathan.Bukankah ini seperti menggali lubang api dan meminta mereka melompat ke dalamnya?Nathan tersenyum dan berkata, "Jadi, kalian datang ke sini untuk balas dendam padaku hari ini?"Pria yang wajahnya penuh bopeng itu hampir mati ketakutan. Dia buru-buru menggelengkan kepalanya. "Mana mungkin hal seperti ini bisa terjadi? Nggak mungkin!""Kalau kami tahu it
Terjadi keheningan di telepon selama beberapa saat.Selanjutnya, terdengar raungan marah Arjun yang tiba-tiba meledak di telinga Liam."Mengembalikan uangmu? Sialan! Liam, dasar bajingan, kamu sudah hampir mencelakaiku!""Untunglah aku masih bisa mengendalikan diri. Kalau nggak, aku pasti sudah tamat. Kamu juga jangan berharap bisa bertahan hidup sendirian. Sialan!"Tut, tut, tut!Setelah melampiaskan semua emosinya, Arjun langsung menutup telepon.Wajah Liam berubah gelap, tampak seakan-akan ingin menelan orang hidup-hidup."Arjun, meski kamu penguasa Gluton, Keluarga Suteja kami nggak takut padamu. Sialan! Beraninya kamu memarahiku dan menipu uangku. Kamu harus memberiku sebuah penjelasan!"Liam tidak tahu apa yang telah terjadi pada Arjun. Namun, Liam benar-benar tidak bisa menoleransi kenyataan pria itu tidak berhasil menyingkirkan Nathan dan masih berani mengambil uangnya.Di saat itu juga, dia ingin menelepon Arjun dan bertanya padanya, apa yang telah terjadi sebenarnya.Sayangny
Nathan tersenyum dan berkata, "Hanya masalah sepele!"Dia menekankan telapak tangannya pada meridian utama Pak Samuel. Dengan tiga jarum perak di tangan kanannya, dia langsung menusukkannya ke dalam tubuh Pak Samuel.Syush!Dua energi yang berbeda langsung keluar dari tubuh Pak Samuel.Pak Samuel mulanya memperlihatkan ekspresi kesakitan. Setelah itu, dia pun menghela napas panjang dan merasa lebih rileks dari sebelumnya.Sembari menatap Nathan, Pak Samuel pun bertanya dengan tidak percaya, "Apa sudah selesai?"Nathan menjawab sambil tersenyum, "Ya, sudah selesai."Pak Samuel menatap Nathan dengan mata berbinar. "Energi yang tersisa di tubuh Pak Samuel adalah energi sejati yang ditinggalkan oleh master Guru Besar itu. Kalau orang biasa yang menyentuhnya, nyawanya pasti akan berakhir mengenaskan.""Sebaliknya, Dokter Nathan tetap tenang dari awal sampai akhir. Kalau tebakanku nggak salah, Dokter Nathan seharusnya juga seorang kultivator, 'kan?"Nathan tersenyum, tetapi tidak memberikan
Saat melihat Nathan muncul di sana, hatinya mulai bergetar.Gawat. Orang ini sudah muncul. Penyakit Pak Samuel mungkin bisa disembuhkan olehnya.Nathan sama sekali tidak peduli dengan perdebatan di luar sana.Sembari mengeluarkan jarum perak, dia juga terus menggerakkan tangannya untuk menyegel beberapa titik akupunktur utama di tubuh Samuel.Dokter Bayu yang berdiri di samping memperhatikan dengan saksama. Dia berharap bisa belajar sesuatu darinya."Teknik akupunktur yang luar biasa! Dia bahkan bisa langsung mengetahui masalah Pak Samuel dan bertindak tanpa ragu-ragu sedikit pun. Orang ini benar-benar punya kemampuan medis yang luar biasa!"Makin dilihat, hati Dokter Bayu makin terguncang.Keinginan untuk menjadi murid Nathan makin kuat.Beberapa menit kemudian, setelah efek dari jarum perak Nathan bekerja, akhirnya Samuel terbangun."Masih ada energi panas dan dingin yang tersisa di tubuh Pak Samuel. Kalau tebakanku nggak salah, pasti karena pernah dilukai oleh master hebat.""Diliha
Tanpa menunda proyek Panti Asuhan Gluton, Nathan segera bergegas ke kediaman wali kota bersama sopirnya Pak Samuel."Pecundang ini hebat juga! Sekarang bahkan ada yang datang menjemputnya," ujar Tamara dengan nada tidak puas."Bukankah yang barusan datang itu sopirnya Pak Samuel? Plat mobilnya sepertinya khusus untuk wali kota. Kenapa dia bisa datang untuk menjemput pecundang itu?" kata Ken.Tamara langsung menyangkalnya. "Omong kosong! Mobil wali kota datang menjemputnya? Memangnya dia siapa? Bukannya aku ingin mengomelimu, tapi kamu masih begitu muda, tapi penglihatanmu bahkan lebih buruk dariku!"Hanya Emilia yang memperlihatkan ekspresi penuh keterkejutan.Karena dia sangat yakin bahwa laki-laki yang barusan datang menjemput Nathan itu adalah sopir pribadi wali kota.Selain itu, mobil mewah itu juga merupakan mobil eksklusif wali kota.Apa Nathan menjadi tamu terhormat wali kota?Setelah memikirkannya, Emilia merasa hal ini tidak mungkin terjadi. Pasti ada alasan tersembunyi di bal
"Apa Keluarga Suteja kalian juga sama seperti Keluarga Halim, yang ingin Pak Samuel berutang budi pada kalian?""Sembarangan! Dokter Bayu ada sini dan masih belum membuat keputusan. Kamu malah ingin seorang dokter muda mengujinya? Bagaimana kalau dia mencelakai nyawa Pak Samuel?"Begitu mendengar berbagai suara tidak puas dari orang-orang yang hadir, Edward tampak menunjukkan senyum sinis.Lantaran Keluarga Halim tidak bisa mendapatkan jasa besar ini, maka jangan harap Keluarga Suteja kalian bisa mendapatkannya.Di saat ini, Dokter Bayu pun berkata, "Jangan berdebat lagi. Siapa bilang penyakit Pak Samuel nggak bisa disembuhkan? Aku akan minta guruku datang ke sini sekarang juga."Semua orang terkejut!Dokter Bayu merupakan dokter paling terampil di Beluno.Dia masih punya seorang guru?Apalagi, Dokter Bayu juga telah memasuki usia lanjut. Gurunya pasti sudah tua renta.Apa gurunya masih bisa mengobati orang?Edward ragu-ragu dan bertanya, "Dokter Bayu, kamu punya guru? Siapa dia?""Kal
Edward tersenyum sinis.Nona muda Keluarga Suteja ini sebenarnya wanita yang memesona dan punya daya tarik yang luar biasa. Namun sejak dia mulai dekat dengan Nathan, si gigolo itu, dia malah menjadi wanita yang tidak punya otak.Regina masih ingin bersaing dengannya? Huh! Dasar tidak tahu diri!Saat ini, Dokter Bayu juga selesai memeriksa kondisi Pak Samuel.Edward segera maju ke depan dan berkata sambil tersenyum, "Dokter Bayu, penyakit Pak Samuel bukanlah hal yang mudah disembuhkan orang lain. Tapi, bagi Anda, seharusnya itu bukan masalah besar, 'kan?"Dokter Bayu tidak mengatakan apa-apa, tetapi alis tuanya tampak berkerut.Jantung Edward berdebar kencang. Dia kembali bertanya dengan gugup, "Dokter Bayu, bicaralah. Apa yang sebenarnya terjadi pada wali kota?"Dokter Bayu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tahu apa penyakitnya. Tapi kemampuan medisku terbatas, aku nggak bisa mengobati penyakitnya."Begitu kata-kata itu dilontarkan!Semua orang terkejut!Bahkan, dokter genius
"Ini seharusnya nggak terjadi. Bukankah kondisi Pak Samuel baik-baik saja? Dia juga punya tim yang menjaganya setiap saat. Mana mungkin dia bisa tiba-tiba jatuh sakit?"Andre tampak tertekan.Dia adalah dokter pribadi keluarganya Samuel. Sekarang majikannya terbaring di tempat tidur. Dia juga punya tanggung jawab dalam masalah ini.Edward berkata, "Aku sudah minta Dokter Bayu datang ke sini. Seharusnya penyakit Pak Samuel bisa disembuhkan."Ada yang tertawa dan berkata, "Tuan Edward memang cekatan dalam mengatasi masalah. Di saat seperti ini, kita memang harus minta bantuan Dokter Bayu untuk menyelamatkan Pak Samuel.""Kalau begitu, kelak Keluarga Halim dan juga Tuan Edward pasti akan dihargai oleh Pak Samuel."Yang lain juga ikut menimpali. "Benar, sepertinya jasa besar dalam menyelamatkan Pak Samuel akan jatuh ke tangan Tuan Edward."Dalam hatinya, Edward sangat bangga, tetapi dia berpura-pura memasang ekspresi serius dan berkata, "Pak Samuel adalah pemimpin utama di Beluno. Sudah se
Ken yang barusan ditampar langsung menutupi wajahnya dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.Dia hanya bisa memelototi Nathan dengan matanya yang berapi-api.Saat mendengar kerja sama mereka akan dibatalkan, Emilia ketakutan hingga wajahnya memucat. "Pak Yandi, aku minta maaf kepadamu di sini. Aku minta maaf karena adikku sudah menyinggungmu."Pak Yandi mendengus dingin dan berkata, "Nggak ada gunanya minta maaf padaku. Semua yang ada di sini diputuskan oleh Pak Nathan."Emilia tampak kesal. Apa dia juga harus minta maaf kepada Nathan?Namun saat melihat ekspresi mengerikan di wajah Pak Yandi, jika dia tidak meminta maaf, sepertinya tanah panti asuhan ini akan lepas dari tangannya.Setelah ragu beberapa saat, Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Maaf, Pak ... Pak Nathan!"Nathan mencibir dan berkata, "Bu Emilia, ternyata ada saat di mana kamu harus tunduk kepada orang lain juga?"Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Nathan, kamu menggunakan pengaruh Tuan Bima dan seng
Ken berkata dengan ekspresi penuh harap, "Entah pimpinan ini seorang pria atau wanita. Kalau dia seorang wanita, sekalipun sudah tua, aku juga bersedia menjadi lelakinya."Emilia mengerutkan kening dan berkata, "Sebagai anggota Keluarga Sebastian, apa kamu nggak punya pendirian?""Meski dia seorang wanita, kamu juga nggak boleh sembarangan. Apa kamu kira pimpinan Grup Nugroho akan tertarik padamu?"Ken berkata dengan sedih, "Bu, lihat. Kakak meremehkanku lagi. Hidup dengan mengandalkan wanita juga termasuk keterampilan sekarang, oke?""Misalnya, Nathan si pecundang itu. Setelah meninggalkan Kakak, dia juga mulai mengandalkan hidup dari nona muda Keluarga Suteja. Jujur saja, aku iri pada bajingan itu!"Tamara juga setuju. "Benar. Emilia, nggak ada salahnya dengan ambisi Ken. Sangat sulit untuk menghasilkan uang dan naik ke posisi yang lebih tinggi sekarang ini.""Menurutku, kalau Ken benar-benar bisa disukai oleh pimpinan wanita Grup Nugroho, sekalipun hanya menjadi gigolo, juga nggak m
Tak lama setelah Nathan meninggalkan kediaman Wijaya, dia menerima telepon dari Regina."Dokter Nathan, kamu tahu Pak Samuel sakit kritis?"Nathan sama sekali tidak terkejut dan berkata, "Aku sudah mengatakan sebelumnya. Dia punya penyakit kronis, tapi dia nggak mau dengar. Jadi, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa."Regina tersenyum pahit dan berkata, "Dokter Nathan, Pak Samuel juga termasuk pemimpin tertinggi Beluno. Maukah kamu membantunya?"Nathan menolaknya. "Suasana hatiku kurang baik saat ini. Kita lihat saja nanti. Lagi pula, dia kan wali kota. Kalau mau berobat, pasti ada banyak dokter hebat yang bersedia menyembuhkannya."Regina berkata, "Baiklah. Aku akan pergi ke kediaman Pak Samuel untuk memeriksa kondisinya lebih dulu. Kalau benar-benar nggak ada yang bisa menyembuhkannya, aku akan minta bantuan Dokter Nathan untuk menyelamatkan nyawanya.""Dokter Nathan nggak perlu khawatir. Aku juga nggak akan membuat bantuanmu sia-sia. Aku pasti akan membuatmu puas. Aku bahkan bersedia